Ada yang mau bantu gak kasih saran gak ? Bilang sama aku ya, kalau alurnya terlalu terburu-buru 🙏
Aku suka kalian mengeluarkan unek-unek kalian agar kalau kalian kecewa sama karyaku, aku tau. Oke 👌
Santai, aku orangnya gak bakal tak masukin hati. Jadi jangan takut dosanya tambah 🤭 Malah tak do'a in semoga kalian, para pendukung karyaku rejekinya barokah, dan juga semoga apapun keinginan kalian akan segera tercapai. Aamiin.
-
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Seluruh siswa berhamburan keluar dari kelas mereka. Kalau dilihat dari atas, mereka akan terlihat seperti semut yang sedang keluar dari sarangnya untuk mencari makan.
Serra menjadi salah satu kawanan semut yang menjengkelkan bagi kawan yang lainnya. Kenapa ? Karna dia dengan santainya berlari cepat, sesekali menabrak para temannya.
Yang ditabrak tidak terima, kan. Walau tidak terasa sakit tapi tetap saja itu sangat menjengkelkan.
"Maaf... Maaf..." Itulah yang Serra ucapkan ketika tanpa sengaja menabrak mereka.
Siapapun yang ditabraknya pasti akan mengumpat dengan sumpah yang berbeda. Serra hanya nyengir dan segera melewati mereka.
Setelah berlarian, akhirnya Serra sampai di parkiran. Dirinya sangat lega masih melihat sepeda Leon disana.
Sedangkan Leon yang juga baru sampai sana menggerutu tidak jelas.
"Apa yang kau lakukan, huh?" tanya Leon sambil mendekati sepedanya.
"Leon. Kau datang!" Serra mendekatinya sambil mengambil tas yang ada dipunggung Leon.
"Jangan mengganggu ku. Cari kerjaan lain sana." kata Leon sambil berusaha mengambil tas yang sudah dibawa Serra.
Serra tidak mau kehilangan kesempatan, jadi ia menyembunyikan tak itu dibelakangnya dan berlari agak menjauhi Leon.
"Ayolah, aku punya penawaran baik untuk mu." kata Serra.
"Tidak tertarik." Leon judes. Kali ini ia membiarkan tas itu dibawa Serra.
"Please, ini tidak akan merugikan mu." ucap Serra.
"Aku tidak mau!" Leon mulai kesal dan mencoba untuk meraih tas yang dibawa Serra.
Namun Serra tidak mau menyerah dan berusaha melindungi tas itu agar tetap ditangannya.
"Please. Kau bisa minta apapun dariku kalau ku mengabulkan permintaan ku." Serra berkata dengan sungguh-sungguh.
Kali ini Leon tertawa. Apa yang ia butuhkan dari gadis bodoh ini.
"Kau jangan membual. Aku ini orang paling perfect dan jenius. Kau tidak ada gunanya sama sekali dalam hidup ku." Sarkas Leon sambil menunjuk dari Serra sedikit keras.
"Aku mohon, hidup dan mati ku tergantung pada keputusan mu." Serra memelas. Ia tidak mau menjadi sampah masyarakat lagi. Ia ingin pintar dan masuk universitas elit.
"Jangan memohon padaku. Aku tidak suka orang seperti kamu." gelak Leon.
Karna Serra yang lengah, akhirnya Leon berhasil merebut kembali tas miliknya. Ia sudah ingin pulang dari sekolah sekarang juga.
"Kau bisa menjadikan aku budak mu!" teriak Serra saat Leon sudah berada diatas kemudi sepedanya.
"Apa?" Leon menatap tidak percaya pada gadis dungu ini.
"Aku hanya ingin lebih pintar. Kalau tidak ada yang mengajari ku, maka aku akan jalan ditempat." Serra berkata jujur sambil berderai air mata.
Entah karna sedih atau memang sedang emosional, yang pasti Serra merasa tidak berguna dan menyalahkan diri sendiri karna otak miliknya yang bodoh.
Leon menatap iba kearahnya tapi masih menunjukkan sikap dinginnya.
"Kau bisa menyewa guru les." saran Leon. Kini kaki kanan Leon sudah memutar kebelakang pedal sepeda nya, persiapan untuk melajukanya.
"Kalau aku diajari guru les, aku tidak akan bersemangat. Kamu lah sumber energi ku, Leon. Tanpa melihat mu akan membuat ku bosan." Serra membatin dalam hati.
"Bagaimana kalau kau saja yang jadi guruku?." Pinta Serra. Tangannya ditaruh depan tanda memohon.
