Mengubah Takdir

_Kau bisa jika memiliki tekad yang kuat.

Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini_

.

.

.

.

.

.

Enzo kini berada diruang perawatan adiknya yang kebetulan dilarikan kerumah sakit tempatnya bekerja.

" siapa yang melakukan ini padamu ?" ucap Enzo berbicara sendiri karena Serra belum sadar dari pingsannya.

Enzo kemudian melangkahkan kaki keluar dari ruangan Serra.

Serra membuka matanya setelah mendengar pintu tertutup.

Sebuah cairan bening meluncur dimatanya. Ia sedih dengan takdirnya.

Haruskah ia menyalahkan takdir yang telah tuhan gariskan untuknya atau..

Atau memang dia yang payah dan tidak mau berusaha.

Sejenak Serra terdiam merenungi apa yang sedang ia pikirkan.

Ya, usaha. Serra yakin tidak ada yang tidak mungkin bukan ?

'Usaha tidak akan menghianati hasil'

'Usaha tidak akan menghianati hasil'

'Usaha tidak akan menghianati hasil'

Serra menetapkan terus kata itu dalam benaknya. Otaknya memang tidak pintar, ia tidak punya kelebihan sama sekali. Pikirnya begitu.

Tapi Serra yakin. Dia pasti bisa berada dalam 50 besar diUjian Nasional se-sekolahan.

Pasti !

Dari ribuan murid seangkatannya, Serra yakin bisa mengalahkan mereka semua.

Akan ku buktikan pada kalian semua kalau aku bisa !

Serra Pasti Bisa !

Serra mencabut selang infus dan menyibak selimutnya.

Serra berlarian menelusuri lorong rumah sakit. Sesekali ia terjatuh tapi ia masih bisa bangkit lagi.

" Kakak." serunya.

Ia masih berusaha memanggil kakaknya.

"Kakak." teriak Serra. Ia masih mencari keberadaan kakaknya.

" Berhenti disana. Kau tidak boleh berteriak dirumah sakit." dua orang suster berusaha menghentikan adegan konyol pasiennya.

" Kakak.. dimana kakakku ?" Serra masih berteriak, ia tidak sabar ingin segera bertemu kakaknya.

" Nona, tenang dulu. Mari bicarakan baik-baik." ucap salah satu suster.

" idak mau! aku mau kakakku. Kakak.." Teriak Serra.

🍑🍑🍑🍑

Enzo kala itu habis melakukan operasi. Dikejutkan dengan penampilan adiknya yang berantakan sedang berada diruangan kerjanya.

" Kau kenapa bisa kayak gelandangan begini ? apa yang terjadi?" tanya kakaknya khawatir.

Apa orang yang sudah mengganggu adiknya di sekolah juga mendatangi adiknya sampai kesini ?

Kalau itu benar terjadi maka Enzo harus ikut campur tangan dengan keadaan yang menimpa adik kesayangannya.

Serra langsung memeluk kakaknya erat saat melihat kedatangannya.

" Serra rindu kakak. Serra rindu kakak." ucap Serra terisak.

Enzo mengelus rambut hitam adiknya yang panjang. Sesekali tangannya menyisir rambut yang sudah berantakan itu.

" Ada apa. Kenapa adik kakak ini begitu manja sekali." kata Enzo.

" Maafkan Serra. Selama ini Serra selalu merepotkan kakak. Serra suka sekali membuat kakak marah. Maafkan Serra, kak." ucap Serra masih terisak.

Serra mengeratkan pelukannya pada sang kakak berharap mendapatkan kehangatan dari pelukan seorang kakak.

" Serra kau memang memang ceroboh. Tapi kau punya tekad yang kuat. Percayalah, tekat mu lah yang akan merubah hidupmu." kata kakaknya lembut.

Serra menatap lekat manik mata kakaknya dan terlihat tidak ada sama sekali keraguan yang nempel disana.

Serra memantapkan dirinya. Serra akan berjuang mendapatkan mimpinya.

" Hei kenapa kau tertawa sendiri." tanya Enzo melihat adiknya yang tadi masih merengek manja kepadanya, kini sudah ketawa cekikikan kayak mbak Kunti gendong anak.

" Kakak tenang saja. Mulai ini. Aku Serra, adik kesayangan Enzo. Akan berjuang meraih mimpi dan menahlukkan cinta ku." Serra berkata lantang dengan tangan terkepal pertanda bahwa ia sedang bersemangat.

" Memangnya kau punya mimpi apa ?" tanya kakaknya.

" ku akan mendapatkan nilai yang cukup untuk lulus. Dan aku akan mendaftar dikampus favorit mengambil jurusan farmasi." ucap Serra menggebu.

Ia akan mempertaruhkan segalanya untuk meraih mimpinya.

" Kau mau mengambil jurusan farmasi?" kata Enzo tidak percaya.

" Ya." ucap Serra.

" Hahaha.." Enzo tertawa terbahak mendengar keinginan adiknya yang nyeleneh. Sangat tidak mungkin.

