Cara Yang Licik

_Kalau anda kepengen langsing, tidak perlu diet, sedot lemak, dan lain lain.

Ada program diet yang sangat praktis. Anda kalau pengen terlihat langsing, cukup duduk bersebelahan dengan orang yang lebih berbobot. Maka anda akan terlihat langsing.

Artinya apa ?

Kalau anda kepengen dicap baik, tidak perlu mencari kejelekan orang lain. Tapi berusahalah untuk menjadi lebih baik dari mereka, maka kita akan jadi baik_

Kutipan diambil dari ceramah KH. Anwar Zahid.

.

.

.

.

Serra melangkahkan kaki kesekolahnya dengan semangat. Ia pagi ini menunggu Leon ditempat biasa.

Kalau telat, Serra tidak punya kesempatan melakukannya.

Tapi sekarang Serra akan berangkat lebih awal agar bisa sering mengganggu Leon.

Serra sudah ambil posisi dan merogoh cermin kecil miliknya yang selalu ia bawa didalam tas.

Dulu Serra hanya menjadi fans rahasia, tapi sekarang Serra akan menjadi penggemar secara terang-terangan.

" Leon... Kau akan kualahan menerima banyaknya cinta dariku." kata Serra didepan cermin dan langsung mengedipkan satu matanya.

Tak lama Serra menunggu, terlihat Leon sudah berangkat dan memarkirkan sepedanya.

Serra memekik senang melihat pujaan hatinya. Bener ya, remaja kalau sedang jatuh cinta liat sendalnya saja udah seneng.

Ada yang merasa kayak gitu gak ?

Leon melangkah dengan kaki panjangnya seperti biasanya.

Serra tidak mau kehilangannya kemudian berlalu menemui Leon.

Serra sudah memantapkan dirinya untuk mendapatkan cintanya jadi ia harus berusaha.

Leon menghentikan langkahnya ketika melihat gadis pengganggunya datang lagi.

Serra kini sedang menunjukkan senyum Pepsodentnya.

" Leon." ucap Serra.

Merasa dirinya akan sial jika berurusan dengan gadis mungil ini, Leon segera menghindar agar tidak terlibat lebih jauh dengan gadis yang menurutnya gila itu.

" Eits..." Serra menghalangi jalan Leon.

Leon mendengus dan mencari jalan yang lain, Serra menghalanginya lagi.

Dan terus saja seperti itu sampai akhirnya..

" Apa mau mu?" tanya Leon dengan wajah kesalnya.

" Ekm.. kau jenius. Kau pasti sudah tau siapa namaku, kan ?" kata Serra sedikit centil.

Leon diam saja tidak menjawab. Ia tidak mau berbicara dengan bocah ini.

" Ekm.. pagi ini aku ingin mengatakan sesuatu padamu.." belum selesai Serra berbicara sudah di potong sama Leon.

" Aku tidak menerima cintamu." ucap Leon kemudian kembali berjalan.

Namun tangannya dipegang oleh Serra, berniat mau menghentikan langkah pujaannya itu.

Leon melirik tangannya yang dicegat Serra. Serra yang menyadari arti lirikan itu langsung melepaskan tangannya.

" Seram sekali." batinnya.

" Emm.. sorry." ucap Serra. Tadi malam ia sudah mempelajari sedikit kata dasar bahasa Inggris.

Leon melipatkan kedua tangannya didepan dada, berniat mendengarkan apa mau gadis ini.

" Leon. Aku mau bilang sama kamu kalau aku tidak akan menyerah. Aku akan berusaha agar kau melirikku. Dan kita akan menikah." ucap Serra penuh percaya diri.

Leon jengkel mendengarnya, jadi Leon hanya pergi meninggalkannya.

Serra melambaikan tangannya saat melihat kepergian Leon. Walau Serra tau ia tetap melakukannya karna ia suka.

Serra kemudian melangkahkan kakinya menuju kelasnya dengan bersenandung kecil.

" Pagi ku cerah ku.. Matahari bersinar..." begitulah nyanyian Serra disepanjang jalan.

.

.

.

Bel istirahat berbunyi...

" Kau kemana saja kemarin?" tanya Nacita, teman sebangkunya.

" Hanya ada sedikit masalah." ucap Serra santai.

Ia tidak mau ada yang mengetahui hal buruk yang menimpanya.

Serra tidak pergi kekantin karna ia sudah membawa bekal.

Serra memilih memakan bekalnya ditaman dekat lapangan. Sekalian cuci mata liat pujaan hatinya sedang berolah raga.

Serra memakan bekalnya dengan lahap sambil tersenyum melihat pujaan hatinya.

Salah satu teman Leon meledek dan menunjukkan pada Leon dimana ada seorang gadis yang mengintainya.

Leon sangat kesal mengetahui itu, Leon menendang bola didepannya hingga melambung jauh.

Kemudian ia mengambil air mineral dan meminumnya sekali teguk. Leon meninggalkan tempat itu.