Bukan hanya itu, wajahnya juga ia dekat kan dengan Leon. Kali ini ia akan berusaha keras agar Leon mau menerima permintaan nya.
"Kau bicanda!" Bentak Leon pas didepan wajahnya. Serra menerjabkan matanya yang terasa perih.
"Kau ini kasar sekali ternyata." kata Serra sedikit kesal karna air liur Leon ada yang menyembul keluar dan muncrat di pipinya.
"Dan kau tidak bosan mengganggu si kasar ini." Leon menggertak kesal. Kalau dalam tokoh komik, pasti akan muncul dua tanduk diatas kepalanya.
"Wajah kesal mu terlihat keren di mataku." ucap Serra sambil mengedipkan sebelah matanya.
Leon bergidik ngeri melihat itu. Pasalnya sikap seperti itu cocok untuk gadis cantik yang nakal. Sedangkan Serra adalah gadis pendek dengan wajah imut yang polos. Kelihatan aneh dimatanya.
Karna tidak mau terlibat lebih jauh, Leon meninggalkan Serra sendirian disana.
Serra yang melihat Leon mau beranjak pergi, dengan segera mencegahnya.
Serra berdiri didepan Leon, berniat menghalangi perjalanannya.
"Minggir, aku mau lewat." Leon berteriak kesal dengan kelakuan anak ini.
"Leon. Aku akan menjadi budak mu. Aku mau jadi babu mu. Apapun itu, yang penting kau mengajari ku belajar. Mau kan, Leon. Please, ini adalah permintaan anak remaja yang ingin berguna dimasyarakat suatu saat nanti. Kau akan diberkahi tuhan karna kebaikan mu. Kau akan hidup bahagia. Kau..." Ucapan Serra terhenti saat melihat Leon berteriak.
"Aaahhh... Bisa tidak kau hentikan ocehan mu yang menyebalkan itu. Kau merusak gendang telingaku! Kalau aku tuli bagaimana?" Leon sangat kesal.
Serra menunjukkan wajah memelas. "Leon.." ucapnya.
Leon menghela nafasnya kasar. Gadis ini sangat gigih. Ia tidak akan mundur sebelum yang ia inginkan tercapai. Sebuah sifat yang patut dicontoh untuk mereka yang ingin sukses.
"Oke. Aku akan mengajari mu. Tapi de..." Ucapan Leon terhenti saat Serra sudah membungkam bibirnya dengan menabrakkan bibir mereka.
Serra hanya menempelkan saja, namun Leon yang merasakan sensasi kenyal dan lembut mendarat dibibirnya, ia tidak akan membiarkannya.
Leon ******* sesuatu yang terasa sangat ranum dan menggoda imannya. Entah mengapa ia meladeni gadis konyol ini.
Serra mengalungkan tangannya keleher Leon. Dan Leon pun melepaskan pegangan tangannya yang awalnya menyentuh setir sepeda kini sudah mendarat dipinggang Serra.
Satu tangan lagi menekan tengkuk nya agar ia bisa memperdalam ciuman mereka.
Serra dibuat kualahan olehnya. "Aku..." ucapan Serra terhenti karna Leon kembali mel*mat nya.
"Nafasku habis!" kata Serra setelah Leon sedikit melepaskannya. Namun Leon tidak perduli dan melanjutkan acara mereka lagi.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang melihat adegan mereka dan nampak kesal dengan kelakuan tidak senonoh disekolah.
"Ck, kelakuan anak jaman sekarang. Setidaknya mereka harus melakukannya ditempat lain, bukan disekolah." gerutu seseorang itu.
Kedua sejoli yang sedang dilanda nafsu itu akhirnya mengakhiri ciuman panas mereka saat mendengar suara berisik dari siswa lain.
Karna tempat itu mulai ramai, mereka meninggalkan parkiran tanpa sepatah dua patah kata.
Serra berjalan dengan perasaan senang dan puas. Walau dengan cara yang agresif, yang penting ia akan mendapatkan Leon.
Sedangkan Leon menggerutu dalam perjalanan pulang. Bagaimana bisa dia selalu tergoda saat didekati gadis itu ?
Leon menggosok bibirnya yang masih terasa tertempel bibir lembut milik Serra.
"Sial, aku tidak bisa melupakannya dengan mudah. Akan ku balas kau nanti, gadis kecil." umpat Leon disertai sumpah serapahnya sepanjang perjalanan.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
*nenek nya gong ou*
amin jg buat othor tercintah , sejauh ini masih bagus kok
2023-08-20
0
Berdo'a saja
kau menikmati Leon
2023-04-16
0
Kaspo Kaspo
bagus .. lanjut ya...
2022-08-13
0