Episode 20

Di sebuah Ruangan Seorang pria paruh baya sedang Marah-marah terhadap putranya

" Ini semua karna kebodohanmu. sekarang perusahaan Wijaya bukannya bangkrut tapi malah tambah berkembang sedangkan kita hanya duduk di posisi " Marah pria paru baya itu

" Yah mau bagaimana lagi pa mereka dapat bantuan dari perusahan besar " Kata pria mudah yang duduk di depan pria paruh baya

" justru itu seharusnya kamu bisa menarik perusahaan besar itu bekerja sama dengan perusahaan kita bukan malah kau sibuk bercinta dengan ****** mu itu " Teriak paruh baya Itu murka pada putranya

" Berhenti memanggil Dinda ****** pa dia bukan ******" Kata Pria itu juga

" Kamu sudah di Butakan oleh ****** itu ternyata. Buka mata mu Stevano Atmaja dia bukan Wanita baik-baik dan dia belum tentu gadis kecil yang kamu cari" Jelas Tn Riko

" Pokoknya papa tidak mau tau. kau harus bisa membuat perusahaan LUCIFER bekerja sama dengan perusahaan kita. Dengan begitu aku bisa membalas penghinaan yang di lakukan Adam Wijaya padaku" kata Tn Riko

" Papa tenang saja. Aku akan berusaha membujuk perusahaan LUCIFER untuk bekerja sama dengan kita dan membuat Wijaya Company kembali bangkrut " Kata Stevan dengan jahat

" papa harap kamu bisa membuktikan ucapan mu Jika tidak kamu tau akibatnya" Kata Tn Riko

" papa mengancam ku" Ucap Stevan tidak suka karna papanya mulai mengekang dia kembali

" Tidak tapi akan menjadi kenyataan nantinya" Jawab Tn Riko

Stevan hanya diam. jika papanya membongkar semua rahasianya maka pasti Dinda akan meninggalkannya dan dia tidak mau akan hal itu terjadi.

" Lebih baik pikirkan bagaimana cara menjatuhkan perusahaan Wijaya. karna jika di biarkan dia akan Melampaui kita nantinya Jika perlu habisi si Adam itu. dengan begitu kursi pemimpin akan kosong dan bila Gadis itu yang memimpin perusahaan Wijaya Aku yakin dia tidak akan bisa " Jelas Tn Riko

" Baik Pa Nanti Aku akan menelfon seseorang apabila aku tidak punya cara lain lagi untuk menjatuhkannya " Jawab Stevan

Tanpa mereka berdua ketahui pembicaraan di dengar oleh seseorang yang memasang CCTV di ruangan itu tanpa sepengetahuan Stevan maupun Tn Riko sendiri.

" Sial sepertinya mereka mulai bergerak. Aku harus melaporkan hal ini pada ketua agar ketua mengirimkan pengawal tingkat S untuk Tn dan Ny Wijaya " kata pria yang duduk di depan komputer.

Pria itu langsung mengambil ponselnya dan menghubungi ketuanya

" *****"

" Yah hallo ketua saya Dimas izin melapor" Kata Pria itu

" ******"

" Mereka mulai bergerak Ketua " ucap Dimas

" *******"

" Tn dan Ny Wijaya ketua" ucap Dimas lagi

" **"***** "

" Baik ketua. Apa perlu saya mengirimkan anggota tingkat S " Kata Dimas

" *******"

" Baik ketua akan saya pantau terus" ucap Dimas lagi Namun sudah tidak di balas lagi orang itu.

" Entah bagaimana Nasib mereka yang sudah membuat Ketua murka " Guman Dimas menggelengkan Kepala

Di ruangan yang Serba hitam terlihat seseorang yang menatap ponselnya lalu

PYARRRRR

seseorang itu melemparkan ponselnya begitu saja di lantai hingga menjadi hancur.

" Berani sekali mereka. " Tekan orang itu

" Cih Mereka mencari mati rupanya" lanjut pelan orang itu

" Aku akan melihat dan menikmati Rencana kalian sebelum Aku turun tangan membasmi hama seperti kalian" Ucap orang itu. setelah itu dia langsung keluar dari ruangan gelap itu.

Sedangkan di tempat lain. khususnya di markas Geng Lili Merah Terlihat Dony yang sedang menggerakkan anggotanya.

" Kalian semua bagi tugas masing-masing 5 Orang Wanita menyamar menjadi ART dan 5 Orang pria menyamar menjadi pekerja kebun dan keamanan dan masuk di kediaman Tn Wijaya " Jelas Dony pada Anak buahnya

" Baik ketua " Jawab ke Sepuluh orang yang di tugaskan untuk menyamar menjadi pekerja di kediaman Tn. Wijaya

" Sedangkan 20 lainnya kalian awasi dan ikuti Tn Dan Ny Wijaya kemana pun pergi" kata Dony lagi

" baik ketua " jawab ke 20 Orang itu

" Kejadian sekecil apapun laporkan padaku. MENGERTI" tekan Dony

" Mengerti ketua " Jawab mereka secara bersamaan

" Baik. silahkan kalian melakukan tugas kalian masing-masing " Perintah Dony

30 orang yang di perintahkan untuk menjaga Tn dan Ny Wijaya langsung meluncur meninggalkan markas dan menuju kediaman Wijaya

" Ku harap mereka bisa melindungi paman dan bibi " Guman Dony tapi masih di dengar oleh orang yang di sampingnya

" Yakinlah. kekuatan kita cukup kuat untuk melindungi keluarga Queen " ucap orang itu tiba-tiba

" Tapi Ric musuh kita kali ini berkaitan dengan dunia bawah. Selama ini musuh-musuh kita walau mafia tapi mereka kelompok yang biasa aja tapi yang kita hadapi sekarang adalah kelompok yang cukup banyak sekutu " Kata Dony

" Aku tidak takut mati demi adik-adik ku tapi aku cuma takut aku tidak dapat bertahan sampai Queen dan Cahayu menyelesaikan masalah mereka disana " Lanjut Dony mencurahkan kegelisahan hatinya pada Alaric Wakil ketua sekaligus sahabatnya

" Kita pasti bisa bertahan sampai akhir. kita akan berjuang melindungi orang-orang yang kita Sayang" Kata Alaric menyakinkan Dony

" Kuharap begitu" Ucap pelan Dony

Di hotel terlihat Sean yang menggenggam ponselnya dengan erat. setelah mendengar laporan anggotanya tentang penggerakan Stevan dan antek-anteknya berniat untuk mencelakai Tn Wijaya

" Brengsek. beraninya kalian ingin mencelakai Ayah Wanitaku " Kata pelan Sean Namun terdapat nada mengerikan di setiap kata ucapannya.

Sean langsung mengotak Atik ponselnya ternyata dia menghubungi Jho

" Jho perintahkan anggota king Dragon yang disini menuju kediaman Tn Wijaya untuk menjaga dan melindungi Tn dan Ny Wijaya

" Baik Bos." jawab Jho di sebrang sana

" Satu lagi buat kekacauan di perusahaan si Brengsek itu dan Antek-anteknya terserah kekacauan seperti apa yang penting itu merugikan mereka" Perintah Sean dengan menggebu-gebu

" Ada lagi Bos" Tanya Jho

" Itu saja. pastikan informasi Tn Dan Ny Wijaya. mereka laporkan dalam 1 jam sekali " Kata Sean langsung mematikan Sambungan telponnya.

Sedangkan di sebrang sana terdapat Jho yang sedang menggerutu Akan kelakuan Stevan yang akan ujung-ujungnya dia yang menjadi Repot. masalah para pekerja bangunan cabang perusahaan saja belum selesai kini di tambah lagi dengan masalah Stevan

" dasar si bodoh. sudah di beri peringatan oleh si boss masih saja Nekat. tapi tak apa dengan ini gue bisa bermain sebentar melepas beban sedikit " Smirk Jho

" Hukuman apa yah yang pantas untuk di bodoh itu " pikir Jho

" Aa bagaimana kalau gue bakar Gudang penyimpanan setiap perusahaan yang berkerja sama untuk menjatuhkan Tn Wijaya gue rasa itu cukup menghibur bukan" Lanjut Smirk Jho.

Jho langsung meninggalkan lokasi pembangunan dengan bahagia menuju Tempat-tempat yang akan menjadi permainan aksinya Nanti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!