Geri melajukan mobilnya mencari Carri, namun kemana ia akan mencari gadis itu.
Bahkan rumah pun sudah tak ia punya, karena Geri telah menyuruh Nando untuk memindahkan barang Carri ke apartemennya.
Jadi tidak ada alasan untuk Carri masih berada ditempat kumuh itu. Namun tak ada salahnya jika ia memeriksanya.
Dengan kecepatan tinggi menerobos lampu merah Geri menuju tempat dimana Carri dulu tinggal.
Ia bertanya pada masyarakat disana namun mereka menyuruhnya pulang. Ia tidak putus asa sampai seorang nenek memberi informasi yang ia cari.
Namun ketika ia tiba disana ia hanya mendapati wanita tua telah menghuni rumah karton milik Carri.
"Nyonya, apa kau melihat gadis yang dulu tinggal disini?
Wanita tua itu terheran melihat pemuda tampan dengan setelan mahal menanyakan si ******* itu. Namun dengan cepat ia kembali sadar.
"Si penghibur Carri maksudmu? kenapa kau mencarinya? mungkin ia sudah tidur bersama laki-laki lain sekarang"
Tatapan Geri seketika menjadi gelap, amarah dan emosi kini kembali menjumpainya. Namun dengan kepalan tangannya ia menahan itu lalu berbalik meningalkan wanita tua itu.
Seberapa kesal ia mendengar celoteh wanita tua itu membuat darahnya naik seketika, ia ingin sekali menendang dan mencekik wanita tua itu namun wanita itu beruntung karena ia sedang buru-buru.
Sesampainya di mobil yang ia parkir Geri sekali lagi menendang spion mobilnya yang hanya tinggal satu itu. Beberapa kali juga menendang ban mobilnya sendiri melampiaskan amarahnya.
Bagaimana tidak gadisnya kini hilang, ia tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Sekarang telah malam dan gelap bagaimana gadisnya akan bertahan di jalanan sendirian.
Geri kembali mengingat saat pertama bertemu Carri dimana ia mendapati gadis itu tidur di jalanan.
Hatinya sakit membayangkan gadis sebaik dan semurni itu bisa bertahan hidup di jalanan kota yang sagat mengerikan ini.
Mengingat itu Geri melajukan mobilnya menyusuri sepanjang jalan kota, namun mustahil mendapatkan Carri.
Jalanan kota ini sangatlah banyak. Mana mungkin ia menyusuri semuanya dalam satu malam.
Geri menggertak dan tak berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Seharusnya ia tak meningalkan Carri sendirian di rumah.
Itu adalah kesalahannya, ia membuat Carri menderita dan sekarang entah bagaimana kabarnya.
Dia sangat gusar sepanjang malam ia hanya mengelilingi kota namun nihil ia tak mendapatkan Carri.
Sampai pagi menjelang ia masih berada dijalanan dan kini dengan frustasi memarkirkan kendaraanya di pinggir jalan.
...
Cari terbangun dari tidurnya mendapati dirinya berada di bawah kolong jembatan. Dia pindah dari pinggir jalan ke kolong jembatan karena ia takut nanti akan ada hujan dan kemudian membuat dia jatuh sakit lagi.
Memandang air di sungai yang mengalir perlahan membuat ia termenung. Bolehkah ia menjadi air itu, hanya mengikuti arus dan tidak ada hawatir sama sekali.
Bahkan jika sekarang air itu kotor nantinya ia akan kembali bersih karena menguap ke langit dan turun lagi ke bumi dan mungkin akan berada dilautan bertemu ikan-ikan.
Suara keroncongan dari perutnya menghancurkan lamunannya. Carri belum makan sejak siang kemarin. Saat ini ia perlu mencari makan terlebih dahulu.
Namun dengan pakaian yang kotor dna bau dimana ia bisa mendapat uang untuk membeli makanan.
Ia berjalan keluar dari kolong jembatan dan menyusuri jalan dengan langkah lemah. Sedikit demi sedikit hingga ia merasa lelah dan beristirahat di pinggir jalan.
Ketika itu pula Geri melihatnya, Carri berhenti tepat di bawah pohon yang sama tempat Geri memarkirkan mobilnya.
Segera Geri keluar dari dalam mobil dan memeluk gadisnya itu.
Geri tidak peduli dengan penampilan Carri yang kumuh. Meski ia selama ini adalah pemuda penggila kebersihan namun itu terkecuali untuk gadisnya.
Tidak ada alasan untuk nya merasa jijik pada gadisnya, sekali pun gadisnya berpenampilan kumuh dan bau.
Carri kaget melihat Geri yang datang tiba- tiba memeluknya. Dengan spontan ia mendorong Geri namun apalah saat ini tubuhnya bahkan sangat lemah hingga tenaganya tidak cukup kuat untuk mendorong Geri.
Merasakan dorongan yang diberikan Carri Geri sedikit melongarkan pelukannya dan menatap mata gadis itu. Mata yang jernih itu kini sembab dan sekujur tubuh gadisnya kini kotor dan bau.
"Apa yang terjadi?
"Emm.. Itu"
Tanpa mendengar jawaban Carri lagi, Geri menggendong Carri kedalam mobil.
Semua ornag yang dari kejauhan menghindari Carri bagai tersambar petir melihat kejadian langkah di depan mereka.
Para gadis cantik dengan balutan pakaian mewah berdecak kesal, hari ini harga diri mereka dijatuhkan oleh seorang pengemis kucel.
Geri melajukan Mobil ke apartemennya, sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Sesekali Geri memperhatikan wanita di sebelahnya.
Namun Carri hanya tertunduk diam saja, ia sangat bingung, malu dan juga takut.
Malu dengan kecerobohannya, takut bila nanti Geri akan marah padanya karena telah kabur dari apartemennya.
Setelah mobil sampai di apartemen Geri membuka pintu untuk Carri dan memegang tangan gadis itu masuk kedalam lift.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments