Si Jenius

" Kakak..." Serra berteriak senang menyambut kakaknya.

Serra kemudian menyalami kakaknya dan mencium pipi kiri kakaknya.

" Tuan, anda baik-baik saja? ." Enzo menyapa pria yang diselamatkan adiknya.

" Ya, semua berkat Serra." Ucap pria itu.

" Saya seorang dokter. Saya akan mengecek kondisi anda." Enzo meminta izin.

.

.

.

.

Kondisi Rafa cukup baik, setelah makan malam Rafa pun menyuruh anak buahnya untuk menjemputnya.

" Terima kasih, nak. Saya merasa punya hutang budi pada kalian semua." Ucap Rafa tulus pada mereka.

" Jangan sungkan sama kami Tuan. Sesama manusia harus saling menolong, bukan ?" Ucap Enzo.

.

.

.

Pagi yang cerah, Serra sudah bangun. Ya, Serra sekarang membiasakan diri untuk bangun lebih awal.

" Wah, kau memasak sarapan lagi?" Tanya Enzo. Ia senang sekali adiknya tambah rajin.

" Ya. Kak, aku memutuskan untuk tetap mengejar pujaan hatiku. Leon." Kata Serra bersemangat.

" Bukankah kamu memang sudah mengejarnya ?" Tanya Enzo sambil mengambil piring dan nasi secukupnya.

Serra murung mendengarnya, tapi Serra kembali menunjukkan senyum terbaiknya.

" Dia sudah punya pacar kak." Kata Serra.

" Ya sudah kalau gitu, jangan dikejar." Kata Enzo sambil mengunyah makanannya.

" Sebelum janur kuning melengkung, aku akan tetap membuatnya jatuh cinta padaku." Kata Serra penuh semangat juang.

" Ya, ya. Semoga berhasil." Kata Enzo dengan nada meremehkan.

Serra cemberut mendengar itu, dan langsung memakan sarapannya dengan kesal.

🍑🍑🍑🍑

Disebuah apartemen.

Seorang pria dengan otot yang kekar mengguyur tubuhnya dengan air dingin.

Pria itu adalah Leon.

Sepanjang hidupnya, Leon selalu bisa melakukan apa saja. Dengan uang yang hanya 1 juta, Leon bisa merubahnya menjadi 100 jt. Semua itu berkat kecerdikannya.

Leon juga sudah bisa pelajaran anak kuliahan S3. Semua itu karna kejeniusannya yang bisa mengingat dalam sekali baca.

Leon memang hanyalah siswa SMA sebatang kara. Dia tidak tau dimana orang tuannya berada.

Leon mengambil sebuah roti dengan selai kacang untuk sarapannya.

" Kau akan berangkat sekolah?" tanya seorang pria pada Leon.

" Ya, paman." Leon memanggilnya seperti itu karna orang itu mengaku sebagai pamannya.

" Kau hanya membuang waktu mu saja untuk sekolah." Kata pamannya.

" Paman Kenzo. Kata paman aku hanya sekolah untuk mendapatkan gelar." Kata Leon.

" Ya, ingat ini. Jangan bekerja di perusahaan. Pengusaha itu banyak musuhnya, jadi jangan jadi pengusaha." Kata Kenzo.

" Iya paman." Ucap Leon.

Sedangkan Kenzo merasa sangat senang, berkat Leon yang membantu memajukan perusahaannya, kini Kenzo menjadi orang nomor 1 terkaya di didunia.

" Aku pergi." Kata Leon setelah menghabiskan rotinya.

Kenzo hanya menatap kepergian dengan penuh kemenangan.

" Kau akan selalu ada dalam genggamanku. Sekali menjadi milikku, kau tidak akan pernah ku lepaskan." Batin Kenzo.

Leon melajukan sepedanya pelan karna memang masih pagi.

Ia mengingat pertama kali dirinya membuka mata dikamar yang terasa sangat asing baginya.

Saat itu, tanpa Leon tau. Dia memang berada ditempat baru. Memang sengaja ada yang menghilangkan seluruh ingatannya.

Jika Leon berusaha mengingat, maka Leon sendiri yang akan terluka. Dan itu tidak ada obat penawarnya.

" Aku masih merasa kesepian. Aku selalu merasa ada yang hilang dari hidupku. Tapi, apa ?"

Pikiran Leon selalu dibayangi oleh hal itu. Sebuah kenyataan kalau ia telah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Begitu kata pamannya, Kenzo.

Tapi mengapa ?

Tapi mengapa Leon selalu merindukan mereka. Kenapa dalam hati Leon selalu ingin menemui mereka ?

Setelah mengayuh sepedanya sambil melamun, Leon memarkirkan sepeda miliknya ditempat biasanya.

" Leon." Teriak seorang gadis sambil melambai kepadanya.

Leon jengah melihatnya. Kenapa gadis ini masih mengganggunya padahal kemarin sudah ia beri pelajaran dengan mematahkan hatinya.

Serra berjalan mendekat kearahnya dan memeluk lengan kirinya.