Serra melihat kepergian Leon dengan sedih, sejenak kemudian muncul sebuah ide dikepalanya.

Serra berdecak kagum dengan ide brilian yang melintas diotak dungunya.

🍑🍑🍑🍑

Sepulang sekolah, Serra berencana membuntuti Leon.

Orang jenius pasti punya kelemahan bukan ?

Tujuan Serra kali ini adalah mencari tau kelemahan Leon. Dengan itu, dia bisa mengancam Leon agar mau mengajarinya belajar.

Serra bisa saja minta diajari kakaknya tapi Enzo selalu saja sibuk dengan pasiennya.

Serra menaiki taksi, membuntuti laju sepeda onthel Leon yang kencang.

" Apa dia tidak takut mengendarai sepedanya sekencang itu?" gumam Serra mencemaskan Leon.

Serra membuntuti Leon sampai disebuah rumah kecil.

Dan ternyata disana ada seorang gadis cantik yang sudah menunggunya.

Dada Serra terasa sesak melihat kemesraan mereka.

Mereka berbicara dengan jarak yang sangat dekat. Saat berbisik, mereka terlihat seperti sedang berciuman.

Serra ngga kuat melihat pemandangan itu. Ia segera menyuruh supir taksi meninggalkan tempat itu.

Leon bukannya tidak tau kalau ia sedang diikuti. Leon sengaja membawa mobil taksi yang mengikutinya menuju markasnya.

Leon juga menyuruh salah satu anak buahnya yang perempuan menunggunya disana.

🍑🍑🍑🍑

Serra berfikir, cara yang licik sangat tidak ampuh.

Lalu siapa yang akan membantu Serra belajar ?

Serra kemudian berjalan kembali kerumahnya.

" Kembaliannya neng." kata si supir taksi.

"Buat bapak saja." Serra segera melangkah memasuki halaman rumahnya.

Namun baru beberapa langkah, ia dikejutkan dengan seorang pria yang tergeletak tidak berdaya didepan rumahnya.

" Tuan... Tuan...." Serra memanggil pria paruh baya itu sambil menggoyangkan perutnya.

Melihat luka tembak di perut pria itu, Serra merasa kasihan. Apa yang harus ia lakukan ?

Serra tidak punya pilihan lain selain membawanya masuk kedalam rumah.

Drrttt Drrrrt

"H**alo." suara diseberang sana.

" Kakak, ada orang pingsan didepan rumah, aku sudah membawanya masuk kedalam. Bagaimana ini kak, ada satu luka tembakkan diperutnya." ucap Serra khawatir.

" Tenangkan dirimu. Ambil kotak P3K dikamar kakak." pinta Enzo pada adiknya.

Enzo kemudian memberi tau apa saja yang harus dilakukan Serra.

Setelah membalut luka itu dengan rapi, Serra memberi selimut untuk menutupi tubuh pria paruh baya yang ditolongnya.

Serra berniat memasak beberapa menu untuk makan malam kakaknya juga pria itu.

Setelah selesai Serra berniat mau kekamarnya, tapi ia mengurungkan niatnya ketika mendengar pria itu melenguh.

" Tuan, sudah sadar ?" tanya Serra pada pria paruh baya itu.

Pria itu menyipit menatap wajah baru yang dilihatnya.

" Namaku Serra. Aku menemukan anda didepan rumah dan membawa anda masuk." ucap Serra gugup melihat tatapan penuh mengintimidasi itu.

" Oh. Maaf. Namaku Rafa." ucap pria itu dengan tatapan melembut.

" Tuan. Perlu saya hubungi rumah sakit ?" tanya Serra pelan.

" Tidak perlu. Aku punya musuh. Itulah mengapa aku bisa terluka hingga melarikan diri kemari." tutur pria itu.

Serra tidak banyak bertanya. Ia juga tidak mau tau dengan urusan orang yang tidak dikenalnya ini.

Tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi.

Serra sangat senang melihat kakaknya sudah pulang.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