" Kakak, kenapa menertawai ku." Serra mengerucutkan bibirnya kesal. Kakaknya tidak percaya padanya.

" Serra, kakak tau kau punya tekad yang kuat. Apapun yang kau inginkan, kau akan memperjuangkannya sampai dapat. Tapi apa ? kau harus menerima kekalahanmu. Banyak diluaran sana saingan mu. Dengan otakmu yang tidak seberapa kau akan dipukul mundur oleh mereka." tutur Enzo panjang lebar.

" Tapi, kak..." Serra ingin membela tapi semua yang dikatakan kakaknya benar.

" Kau mau jadi apa mengambil jurusan farmasi? mau jadi suster atau dokter?" tanya Enzo.

Serra tidak menjawab karna jawabannya pasti akan membuat kakaknya tertawa lagi dan itu membuatnya tambah down.

" Kau bisa saja menjadi suster ataupun dokter, mengingat tekad mu yang tidak pernah menyerah.

Tapi bagaimana dengan pasien mu ?

Apa yang akan terjadi pada mereka? Bagaimana kalau kau yang melakukan kesalahan tapi mereka yang menanggungnya ?

Kecerobohan mu yang kakak khawatirkan dapat merugikan mereka."

🍑🍑🍑🍑

Saat ini Serra sedang merenung dibalkon kamarnya.

Enzo sebenarnya masih ingin Serra tinggal dirumah sakit, menunggu tubuhnya pulih sepenuhnya dulu baru pulang.

Tapi, Serra tetap kekeuh untuk pulang. Dan disinilah Serra sekarang.

Serra masih memikirkan perkataan kakaknya, Enzo.

Andai saja dia tidak ceroboh. Pasti dia tidak akan sedown ini.

" Ayah.. ibu... semoga kalian di tempatkan di surganya Tuhan. Berbahagialah kalian disana. Jangan fikirkan Serra. Serra pasti akan mendapatkan kebahagiaan Serra suatu saat nanti."

Serra menangis. Ia menatap gemerlap bintang dilangit.

Sejak kecil yang merawatnya sudah sang kakak. Serra menangis dibahu kakaknya, tertawa untuk kakaknya, dan kebahagiaan Serra adalah kakaknya.

Serra menghapus air mata yang tidak akan merubah segalanya.

" Kak, kau bisa meremehkan ku. Tapi lihat saja nanti. Akan ku buktikan pada kakak kalau aku juga bisa melakukannya." Serra menyemangati dirinya sendiri.

" Demi Rangking, Leon dan Kakak." kata Serra menggebu.

Setelah puas memberi energi untuk dirinya sendiri, Serra berjalan memasuki kamar.

Serra membuka google dengan pencarian Menjadi lebih maju kemudian terdapat banyak artikel disana.

Serra tertarik dengan salah satu artikel yang berjudul "Berfikir dan Menjadi KAYA."

Serra membukanya dan bergegas keluar untuk pergi ketoko buku untuk membelinya sebelum larut malam.

Setelah mendapatkan apa yang ia butuhkan, Serra membaca setiap poin dalam buku itu dan memahaminya.

Dalam dunia nyata memang tidak ada yang memberi dukungan padanya. Tapi Serra sudah mendapatkan semangat yang cukup dari buku yang dibacanya.

Serra menulis poin yang harus ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Yang paling penting dari poin yang di sampaikan dalam buku itu adalah...

'Yakin. Belajar meyakinkan diri sendiri. Aku bisa ! aku bisa!"

Serra kemudian mencatat jadwal yang harus ia lakukan sehari-hari.

"Masih ada dua bulan dari sekarang. Leon. Aku pasti bisa memantaskan diri untuk bersanding dengan mu. Kamu harus mempersiapkan mentalmu. Bersiaplah, kau akan mendapatkan banyak cinta dariku. Aku akan mengganggumu sampai kau mau menerima ku."

Ucap Serra tersenyum senang. Serra menutup bukunya dan beranjak ketempat tidur.

Memulai memasuki mimpinya yang pasti akan indah karna ia sedang berbahagia.

