Obat Penenang

         SEUSAI mencuci wajahnya Sandra menatap dirinya dalam pantulan cermin, ia baru menyadari betapa bodohnya yang ia lakukan, karena pasrah di perlakuan kurang ajar. Hanya karena sentuhan Alkana membuat otaknya tidak bekerja dengan benar.

"Kenapa gue mikirin cowok itu terus sih?" Sandra menepis ingatannya tentang Alkana, ia merasa mulai gila karena terus mengingatnya.

Sandra memutar kran lalu mencuci tangan, setelah selesai ia menarik tisu dan mengusapkan pada tangannya, Sandra kemudian merapikan pakaiannya dan menyibakan rambutnya di satu sisi. Setelah merasa cukup rapi Sandra melangkah kearah pintu seraya membuang bekas tisunya pada kotak sampah. Bersamaan dengan itu Sandra mendengar percakapan beberapa orang yang hendak memasuki toilet.

"Gue yakin pasti cewek gak bener itu yang ngrayu Alkana."

"Iya gue juga mikirnya gitu, lagian nggak mungkin kan Al mau sama cewek kek Sandra?" sahut temannya.

"Hebat banget ya tu cewek sampai bisa ngrayu Alkana sampe Alkana mau di gituin, ish kalau gue amit-amit deh?"

Mendengar itu Sandra langsung membuka daun pintu toilet dan menghempaskan ke tembok.

Brakkk...

Ketiga cewek itu terkejut bukan main saat melihat Sandra tiba-tiba muncul di depannya.

"Ngomong apa lo barusan!" Sandra melotot seraya berkacak pinggang.

Tiga cewek itu hanya diam dan menunduk tidak berani menatap cewek liar di depannya.

"Hati-hati ya kalau ngomong!" kecam Sandra penuh peringatan, "lo pikir gue nggak laku apa sampek godain cowok, masih banyak lagi cowok yang mau ngemis-ngemis ke gue" Sandra menatap kesal Tiga cewek itu.

"Asal lo lo lo tau ya" Sandra menunjuk satu satu cewek itu, "Yang maksa supaya gue mau pacaran sama Alkana itu dia sendiri, jadi jaga mulut lo jangan asal ngatain orang!"

"Masak sih Alkana mau sama cewek nggak bener kayak lo?" salah satu cewek itu memberanikan diri.

Sandra mengangkat bibirnya sebelah, lalu bersidekap. "Lo pikir Alkana cowok bener, Alkana bahkan lebih buruk dari gue."

"Maksud lo?" cewek paling gendut di antara kedua temannya itu tampak tidak mengerti.

"Apa lo nggak tau kalau sebenarnya Alkana itu pengedar?"

"Gue nggak percaya, dia pasti di fitnah orang. Gue yakin kok Alkana cowok baik baik" imbuh cewek itu tak mau kalah.

Sandra menyibakan rambut yang menutupi wajahnya kebelakang, tak habis pikir "udah jelas jelas ada buktinya?"

"Foto kan bisa di edit."

"Astaga" Sandra menepuk jidatnya, sesuci itukah Alkana di mata orang orang? Sandra semakin jijik pada cowok itu. "Ok terserah kalian ya terserah, yang penting gue udah kasih tau yang sebenarnya." ucap Sandra lalu melangkah pergi.

"Tinggal ngaku aja kalau emang lo yang ngrayu dia susah banget sih?" kata cewek gendut itu lagi.

Sandra memutar arahnya "Heh.. lo pikir gue kayak kalian apa punya muka pas pasan, gue tinggal milih kali siapa yang mau gue pacarin termasuk Alkana. Jadi kalian nggak usah ngerusuhin urusan gue?"

Sandra mendekati tiga cewek itu seraya mengamati ketiganya dari ujung kaki hingga ujung rambut, "Kecuali kalau kalian ngiri sama gue karena kalian nggak cukup cantik buat di lirik sama Alkana."

Ketiga cewek itu saling pandang kemudian salah satunya berkata, "Udah yuk tinggalin aja?" cewek itu mengajak kedua temannya memasuki toilet, temannya hanya mengangguk menurut.

"Huu... nggak laku aja sok sokan!" gerutu Sandra kesal seraya meninggalkan tempat itu.

Sandra berjalan menuju kantin, selama di perjalanan ia di tatap horor oleh teman teman di sekelilingnya tapi bukan Sandra namanya jika takut di perlakuan seperti itu. Sandra malah beberapa kali menyibakan rambut panjangnya ke belakang, seraya tersenyum menebarkan pesonanya yang memabukkan.

"Sayang...!"

Panggilan manis dengan suara cempreng itu menghentikan langkahnya.

"Apa?" jawab Sandra ketus.

Lelaki yang menghadang langkah Sandra itu mengulurkan sebuah kado, "Selamat ulang tahun" Haris seraya mengembangkan senyuman termanisnya.

Sandra hanya terpaku menatap kotak segi empat pemberian pacarnya, sejak lima tahun yang lalu setelah ibunya meninggal tidak ada yang pernah mengingat hari ulang tahunnya kecuali dirinya sendiri.

"Telat," Sandra mengalihkan pandangannya menatap kearah lain.

Haris menunduk dan menarik kembali kado yang semula terulur, "Maaf..." sesal Haris.

Orang orang yang melihat kejadian itu hanya menatap iba pada Haris, sudah jelas jelas Sandra gadis berkepala batu dan tak memiliki hati tapi tetap saja Haris mau mendekatinya.

Di sisi lain tempat itu ternyata Alkana melihat apa yang tengah di lakukan Sandra pada Haris, kebetulan mereka berada di depan kelas Alkana.

"Aku sebenarnya ingat kok tapi bingung mau kasih kado kamu apa, aku takut kamu nggak suka. Lagian kamu kan udah...."

"Udah apa?" Sandra tidak sabar mendengar ucapan laki laki itu, Haris berkata sangat lambat dan lembek.

"Kamu kan udah punya semuanya?"

Sandra tersenyum kecut, kalimat itu seolah menghinanya. Di bagian mana yang Haris katakan sudah memiliki semuanya? sepertinya Haris tidak mengenal Sandra dengan benar.

Sandra meraih kado pemberian Haris, "Apa ini?"

Haris terbelalak melihat Sandra meraih pemberiannya, "Kamu buka aja" Haris seraya tersenyum kegirangan.

Sandra membuka tutup kado itu dan meraih benda yang tak asing di matanya.

"Kamu nggak suka ya?" tanya Haris, takut Sandra akan membuang kadonya.

Sandra melirik pacarnya, "Ini buat apa?" Sandra memamerkan Dreamcatcher pemberian Haris, ia sering melihat benda itu tapi tidak tau apa fungsinya.

"Itu cuma hiasan sih" Haris seraya menunduk malu.

"Itu bukan sekedar hiasan" sahut jery yang kebetulan melintas.

"Maksud lo?" Sandra menatap cowok tak di undang itu dengan tatapan tidak mengerti.

"Ini namanya penangkal mimpi, hanya mimpi indah yang berhasil masuk ke lubang ini," Jery menunjuk lubang kecil di tengah lingkaran, "Biasanya ini di gantung di kamar, dan itu artinya Haris nggak mau liat lo mimpi buruk" jelasnya.

Haris mengangguk mendengar perkataan Jery, ia terlalu takut untuk sekedar berkata-kata.

Sandra memasukkan dreamcatcher itu pada tempatnya "Gue terima, makasih" ucapnya lalu bergeming dari tempat itu.

Haris senang bukan main melihat Sandra menerima pemberiannya, padahal ia sudah berfikir jika Sandra akan membuangnya tapi ternyata tidak.

"Makasih ya Jer, udah mau bantuin" kata Haris dengan raut wajah berseri seri.

Jery mengangguk, "Udah lihat instagram belum?" tanya Jery kemudian.

Haris menggeleng, "Aku nggak bawa HP."

Jery menepuk pundak cowok lemot itu lalu berkata, "Habis pulang dari sekolah jangan lupa langsung di cek ya, tapi sebelumnya lo harus minum obat penenang dulu."

"Kenapa?" Haris memasang wajah bloon adalanya.

"Nggak papa buat jaga jaga."

"Iya" Haris menurut.

Melihat itu Jery lalu memasuki ruangan kelasnya dan duduk di samping Alkana.

"Rencana lo selanjutnya apa?"

***

Terpopuler

Comments

Firchim04

Firchim04

Hai author semangat ya, aku mampir😊

Salam dari "Dosenku Sahabatku" dan "Suamiku Adik Kelasku"

2020-09-19

1

Dewi Ws

Dewi Ws

aku nyicil dlu ya thor... semangatt buat km😘

2020-08-28

1

ᴘɪᴘɪᴡ ❶ ࿐ཽ༵ ᴮᴼˢˢ

ᴘɪᴘɪᴡ ❶ ࿐ཽ༵ ᴮᴼˢˢ

Aku Kembali membawa Like📌
Hadir lagi yu di *REINKARNASI*

Mangat thor💗😣

2020-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 Wanita Penghibur
2 Marah
3 Rayuan Maut
4 Pacar Baru
5 Obat Penenang
6 Topeng Kakak Ipar
7 Putuskan Aku
8 Bawa Aku Pergi
9 Tamu Tak di Undang
10 Masakan Sandra
11 Berhenti Atau Menyesal
12 Cinta Untuk Sandra
13 Bad Girl
14 Peraturan Baru
15 Tatapan Sengit
16 Yang Sebenarnya
17 Scandal
18 Hilaf
19 Hancur
20 Garam di Atas Luka
21 Dimana Sandra
22 Mimpi Atau Nyata
23 Kali Kedua
24 Terlambat
25 Panggilan Sayang
26 Salah Paham
27 Tak Ingin Pisah
28 Perjuangan Dimulai
29 What Do You Think
30 Kecupan Panjang
31 Good Boy & Bad Girl
32 Pulang
33 Secret Of The Heart
34 Falling In Love
35 Happy Birthday Sayang
36 Pengecut
37 Stay Here
38 Pergi
39 Perempuan Itu
40 Sang Penggoda
41 I Love You Sandra
42 My Heart
43 Love Or Family
44 Promise
45 Sweet Boyfriend
46 Bioskop
47 Makin Sayang
48 Dilema
49 Test Pack
50 Kesalahan
51 Bad Liar
52 Angin Lalu
53 Terungkap
54 Perfect Couple
55 Tanggung Jawab
56 Menyerah
57 Realita
58 I Hate You
59 Halusinasi
60 Something About you
61 Menikah
62 Where Are You Now
63 Aku Menunggumu
64 Ketika Kita Bertemu Lagi
65 Help Me Please
66 Bukan Sekedar Ancaman
67 Never Left
68 Open Your Eyes
69 Wake Up
70 Aku Rindu Jiwa & Raga
71 My Live Is My Family
72 Stuck With You
73 Party
74 Prom Night
75 Gadis Bodoh
76 Another Day
77 Blue Eyed Baby
78 Noah
79 NEVER CAN WITHOUT YOU ( End + Extra part)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Wanita Penghibur
2
Marah
3
Rayuan Maut
4
Pacar Baru
5
Obat Penenang
6
Topeng Kakak Ipar
7
Putuskan Aku
8
Bawa Aku Pergi
9
Tamu Tak di Undang
10
Masakan Sandra
11
Berhenti Atau Menyesal
12
Cinta Untuk Sandra
13
Bad Girl
14
Peraturan Baru
15
Tatapan Sengit
16
Yang Sebenarnya
17
Scandal
18
Hilaf
19
Hancur
20
Garam di Atas Luka
21
Dimana Sandra
22
Mimpi Atau Nyata
23
Kali Kedua
24
Terlambat
25
Panggilan Sayang
26
Salah Paham
27
Tak Ingin Pisah
28
Perjuangan Dimulai
29
What Do You Think
30
Kecupan Panjang
31
Good Boy & Bad Girl
32
Pulang
33
Secret Of The Heart
34
Falling In Love
35
Happy Birthday Sayang
36
Pengecut
37
Stay Here
38
Pergi
39
Perempuan Itu
40
Sang Penggoda
41
I Love You Sandra
42
My Heart
43
Love Or Family
44
Promise
45
Sweet Boyfriend
46
Bioskop
47
Makin Sayang
48
Dilema
49
Test Pack
50
Kesalahan
51
Bad Liar
52
Angin Lalu
53
Terungkap
54
Perfect Couple
55
Tanggung Jawab
56
Menyerah
57
Realita
58
I Hate You
59
Halusinasi
60
Something About you
61
Menikah
62
Where Are You Now
63
Aku Menunggumu
64
Ketika Kita Bertemu Lagi
65
Help Me Please
66
Bukan Sekedar Ancaman
67
Never Left
68
Open Your Eyes
69
Wake Up
70
Aku Rindu Jiwa & Raga
71
My Live Is My Family
72
Stuck With You
73
Party
74
Prom Night
75
Gadis Bodoh
76
Another Day
77
Blue Eyed Baby
78
Noah
79
NEVER CAN WITHOUT YOU ( End + Extra part)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!