Tiba-tiba di sela percakapannya dengan Anak tirinya Ia mendengar suara yang tidak asing di telinganya.
"Mas Hartanto, Aku pulang"panggilnya. Kemana semua orang kenapa rumah ini sepi sekali"gumam Kirana sambil celingak-celinguk mencari seseorang yang Ia cari.
Sementara itu di lantai atas Hartanto yang menyadari kedatangan Istrinya mulai merasa cemas dalam hatinya.
"Ingat itu, jangan main-main dengan acamamku dan juga jikalau kamu menceritakannya pada Kirana, Dia tidak akan membelamu karena Aku adalah orang yang paling dicintainya melebihi dirimu"bisik Hartanto di telinga Anak tirinya.
"Tidak mungkin huhuhu...Mamah pasti akan membelaku"ucap Mutiara dengan dengan linangan air mata. " Ouh, kamu ingin buktinya? bukankah kita berdua menikah tanpa persetujuan darimu, itu sudah cukup membuktikan bahwa Aku lebih berharga di matanya. Daripada dirimu yang hanya bekas masa lalunya Bersama Devan bukan begitu?"cibirnya dekat telinga Mutiara.
Mendengar ucapan jahat Ayah tirinya membuat hatinya seperti ditusuk-tusuk jarum dan menangis sejadi-jadinya, kemudian langsung saja mulutnya di bungkam oleh Hartanto dan menghimpitnya di pintu. "Jika kamu merasa tertekan berada sini, sebaiknya kamu pergi dari rumah ini karena keberadaanmu disini hanya menjadi benalu saja"bisiknya lagi dengan tangan yang masih membungkam Anak tirinya.
Setelah puas mengatakan semua itu, lalu Ia berjalan ke bawah menemui Istri tercintanya.
"Kamu dimana Mas?teriaknya, atau Aku cari ke lantai atas mungkin saja Dia sedang beristirahat di sana"pikir Kirana kemudian berjalan menuju anak tangga.
"Sayang, Aku ada disini"sahut Hartanto kemudian memeluk istrinya dengan erat, dan tanpa aba-aba langsung mencium bibir ranum Kirana dengan rakusnya sambil menahan tengkuk istrinya sudah tidak terlepas. Sementara Kirana yang terbuai dengan ciumannya, turut membalas perlakuan dari suaminya. Dan sayangnya adegan itu malah disaksikan oleh Mutiara dari lantai atas, membuat suasana hatinya terasa panas dan sesak saat melihatnya kemesraan mereka.
"Benar, apa kata Dia aku hanya bekas masa lalu Mamah. "Jadi untuk apa aku ada disini, toh Selama ini saat Mamah masih bersama Papah aku tidak pernah menyaksikan keromantisan yang mereka tunjukkan. Melainkan pertengkaran yang selalu aku dengar, sementara saat Mamah bersama Hartanto. Sering kali Aku memergoki kalian sedang bermesraan dan seharusnya itu sudah menjadi bukti yang membuka mataku bawah Aku hanya masa lalu mah dan Hartanto adalah sumber kebahagiaanmu, Baiklah aku akan mengalah untukmu Mah"ucap Mutiara dengan lirih sambil menghapus air matanya.
Setelah itu Mutiara turun ke bawah karena ingin memeluk Mamah yang sangat Ia sayangi.
MAMAH
"Mas,Ara mau kesini kita lanjutkan nanti di kamar yah" mohon Kirana kepada Suaminya sementara Hartanto mendengus kesal karena kesenangannya diganggu oleh Anak tirinya.
"Mah, kenapa pulangnya lama banget,Aku kangen sama Mamah"keluh Mutiara sambil memeluk Mamahya.
"Maafkan Mamah Ara, karena terlalu sibuk dengan pekerjaan sampai mengabaikanmu"ujar Kirana kepada Anaknya sambil Memegang pipi Mutiara dengan tangannya, saat sedang menatap Anaknya, Ia melihat wajahnya anaknya seperti sudah menangis "Ara kenapa matamu sembab begitu apa kamu tadi sudah menangis"tanyanya
Sementara itu Mutiara yang mendengar pertanyaan Mamahya membuat dirinya bingung harus menjawab apa? Tidak mungkin kan Ia berkata jujur sedangkan di samping Mamahya ada Hartanto yang sedang menatap tajam kearahnya.
"ini, iya Aku abis nangis tadi saat nonton film Drakor di hpku yang menguras air mata sampai sekarang masih kebawa hehehe..."jawabnya, maafkan Ara Mah karena harus bohong"batin Mutiara.
"Ouh gitu, ya udah lain kali jangan terlalu sering main hp tidak baik untuk kesehatan mata sayang"pesan Kirana sambil mengecup kening Anaknya.
"Mah Aku kembali ke kamar lagi ya"
"Tunggu dulu sayang Mamah ada sesuatu untuk Ara"
"Apa ini Mah"tanya Mutiara sambil mengambil Paper bag di tangan Mamahnya dengan ragu-ragu dan menatap ke arah Ayah tirinya, sementara Hartanto yang melihat Istrinya memberikan hadiah untuk Anaknya hanya bersikap acuh dan tidak mempedulikannya.