" Leon.." ia mengingau.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

hemm jangan cuma berfikir

2023-04-16

0

Kaspo Kaspo

Kaspo Kaspo

Bagus

2022-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Serra
2 Penggemar Rahasia
3 Aku Mencintai Mu Leon !
4 Terpuruk
5 Mengubah Takdir
6 Cara Yang Licik
7 Si Jenius
8 Mengejar 1
9 Tidak Akan Menyerah
10 Kebetulan, kah ?
11 Enzo
12 Mengejar 2
13 Pertama kali sial
14 Ketemu!
15 Perjuangan Si Bodoh!
16 Hafal Rumus Matematika Dalam Seminggu?
17 Murid baru
18 Berubah
19 Hafal
20 Kekhawatiran seorang kakak
21 Salah faham
22 Salah Faham 2
23 Di ikuti
24 Ternyata Leon
25 Saingan Cinta
26 Saingan Cinta 2
27 Berjuang Sendiri
28 Introspeksi diri
29 Ajakan kerja sama yang gagal
30 Malu
31 Nasehat bijak dari sahabat
32 Ganti guru
33 Cemburu pada teman baru
34 Dia sudah melupakan ku
35 Leon Merindukan Serra?
36 Menjadi Penguntit
37 Si gendut Situ dan Si cungkring Sono
38 Nasib Sono dan Situ
39 Ancaman Leona
40 Damai
41 Aku Anak yang tidak di inginkan?
42 Awal Mula Leon Punya Anak Buah
43 Mengubah Takdir tidak semudah itu!
44 Kenzo yang murka
45 Strong Woman
46 Crazy Up
47 Strong Woman 2
48 Leona Si Ratu Obat
49 Aksi Ratu Obat
50 Mungkinkah?
51 Hasil Ujian Nasional
52 Menjadi Mahasiswa
53 Kembaran Leon
54 Sedang Bingung
55 Mencari Kakak
56 Pertemuan
57 Tiga Kembar Beda Generasi
58 Siapa Yang Harus Aku Percaya?
59 Leon yang di kira Leo
60 Cita-cita Leon
61 Cita-cita Leon 2
62 Panggil aku kakak
63 Up
64 Kesedihan Leona
65 Sarfaraz Family
66 Salah Faham Lagi
67 Di Kejar Cinta
68 Di Kejar Cinta 2
69 Tidak Sengaja Mengungkapkan Cinta
70 Would You Marry Me?
71 Salah Faham Lagi 2
72 Penilaian Leo pada Serra
73 Ketika Setan dan Malaikat Lewat
74 Calon Menantu
75 Fakta Baru
76 Awal Mula Kehancuran Kenzo
77 Ternyata Di Jebak
78 Pengumuman
79 Pertempuran di pulau terpencil
80 Rafa Vs Marcel
81 Masa Lalu Lula
82 Hukuman
83 Gaya pacaran Leon kayak anak Baru Gedhe
84 Hukuman 2
85 Kelakuan Aneh Leon dan Leo
86 Wisuda END
87 Hilangnya Author
88 Bonus : Hantu pencemburu?
89 Queen Vs Mafia
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Serra
2
Penggemar Rahasia
3
Aku Mencintai Mu Leon !
4
Terpuruk
5
Mengubah Takdir
6
Cara Yang Licik
7
Si Jenius
8
Mengejar 1
9
Tidak Akan Menyerah
10
Kebetulan, kah ?
11
Enzo
12
Mengejar 2
13
Pertama kali sial
14
Ketemu!
15
Perjuangan Si Bodoh!
16
Hafal Rumus Matematika Dalam Seminggu?
17
Murid baru
18
Berubah
19
Hafal
20
Kekhawatiran seorang kakak
21
Salah faham
22
Salah Faham 2
23
Di ikuti
24
Ternyata Leon
25
Saingan Cinta
26
Saingan Cinta 2
27
Berjuang Sendiri
28
Introspeksi diri
29
Ajakan kerja sama yang gagal
30
Malu
31
Nasehat bijak dari sahabat
32
Ganti guru
33
Cemburu pada teman baru
34
Dia sudah melupakan ku
35
Leon Merindukan Serra?
36
Menjadi Penguntit
37
Si gendut Situ dan Si cungkring Sono
38
Nasib Sono dan Situ
39
Ancaman Leona
40
Damai
41
Aku Anak yang tidak di inginkan?
42
Awal Mula Leon Punya Anak Buah
43
Mengubah Takdir tidak semudah itu!
44
Kenzo yang murka
45
Strong Woman
46
Crazy Up
47
Strong Woman 2
48
Leona Si Ratu Obat
49
Aksi Ratu Obat
50
Mungkinkah?
51
Hasil Ujian Nasional
52
Menjadi Mahasiswa
53
Kembaran Leon
54
Sedang Bingung
55
Mencari Kakak
56
Pertemuan
57
Tiga Kembar Beda Generasi
58
Siapa Yang Harus Aku Percaya?
59
Leon yang di kira Leo
60
Cita-cita Leon
61
Cita-cita Leon 2
62
Panggil aku kakak
63
Up
64
Kesedihan Leona
65
Sarfaraz Family
66
Salah Faham Lagi
67
Di Kejar Cinta
68
Di Kejar Cinta 2
69
Tidak Sengaja Mengungkapkan Cinta
70
Would You Marry Me?
71
Salah Faham Lagi 2
72
Penilaian Leo pada Serra
73
Ketika Setan dan Malaikat Lewat
74
Calon Menantu
75
Fakta Baru
76
Awal Mula Kehancuran Kenzo
77
Ternyata Di Jebak
78
Pengumuman
79
Pertempuran di pulau terpencil
80
Rafa Vs Marcel
81
Masa Lalu Lula
82
Hukuman
83
Gaya pacaran Leon kayak anak Baru Gedhe
84
Hukuman 2
85
Kelakuan Aneh Leon dan Leo
86
Wisuda END
87
Hilangnya Author
88
Bonus : Hantu pencemburu?
89
Queen Vs Mafia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!