Leon mencurigakan

2023-04-16

0

Kaspo Kaspo

Kaspo Kaspo

bagus

2022-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Serra
2 Penggemar Rahasia
3 Aku Mencintai Mu Leon !
4 Terpuruk
5 Mengubah Takdir
6 Cara Yang Licik
7 Si Jenius
8 Mengejar 1
9 Tidak Akan Menyerah
10 Kebetulan, kah ?
11 Enzo
12 Mengejar 2
13 Pertama kali sial
14 Ketemu!
15 Perjuangan Si Bodoh!
16 Hafal Rumus Matematika Dalam Seminggu?
17 Murid baru
18 Berubah
19 Hafal
20 Kekhawatiran seorang kakak
21 Salah faham
22 Salah Faham 2
23 Di ikuti
24 Ternyata Leon
25 Saingan Cinta
26 Saingan Cinta 2
27 Berjuang Sendiri
28 Introspeksi diri
29 Ajakan kerja sama yang gagal
30 Malu
31 Nasehat bijak dari sahabat
32 Ganti guru
33 Cemburu pada teman baru
34 Dia sudah melupakan ku
35 Leon Merindukan Serra?
36 Menjadi Penguntit
37 Si gendut Situ dan Si cungkring Sono
38 Nasib Sono dan Situ
39 Ancaman Leona
40 Damai
41 Aku Anak yang tidak di inginkan?
42 Awal Mula Leon Punya Anak Buah
43 Mengubah Takdir tidak semudah itu!
44 Kenzo yang murka
45 Strong Woman
46 Crazy Up
47 Strong Woman 2
48 Leona Si Ratu Obat
49 Aksi Ratu Obat
50 Mungkinkah?
51 Hasil Ujian Nasional
52 Menjadi Mahasiswa
53 Kembaran Leon
54 Sedang Bingung
55 Mencari Kakak
56 Pertemuan
57 Tiga Kembar Beda Generasi
58 Siapa Yang Harus Aku Percaya?
59 Leon yang di kira Leo
60 Cita-cita Leon
61 Cita-cita Leon 2
62 Panggil aku kakak
63 Up
64 Kesedihan Leona
65 Sarfaraz Family
66 Salah Faham Lagi
67 Di Kejar Cinta
68 Di Kejar Cinta 2
69 Tidak Sengaja Mengungkapkan Cinta
70 Would You Marry Me?
71 Salah Faham Lagi 2
72 Penilaian Leo pada Serra
73 Ketika Setan dan Malaikat Lewat
74 Calon Menantu
75 Fakta Baru
76 Awal Mula Kehancuran Kenzo
77 Ternyata Di Jebak
78 Pengumuman
79 Pertempuran di pulau terpencil
80 Rafa Vs Marcel
81 Masa Lalu Lula
82 Hukuman
83 Gaya pacaran Leon kayak anak Baru Gedhe
84 Hukuman 2
85 Kelakuan Aneh Leon dan Leo
86 Wisuda END
87 Hilangnya Author
88 Bonus : Hantu pencemburu?
89 Queen Vs Mafia
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Serra
2
Penggemar Rahasia
3
Aku Mencintai Mu Leon !
4
Terpuruk
5
Mengubah Takdir
6
Cara Yang Licik
7
Si Jenius
8
Mengejar 1
9
Tidak Akan Menyerah
10
Kebetulan, kah ?
11
Enzo
12
Mengejar 2
13
Pertama kali sial
14
Ketemu!
15
Perjuangan Si Bodoh!
16
Hafal Rumus Matematika Dalam Seminggu?
17
Murid baru
18
Berubah
19
Hafal
20
Kekhawatiran seorang kakak
21
Salah faham
22
Salah Faham 2
23
Di ikuti
24
Ternyata Leon
25
Saingan Cinta
26
Saingan Cinta 2
27
Berjuang Sendiri
28
Introspeksi diri
29
Ajakan kerja sama yang gagal
30
Malu
31
Nasehat bijak dari sahabat
32
Ganti guru
33
Cemburu pada teman baru
34
Dia sudah melupakan ku
35
Leon Merindukan Serra?
36
Menjadi Penguntit
37
Si gendut Situ dan Si cungkring Sono
38
Nasib Sono dan Situ
39
Ancaman Leona
40
Damai
41
Aku Anak yang tidak di inginkan?
42
Awal Mula Leon Punya Anak Buah
43
Mengubah Takdir tidak semudah itu!
44
Kenzo yang murka
45
Strong Woman
46
Crazy Up
47
Strong Woman 2
48
Leona Si Ratu Obat
49
Aksi Ratu Obat
50
Mungkinkah?
51
Hasil Ujian Nasional
52
Menjadi Mahasiswa
53
Kembaran Leon
54
Sedang Bingung
55
Mencari Kakak
56
Pertemuan
57
Tiga Kembar Beda Generasi
58
Siapa Yang Harus Aku Percaya?
59
Leon yang di kira Leo
60
Cita-cita Leon
61
Cita-cita Leon 2
62
Panggil aku kakak
63
Up
64
Kesedihan Leona
65
Sarfaraz Family
66
Salah Faham Lagi
67
Di Kejar Cinta
68
Di Kejar Cinta 2
69
Tidak Sengaja Mengungkapkan Cinta
70
Would You Marry Me?
71
Salah Faham Lagi 2
72
Penilaian Leo pada Serra
73
Ketika Setan dan Malaikat Lewat
74
Calon Menantu
75
Fakta Baru
76
Awal Mula Kehancuran Kenzo
77
Ternyata Di Jebak
78
Pengumuman
79
Pertempuran di pulau terpencil
80
Rafa Vs Marcel
81
Masa Lalu Lula
82
Hukuman
83
Gaya pacaran Leon kayak anak Baru Gedhe
84
Hukuman 2
85
Kelakuan Aneh Leon dan Leo
86
Wisuda END
87
Hilangnya Author
88
Bonus : Hantu pencemburu?
89
Queen Vs Mafia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!