Saat Ia hendak membukanya ternyata yang di dalamnya "iPhone, Mah Aku kan udah ada Hp kenapa Mamah malah membelikannya lagi"
"Nggak papah sayang lagian hadiahnya yang Mamah berikan anggap saja sebagai reward karena kamu selalu rajin belajar dan selalu dapat peringkat pertama di kelas, supaya kamu lebih rajin belajar lagi ya"serunya
"Makasih yah Mah Aku ke kamar dulu CUP"Mutiara mencium pipi Mamahya dan berjalan menuju kamarnya.
"Kirana anak itu jangan terlalu di manjain apa lagi sampai kamu memberinya hadiah iPhone"tegur Hartanto.
"Udahlah Mas kan Aku hanya ingin menyenangkan Anakku saja, lagian selama ini Aku kurang memperhatikannya karena kesibukanku mengurus perusahaanmu juga"sindir Kirana kepada Suaminya, dan Hartanto yang mendengarnya hanya bisa diam seribu bahasa.
***
Sementara itu di kamar atas Mutiara sedang memandangi dirinya di cermin meja riasnya,
Ia melihat dirinya sendiri yang menyedihkan di cermin,dan berucap" Mah andaikan kau tau isi hatiku sejujurnya aku tidak menginginkan semua materi yang kau berikan kepadaku termasuk Hp ini, aku sudah kenyang dengan semua pemberianmu. Sementara yang Aku inginkan hanyalah kasih sayangmu dulu, itu saja permintaan dariku".
Disaat Mutiara sedang menangis di dalam kamarnya, sementara di kamar lain ada sepasang Suami Istri yang sedang bermain aktivitas panas di kamarnya.
_
Saat menjelang malam semua orang yang berada di rumah itu sedang berkumpul untuk makan malam.
Tok tok tok
"Ara sayang, kita turun ke bawah yuk untuk makan malam"panggil Kirana.
Iya mah, Mamah duluan aja nanti Aku nyusul aku mau beres-beres sebentar di kamar.
"Ouh gitu,ya udah nanti kamu beneran nyusul loh"ucapnya kemudian Ia kembali ke dapur untuk menghidangkan makan malam.
"Mana Anak itu?"ucap Hartanto
"Masih di kamarnya Mas, paling sebentar lagi kesini"tuturnya
"Kirana kamu jangan terlalu memanjakannya, lagian kalau anak itu lapar tinggal turun ke bawah"
"Cukup Mas, Aku nggak debat sama kamu"
Sementara Dimas yang duduk di depan mereka hanya menyaksikan perdebatan sengit antara Ayahnya dan Mamah tirinya, dan di saat itu Mutiara muncul dan hendak duduk tapi sayang. Mamahya malah menyuruh Ia duduk berdekatan dengan Kakaknya seketika suasana di meja makan itu menjadi canggung, dan membuat Mutiara merasa tidak nyaman berada di situasi ini.
Berhubung kalian sudah berkumpul di sini Aku akan memberitahukan pada kalian hal penting mengenai pembagian ijazah sekaligus kelulusan Mutiara yang bertepatan di hari ulang tahun perusahaanmu, jadi Mamah sepakat akan membagi waktunya.
"Ara nanti saat pembagian ijazah kamu akan ditemani Dimas yah, maaf Mamah nggak bisa hadir karena harus menghadiri pesta acara ulang tahun perusahaan kita dan juga Kakakmu kan hari itu sedang tidak ada kelas jadi bisa menemanimu".
Uhuk uhuk uhuk
Sontak saja mendengar ucapan dari Mamahya membuat dirinya menjadi kaget dan ada rasa ketakutan di dalam benaknya.
"Ara, kalau makan pelan-pelan jangan terburu-buru jadinya keselek kan ini minumnya" tegur Kirana sambil menyodorkan gelas pada Anaknya.
Sementara itu Hartanto menatap Mutiara dengan tajam dan Kakaknya menatap dirinya dengan sendu,"Maaf Mah"ucapnya dengan senyuman terpaksa. Kemudian melanjutkan lagi makanya
"Mah, Aku sudah kenyang jadi mau kembali ke kamar"pamitnya Mutiara kemudian berjalan menuju kamarnya.
Sementara itu Hartanto yang merasa lega karena Mutiara mulai menghindari dirinya dan Anaknya karena seperti takut dengan acamamnya tadi.
"Huh anak itu membuatku jantungan saja, untungnya dia takut dengan ancamanku"monolognya dalam hati.
Tak berselang lama kemudian Dimas juga telah menyelesaikan makanya dan pamit untuk kembali ke kamarnya, saat Ia berjalan melewati pintu kamar Adiknya dirinya melihat sang Adik sedang duduk termenung di dekat jendela sambil menatap bintang dilangit-langit luar. Ia melihat Adiknya itu, dari celah pintu yang tidak tertutup rapat. Entah mengapa hatinya terasa perih melihat adiknya begitu seperti Ia turut merasakan kesedihan dalam dirinya. ingin sekali Ia berbicara dengan Adiknya untuk meminta maaf dan mengungkapkan semuanya kepada Mamah tirinya tapi karena rasa takut terhadap Ayahnya selalu menjadi penghalang dirinya melakukan hal itu.
mohon dukungannya ya teman-teman🤗
dengan cara vote like, favorit,dan hadiahnya .
Terimakasih 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Yukity
Si Oyen Pacarku bukan manusia
Hadir bawa vote+gift+like+komen
Tetap semangat 🆙🆗😍
2022-07-18
0
Muliana Ana
sedih bangat thor😭😭
2022-04-20
0