BAB 18

"Carri"

Toba-tiba di tengah makan malam mereka Sara datang menghampiri mereka.

Sara menggunakan pakaian yabg sedikit terbuka. Gaun pendek yang ia kenakan memperlihatkan paha mulusnya yang putih bersih.

Gaun berleher sabrina yang ia kenakan pun membuat payudaranya yang kencang terlihat menantang ditambah tulang selangkanya yang menonjol memperlihatkan aurah keberaniannya.

Dandanan yang dewasa dan terlihat menor membuat ia menjadi terlihat lebih tua, ditambah lipstik yang gelap pada bibirnya.

Rambut yang di ikat sederhana ke belakang membuat leher jenjangnya terlihat sempurna. Dengan tambahan permata yang diletakkan secara acak juga memberi kesan manis jika hanya memperhatikan rambutnya saja.

Sara memegang tas jinjing yang terlihat mahal dan ia berdiri dengan elegan di samping meja makan mereka. Bahkan Sara sedikit tertunduk hingga membuat payudaranya dari arah Geri semakin jelas terlihat.

Carri berbalik memandang orang yang memanggilnya.

"Sara" Carri sedikit kaget melihat Sara datang tiba-tiba.

Carri sedikit tertegun melihat gaya pakaian Sara, menurutnya itu sangat tidak pantas untuk gadis muda sepertinya. Namun ia tidak memiliki hak untuk berkomentar hingga ia hanya tersenyum ke arahnya.

"Kamu sama siapa?

"Oh kenalin ini Geri suami aku" Carri memperkenalkan Geri pada sara.

Sara merasa kaget melihat Geri yang tampan dan sempurna itu adalah suami Carri, namun itu sangat wajar sih karena Carri adalah gadis yang sempurna mereka pasangan yang cocok.

Namun karena pemikiran itu pula Sara menjadi merasa iri. Dan ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan mengenai hatinya.

Geri tersenyum ke arah Sara dan memperhatikan ekspresi pada wajah Sara

Menatap senyum Geri, Sara merasa kaget dan sekaligus bahagia, ia tahu pemuda yang sedang tersenyum padanya adalah pemuda idaman yang terkenal dengan ketampanan dan kesuksesannya. Namun ia tetap kesal bahwa pria idaman di depannya adalah suami milik Carri.

Dengan menahan semua pertanyaan dan perasaannya Sara akhirnya tenang dan kemudian pamit untuk duluan dari sana karena saat ini ia juga sedang di tunggu seseorang.

Mereka berdua melanjutkan makan malam dan kemudian pulang ke apartemen.

Di hari berikutnya Geri membuka pintu untuk Carri, mereka sedang ada di depan gedung belajar Carri.

Carri bahagia dengan tingkah Geri lalu keluar tersyum memandang suaminya. Ia mendapatkan ciuman dari suaminya dan kemudian masuk ke dalam gedung.

Di kelas sudah ada Sara yang tertidur di tempat duduknya. Sara membenamkan wajahnya ke bawah meja dan rambut panjangnya menjuntai sembarang arah.

Carri berjalan perlahan ke meja sebelah Sara dan duduk tanpa membuat suara. Itu masih pagi sekali dan masih ada 30 menit untuk kelas dimulai.

Sambil menunggu jam pelajaran Carri membaca buku yang didapatnya dari ruang baca.

Satu demi satu orang memasuki ruangan itu namun Carri dan Sara hanya tenggelam pada dunia mereka sendiri.

Hampir stenga dari buku itu dihabiskan oleh Carri hingga sala satu pengajar masuk daa mereka akan mulai.

Melihat Sara yang masih tertidur Carri dengan lembut membangunkannya, matanya bahkan masih terlihat bengkak karena kurang tidur.

Mereka melewati beberapa jam pelajaran hingga akhirnya jam istirahat datang. Carri membawa bekal hari itu, bahkan dia sengaja menyiapakan 3 kotak bekal. untuknya, suaminya dan juga Sara.

Carri memberikan kotak bekal pada Sara dan mereka makan bersama di kelas.

"Suami kamu kerja dimana? dia ganteng lho" Sara memulai percakapan. Matanya menunjukkan penasaran.

"CEO" Jawab Carri sembari tetap menikmati makan siangnya.

Mata Sara dipenuhi emosi yang jahat dan iri disana, namun Carri tidak memperhatikannya.Ia hanya fokus pada makanannya.

"Carri ini terlalu polos" Sara bergumam pelan dan memperhatikan Carri, ia senang mendapat temna seperti Carri orang yang polos dan pastinya mudah dimanipulasi. Sara mulai mengorek informasih dari Carri dengan liciknya bahkan ia sekali-kali memuji hubungan mereka.

Tapi itu adalah rencananya yang sempurna karena ia akan mudah untuk mendekati Geri lewat Carri hingga akhirnya Sara akan mnyingkirkan Carri dan menggantikan posisi Carri nantinya.

Ia bahkan tidka pernah menanyakan susuatu mengenai Carri, semuanya berpusat pada Geri, namun dengan polosnya Carri menjawab semua pertanyaan itu. Tidak ada sedikit pun kecurigaannya pada Sara.

Carri bahkan membahas mengenai pernikahan prang tua Geri dan juga perihal mereka memesan baju di butik ternama pada kota itu.

Mendengar semua penjelasan Carri akhirnya Sara yakin bahwa Geri adalah laki-laki kaya raya yang kurang kasih sayang, sanagat muda merayu laki-laki seperti itu.

Ia sebenarnya tahu tentang Geri sebab Geri adalah seorang pemuda kaya raya di kota itu yang sering dibahas di majalah dan tampil di TV sebagai pria idaman. Namun ia juga mendengar kabar bahwa Geri adalah seorang gay karena tidka perna sekali pun dekat dengan wanita.

Namun karena melihat kini Geri memiliki seorang istri maka pastila semua kabar burung itu tidka benar. Ia benar-benar beruntung mengikuti saran kakanya untuk mengikuti paket C.