12

Sesuai permintaan sang kakak, Alfi akhirnya datang ke Cafe Xx untuk menemui perempuan yang hendak kakak nya jodoh kan padanya.

[Xx Cafe, table number 21. Don't be late babe!]

Isi pesan Kencana tadi sebelum ia berangkat ke cafe. Sebenarnya Alfi enggan datang ke kencan buta yang direncanakan kakak nya itu, tapi biarlah kali ini ia sanggupi permintaan itu. Anggap saja untuk yang terakhir kali nya.

"Hai, dokter Alfi kan?" sapa seorang gadis cantik berpakaian mini dress berwarna marun yang sudah duduk di meja nomor 21.

Alfi hanya melirik nya sekilas tanpa minat dan langsung melesakkan bokong nya di kursi membuat gadis itu merasa canggung sendiri.

"Katanya biasanya kau selalu sibuk, terima kasih kau telah menyempatkan diri menemuiku di sini" ujar gadis itu seraya tersenyum manis.

"Berterima kasihlah pada Zie karena saya hanya menuruti permintaan nya" tukasnya dingin membuat gadis itu menggigil seketika.

"Kau mau memesan apa?" gadis itu terus berusaha memecah kecanggungan.

"Apa saja, terserah" sahutnya acuh tak acuh sambil memainkan ponselnya.

"Oh, oke" sahut gadis itu pasrah lalu ia memesankan beberapa jenis makanan berharap Alfi menyukainya. Tak butuh waktu lama, berbagai hidangan pun mulai tersaji di hadapan mereka.

Alfi pun menyantap makan malam itu dengan acuh. Gadis bernama Nara itu pun kembali membuka perbincangan berharap Alfi dapat segera luluh di hadapan nya.

"Oh ya, kesibukanmu setiap weekend apa?" tanya Nara.

"Olahraga, membaca, tidur."

"Ah, bagaimana kalau weekend nanti kita ..."

"Tidak bisa, saya paling tidak suka acara me time saya di ganggu." ketus Alfi bertepatan ia yang selesai makan.

Diganggu? Sebuah kata yang cukup menusuk relung hati Nara yang merupakan model papan atas. Padahal ia sudah bersusah payah datang ke pertemuan ini karena tertarik dengan tawaran sepupu nya saat pertama kali melihat foto Alfi, tapi ia tak menyangka respon Alfi akan seburuk ini. Ini pengalaman pertama bagi nya di abaikan oleh seorang lelaki, bila biasanya ia yang menolak namun kali ini Nara lah yang ditolak mentah-mentah sebelum lanjut ke jenjang yang cukup tinggi.

Gagal? Sudah terlihat jelas bukan! Alfi memang pria yang tak tersentuh. Apakah gosip yang beredar kalau dia sebenarnya seorang gay itu benar? Batin Nara berbicara.

Merasa tak ada yang ingin ia bahas lagi, Alfi pun bergegas pergi begitu saja setelah meletakkan beberapa lembar uang merah di atas meja sebagai biaya makanan yang ia sentuh. Terserah kalau sikapnya ini membuat gadis itu sakit hati, jangan salahkan dia! Salahkan saja rencana Zie pikir nya.

"Tunggu! Kau mau kemana?" Nara berusaha menghentikan langkahnya.

"Oh kau terburu-buru ya? Kapan kira-kira kau ada waktu senggang lagi?" lanjut Nara.

Alfi mengerutkan keningnya sambil menatap wajah cantik Nara.

"Kau berharap ada pertemuan kedua?" tanya Alfi dengan sorot mata tajam.

"Oh, itu, bukankah kata kak Zie ..."

"Katakan padanya kalau ini merupakan pertemuan pertama dan terakhir. Jangan membuang-buang waktu mu untuk bertemu denganku nona karena aku tak pernah tertarik dengan semua rencananya!" tegas Alfi lalu ia segera membalikkan badan nya menjauhi Nara yang sudah mengumpat kesal karena merasa di abaikan.

*Tempat Lain

Malam makin larut, tapi Hasna masih belum memejamkan mata nya. Lalu ia iseng masuk ke dalam kamar Azura kemudian ia melirik sebuah buku jurnal milik kakak nya, Hasna pun membuka buku itu sontak saja matanya membelalak sambil menutup mulutnya saat melihat besarnya total hutang yang harus dibayarkan kakaknya beserta rincian cicilan yang telah dibayarkan.

