Tatapan Manis Untuk CEO Milikku
Gadis itu duduk di trotoar, tersenyum melihat setumpuk kantong gresek yang diletakkan di sampingnya.
Terlihat lusuh dan kusam, memberikan aroma menyengat hingga menusuk hidung. Namun apa pedulinya gadis yang telah terbiasa dengan semua bau busuk dan kotor pada sampah plastik yang ia kumpulkan setiap harinya.
Asalkan mereka bisa menghasilkan uang, itu sudah cukup. Dengan uang yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit, ia bisa menggunakannya bertahan hidup di kota besar yang mengerikan itu.
Bahkan uang dari benda menjijikkan di sebagian besar mata orang lain itu, masih dapat digunakan untuk membantu beberapa anak yatim.
Memikirkan itu saja, sudah cukup menjadi penyemangatnya, senyum dan tawa anak panti yang selalu ia kunjungi seperti vitamin yang dilemparkan padanya.
Tidak ada tanda-tanda hujan akan berhenti karena sepertinya hujan memang tidak berpihak padanya. Ia bahkan telah lama menunggu disana dan tidak dapat pergi karena ia tidak punya pakaian ganti bila baju terakhirnya itu basah.
Terlalu lama menunggu dan hujan terus-terusan hingga air mulai mengalir di kakinya yang sedang duduk berjongkok. Kemudian ia berdiri dan menatap langit malam yang suram.
Tetes air hujan membasahi wajahnya yang melihat langit malam yang gelap tanpa bintang, bahkan lampu-lampu jalan di sekitarnya tak mampu menghilangkan kelamnya malam tanpa bulan itu.
Hujan semakin deras, tapi ia tidak mau berbalik. Seperti menikmati keindahan dan sentuhan titik-titik air, ia hanya terdiam meresapinya.
Meski ia berpikir untuk tidak basah, tapi ia larut dalam pikirannya yang dalam hingga lupa untuk menghindari air hujan.
Perlahan pakaiannya benar-benar telah basah, air mengalir dari wajahnya, turun ke leher memberi rasa beku pada kulit hangat yang tertutup baju kaos nan rapuh itu.
Namun, baru beberapa saat menikmati hujan, gadis itu malah merasa panas. Suhu tubuhnya meningkat cepat memberi rasa gerah dan sesak.
Perlahan tubuhnya lemas dan ia merasa pusing, bumi sepertinya bergerak, kakinya bahkan tak mampu lagi menopang tubuhnya yang kurus.
Gludukk!!
Suara itu membawanya jatuh dan bermimpi.
...
Di sebuah apartemen yang mewah, seorang pria duduk bersandar pada kepala ranjang sambil membaca berita.
Ia baru saja pulang dari perjalanan bisnis, tapi harus di sambut dengan berita ayah dan ibunya yang akan berpisah.
Semua itu tertera pada layar benda pipih yang ia genggam. Ia memperhatikan kata-kata pada judul artikel itu, ia lalu mengerutkan dahinya dan menahan nafasnya yang kini seperti tidak ada lagi udara pada ruangan ia berada.
Praaaaaangkkkk!!!!
Tidak peduli hal apa pun, pemuda itu hanya ingin melampiaskan amarahnya. Ini adalah keadaan dimana ia sangat membenci orang tuanya, memikirkannnya saja sudah membuatnya muak.
Baru satu minggu saja mereka berbicara lewat panggilan video, dan ia dapat melihat ketulusan ibu dan ayahnya pada saat itu, tapi hanya sandiwara belaka, bahkan kini ia tidak lagi dapat menahan emosi dan amarah yang membuat hatinya bergetar tak terima, itu sangat menyakitkan.
Ditengah amarahnya dan suasana hati yang buruk, ia berpikir mungkin dengan sedikit alkohol akan membantunya melupakan masalahnya sejenak.
Pemuda itu selalu ingat saran temannya untuk menghilangkan beban dengan alkohol, tapi selama ini, ia tidak pernah mau berhubungan dengan sesuatu seperti itu, tapi kali ia harus mencobanya.
...
Pemuda dengan pikiran melayang berjuang menyusuri jalan dengan sempoyongan, pusing, hancur, panas semuanya melingkupinya.
Tidak peduli hujan yang deras dan tubuh yang berat karena pakaian tebalnya mengisap air hujan ia masih berjalan sambil berpegangan pada tiang yang ia jumpai.
Sesekali pemuda itu memeluk tiang dan melampiaskan keputusasaannya tapi apalah, bukan tiang yang akan berkata. Bahkan jika ia memukul, menendang dan membenturkan kepalanya pada tiang, tidak ada yang akan berubah, hanya akan menyebabkan dirinya terluka secara fisik.
Terus berjalan, tiba -tiba ia tersandung sesuatu lalu jatuh dan berguling di atas trotoar yang penuh genangan air.
Wajahnya dipenuhi air berpasir, membuat ia mengumpat lalu memukul dan menendang sembarang arah, namun, ia terkaget setelah memukul suatu yang hangat dan lembut.
Pikirannya masih sedikit sadar bahwa malam itu sangat dingin apa lagi dengan air yang menggenang di tempat ia jatuh pastilah semakin membuat rendah suhu di situ.
Ia meraba berapa saat sambil mengusap wajahnya yang berlumuran air kotor jalanan dan menyadari bahwa apa yang ia sentuh itu adalah manusia
Ia mengerutkan dahinya sekali lagi sambil berusaha memenangkan pertempurannya dengan kepusingan yang melandanya lalu memeriksa lebih jelas dan benar ia menemukan manusia tidur di bawah genangan air.
Namun, pemuda itu heran bahwa manusia itu sangat panas di bawah genangan air yang dingin itu. Tak berpikir lama ia dengan sedikit kesadarannya membopong manusia itu menuju apartemennya.
Pemuda yang masih di bawah pengaruh alkohol itu bergidik tersentuh sesuatu yang kenyal dan hangat di punggungnya. Entah kenapa ia merasa dirinya panas terbakar sambil terus berjalan dengan sempoyongan.
Tak lama, mereka tiba di lantai dasar apartemennya dan masuk ke lift meninggalkan jejak basah di sekujur lantai yang terlewati.
Apartemen pemuda itu berada di kawasan elit dengan penjagaan yang ketat. Namun, karena penjaga di sana sudah terbiasa dengan pemuda itu, maka mereka tak lagi menghentikannya.
Hanya kebingungan yang terlintas di benak mereka, melihat Tuannya datang dengan tampilan seperti itu, apalagi melihat di punggungnya ada seorang gadis dengan pakaian yang sangat kotor dan lusuh.
Sungguh kejadian aneh, pikir mereka.
Sesampainya di apartemennya, pemuda itu langsung menuju ke kamar utama dan meletakkan gadis itu pada ranjang. Pandangannya masih kabur hingga ia menuju kamar mandi dan membasuh muka berharap pengaruh alkohol akan sedikit hilang.
Tak lama, pemuda itu keluar dari pintu dan menuju melihat gadis yang tengah berbaring.
Pemandangan di depannya membuat pemuda itu tersentak, bergairah. Rasa panas kembali menyerangnya membangkitkan gairah yang yang selama ini tidak pernah ia rasakan.
Bagaimana tidak, wanita itu memiliki baju yang telah robek dan tidak beraturan bahkan telah terkoyak begitu besar dan posisi yang tidak disengaja itu memperlihatkan bagian sensitifnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
sandi
waaawwww
2021-12-05
1
arin
mampir...mudah"an mnrik
2021-01-08
0
Nenty Cumi
mampir di sini thor, sklian nungguin yg laen... 😊
2020-11-16
0