Di ruangan yang sakral dengan dekorasi serba putih dan beberapa orang telah berdiri disana menunggu kedatangan mereka.
Seorang pendeta dan majelis serta asisten Geri juga ada disana. Mereka mengenakan pakaian serba putih dan berada pada posisi masing -masing.
Ini adalah sala satu gereja besar di kota G. Geri sengaja menyewa tempat itu untuk pemberkatan nikah mereka.
Memasuki gedung itu Carri tersentak kagum dengan dekorasi gereja itu. Lampu kristal besar menggantung di tengah ruangan. Tirai jendela yang tertiup angin nampak elegan dengan warna keemasan di pinggirnya. Kursi yang tersusun rapi dan terukir sangat indah adalah satu hal yang membuat Carri semakin takjub. Mimbar di depan gereja menampakkan keagungan dan memberi kesan damai dengan salib yang terletak di tengah mimbar.
Semuanya tampak indah meski tanpa ada hiasan tambahan. Namun itu akan memikat setiap mata yang melihatnya.
Tidak ada bunga atau pun dekorasi yang menunjukkan akan adanya pemberkatan nikah namun gedung itu sendiri telah tampak indah dimata Carri.
Geri menggandeng tangan Carri masuk dan berdiri di depan altar bersama. Geri tersenyum ke arah Carri, sementara Carri merasa aneh apa yang akan dilakukan mereka disini.
Namun Carri hanya seperti air mengikuti arus dan tetap berdiri disamping Geri. Jantungnya berpacu kencang dan ia merasa keringat dingin pada tangannya. Kegugupan melingkupi Carri hingga membuatnya menahan nafas berfikir apa yang akan mereka lakukan.
Pertanyaan-pertanyaan muncul di benak Carri namun semua itu tidak ada jawabannya karena saat ini kegugupan yang melandanya menguasai dirinya.
Setelah pendeta melihat kedua mempelai telah siap, pendeta mulai menuntun kedua mempelai untuk mengucapkan janji suci di depan Tuhan.
Carri tersentak mendengar penuturan pendeta Carri tersentak dan tanpa dikendalikan air mata haru tumpah ruah di pipinya.
Seketika jantungnya menjadi lebih cepat berdegup dan keringat di tangan semakin banyak karena rasa gugup yang ia berusaha tekan dalam dirinya.
Geri tersenyum menyeka air mata Carri. Ia merasakan kegugupan carri dan tangan yang ia pengang juga seperti terasa sangat basah.
Geri memindahkan tangannya menuju bahu Carri dan menatap dalam matanya yang masih sembab dan terus mengeluarkan air lalu dengan lembut berkata "Menikalah denganku Ok!"
Carri mendengar itu dan memandang Geri dengan tatapan tak percaya selama beberapa detik mencerna semua peristiwa yang terjadi hingga ia mengangguk perlahan.
Akhirnya pendeta kembali mengulang perkataannya dari awal hingga akhirnya mereka selesai mengucap janji suci mereka.
Sepanjang waktu Geri tersenyum merasa penuh sukacita akan kehadiran Carri dalam hidupnya, dan kini akan menjadi pendampingnya hingga tua nanti.
Setela janji suci mereka ucapkan, Nando berjalan perlahan mendekati keduanya lalu memberikan kotak berisi cincin.
Itu adalah cincin dengan berlian diatasnya. Cukup besar dan tentunya memiliki harga selangit bahkan bisa membeli pulau dengan menjualnya. Berlian langkah yang tempah oleh seorang terkemuka di dunianya. Berlian itu memancarkan kilau indah dan terlihat manis di jari tangan Carri.
Sampai selesai memasang cincin Geri mencium Puncak kepala Carri lalu tersenyum bahagian.
Carri masih dilanda bingung hingga ia hanya menatap dengan bengong dengan apa yang kini ia kenakan. Sungguh keajaiban seorang pemulung sepertinya mengalami keadaan pahit yang berbuah pada menemukan pangeran impiannya.
Setelah menandatangani surat pemberkatan nikah mereka kemudian kembali ke apartemen.
Geri tidak ingin lama-lama membawa Carri di luar karena kondisi tubuh carri yang masih lemah.
Geri juga telah menyuruh orang untuk menyiapkan makanan spesial bagi mereka berdua di apartemen.
Sampai apartemen mereka kemudian makan dengan hikmat dan Carri tidak lagi tertunduk, namun kini untuk pertama kalinya Geri melihat senyum Carri yang begitu manis.
Lesung pipi milik Carri yang selama ini tersembunyi pun kini menampakkan diri di kedua pipinya.
Geri terpaku melihat senyum Carri dan tak sadar ia jadi berhenti makan lalu terus memandangi Carri.
Senyum itu seperti obat baginya mengangkat semua beban di pundak Geri.
Carri yang melihat tingkah Geri itu bingung. Tapi karena hal itu ia berinisiatif mengambil potong daging lalu menyuapkannya pada Geri.
Geri menerima perlakukan Cari dengan senyuman lalu berdiri memeluk Carri. Mereka kemudian melanjutkan makan siang lalu membersihkan diri dan istirahat.
Kini Carri merasa bahwa ia benar telah menemukan pangeran yang selama ia impikan dan kebahagiaan meliputinya hingga ia memeluk Geri dengan erat saat sedang tidur.
Geri yang menerima perlakukan Carri membalas pelukannya menjadi lebih erat lalu mencium puncak kepala Carri berulang-ulang menikmati wangi lembut yang memabukkan disetiap helai rambut gadisnya.
Itu adalah kebahagiann yang sempurna bagi kedua insan yang kini telah bersatu.
"Aku mencintaimu, aku berjanji akan selalu disisimu dan memberikan seluruh hidupku untukmu" Carri mendongak berbicara pada Geri dengan senyum yang manis miliknya.
Mata hitam pekat yang kini bersinar itu meluluhkan hati Geri.
Akhirnya pertanyaan Geri terjawab sekarang, hingga ia tidak dapat menahan kegembiraannya dan mencium bibir Carri dengan lembut.
Ia menikmati bibir ranum nan kenyal itu, bukan dengan nafsu melainkan dengan rasa haru dan cintanya.
Hingga akhirnya mereka tertidur bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Venote
coo cweet...terharu
2022-01-15
0
Her Lina
sweet
2020-10-21
0