Mengambil Peran

Mentari pagi sudah kembali menyapa paviliun bulan, seperti biasa Shang lu akan bangun pagi dan membersihkan dirinya, setelah menyelesaikan aktivitas dalam kediaman ia melangkah ke taman untuk menghirup udara segar

Ia menggenggam erat sebuah gelang yang di berikan oleh pangeran urusan negara barat sebelumnya, ia juga sudah membaca surat kecil itu

Surat yang terlihat dengan jelas berasal dari orang yang begitu dekat, hubungan di masa lalu, sangat merepotkan

Ia tak ingin terlibat dalam masalah ini, ia berharap jika orang dari masa lalu itu tak muncul dan menunggu kehidupanya

Ini adalah kehidupan seorang gadis dari masa moderen, ia tak aka membiarkan siapapun merebut kemerdekaannya, dan jika sudah selesai maka tak perlu di bahas lagi

Apapun alasannya masa lalu adalah hal yang sudah berlalu, dan ia tak memiliki kewajiban untuk mengingatnya, karena itu hanya akan menimbulkan luka lain di relung hati

"Sudah lah, jangan terlalu di pikirkan, kehidupan ini adalah milik ku dan aku tak berniat untuk terlibat dengan segala kesulitan istana ini, jika memang orang penting maka biarkan saja, tubuh ini adalah milik ku, dan aku bebas melakukan apapun yang ku inginkan"

Shang lu berbicara dengan udara kosong, apapun yang terjadi, ia tak akan membiarkan kehidupanya di kendalikan

Ia adalah jiwa baru, ia bukan lagi Shang lu yang kejam dan bodoh itu, ia tak akan membiarkan dirinya berada dalam stuasi buruk

"Yang mulia putri datang berkunjung"

Qi Ling berucap pelan, dan setelahnya sang putri datang dengan senyuman lebar, seperti biasa ia akan selalu bersemangat jika berurusan dengan ibunya ini

"Lu Er menyapa ibu"

"Ah lu Er, duduk lah, apakah kau sudah makan?, kebetulan ibu akan makan, apakah lu Er bisa menemani ibu" Shang lu berucap

di pagi buta seperti ini dan lu Ancheng datang untuk menyapanya, anggap saja sebagai pembuka hari baik

"Ah, apakah lu Er menganggu ibu?"

"Tentu saja, Qi Ling biarkan pelayan menyiapkan makanan" Shang lu berucap dan setelahnya pelayan segera menyajikan berbagai makanan enak

"Ini adalah bebek kukus kesukaan mu Lu Er, makanlah lebih banyak hari ini kau akan belajar dan pasti sangat menguras pikiran dan tenaga"

"Semua makanan ini terasa begitu lezat, terimakasih ibu" Lu ancheng menyantap makanannya dengan begitu lahap

Semua makanan yang berada di hadapan mereka adalah kesukaan lu Ancheng, dan ia sangat menikmati makanan lezat ini

"Ah, syukurlah hari ini bisa makan dengan kenyang dan baik" Shang lu berucap

Ini adalah kata kata yang selalu ia katakan saat berada di zamannya, apapun yang ia miliki ia hanya bisa bersyukur, karena itu adalah rezeki di hari ini setidaknya ia masih bisa makan dan hidup lebih baik

Ini sudah ia katakan selama bertahun tahun, sedikit tak nyaman jika merubahnya, di masa lalu ia memiliki hidup yang sedikit sulit, dan tiba tiba menjadi seperti ini, meskipun sedikit terkejut ia cukup menyukai jalan kehidupan seperti ini

"Ah lu Er kenyang sekali Bu, semua makanan ini sangat lezat, membuat Lu Er sangat puas" Ucap Shang lu tersenyum lebar

Makanan yang nikmat, tentu saja ia harus menyiapkan segala upaya terbaik yang ia bisa

"Duduk lah beberapa saat setelah ini ibu akan mengantar mu keruang belajar" Shang lu berucap pelan

Setelah sekian lama di sini ia ingin melihat lingkungan belajar putrinya, ia ingin melihat bagai mana perasaan bosan yang di rasakan sang putri karena hanya belajar sendirian bersama guru tua yang begitu membosankan

"Benarkah ibu?, apakah ini tak membuat ibu kerepotan, tubuh ibu belum sepenuhnya pulih"

"Tentu saja, ibu sudah tidur beberapa hari, karena itu menjadi kaku, jadi ibu butuh bergerak agar tak cepat jompo"

"JOM?"

Lu Ancheng memiringkan kepalanya dengan wajah penuh tanya, apa itu?, mengapa ibunya sangat suka mengatakan hal hal aneh yang bahkan tak pernah ia ketahui

"Sudah lah, ini adalah camilan khas ibu kota, rasanya sangat enak, lu Er coba lah"

Shang lu hanya bisa mengalihkan pembicaraan, salahkan dirinya yang begitu terbiasa mengatakan banyak hal, hingga bahkan ia dengan mudah mengatakan hal hal yang nantinya akan menjadi pertanyaan dari orang sekitar

"Ah terimakasih ibu"

Beberapa pembicaraan ringan berjalan begitu saja hingga Tampa terasa beberapa menit sudah berlalu, dan tentu saja ia akan segera ke ruang belajar Lu Ancheng untuk menepati janji

"Yang mulia" Ucap seorang pria paruh baya membungkuk pelan sebagai penghormatan pada wanita agung yang bergelar permaisuri ini

Ia sudah menemani putri sedari tiga tahun lalu, dan ia tak menyangka jika hari ini ia melihat sosok angkuh sang permaisuri, selama beberapa tahun ini ia hanya mendengar beberapa rumor tak menyangka jika rumor rumor itu hanyalah sebuah omong kosong para pelayan kurang kerjaan

"Bangkit lah guru jin" Ucap Shang lu dengan anggun

Jika di lihat guru jin tak juga tak terlalu tua, masih berada di awal empat puluhan, masih terlihat cukup tampan meskipun memiliki beberapa kerutan

Orang orang di zaman ini memang cukup menarik, mereka menggunakan pakaian kuno yang menambah ketampanannya

"Apakah anda membutuhkan sesuatu hingga menemui hamba" Guru jin berucap dengan sopan, ia tentu tau jika sang permaisuri adalah seseorang yang tak bisa di singgung, ia masih menyayangi nyawanya dan memilih jalan aman untuk kelangsungan hidupnya

"Tidak guru jin, saya hanya datang untuk mengantar Lu Er" ucap Shang lu tersenyum lebar, guru jin menatap senyuman itu dengan canggung,

Sejak kapan seorang permaisuri Lu menjadi begitu murah hati dan ramah, apa itu?, bahkan ia merepotkan diri untuk mengantar putrinya ke ruang belajar?,

Sudah menjadi rahasia umum, Kaisar Wu memiliki permaisuri yang angkuh dan kejam bahkan ia sangat kejam pada putri Lu Ancheng selaku putrinya sendiri

"Ah baik lah Lu Er, belajar lah dengan baik, ibu harus kembali" Shang lu mengelus pucuk kepala Lu Ancheng dengan lembut

Meskipun pernah membicarakan perihal teman pada kaisar Shang Lu belum memasukan Lu Ancheng ke akademi kekaisaran, jika tidak bisa memasukan ke akademi setidaknya Shang lu akan mencari beberapa teman untuk menemani putri Lu belajar

"Baik ibu" Ucap Lu Ancheng dengan penuh semangat, Shang lu tersenyum lembut dan mengecup kening putrinya singkat, setelahnya ia segera bergerak meninggalkan ruang belajar

"Qi ling"

"Hamba yang mulia"

Saat namanya di panggil Qi Ling langsung menghadap dan menantikan perintah dari sang junjungan

"Bawakan aku buku akun istana dalam, aku akan memeriksa mereka, aku sudah cukup lama berdiam diri Tampa melakukan apapun, aku merasa sedikit bosan, apakah selir Wi bekerja dengan baik, apakah ia bekerja sesuai harapan ku" Ucap Shang lu pelan,

Sebenarnya ia tak berminat dengan buku buku itu, tapi keadaan yang memaksanya, ia adalah seorang permaisuri dan akan sangat memalukan jika tak mengatur harem, para selir bahkan berani mengoloknya,

Bagai manapun ia adalah Jesvita Alifa yang mendominasi, ia tak akan membiarkan siapapun mengusiknya, ia hanya ingin hidup nyaman

"Baik yang mulia" Ucap Qi Ling dengan penuh semangat,

Akhirnya hari ini datang juga, Qi Ling bahkan sudah menunggunya selama bertahun tahun, setelah sekian lama sang junjungan mau memeriksa buku akun, hal yang bahkan tak mungkin terjadi di masa lalu,

Setelahnya segera bergerak ke kediaman selir wi, selir yang di percayakan untuk mengurus istana, dan saat ini?, sang permaisuri sudah mengambil alih istana ini adalah awal yang sangat baik,

"Huh, andai saja semuanya berjalan dengan alur cerita gue ngak perlu pusing ngurusi cacing cacing itu, tapi sekarang?, gue tak bisa membiarkan istana kacau, masa depan anak gue lebih penting, gue harus mastiin kalo anak gue bakal menikmati kehidupan jaya di masa depan" Ucap Shang lu malas,

Sejak awal ia tau jika selir wi selalu mengalah gunakan kekuatannya, menggelapkan uang dan akhirnya orang orang akan menatap sang permaisuri lu dengan remeh, ia tak akan membiarkan itu terjadi, ia harus menstabilkan istana, ia masih ingin melihat putrinya tumbuh ia belum siap untuk mati, dari itu mari bekerja keras demi masa depan anak mu

"Yang mulia, ini buku yang anda minta" Ucap qi ling meletakan buku di meja di hadapan Shang lu, Shang lu meraihnya dan mulai memeriksa

"Qi ling, berapa lama selir Wi memegang kekuasaan istana?"

Shang lu membolak balik buku akun itu, tak ada yang menarik, hanya ada catatan pengeluaran istana, meskipun begitu banyak angka ia juga bukan orang bodoh

Di masa seolah ia memang tak terlalu suka pelajaran matematika, namun ia tidak terlalu bodoh dalam hal ini

Semua harus di selesaikan Shang lu malas menghiasi kehidupanya dengan masalah, ia sudah hidup di dua kehidupan dan selalu saja berada di posisi menyebalkan ini

"Sudah hampir lima tahun yang mulia sejak anda.. " Qi Ling berucap dengan nada pelan, ia ragu untuk mengatakannya, terlebih selir Wi adalah orang yang di bawa langsung oleh sang permaisuri

Karena pandai berbicara selir Wi mendapat kepercayaan permaisuri untuk mengemban tugas penting

Sejak saat itu selir Wi di tunjuk menjadi orang yang mengurus buku akun istana dan bertanggung jawab dengan istana dalam, hanya saja begitu banyak mahluk serakah di dunia ini

Selir Wi tak begitu puas dengan apa yang ia miliki hingga dengan berani merencanakan hal licik untuk mencelakai sang junjungan

"Apa?, katakan?, aku tak suka dengan ucapan yang setengah setengah, selesaikan saja"

Mengapa sangat sulit mengatakan hal yang ingin di katakan, gadis gadis selalu menghentikan ucapannya di tengah kalimat dan membuat orang orang menjadi salah faham

"Maafkan saya yang mulia, hanya saja selir Wi mengambil alih istana dalam saat mendapat perintah dari yang mulia, lima tahun lalu ibu suri meninggal dunia karena sebuah penyakit, dan anda menunjuk selir Wi bertanggung jawab dengan segala urusan istana dalam, dan mulai saat itu lah selir wi menjadi begitu sombong, ia bahkan sering menindas selir lain dan mempermalukan anda dengan lidah halus nan kejam itu" Ucap Qi Ling dengan kesal,

Selir rendahan itu bahkan berani memprovokasi Seornag permaisuri, di masa itu Permaisuri hanya orang yang kejam, semakin kejam hukuman yang di dapatkan selir Wi maka semakin buruk pula pandangan orang lain terhadapnya

bahkan beberapa orang dengan bodoh menyebarkan rumor jika permaisuri berpikiran dangkal dan ber-hati sempit hingga bahkan tak membiarkan kaisar menyayangi selirnya

Namun ia yang paling tau dengan sebuah kenyataan, sejak awal permaisuri tak pernah menginginkan kaisar

Para selir di bawa masuk oleh permaisuri dan kaisa harus menerimanya Tampa perlawanan, jika permaisuri haus kasih sayang maka dengan satu kata maka semua akan di keluargaku dari istana

"jadi seperti itu, selir Wi menyalah gunakan kepercayaan ku, cukup menarik"

Shang lu tersenyum kecil sembari mengguk faham, ia lah yang memberi kekuasaan sementara pada selir itu, namun?, selir itu malah lupa diri dan merasa jika dirinya begitu di butuhkan

