Bab 20

Selama dua hari Reinz di rawat di rumah sakit. Ia berubah pendiam dan sangat dingin terhadap Arkanza. Setiap kali Arkanza berusaha mencairkan suasana dan berusaha supaya Reinz tidak bersedih. Namun jawaban Reinz hanyalah diam, membuat Arkanza khawatir dengan perubahan sikap Reinz padanya yang biasanya selalu hangat dan ceria.

Bahkan setelah Reinz pulih dan di perbolehkan pulang, sikap Reinz sama sekali tidak berubah. Arkanza semakin bingung menghadapi Reinz bahkan ia harus mendapatkan tekanan dari ibunya untuk tidak mengurusi tentang Reinz lagi.

Namun rasa sayang yang di miliki Arkanza untuk Reinz, terpaksa ia harus berdebat dengan ibunya bahkan tidak menuruti apa yang di minta Elenor.

Setiap hari Arkanza harus melihat Reinz duduk melamun bahkan seringkali menangis diam diam. Arkanza mulai mempertanyakan normal kah yang di jalani hidup Reinz? Namun ia tidak mau terjebak oleh prasangka seperti yang di tuduhkan orang sekitar kalau adiknya tidak normal layaknya pria pada umumnya.

Diam diam Arkanza mencoba mencari tahu sedekat apa Reinz dan Kai. Apakah yang dituduhkan mereka benar? Pada saat Reinz bisa tertidur dan melupakan sejenak kesedihannya. Arkanza mencari tahu tentang mereka lewat beberapa video dan foto foto kedekatan mereka.

Arkanza mulai meragukan adiknya dan sedikit mempercayai tuduhan orang lain tentang Reinz setelah melihat bukti bukti dalam video itu.

"Tidak, apa yang sudah aku pikirkan? Adikku tidak mungkin seperti itu. Aku mempercayainya lebih dari diriku sendiri." Gumamnya.

Arkanza beranjak dari kursinya, lalu ia meminta Jimi dan Sojin untuk menemuinya di kantor untuk membicarakan tentang Reinz dan Kai. Tetapi Sojin menyarankan Arkanza untuk bertemu di rumah sakit dan menemui Jeni.

Tak butuh waktu lama, Arkanza, Jimi dan Sojin sudah berada di ruangan Jeni.

"Jadi kau seorang Dokter?" Tanya Arkanza pada Jeni.

Jeni menganggukkan kepalanya dan langsung bertanya maksud dan tujuan mereka menemuinya.

Awalnya Arkanza mengungkapkan kemarahannya kepada mereka semua karena sudah membuat adiknya terluka. Namun setelah ia mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, Arkanza merasa butuh bantuan mereka untuk menepis keraguannya terhadap Reinz.

Sesaat Jeni menghela napas, tanpa Arkanza ceritakan sedetail itupun Jeni sudah tahu apa yang terjadi dengan Reinz dan Kai. Itulah sebabnya ia ingin membantu Reinz dan Kai. Tetapi justru niat baik Jeni menjadi masalah untuk Reinz, dan Jeni menyesali akan hal itu.

"Menurutmu, gangguan apa yang dialami Reinz? Benarkah dia sudah tidak normal?" Tanya Arkanza semakin penasaran.

"Bromance.." ucap Jeni menatap Arkanza dan yang lain bergantian.

"Bromance?" Kata Arkanza mengulang, kedua alisnya bertaut menatap wajah Jeni.

Jeni menganggukkan kepala.

"Istilah bromance mungkin sudah semakin familier dengan maraknya film atau drama yang mempertontonkan persahabatan antara laki-laki. Namun, tidak sedikit masyarakat yang masih menganggap bromance sama dengan gay. Padahal, keduanya berbeda."

"Aku masih belum paham!" Sahut Jimi.

"Begini, meski punya unsur " kata romance, “bromance” sebetulnya bukan istilah untuk menyebut cinta romantis antar sesama jenis. Justru sebaliknya, istilah “bromance” dipakai untuk menunjukkan hubungan sesama laki-laki yang sangat dekat, bahkan tidak jarang emosional, namun sama sekali terbebas dari cinta romantis atau seksual. Bromance sebagai cinta dan afeksi atau sebuah perasaan yang rumit yang dirasakan oleh dua laki-laki heteroseksual." Jelas Jeni panjang lebar.

Arkanza menganggukkan kepalanya dan sedikit memahami apa yang dialami adiknya. Tak terasa air matanya jatuh perlahan, ia menyadari kesalahannya. Sejak ia menginginkan Reinz menjadi orang sukses, waktu yang di berikan untuk Reinz jarang sekali hingga Reinz merasa kesepian dan sendirian. Padahal Arkanza sangat mengerti kalau Reinz butuh seseorang untuk selalu ada untuknya dan memberikan kasih sayang setelah trauma mendalam yang membuat kebencian di dalam hati Reinz terhadap perempuan.

"Singkatnya, “bromance” bisa dibilang sebagai persahabatan yang sangat dalam antara dua pria bahkan itu bisa terjadi pada perempuan. Saking dalamnya, “bromance” memungkinkan kedua pria tersebut untuk mengekspresikan emosi mereka satu sama lain, bahkan melalui tindakan-tindakan yang menurut masyarakat umum dianggap kurang macho, seperti menangis atau berpelukan." Ungkap Jeni lagi.

Jimi hanya diam memperhatikan dan mencoba mencerna apa yang di jelaskan jeni, begitupula Sojin.

"Tetap saja itu akan berpengaruh buruk pada mereka berdua, ada yang harus kita lakukan untuk mengembalikan kepercayaan Reinz. Kita butuh seseorang yang bisa menerima dan menjadi seseorang yang sangat berarti melebihi Kai." Usul Jimi.

"Kau tenang saja, Reinz biar jadi urusanku. Aku tahu siapa perempuan yang tepat untuk Reinz." Timpal Arkanza.

"Baiklah, kalau kau butuh bantuan atau diskusi apapun aku siap." Kata Sojin di iyakan oleh Jimi.

Setelah mereka selesai berbicara serius, Arkanza dan Jimi berpamitan pulang. Sementara Sojin masih berada di ruangan Jeni. Ia terlihat khawatir melihat raut wajah adiknya yang terlihat pucat.

"Apakah kau begadang lagi semalam?" Tanya Sojin.

Jeni menganggukkan kepalanya.

"Sejauh ini kau sudah berusaha keras. Aku tahu kau sangat merindukan adikmu, tapi sampai detik ini belum ada titik terang." Kata Sojin berusaha untuk menenangkan pikiran Jeni.

Jeni tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"Mungkin sekarang aku belum menemukan titik terang, tapi sebentar lagi aku tahu keberadaan adikku." Jawab Jeni.

"Benarkah?" Tanya Sojin tidak percaya.

Jeni menganggukkan kepala.

"Hanya masalah waktu.." ucap Jeni pelan.

Terpopuler

Comments

nurfadilahajah

nurfadilahajah

sukaaa

2022-04-10

0

umi salma😍😍😍

umi salma😍😍😍

👍👍👍👍😍😍

2022-04-10

0

Baby bear#bngtan#

Baby bear#bngtan#

😲😲😲😲😲

2022-04-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!