ADA yang berdesir di hati Sandra saat merasakan jemari itu mengusap lembut bibirnya, sampai ia merasa tidak waras karena berharap lebih dari sentuhan itu.
Alkana mengeratkan lengannya di pinggang cewek itu lalu menyempitkan jarak bibirnya, kemudian.
Krrrrring....
Bel berbunyi dengan nyaringnya dan seketika membuat Sandra tersadar, ia lalu mendorong Alkana menjauh. Sandra tidak menyangka lelaki cupu seperti Alkana mampu merayunya sampai ia kehilangan akal.
Alkana mendekat lagi seakan tak menghiraukan suara bel yang memanggilnya, "mulai hari ini kita pacaran" katanya seraya menatap cewek liar di depannya.
Sandra tertawa, ia pikir bisa semudah itu mendapatkannya. Sandra memang sering gonta ganti pacar tapi lelaki itu harus mengemis terlebih dahulu jika ingin Sandra menerimanya.
"Lo udah nggak waras?" Sandra menyunggingkan senyumannya remeh, "emang lo siapa, lo pikir gampang dapetin gue?"
Alkana terdiam. Sebenarnya ia sedang memikirkan bagaimana cara agar ia bisa menjinakan gadis berambut pirang di depannya.
Tak lama kemudian Alkana meraih kedua tangan gadis itu. "lo mau ngapain?" tanya Sandra saat melihat Alkana menahan lengannya seraya melepas ikatan di leher gadis itu.
Alkana mengikat tangan Sandra dengan dasinya, "lo udah gila?" ucap Sandra lagi.
Cowok itu tak bergeming dan tetap mengikat pergelangan tangan cewek itu, anehnya Sandra tidak berpikir bahwa Alkana akan melakukan hal tak senonoh padanya.
"Mau lo apa sih?"
"Lo mau nyekap gue di sini?"
"Oh.. lo frustasi karena gue nolak lo?" Sandra menebak nebak apa yang akan di lakukan cowok itu.
Alkana hanya tersenyum lebih tepatnya ia menyeringai.
"Lo denger gue ngomong nggak sih?" Sandra menatap Alkana heran, seringaian cowok itu semakin membuatnya tidak mengerti.
"Al gue nggak cinta sama lo jadi lebih baik lo lepasin gue" pinta Sandra.
Siapa sangka pertanyaan itu menarik perhatian Alkana "cinta, tau apa lo tentang cinta?"
"Gini nih kalau ngomong sama cupu, cinta aja nggak tau. Main lo kurang jauh" ejek Sandra.
"Kalau lo mau ngomongin soal cinta lo harus punya hati dulu, sedangkan lo...." Alkana menggantung kalimatnya.
"Gue apa?"
"Lo nggak punya hati."
Sandra tertawa mendengar kalimat itu "emang lo punya?" tanyanya, Alkana hanya terdiam seraya menatapnya intens.
Sepenuhnya Alkana menyadari ia tidak pernah melakukan apapun menggunakan hatinya, bahkan ia sudah lupa kapan terakhir kali ia mendengar bisikan lembut dari hatinya.
"Kenapa diem, omongan gue bener ya?"
Alkana mengangguk, "dan gue pikir hubungan kita nggak ada salahnya?"
"Hubungan, lo masih ngrep jadi pacar gue?"
Alkana tidak menjawab malah menarik lengan Sandra kearah kursi.
"Al lo mau ngapain sih?"
"Duduk," pinta Alkana.
"Nggak sudi gue," bantah Sandra sambil melirik kursi yang tampak berdebu.
Alkana lalu berjongkok melepas tali sepatu Sandra dan mengikat kedua kaki cewek itu.
"Mau lo apa sih Al..?"
Sandra menunduk menatap cowok itu, Alkana yang pendiam dan tampak polos itu nyatanya terlihat agresif dan menyebalkan ketika bersamanya.
Setelah selesai mengikat kaki Sandra Alkana membopong cewek itu dan meletakkannya pada salah satu kursi yang terlihat lebih bersih dari sebelumnya, dengan penuh percaya diri kemudian Alkana duduk di atas meja yang ada di depan Sandra seraya menyempitkan jaraknya.
Sandra melotot melihat apa yang di lakukan cowok itu, dan tanpa persetujuan Sandra Alkana langsung menyambar bibir merah gadis itu.
Sandra terkejut ia lalu memukul pundak Alkana dengan tangan yang masih terikat, namun Alkana tak bergeming malah menahan tengkuk leher gadis itu seakan memaksa Sandra untuk menikmatinya.
Senakal nakalnya seorang Alex Sandra ia tidak pernah membiarkan lelaki manapun menyentuh bibirnya tapi kali ini ia tidak bisa lagi mempertahankan apa yang ia jaga selama ini karena Alkana memaksanya.
Sandra masih meronta berharap lepas dari siksaan Alkana tapi sialnya ******* lembut itu melemahkan kekuatannya, hingga akhirnya Sandra menyerah ia memejamkan matanya pasrah dengan apa yang di lakukan Alkana padanya. Di sela kegiatan mereka Alkana meraih ponselnya di saku lalu menyalahkan kamera ponselnya.
Kurang lebih lima menit lamanya Alkana baru melepaskan cengkraman bibirnya, Sandra sampai terengah-engah seperti baru saja lari maraton, ia tidak tau ciuman jenis apa yang baru saja Alkana berikan. Alkana terkekeh geli melihat Sandra, bagaimana tidak gadis yang sudah di cap sebagai playgirl di sekolah itu nyatanya masih terbilang payah dalam berciuman.
Sandra mengusap bibirnya yang terasa basah pada lengan bajunya seakan ingin menghapus jejak bibir Alkana, namun kemudian Alkana menarik dagunya.
"Kenapa?" tanyanya.
"Lo yang kenapa!!" Sandra mengeraskan suaranya seraya melotot pada cowok itu, "lo kurang ajar tau nggak?"
Alkana tersenyum lalu menyimpan ponselnya di saku, "gue ke kelas" kata Alkana kemudian berlalu pergi.
"Lo udah ngerjain gue, udah gitu gue lo tinggalin seenak jidat, lepasin nggak!!!" teriak Sandra tidak terima.
Alkana hanya menoleh sekilas lalu melanjutkan langkahnya.
"All... awas lo ntar!!!"
***
Sandra berjalan menuju kursi di kelasnya, dengan raut wajah yang luar biasa berantakan, untungnya bagaimana pun bentuknya ia masih terlihat cantik.
Sandra merebahkan pantatnya di tempat duduk lalu menatap ke beberapa orang yang menatap aneh kearahnya, "apa ada yang salah sama gue?" Sandra memeriksa penampilannya, dari ujung kaki hingga ujung rambut tapi ia tidak menemukan keanehan itu.
"Bodoamat lah" Sandra menghempaskan tubuhnya pada sandaran kursi.
"Sandra...!!!" teriak Audi dan Kanaya seraya berlari mendekatinya.
"Gila, gila, gila... lo tau nggak satu sekolah heboh gara-gara kelakuan lo" Audi seraya duduk di kursi di depan Sandra sedangkan Kanaya di sampingnya.
"Kenapa?" Sandra mengerutkan kening.
"Kok kenapa, jangan bilang lo nggak tau postingan Alkana di instagram" imbuh Audi.
"Nggak, emang apa?"
Kanaya langsung mengeluarkan ponselnya dan mencari video postingan Alkana beberapa menit yang lalu.
"Nih..." Kanaya memberikan ponselnya.
Sandra meraih ponsel itu dengan ketidak mengertiannya, "Oh My God!" pekik Sandra kemudian.
"Itu lo kan?" tanya Kanaya.
"Kok bisa sih Ra?" Audi penasaran.
"Lo beneran udah jadian sama cowok itu?"
"Gue tau itu pasti tadi kan, soalnya tapi pagi Alkana nyariin lo?"
"Serius lo?" Kanaya tidak percaya.
"Sumpah!"
Sandra masih terbelalak melihat video berdurasi satu menit yang di posting sekitar setengah jam yang lalu, dan yang membuat Sandra tidak mengerti adalah Alkana membuat caption video itu "Pacar baru." Ia tidak tau menau kapan Alkana melakukannya karena saat itu ia benar-benar terlena dengan permainan Alkana.
"Sandra...! kok malah bengong sih?" tanya Kanaya.
Sandra tersentak lalu meletakkan ponsel itu, sebenarnya ia bingung harus memulai dari mana.
"Gue.. gue di paksa sama dia!" ucapnya dan seketika membuat orang orang yang ada di kelas itu menoleh.
"Di paksa gimana?" Kanaya seraya melirik video di layar ponselnya, saat itu Sandra tengah memejamkan matanya seolah menikmati ciuman itu.
"Masak sih Ra?"
"Sumpah," jawabnya serius "lo tadi liat sendiri Alkana narik narik gue kan?" tanya Sandra pada Audi.
Audi mengangguk membenarkan, "lo tau tadi gue di bawa di gudang belakang terus tangan gue di ikat sama dia pake dasi," Sandra seraya menujuk dasinya "dan lo tau dia juga ngikat kaki gue pake tali sepatu."
Kanaya dan Audi lalu beradu pandang, seakan tidak mempercayai ucapan temannya.
"Udah gitu dia cium gue dan gue nggak tau kalau ternyata dia ngerekam kejadian itu. Dan lo tau setelah itu dia ninggalin gue sendirian di gudang, kurang ajarkan tu orang?"
"Terus lo lepasnya gimana?" tanya Audi.
"Gue gigitin iketan di tangan gue sampe dasi gue kayak gini?" Sandra menunjukkan dasi abu abunya yang terlihat kusut.
"Kalau emang dia maksain lo tapi kok dia bilang di caption itu pacar baru, maksudnya apa?" tanya Kanaya.
"Sebelum dia ngiket gue dia bilang dia mau jadi pacar gue tapi gue nggak mau terus dia nyiksa gue di gudang."
"Masak sih Alkana bilang mau jadi pacar lo?"
Pertanyaan Kanaya membuat Sandra menghela nafasnya, ia tidak tau mengapa kedua temannya tidak percaya padanya.
"Sumpah Nay dia bilang gitu ke gue, lagian emang pernah lo liat gue nembak cowok?"
Audi dan Kanaya menggeleng meskipun setengahnya masih tidak percaya, pasalnya selain pendiam dan polos Alkana terlihat seperti cowok yang tidak menyukai cewek seperti Sandra yang terkenal liar dan Playgirl.
"Nah itu lo tau, jadi ini mutlak akal akalan dia biar dia bisa jebak gue. Mungkin dia mau bales dendam karena gue kemarin nyebar foto fotonya yang lagi jual garam."
"Alkana jual garam?" Kanaya menatap sahabatnya.
"Iya, gue udah beberapa kali mergokin dia" lanjut Sandra.
"Garam dapur?" tanya Audi.
Kanaya lalu menjitak pelipis sahabatnya, "maksudnya obat terlarang Audi?"
"Ohh.. kirain" Audi nyengir sambil memegang pelipisnya yang terasa ngilu.
"Gue yakin deh tu cowok pasti nyimpen banyak rahasia, mukanya aja di bikin sok polos tapi kenyataannya dia itu cowok misterius tau nggak" ujar Sandra yang masih penasaran dengan siapa Alkana yang sebenarnya.
Namun Kanaya tidak menerima semua tudingan sahabatnya malah berpikir bahwa itu hanyalah akal akalan Sandra.
"Lo kenapa masih liatin gue kayak gitu sih?" Sandra mendengus sebal melihat tatapan temannya penuh selidik, "kalian nggak percaya sama gue. Gue nggak bohong, lagian apa untungnya gue bohong sama kalian!"
"Gue, gue percaya kok?" kata Audi terpaksa.
"Iya gue juga" Kanaya ikut ikutan.
"Kalau kalian nggak percaya gue bakal buktiin kalau dia bukan cowok baik baik," Sandra seraya bangkit dari kursi, tapi Kanaya menahan tangannya.
"ya elah gitu aja ngambek?" rayunya.
"Gue percaya kok."
Melihat itu Sandra ahirnya kembali duduk di kursinya.
Tak lama kemudian dengan polosnya Audi bertanya, "Ra emang seenak itu ya sampe lo merem merem gitu?" Audi seraya menyalakan ponsel Kanaya dan menunjuk gambar Sandra yang tengah terbakar nafsu bersama Alkana.
Sandra merasa pipinya bersemu merah kali ini namun kemudian ia buru buru bangkit dari kursi "apaan sih lo nanya nggak jelas!" ucapnya lalu pergi keluar kelas.
***
Audi, Sandra dan Kanaya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Adel563
Cantik2 ya mereka..
2020-10-11
1
Candy Tohru
wah, harus dikasih pelajaran itu Alkana..
2020-07-10
1
Ogute
jejak lagi Thor
2020-05-31
2