"Kamu pergi sana, urus saja selingkuhan mu! Buat apa kamu kembali kerumah. Pergi!" Teriak seorang wanita paruh baya yang melekat pakaian branded di tubuhnya.
"Aku ini masih suami mu." Si pria paruh baya itu tidak terima.
Baru saja pulang kerja seharian, sampai rumah langsung di omelin sama istrinya.
"Suami mana yang berbagi kehangatan dengan wanita lain. Kamu jahat, Hendra. Kamu jahat!" Wanita paruh baya itu histeris.
"Kenapa hanya aku yang kamu salah kan disini. Kamu yang jarang punya waktu buat aku. Itulah mengapa aku punya wanita simpanan. Jika saja kamu nurut sama aku, mau dirumah saja. Aku gak bakal punya wanita lain." Si pria paruh baya itu marah.
Tak jauh dari mereka, ada seorang remaja cantik bernama Luna.
Ya, Luna adalah anak broken home.
Ayahnya adalah pengusaha cukup kaya yang haus belaian.
Ibunya adalah model terkenal yang jarang punya waktu untuk suaminya.
Lalu, siapakah yang harus disalahkan disini? Mereka merasa sama-sama benar dan tidak ada yang mau mengalah.
Luna sangat bosan mendengar teriakan mereka, itu lah mengapa Luna suka melampiaskan semua emosinya pada Serra.
Seperti saat ini.
"Hey, gadis dungu." Teriak Luna kesal sambil menarik rambut Serra.
"Apaan sih. Dasar mak lampir. Bisa ngga kalem dikit jadi orang." Serra kini marah.
Serra menghempaskan tangan Luna yang menarik rambut indahnya.
Serra sudah sangat bosan jadi bahan Bullyan mereka. Kini ia tidak akan diam saja seperti dulu. Apapun yang terjadi, ia harus bisa melawan mereka.
"Kurang ajar! Kau bilang apa tadi? Beraninya kamu sama aku." Luna tidak terima.
Kemana Serra yang penakut yang selalu mereka rendahkan? Mengapa sekarang Serra menjadi sedikit agresif dari sebelumnya.
"Ingat ya, kamu ini hanya sampah disekolah ini. Kamu hanya anak pungut yang numpang disini. Jangan berani melawan kami!" Luna berteriak kencang sekali.
Serra sangat kesal mendengar umpatan Luna.
"Cuih.." Serra meludahi sepatu Luna.
"Aaaakkhhh" Luna berteriak histeris.
Sepatu mahal terbaru yang baru saja ia beli menjadi tempat mendaratnya ludah Serra.
"Kau mau mati ya!" Luna meremas tangan Serra yang sudah bisa di pegangnya.. Kini Luna tidak akan membiarkan Serra lolos.
Beraninya dia mempermalukannya.
"Kamu yang bakal tidak baik-baik saja, karna kamu telah mengganggu ku! Ingat ini, aku bukanlah Serra yang dulu lagi!" Ancam Serra sambil mencekram balik tangan Luna.
Luna segera melepas tangannya, karna terasa sudah sangat sakit.
"Ck, aku tidak akan memaafkan mu apapun yang terjadi! Tunggu pembalasan ku!" gertak Luna kesal. Ia marah besar.
Luna meninggalkan tempat itu sambil menyusun rencana agar Serra mau tunduk lagi padanya.
Serra hanya bisa menatap kepergian Luna yang sekarang sudah menjadi musuh nya.
"Aku tidak takut. Aku sudah memutuskan untuk berubah, maka aku harus bisa merubah seluruh takdir ku. Termasuk menjadi wanita tangguh yang tidak bisa kau mainkan lagi." gumam Serra sambil menyeka keringatnya yang bercucuran karna gugup.
Perdebatan mereka dari tadi dilihat oleh salah seorang wanita.
"Wow. Kau keren sekali. Siapa nama mu?" tanya seorang wanita cantik bak model pada Serra.
"Si.. Siapa.. Kau?" tanya Serra pada gadis cantik itu. Perasaan Serra tidak pernah melihatnya.
"Aku murid baru. Perkenalkan. Namaku Leona." ucap wanita itu sambil menyodorkan tangannya.
to be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Berdo'a saja
punya teman baru
2023-04-25
0