Sesampainya di rumah Alisha, Nilam langsung memberikan mainan yang di bawanya untuk Daffa. Daffa sangat senang dan Nilam begitu tenang melihat kegembiraan Daffa. Nilam sangat menyukai anak -anak.
Sementara Gael masih menerbangkan Kuda Besinya untuk mengantarkan barang dari satu rumah, ke rumah lainnya. Sampai di satu titik Gael sangat kebingungan mencari rumah Naruto. Gael sudah sampai di rumah pak RT Dan bahkan dia pun mengatakan bahwa warganya tak ada yang bernama Naruto.
Ini membuat Gael semakin Gemas pada pelanggan yang memesan barang. Dia juga teringat pada sosok pemain kartun Naruto yang selalu menjengkelkan. Tapi Gael tetep lebih suka tokoh Hatake Kakashi.
****
Di rumah Alisha, Nilam banyak bertanya tentang aktivitas Gael yang Nilam ketahui selama tiga tahun mengenal Gael.
"Dia orang yang sangat baik Nil, apa kamu sekarang lagi curiga sama Gael.?" tanya Alisha.
"Sebenarnya aku percaya penuh pada Gael kak, aku cuma mau buktikan pada orang yang pernah mengatakan hal buruk tentang Gael, bahwa dia pria yang baik. Makanya kak Alisha tolong ceritakan apa saja yang kakak tahu.!" jelas Nilam.
"Hmmm.. Baiklah Nilam. Akan aku ceritakan. " ucap Alisha sambil menghembuskan nafasnya dengan lembut.
"Karna Gael itu orang yang baik dan sangat berani jika berhadapan dengan penjahat maka banyak orang jahat yang membencinya..." kata Alisha yang langsung di sela oleh Nilam.
"Tapi kak, fikiranku selalu terganggu dengan seorang pria paruh baya yang selalu menatap tajam ke arahku . Dia juga pernah bilang kalau Gael adalah penjahat dan aku gak boleh deket sama dia.." ucap Nilam dan tentu langsung di sanggah oleh Alisha.
"Kulitnya hitam dan badannya agak besar, rambutnya keriting gondrong, yang itu bukan,?" tanya Alisha.
"Betul kak, kok kakak bisa tau,?" tanya Nilam.
"Dia juga sering ngomong gitu sama aku Nil, sejak tiga tahun lalu waktu anakku masih berusia tiga tahun. aku mau tanya langsung ke Gael tapi aku gak enak sama dia. " kata Alisha.
"Siapa yah orang itu,?" tanya Nilam . Dan Alisha langsung menggelengkan kepalanya. "Aku gak tau Nil.!" jawab Alisha.
"Gael itu aslinya orang Banjaran, masih termasuk kabupaten Bandung, aku pernah di ajak ke rumahnya sekali. Bu Fina Sangat baik juga jadi gak heran kalau anaknya baik." kata Alisha.
"Bu fina itu ibunya Gael yah kak,?" tanya Nilam dan di angguki oleh Alisha. "Iya, dia manggil ibunya dengan sebutan Emak. Bu Fina selalu mendesak Gael untuk segera menikah , tapi Gael masih ingin membahagiakan Emaknya itu," kata Nilam.
Kemudian Alisha melanjutkan ceritanya tentang Gael dan semua kebaikannya sampai pada pertemuan pertamanya dengan Gael.
"Tiga tahun yang lalu Gael menyelamatkan ku dari dua penjahat yang ternyata orang suruhan suamiku. Mereka sering mengangguku dan baru berhenti setelah Gael mengatakan bahwa aku adalah istrinya. Setelah tahu bahwa kami tetanggaan maka Gael langsung melarang ku berkeliling menjual kue, Dia membelikan ku etalase seharga satu juta waktu itu. Dan memodali ku untuk berjualan kopi, rokok dan mie instan. Mengingat Gael sangat membutuhkannya. Dan warung juga agak jauh dari sini..." kata Alisha. Dan Nilam kembali bertanya.