Mata Hasna berkaca-kaca membayangkan betapa berat beban sang kakak. Belum lagi kakak nya harus menanggung biaya hidup dan pendidikan dirinya, membuat Hasna makin sesak dan tak tega melihat penderitaan sang kakak. Ingin hati ia meringankan beban sang kakak, tapi bagaimana caranya pikirnya.

Hasna sebenarnya secara diam-diam mulai bekerja part time. Berhubung kakaknya dari lagi sampai sore bekerja di minimarket, jadi sepulang kuliah ia bekerja menjadi pelayan di sebuah cafe. Dengan uang itu ia bisa memenuhi kebutuhannya walaupun tidak sepenuhnya karena gajinya yang tak seberapa, untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri saja ia tak mampu bagaimana ia bisa membantu kakak nya pikirnya.

"Aku harus mencari cara agar bisa meringankan beban kakak" gumam Hasna penuh harapan.

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

iyalah bagus pemikiran seperti itu hasna kasian kkmu sudah berjuang mati matian demi kamu🤨🤨🤨🤨

2023-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 27
29 28
30 29
31 30
32 31
33 32
34 33
35 34
36 35
37 36
38 37
39 38
40 39
41 39
42 40
43 41
44 42
45 43
46 43
47 44
48 45
49 46
50 47
51 48
52 49
53 50
54 51
55 52
56 53
57 54
58 55
59 56
60 57
61 58
62 59
63 60
64 61
65 62
66 62
67 63
68 64
69 65
70 66
71 67
72 68
73 69
74 70
75 71
76 72
77 73
78 74
79 75
80 76
81 77
82 78
83 79
84 80
85 81
86 82
87 83
88 84
89 85
90 86
91 87
92 88
93 89
94 90
95 91
96 92
97 93
98 94
99 95
100 96
101 97
102 98
103 99
104 100
105 101
106 102
107 103
108 104
109 105
110 106
111 107
112 108
113 109
114 110
115 111
116 112
117 113
118 114
119 115
120 116
121 117
122 118
123 119
124 120
125 121
126 122
127 123
128 124
129 125
130 126
131 127
132 128
133 129
134 130
135 131
136 132
137 133
138 134
139 135
140 136
141 137
142 138
143 139
144 140
145 141
146 142
147 143
148 144
149 145
150 146
151 147
152 148
153 149
154 150
155 151
156 152
157 153
158 154
159 155
160 156
161 157
162 158
163 159
164 160
165 161
166 162
167 163
168 164
169 165
170 166
171 166
172 167
173 168
174 169
175 170
176 171
177 172
178 173
179 174
180 175
181 176
182 177
183 178
184 179
185 180
186 181
187 183
188 182
189 183
190 184
191 185
192 186
193 Karya Baru
Episodes

Updated 193 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
27
29
28
30
29
31
30
32
31
33
32
34
33
35
34
36
35
37
36
38
37
39
38
40
39
41
39
42
40
43
41
44
42
45
43
46
43
47
44
48
45
49
46
50
47
51
48
52
49
53
50
54
51
55
52
56
53
57
54
58
55
59
56
60
57
61
58
62
59
63
60
64
61
65
62
66
62
67
63
68
64
69
65
70
66
71
67
72
68
73
69
74
70
75
71
76
72
77
73
78
74
79
75
80
76
81
77
82
78
83
79
84
80
85
81
86
82
87
83
88
84
89
85
90
86
91
87
92
88
93
89
94
90
95
91
96
92
97
93
98
94
99
95
100
96
101
97
102
98
103
99
104
100
105
101
106
102
107
103
108
104
109
105
110
106
111
107
112
108
113
109
114
110
115
111
116
112
117
113
118
114
119
115
120
116
121
117
122
118
123
119
124
120
125
121
126
122
127
123
128
124
129
125
130
126
131
127
132
128
133
129
134
130
135
131
136
132
137
133
138
134
139
135
140
136
141
137
142
138
143
139
144
140
145
141
146
142
147
143
148
144
149
145
150
146
151
147
152
148
153
149
154
150
155
151
156
152
157
153
158
154
159
155
160
156
161
157
162
158
163
159
164
160
165
161
166
162
167
163
168
164
169
165
170
166
171
166
172
167
173
168
174
169
175
170
176
171
177
172
178
173
179
174
180
175
181
176
182
177
183
178
184
179
185
180
186
181
187
183
188
182
189
183
190
184
191
185
192
186
193
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!