Leon kaget dengan kelakuan gadis ini yang menjadi lebih agresif.

" Kau... Kau jangan menyulut emosi ku. Aku sudah bilang padamu bukan, kalau aku tidak mau bertemu dengan mu." gertak Leon. Dia tidak suka ada yang mengganggu ketenangannya.

Serra masih mengeratkan pegangan tangannya. Ia berencana menjadi wanita berani untuk menggoda Leon, walau ia harus menepis harga dirinya.

" Kau jangan kasar, Tuan." Kata Serra sambil mengelus dada Leon.

Hati Leon berdenyut mendapatkan perlakuan seperti itu. Bahkan sesuatu dibalik ce**na nya menjadi berdiri tegak.

Leon mengumpat kesal dalam hati.

Selama ini jika ada wanita yang menggodannya model apa saja, bahkan ada yang telanj*ng. Leon baik-baik saja. Tidak tergoda sama sekali.

Tapi bagaimana bisa hanya dengan sebuah sentuhan kecil, dari gadis yang kecil pula, bisa membuatnya 'on'.

" Pergilah." Leon mencoba mengusir gadis ini.

Lama-lama dia bisa tergoda kalau begini.

" Ck kau ini pelit sekali." Serra geram. Tangannya semakin menjadi karna dilarang.

Sekarang tangannya mulai turun dan menelusuri perut six pack nya.

Leon semakin gila dibuatnya. Gadis ini semakin dilarang malah semakin menjadi.

" Kau... Cepat pergi atau kau akan menyesalinnya." Kata Leon dengan suara tertahan.

Dia mati-matian menahan hasratnya yang semakin meminta untuk dituntaskan.

Serra tertawa mendengar suara Leon.

" Hahahaha..." Serra tertawa sambil memukul pelan dada Leon yang ada di dekatnya.

" Kau ini gampang sekali tergoda rupanya.." Kata Serra masih tergelak.

Leon geram melihat kelakuan gadis yang menurutnya gila ini.

Leon kemudian mendekati gadis itu dan memeluk pinggangnya erat.

Tubuh mereka sekarang menempel. Tidak ada jarak sama sekali diantara mereka.

" L... Leon." Serra kaget mendapatkan perlakuan seperti itu.

" Kau menggoda ku ?" Kata Leon masih menahan keinginannya memuaskan juniornya.

" Leon, emm.. aku. Aku hanya bicanda." Kata Serra terbata.

Tadi dia beraksi penuh percaya diri. Entah mengapa sekarang ia jadi takut kalau Leon meminta pertanggung jawaban padanya.

" Kemana keberanian mu tadi, hm.." Leon berkata sambil meremas bokong sintal milik Serra.

Serra yang mendapatkan serangan seperti itu mendadak merasakan sensasi aneh yang tidak pernah ia rasakan.

Jantungnya berdetak kencang, bahkan Leon bisa mendengarnya.

" Jangan takut, hm. Kau yang memulai, maka kau pun harus menyelesaikannya." Kata Leon sambil mendekatkan bibirnya pada bibir Serra.

Serra merasa dunianya berhenti saat itu juga. Leon menciumnya.

" Ciuman pertama ku." Jerit Serra dalam hati tapi dia tidak menyesalinya.

Serra kemudian mengalungkan tangannya keleher Leon dan memperdalam ciumannya.

Mereka melakukannya diarea sekolah. Untung saja saat itu masih pagi jadi tidak ada yang melihatnya karna belum ada yang datang.

Serra memukul dada Leon berkali-kali saat merasa dirinya sudah kehilangan stok pernafasan.

Leon pun mengakhiri cumbuan paginya.

Serra merasa bibirnya sudah kebas, mungkin akan terlihat membengkak hari ini.

" Tidak buruk." Ucap Leon kemudian langsung pergi meninggalkan Serra yang masih terbengong.

" Ciuman." Kata Serra. Sebuah senyuman lebar terukir diwajahnya.

"Ciuman. Aku telah berciuman dengan Leon!" Serra kegirangan mendapatkan jackpot paginya.

Serra menjadi bersemangat untuk menaklukkan hati pria es itu.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

