BAB 15

Geri menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang dengan Carri di pelukannya. Ia merasa lebih tenang dengan posisi itu.

Inilah gunanya memiliki seorang wanita disampingmu yang akan meredakan emosimu dan memberi dukungan serta ketengan.

Mereka berada pada posisi yang sama selama 17 menit lalu Geri bangkit meninggalkan Carri yang tertidur. Ia melanjutkan pekerjaannya.

Setelah memeriksa laporan terakhir, Vina masuk dan mengingatkan Geri bahwa akan ada rapat dalam 10 menit. Lalu menyerahkan agenda rapat ke Geri dan berlalu meningalkan ruanga.

Geri hanya tertunduk menatap agenda rapat itu setelah menerimanya dari Vina.

Geri menuju ruang rapat dan melakukan rapat selama 1 jam dan kembali mendapati Carri yang masih tertidur.

Itu adalah jam makan siang hingga ia terpaksa membangunkan Carri lalu mereka makan bersama.

Selama mereka makan, Geri tanpa henti tersenyum dan sekali-kali menatap Carri. Ia bangga dengan wanita disampingnya.

Saat selesai makan mereka mengobrol sambil bercanda sebentar lalu Geri kembali melanjutkan pekerjaannya.

Carri juga kembali ke ruang istirahat dan membaca sala satu buku tua disana.

Meski dulu ia tinggal bersama preman namun ia juga bersekolah sampai tamat SMP hingga. Ia tak melanjutkan sekolahnya ke SMA karena masalah biaya. Tapi ia memiliki tetangga yang sekolah di SMA hingga ia selalu belajar bersama.

Apalagi tetangganya yang bernama Mia itu sangat pintar hingga mereka sepadan, sama-sama pintar, Mia juga seorang yang berasal dari keluarga kaya hingga ia memiliki banyak buku di rumahnya yang telah dibaca habis oleh Carri.

Meski tidka pilih-pilih buku, namun Carri tertarik dengan buku yang membahas tentang bisnis. Ia bercita-cita akan mendirikan sebuah perusahaan miliknya sendiri.

Jam pulang kantor akhirnya tiba. Mereka berdua pulang kerumah dan singgah membeli HP baru untuk Carri. Kemarin mereka kelupaan karena terlalu lama keliling di pusat perbelanjaan hingga Geri takut istrinya mengalami kelelahan.

Setelah mendapat HP baru mereka kembali ke mobil dan melajukan mobil ke jalanan berbaur dengan keramaian kota khas suasana pulang kerja.

Di perjalanan Carri terus memandnag ke luar jendela menikmati pemandangan malam. Lampu -lampu kota yang berkelip bergantung di pepohonan. Gedung-gedung tinggi yang sangat teraang.

Sampai di rumah mereka membersihkan diri dan memakai pakaian rumah.

Carri hendak memasak makan malam ketika mendapati bahwa bahan-bahan di kulkas telah habis hingga ia menghampiri Geri untuk mengatakannya.

Geri menyuruh Carri mengambil HP barunya lalu mengajari Carri menggunakannya.

Ia menyimpan kontaknya sendiri dengan nama Suami Tersayang. Lalu mengajari Carri melakukan belanja online.

Carri merasa takjub ketika semua barang yang mereka pesan telah sampai. Sungguh orang kaya memang tidak perlu berlelah-lelah untuk keluar berbelanja.

Setelah membongkar belanjaannya Carri memasak dibantu Geri dan menata masakan mereka di atas meja lalu menikmatinya.

Setelah membereskan dapur mereka menuju tempat tidur. Carri bersandar pada dada bidang Geri sambil memainkan jari Geri dengan lembut.

Mereka berbincang-bincang sambil menikmati momen mesra mereka.

Kemudian Geri perlahan membahas keluarganya dan rencana cerai kedua ornag tuanya.

Geri juga menceritakan kejadian tadi siang di kantornya. Carri berpindah memeluk Geri dan menatap matanya, namun disana tidak ada kesedihan. Geri hanya tersenyum ke arah Carri.

Melihat itu Carri keheranan. "Kau tidak sedih"

"Hanya jika kamu yang meninggalkanku dan aku akan sedih sampai mati" Geri memeluk Carri dengan erat dan mengecup bibirnya.

Carri hanya tersenyum bangga pada laki-lakinya.

"Lalu kapan mereka akan menikah?

"Sebulan lagi, tapi kita tidak akan pergi"

"Tapi kenapa, kita harus pergi dan memberi selamat, mereka adalah orang tuamu"

Geri terdiam mendengarnya, ia berfikir sesaat namun melihat tatapan istrinya yang memohon maka ia mengiyakan permintaan istrinya.

Carri tersenyum senang dan menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya merasakan detak jantung suaminya yang kini berpacu cepat. Hingga mereka tertidur dalam posisi berpelukan.