Bab 10

Di kampus.

Reinz tidak menemukan Kai. Setelah ia bertanya kepada temannya, ternyata Kai tidak ada di mana mana. Reinz merasa sedih karena Kai tidak mengabarinya.

"Mungkin Kai sakit." Gumam Reinz.

Reinz pun memutuskan untuk menemui Kai di rumahnya dan memastikan apakah dia baik baik saja.

Namun sesampainya di pintu gerbang rumah Kai. Reinz tidak di izinkan melewati pintu gerbang oleh penjaga rumah atas perintah Agatha.

Reinz tidak terima begitu saja perlakuan penjaga tersebut. Akhirnya terjadi keributan bersamaan Agatha baru saja pulang dari kantor. Ia keluar dari dalam mobil dan berteriak lantang pada Reinz.

"Cukup!"

Reinz menurunkan tangannya yang berotot dari wajah penjaga tersebut, mengalihkan pandangannya pada Agatha.

"Bukk!!"

Agatha memukul wajah Reinz hingga terhuyung ke samping.

"Bukk!!"

Agatha kembali memukul wajah Reinz untuk yang kedua kalinya. Sementara Reinz tidak melawan karena menganggap kalau Agatha adalah kakeknya Kai dan lebih tua darinya.

"Jangan pernah temui Kai lagi, memalukan!"

"Memalukan katamu?" Ucap Reinz. "Kami hanya bersahabat."

Agatha tersenyum sinis menatap benci Reinz.

"Anak muda, jangan membuatku kesal dan berlaku kasar lebih dari ini. Asal kau tahu, Kai sebentar lagi tunangan." Ungkap Agatha.

"Ti, tidak mungkin." Reinz berjalan mundur.

Agatha tersenyum sinis lalu menoleh ke arah Jeni yang baru saja keluar dari dalam rumah menghampiri mereka. Reinz mengalihkan pandangannya ke arah Jeni, kemudian ia beranjak pergi meninggalkan rumah Kai.

Jeni menarik napas panjang lalu ia bergegas menyusul Reinz. Jeni tahu kemana perginya Reinz, ke taman tempat biasa ia di kala sepi.

"Reinz..." Jeni menyentuh pundak Reinz dari belakang.

"Apakah benar? Yang di katakan kakek tua itu?" Tanya Reinz tanpa menoleh ke arah Jeni.

Jeni enggan menjawab pertanyaan Reinz. Ia tahu apapun jawabannya akan menyakiti perasaan Reinz.

"Katakan!" Seru Reinz menoleh ke arah Jeni membuat wanita itu terkejut menatap kedua bola mata Reinz.

"Katakan.." Reinz melembutkan suaranya.

Jeni mengangguk pelan dengan tatapan terus ke wajah Reinz.

"Tapi kau harus mendengarkan penjelasanku dulu."

Reinz mengangkat tangannya lalu beranjak pergi dari hadapan Jeni.

"Reinz!"

Jeni terus memanggil Reinz yang mengabaikannya.

Sementara Reinz terus berjalan meninggalkan taman dengan perasaan kecewa, sesekali ia menendang kerikil. Tiba tiba ia jatuh terpeleset saat akan menendang sebuah botol bekas minuman. Ia jatuh terduduk di jalan dan mendengar suara seorang wanita tertawa terbahak bahak.

Reinz menoleh ke arah sumber suara. Nampak seorang wanita menggunakan celana jeans sobek sobek di lutut dan kaos putih yang melekat di tubuh rampingnya. Rambutnya yang panjang dan berwarna merah di ikat sembarangan.

"Mampus.." ucapnya pelan mencemooh Reinz.

Reinz cepat cepat bangun dan berdiri tegap menatap tajam wajah wanita tersebut, lalu beranjak pergi begitu saja. Namun Reinz merasa kalau wanita tersebut mengikutinya. Mendadak Reinz menghentikan langkahnya dan balik badan. Hampir saja wanita itu menabrak dada Reinz. Wanita itu tersenyum lebar menatap wajah tampan Reinz.

"Kau mengikutiku?"

Wanita itu menggeleng cepat.

"Arah kita sama." Tunjuknya ke jalan raya.

"Silahkan kau pergi duluan." Reinz menepi dan memberikan jalan untuk wanita itu.

"Terima kasih!"

Wanita itu berjalan mendahului Reinz. Tak lama kemudian ia membalikkan badan dan tersenyum sinis ke arah Reinz.

Reinz membuang muka sesaat seraya menggelengkan kepalanya dan memilih jalan lain dari pada harus searah dengan wanita itu.

Terpopuler

Comments

Dian

Dian

seperti ke pacar

2022-04-10

1

NUNA V

NUNA V

bagus lanjut

2022-04-10

1

🔵⏤͟͟͞𝐑𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆🔰π¹¹™𒈒⃟ʟʙᴄ❤

🔵⏤͟͟͞𝐑𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆🔰π¹¹™𒈒⃟ʟʙᴄ❤

up

2022-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!