Jika sudah lupa diri maka sebagai tuan sudah menjadi tanggung jawab Shang lu untuk menyadarkan mereka, jika ingin bermain maka harus siap di permalukan, Shang lu bukan orang yang baik dan akan melepaskan orang jahat dengan mudah

"Baik lah jika demi kian, meskipun aku merasa malas berurusan dengan mahluk rendahan ini namun sepertinya ia harus di selesaikan" Ucap Shang Lu pelan, ia sudah memeriksa buku akun ini, dan lihat lah bahkan banyak uang yang terbuang tampa arah,

Meskipun Shang lu orang baru di masa ini tetap saja ia adalah wanita, ia selalu mencintai uang, ia tak akan membiarkan uangnya hilang begitu saja, dan lagi ia harus memperingatkan Selir Wi akan tempatnya agar tak menjadi lupa diri, dan tentu saja mengambil kembali uang yang telah di curi

"Apakah kita perlu memanggil selir Wi yang mulia?"

Saat ini permaisuri sudah semakin masuk akal dan ia merasa lega, ia berharap jika permaisuri kembali mengambil alih istana, dengan begitu para selir akan mengerti di mana tempat mereka

Sebagai seorang tuan Shang lu bertanggung jawab untuk mendisiplinkan budaknya

"Tidak perlu, aku akan mengatasinya nanti, ambilkan aku beberapa camilan, harinini jika ada yang datang katakan aku sedang sibuk"

"Ah baik yang mulia" Qi Ling segera bergerak meninggalkan kediaman untuk ke dapur menyiapkan camilan untuk sang permaisuri

"Pelayan" Shang berucap pelan

Qi Ling pergi ke dapur menyiapkan makana dan ia ingin keluar, ia akan meminta Seornag pelayan untuk membantunya

"Hamba yang mulia"

Seorang pelayan segera masuk kekediaman, sebagai pelayan pribadi Qi Ling adalah orang yang selalu berada di sisi sang permaisuri, hanya saja ada beberapa pelayan yang menunggu di luar untuk mematuhi perintah sang permaisuri

"Bawakan beberapa barang ke taman, udara cukup baik akhir akhir ini" Shang lu berucap dan setelahnya bergerak meninggalkan kamar

Pekerjaan seperti ini memerlukan udara yang segar, meskipun terlihat sedikit merepotkan namun pasti bisa di atasi

"Uh angin nya adem banget" Shang lu tersenyum lebar sembari meneruskan acara memeriksa buku akun istana itu

Terpopuler

Comments

nova hermalinda

nova hermalinda

kereeeeen crazy up thanks thor

2022-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 awal
2 Apa apaan ini
3 permaisuri
4 Kunjungan Selir
5 Hari yang menyebalkan
6 Lu ancheng
7 kaisar kembali
8 Trauma
9 Putus Asa
10 Putri Lu Ancheng
11 Anak Ku?
12 Cerita
13 Dia Datang
14 Dia Casyandra
15 Mari mencari
16 Keluarga
17 memaksakan diri
18 Suami Istri
19 Meja Makan
20 Mengambil Peran
21 Selir wi
22 Bekerja keras
23 Refresing
24 Siapa suruh jadi protagonis
25 Sudah Bersumi
26 Gelas Terbang
27 Selir Chu
28 Siapa protagonisnya?
29 Lu Ancheng
30 Keluarga Bahagia
31 Bencana
32 Pria Ini Lagi
33 Di salah fahami
34 Bergerak Pelan
35 Luar tembok istana
36 Seperti semut
37 Masuk Antrian
38 Didapatkan Dengan Keringat
39 Berakhir Sia
40 Ying Ying
41 Tuan dermawan
42 Ayah Ku Lebih Tampan
43 Sahabat Kecil
44 Bencana Teratasi
45 Pokonya Ngak.
46 Aku Dia Dan Kita
47 Selir Ganjen
48 Zhang Lan
49 Ulang tahun Zhang lan
50 Pria Bodoh Itu
51 Dia Dari Masa Lalu
52 Kecemasan Kaisar
53 Nasehat Selir Chu
54 Melepaskan Diri
55 Memelas
56 Trik
57 Kematian Selir Chu
58 Berlalu
59 Tertekan Dan Racun
60 Kedatangan Shang Lu
61 Karena dia
62 Perhatian
63 Darah surga
64 Bertemu
65 Tak Perlu Sandaran
66 Jangan Biarkan Aku Kehilangan
67 Kedatangan Sang Jendral
68 Kesetiaan Keluarga Ban
69 Perlahan sembuh
70 Apapun Bisa Di Lakukan
71 Ilusi
72 Dilema
73 Tawanan Pangeran Ming Yi
74 Tak Ada Penyesalan
75 Aku Titip Mereka
76 Kerikil Lupa Diri
77 Sialan
78 Kerikil Beruntung
79 Salah ku
80 Setidaknya Ia Aman
81 Aura Suami Orang
82 Kabar Lu Ancheng
83 Kerinduan dan duka
84 Kita Bisa Bersama
85 Racun
86 Aku Bukan Milik Mu
87 Kediaman Di Segel
88 Penyesalan Xi ling
89 Teratai
90 Kebakaran
91 Memohon kematian
92 Kaisar Kembali
93 Perasaan lalu
94 Kau Menginginkan Dia?
95 Keluarga Bahagia
96 Keraguan Tak Berdasar
97 Berjalan jalan
98 Di luar tembok istana 2
99 Apakah seburuk itu?
100 Kata Di Balik Kata
101 Nasib Menyedihkan
102 Mata Yang Terbuka
103 Berakhir Kematian
104 Kembali dan patah hati
Episodes

Updated 104 Episodes

1
awal
2
Apa apaan ini
3
permaisuri
4
Kunjungan Selir
5
Hari yang menyebalkan
6
Lu ancheng
7
kaisar kembali
8
Trauma
9
Putus Asa
10
Putri Lu Ancheng
11
Anak Ku?
12
Cerita
13
Dia Datang
14
Dia Casyandra
15
Mari mencari
16
Keluarga
17
memaksakan diri
18
Suami Istri
19
Meja Makan
20
Mengambil Peran
21
Selir wi
22
Bekerja keras
23
Refresing
24
Siapa suruh jadi protagonis
25
Sudah Bersumi
26
Gelas Terbang
27
Selir Chu
28
Siapa protagonisnya?
29
Lu Ancheng
30
Keluarga Bahagia
31
Bencana
32
Pria Ini Lagi
33
Di salah fahami
34
Bergerak Pelan
35
Luar tembok istana
36
Seperti semut
37
Masuk Antrian
38
Didapatkan Dengan Keringat
39
Berakhir Sia
40
Ying Ying
41
Tuan dermawan
42
Ayah Ku Lebih Tampan
43
Sahabat Kecil
44
Bencana Teratasi
45
Pokonya Ngak.
46
Aku Dia Dan Kita
47
Selir Ganjen
48
Zhang Lan
49
Ulang tahun Zhang lan
50
Pria Bodoh Itu
51
Dia Dari Masa Lalu
52
Kecemasan Kaisar
53
Nasehat Selir Chu
54
Melepaskan Diri
55
Memelas
56
Trik
57
Kematian Selir Chu
58
Berlalu
59
Tertekan Dan Racun
60
Kedatangan Shang Lu
61
Karena dia
62
Perhatian
63
Darah surga
64
Bertemu
65
Tak Perlu Sandaran
66
Jangan Biarkan Aku Kehilangan
67
Kedatangan Sang Jendral
68
Kesetiaan Keluarga Ban
69
Perlahan sembuh
70
Apapun Bisa Di Lakukan
71
Ilusi
72
Dilema
73
Tawanan Pangeran Ming Yi
74
Tak Ada Penyesalan
75
Aku Titip Mereka
76
Kerikil Lupa Diri
77
Sialan
78
Kerikil Beruntung
79
Salah ku
80
Setidaknya Ia Aman
81
Aura Suami Orang
82
Kabar Lu Ancheng
83
Kerinduan dan duka
84
Kita Bisa Bersama
85
Racun
86
Aku Bukan Milik Mu
87
Kediaman Di Segel
88
Penyesalan Xi ling
89
Teratai
90
Kebakaran
91
Memohon kematian
92
Kaisar Kembali
93
Perasaan lalu
94
Kau Menginginkan Dia?
95
Keluarga Bahagia
96
Keraguan Tak Berdasar
97
Berjalan jalan
98
Di luar tembok istana 2
99
Apakah seburuk itu?
100
Kata Di Balik Kata
101
Nasib Menyedihkan
102
Mata Yang Terbuka
103
Berakhir Kematian
104
Kembali dan patah hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!