Bab 16

"Memalukan!!"

"Plakkk!!" Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Reinz hingga tersungkur menimpa meja.

"Bu, hentikan!!" Seru Arkanza mencoba menahan tangan ibunya yang hendak menampar wajah Reinz lagi.

"Diam kau!!" Wanita tua itu menatap marah Arkanza.

"Bu..."

Wanita tua yang bernama Elenor mengangkat satu jarinya lalu diarahkan pada Reinz.

"Dia perlu di kasih pelajaran."

Arkanza melirik kasihan melihat Reinz meneteskab darah segar dari sudut bibirnya.

"Dia harus tahu bagaimana perjuanganmu merawatnya sejak bayi!" Ungkap Elenor.

"Kumohon.. Arkanza menatap wajah ibunya meminta untuk tidak mengatakan apapun yang bisa menyakiti hati Reinz.

Elenor tersenyum tipis menatap ke arah Reinz.

"Kelakuanmu menjijikan."

"Bu, jangan salah paham. Reinz hanya berteman dengan Kai." Jelas Arkanza.

"Teman kau bilang?" ucap Elenor tersenyum miring. "Kau pikir aku buta? Kau pikir orang lain juga buta? Tidak bisa membedakan mana sahabat mana kekasih?"

"Bu!"

"Cukup!" Bentak Elenor menatap tajam Arkanza.

"Maafkan aku, bu..." ucap Reinz merangkak memeluk kaki Elenor.

"Lepas, aku jijik!" Elenor menarik kakinya menjauh dari Reinz.

"Asal kau tahu, kakakmu yang merawatmu sejak bayi. Menyekolahkanmu supaya menjadi laki laki sukses dan bisa di banggakan. Kau sama sekali tidak tahu bagaimana perjuangan kakakmu sampai sekarang. Bukannya berterima kasih tapi kau telah melempar kotoran di wajah kakakmu!!!"

"Ibu!" Seru Arkanza menggelengkan kepala, lalu mengalihkan pandangannya pada Reinz yang terisak dengan kepala tertunduk.

"Sekali lagi aku melihat kau dekat dengan Kai. Aku tidak segan segan membunuhmu, dasar anak tidak berguna!" Setelah bicara seperti itu, Elenor meninggalkan ruangan.

Reinz tengadahkan wajahnya menatap Arkanza.

"Aku putranya, tapi mengapa ibu membenciku?" Tanya Reinz.

Arkanza membuang muka, ia enggan menjawab pertanyaan Reinz.

"Andai kau tahu..." ucap Arkanza dalam hati.

"Kak..."

Arkanza tetap diam tanpa melihat sedikitpun ke arah Reinz, lalu ia beranjak pergi dari ruangan.

"Kak..." ucap Reinz, bulir air mata turun dari kedua bola matanya yang bulat.

Luka di hatinya semakin dalam. Kebenciannya terhadap sosok perempuan semakin besar. Reinz tidak mempercayai siapapun selain kakaknya dan Kai. Saat ini yang ia butuhkan dukungan dan pelukan. Namun Arkanza yang sejak bayi selalu memberikan kadih sayang dan hangatnya seorang ibu sama sekali tidak mengindahkannya.

Reinz menjerit dalam hatinya, ia merasa kehilangan pegangan arah.

"Reinz.."

Reinz menoleh ke arah pintu. Nampak Beby berdiri diambang pintu kemudian berjalan menghampirinya dan mengulurkan tangannya. Namun Reinz menepis tangan Beby lalu ia berdiri tegap di hadapan gadis itu.

"Mau apa kau kesini?" Tanyanya menatap tajam.

"Aku?"

"Kau mau mentertawakanku? tertawalah sepuasmu." Kata Reinz berlalu dari hadapan Beby.

Beby balik badan, biasanya ia akan mengikuti langkah Reinz, tapi kali ini Beby membiarkannya pergi begitu saja.

"Bagaimana caranya meluluhkan hatimu, apa yang kau pikirkan selama ini salah." Gumam Beby.

Di ruangan lain, Arkanza mencoba untuk mencari tahu kebencian ibunya kepada Reinz.

"Sudah kubilang, kau jangan merawatnya." Elenor menatap tidak suka ke arah Arkanza yang duduk di sebelahnya.

"Bu, aku masih tidak mengerti. Mengapa ibu membencinya?" Arkanza balik bertanya.

Elenor mencondongkan tubuhnya dan berbisik di telinga Arkanza.

"Suatu hari nanti, kau akan menyesali keputusanmu merawat Reinz."

"Apa alasanku harus menyesal?" Arkanza menatap tajam wajah ibunya.

"Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Reinz akan menjadi anak yang brutal, tidak berguna dan tidak memiliki masa depan." Tegas Elenor.

Arkanza mengerutkan dahi mencoba mencerna ucapan ibunya. Namun saat ia akan bertanya lagi, Elenor beranjak dari tempat duduknya meninggalkan Arkanza dalam kebingungan.

"Aku harus mencari tahu..." gumam Arkanza.

Terpopuler

Comments

Baby bear#bngtan#

Baby bear#bngtan#

semangat

2022-04-10

1

melani sujarmo

melani sujarmo

lanjut

2022-04-09

1

Neni Ardiansah

Neni Ardiansah

lanjut

2022-04-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!