jangan seneng dulu

2023-04-16

0

Kaspo Kaspo

Kaspo Kaspo

aku kasih bunga

2022-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Serra
2 Penggemar Rahasia
3 Aku Mencintai Mu Leon !
4 Terpuruk
5 Mengubah Takdir
6 Cara Yang Licik
7 Si Jenius
8 Mengejar 1
9 Tidak Akan Menyerah
10 Kebetulan, kah ?
11 Enzo
12 Mengejar 2
13 Pertama kali sial
14 Ketemu!
15 Perjuangan Si Bodoh!
16 Hafal Rumus Matematika Dalam Seminggu?
17 Murid baru
18 Berubah
19 Hafal
20 Kekhawatiran seorang kakak
21 Salah faham
22 Salah Faham 2
23 Di ikuti
24 Ternyata Leon
25 Saingan Cinta
26 Saingan Cinta 2
27 Berjuang Sendiri
28 Introspeksi diri
29 Ajakan kerja sama yang gagal
30 Malu
31 Nasehat bijak dari sahabat
32 Ganti guru
33 Cemburu pada teman baru
34 Dia sudah melupakan ku
35 Leon Merindukan Serra?
36 Menjadi Penguntit
37 Si gendut Situ dan Si cungkring Sono
38 Nasib Sono dan Situ
39 Ancaman Leona
40 Damai
41 Aku Anak yang tidak di inginkan?
42 Awal Mula Leon Punya Anak Buah
43 Mengubah Takdir tidak semudah itu!
44 Kenzo yang murka
45 Strong Woman
46 Crazy Up
47 Strong Woman 2
48 Leona Si Ratu Obat
49 Aksi Ratu Obat
50 Mungkinkah?
51 Hasil Ujian Nasional
52 Menjadi Mahasiswa
53 Kembaran Leon
54 Sedang Bingung
55 Mencari Kakak
56 Pertemuan
57 Tiga Kembar Beda Generasi
58 Siapa Yang Harus Aku Percaya?
59 Leon yang di kira Leo
60 Cita-cita Leon
61 Cita-cita Leon 2
62 Panggil aku kakak
63 Up
64 Kesedihan Leona
65 Sarfaraz Family
66 Salah Faham Lagi
67 Di Kejar Cinta
68 Di Kejar Cinta 2
69 Tidak Sengaja Mengungkapkan Cinta
70 Would You Marry Me?
71 Salah Faham Lagi 2
72 Penilaian Leo pada Serra
73 Ketika Setan dan Malaikat Lewat
74 Calon Menantu
75 Fakta Baru
76 Awal Mula Kehancuran Kenzo
77 Ternyata Di Jebak
78 Pengumuman
79 Pertempuran di pulau terpencil
80 Rafa Vs Marcel
81 Masa Lalu Lula
82 Hukuman
83 Gaya pacaran Leon kayak anak Baru Gedhe
84 Hukuman 2
85 Kelakuan Aneh Leon dan Leo
86 Wisuda END
87 Hilangnya Author
88 Bonus : Hantu pencemburu?
89 Queen Vs Mafia
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Serra
2
Penggemar Rahasia
3
Aku Mencintai Mu Leon !
4
Terpuruk
5
Mengubah Takdir
6
Cara Yang Licik
7
Si Jenius
8
Mengejar 1
9
Tidak Akan Menyerah
10
Kebetulan, kah ?
11
Enzo
12
Mengejar 2
13
Pertama kali sial
14
Ketemu!
15
Perjuangan Si Bodoh!
16
Hafal Rumus Matematika Dalam Seminggu?
17
Murid baru
18
Berubah
19
Hafal
20
Kekhawatiran seorang kakak
21
Salah faham
22
Salah Faham 2
23
Di ikuti
24
Ternyata Leon
25
Saingan Cinta
26
Saingan Cinta 2
27
Berjuang Sendiri
28
Introspeksi diri
29
Ajakan kerja sama yang gagal
30
Malu
31
Nasehat bijak dari sahabat
32
Ganti guru
33
Cemburu pada teman baru
34
Dia sudah melupakan ku
35
Leon Merindukan Serra?
36
Menjadi Penguntit
37
Si gendut Situ dan Si cungkring Sono
38
Nasib Sono dan Situ
39
Ancaman Leona
40
Damai
41
Aku Anak yang tidak di inginkan?
42
Awal Mula Leon Punya Anak Buah
43
Mengubah Takdir tidak semudah itu!
44
Kenzo yang murka
45
Strong Woman
46
Crazy Up
47
Strong Woman 2
48
Leona Si Ratu Obat
49
Aksi Ratu Obat
50
Mungkinkah?
51
Hasil Ujian Nasional
52
Menjadi Mahasiswa
53
Kembaran Leon
54
Sedang Bingung
55
Mencari Kakak
56
Pertemuan
57
Tiga Kembar Beda Generasi
58
Siapa Yang Harus Aku Percaya?
59
Leon yang di kira Leo
60
Cita-cita Leon
61
Cita-cita Leon 2
62
Panggil aku kakak
63
Up
64
Kesedihan Leona
65
Sarfaraz Family
66
Salah Faham Lagi
67
Di Kejar Cinta
68
Di Kejar Cinta 2
69
Tidak Sengaja Mengungkapkan Cinta
70
Would You Marry Me?
71
Salah Faham Lagi 2
72
Penilaian Leo pada Serra
73
Ketika Setan dan Malaikat Lewat
74
Calon Menantu
75
Fakta Baru
76
Awal Mula Kehancuran Kenzo
77
Ternyata Di Jebak
78
Pengumuman
79
Pertempuran di pulau terpencil
80
Rafa Vs Marcel
81
Masa Lalu Lula
82
Hukuman
83
Gaya pacaran Leon kayak anak Baru Gedhe
84
Hukuman 2
85
Kelakuan Aneh Leon dan Leo
86
Wisuda END
87
Hilangnya Author
88
Bonus : Hantu pencemburu?
89
Queen Vs Mafia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!