"Kenapa Gael melarang kak Alisha berkeliling jualan kue.?" tanya Nilam yang berfikir mereka punya hubungan cinta 💔
"Karna Gael sangat khawatir pada anak ku yang saat itu masih berusia tiga tahun. Gael sangat suka anak-anak. Dan aku dengar dia akan segera punya adik." kata Alisha.
Nilam membulatkan matanya dan hanya ingin mendengar kelanjutan ceritanya. "Oh, Terus,?"
"Aku sangat berhutang budi pada Gael yang begitu baik padaku dan anakku. Dulu setelah suamiku pergi bersama wanita lain di saat Daffa masih berusia lima bulan, Aku menjual kue yang aku buat sendiri, demi kebutuhan sehari-hari. "
"Aku juga membuat berbagai macam kue untuk di jual di warungku agar pembeli tidak bosan.Terkadang aku sangat sedih saat Daffa mulai menanyakan tentang ayahnya," kata Alisha sambil mengarahkan pandangan pada Daffa yang saat ini sedang nonton televisi sambil memainkan mainan Eskavator yang baru saja di beri Nilam.
"Tapi Gael selalu datang dan mengajaknya bermain. Sampai Daffa memangilnya ayah. Gael tidak mempermasalahkan itu. Bahkan dia sangat senang . Dia menitipkan kucing persia untuk menemani Daffa di saat Gael sibuk bekerja. Sampai empat kali beranak, dan anaknya selalu di jual dengan harga yang lumayan."
"Dulu aku hanya menyediakan kopi , rokok, sama mie instan di warung ku ini. Dan sekarang semuanya sudah kumplit. dalam tiga tahun aku mengumpulkan keuntungan untuk modal selanjutnya. Dan baru-baru ini aku menyediakan menu masakan siap santap. Gael yang paling sering kesini."
"Dia juga banyak bercerita tentang mu, Nilam. Gael ingin memperkenalkan mu pada orangtuanya. tapi dia takut kamu tidak setuju. Karna kamu juga terlihat semakin sibuk akhir-akhir ini." Kata Alisha yang seketika membuat wajah Nilam memerah karna malu.
"Benarkah kak,?" tanya Nilam.
"Benar Nilam, Gael sangat mencintaimu." jawab Alisha.
Sebenarnya Alisha merasa sangat berat mengatakan hal itu, tapi ini kenyataannya. Alisha sangat mencintai Gael tapi dia menahan dirinya karna masih takut di tinggalkan kembali. Seperti suaminya yang pergi dengan wanita lain.
Alisha sangat bersyukur karna Gael begitu baik padanya. Dia sangat berterima kasih pada Gael karna kini warungnya sudah kumplit . Dan Alisha pun sudah mengembalikan uang Gael yang dia pergunakan untuk modal.
Gael memang menerimanya tapi uang itu dia belikan Kucing yang di beri nama si Micil. Dan dari hasil penjualan anak kucing Gael memberi uang pada Alisha untuk pakan dan upah karna telah menjaga kucing kesayangannya itu.
Si micil sangat pintar dan lucu, Alisha mengurusnya dengan sangat baik. Daffa mengajak si Micil main setiap hari.
Nilam tersenyum mendengar Gael sangat suka kucing karna dia juga suka. Nilam juga punya kucing di rumahnya tapi dia jarang mengajak kucingnya main. Vada alergi terhadap kucing jadi Nilam tidak bisa melepaskan kucing kesayangannya karna khawatir ibunya itu akan bersin-bersin.
Tiba-tiba si Micil bergelayut di tangan Nilam dan berbaring di pangkuannya. Nilam mengelusnya tapi si Micil menggigit jari Nilam pelan lalu berlari kecil menjauhi Nilam. Si Micil meloncat kaget saat Daffa melempar bola mainan ke arah Si Micil, lalu Nilam tersenyum gemas.
Tiba-tiba Alisha memanggil Nilam yang sedang asyik main dengan si Micil. "Nilam,,!" panggil Alisha dan Nilam mendekat. "Iya kak, ada apa.?" tanya Nilam.
"Kalau Gael ingin memperkenalkan mu pada kedua orang tuanya apa kamu sudah siap Nil.?" tanya Alisha.
"Aku siap kak, karna Aku sangat mencintainya." jawab Nilam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments