Siapa Protagonisnya?
Jesvita dan Casyandra adalah dua cantik yang sudah terikat tali persahabatan sejak muda, keduanya adalah gadis yang hidup di keramaian kota Semarang,
Keduanya memiliki hobi yang sama, yakni membaca novel, memiliki hobi yang sama tapi soal selera tentu saja beda, keduanya berada berseberangan dalam berpendapat saat membaca novel
Kejadian seperti Ini memang sangat wajar terjadi, setiap manusia memiliki pandangan dan pemikiran masing masing, begitu juga dengan kedua gadis muda ini
Keduanya terlibat beberapa perdebatan kecil dan itu hanya karena sebuah novel yang mereka baca, perdebatan yang bahkan sebenarnya sangat tidak penting di lakukan namun entah mengapa keduanya sangat suka melakukan hal tersebut
Benar, keduanya adalah sosok yang selalu memuja novel bergenre fantasi, apapun bentuknya entah itu cetak atau digital, mereka bahkan rela menghabiskan waktu kosong mereka hanya untuk membaca
Menyukai hal yang sama namun memiliki pandangan berbeda seperti Jesvita yang lebih menyukai sang Antagonis, sosok jahat yang selalu berakhir menyedihkan, hanya saja di mata Jesvi mereka sangat keren, bisa bertahan meskipun tidak di hargai, tetap bersinar meskipun di sepelekan
Sosok antagonis yang pintar, bahkan bahkan mampu menyusun rencana jahat dengan begitu rapi dan tak terduga, wanita cerdas dan ambisius itulah yang membuat Jesvi sangat menyukai mereka
Walaupun pada akhirnya hanya mendapatkan sebuah kegagalan lagi dan lagi, tapi tak masalah, Jesvi lebih menyukai prosesnya, perihal hasil mari di bicara belakangan,
Dikenal jahat siapa yang tau sosok antagonis memiliki nasib yang begitu menyedihkan dan miris, terserah jika ia di katakan orang egois dan kejam, ia hanya orang biasa mencoba untuk memperjuangkan kebahagiaanya.
Saat Jesvi menyukai Antagonis Casya adalah tim yang sangat menyukai gadis cantik yang berhati begitu lembut siapa lagi jika bukan si Protagonis pemeran utama wanita hanya bisa menarik simpati sekitar namun meskipun begitu akan muncul sebagai seorang pemenang
Ia selalu kesal dengan kelakuan jahat si Antagonis yang jahat dan sangat manipulatif, sangat kejam egois dan bahkan mampu mengorbankan orang lain hanya untuk kebahagiaanya,
Hal sepele itulah yang membuat keduanya menjadi sering berdebat saat membaca bersama, ia mengatakan jika Jesvi kejam karena bahkan mengidolakan orang egois itu sedangkan Jesvi dengan muda mengatakan jika itu bukanlah perbuatan kejam
Saat hal yang menjadi miliki kita tiba tiba di ambil paksa oleh orang lain, manusia tentu saja memiliki naluri untuk bertahan pada akhirnya ia akan di korbankan dan di sakiti, dari pada di sakiti bukan kah lebih baik menyakiti?, hidup hanya memiliki dua pilihan, jika tak ingin di sakiti maka hanya bisa menyakiti terlebih dahulu, ini egois, memang benar, semua ini memang egois dan kejam
Jika si protagonis wanita memiliki protagonis pria yang membantu lalu siapa yang akan menolong si antagonis?, siapa yang akan membelanya?, hal ini lah yang membuat ia harus bertahan dengan kemampuannya sendiri
"Kaisar yang sangat menyebalkan, hanya karena masalah sepele mengurung istrinya sendiri, dan bahkan membuatnya kehilangan muka, jika seperti ini bagai mana mungkin sang ratu bisa hidup baik baik saja di istana orang orang akan mengejek, menghinanya karena menjadi istri yang tak di inginkan" Ucap Jesvi dengan nada kesal, bagai mana bisa kaisar sejahat itu, menghukum istrinya sendiri hanya untuk seorang perusak
"Dia memang pantas mendapat itu, ku fikir bukan hanya di kurung seharunya ia di pukul sampai mati" Ucap Casya sembari menyantap cemilannya dengan nyaman,
Casya sangat menyukai bagian ini, permaisuri yang jahat di hukum sang kaisar, jika begitu permaisuri tentu tak akan mengusik si protagonis lagi, seharusnya begitu tapi?, seorang antagonis tentu saja akan melakukan segala cara untuk menyingkirkan sang protagonis
"Cerita yang sangat klasik dan amat sangat menyebalkan, antagonis yang meski pintar dan jenius yang terabaikan begitu saja dan kaisar bodoh malah Memprioritaskan si protagonis yang lemah dan ngak ada gunanya, kaisar begitu buta hingga tak bisa melihat mana yang pantas dan yang tak pantas"
Ia kesal dengan hal yang seperti ini, ia adalah orang yang menemani kaisar sedari nol, saat istana memanas posisi putra mahkota di pertaruhkan dan bahkan putra mahkota hampir kehilangan kekuasaannya
Si antagonis membujuk ayahnya untuk mempertahankan sang putra mahkota, ayah protagonis memiliki pengaruh yang kuat di kerajaan hingga membuat orang orang akan berfikir dua kali untuk melawannya
Namun lihatlah kebaikan yang ia berikan di balas dengan pengkhianatan, apa yang ia dapat setelah melakukan begitu banyak hal untuk suaminya?,
Ia hanya menjadi orang yang di abaikan, ia hanya akan menjadi orang yang di cap kejam, benar, saat pria sudah memiliki kuasa ia akan melupakan siapa yang menjadi batu loncatan serta memberikan tangga agar bisa sampai di atas
"Jenius kau tak salah menggunakan kata kan?, antagonis sangat suka menganggu selir Chu, bahkan ia selalu memiliki rencana jahat untuk mencelakai selir Chu, kasihan kan selir yang lemah tak berdaya ini, mengambil selir adalah hal yang sangat wajar bagi seorang kaisar, meskipun keluarga permaisuri menjadi tangganya untuk naik ke tahta bukankah ia sudah membayar dengan menjadikan permaisuri sebagai istri sahnya?, soal cinta tak ada yang bisa memaksakan"
"Mungkin itu terdengar biasa, tapi selama ini apakah kaisar benar benar memperlakukan permaisuri sebagai istri?, apakah kaisar pernah menganggapnya sebagai seorang ratu?, tidak, bahkan orang orang juga berani mengejeknya"
"Itu resiko, menikah tampa cinta harus siap di abaikan, lagi pula kaisar mempunyai banyak orang yang menemaninya, mengapa harus mendatangi permaisuri"
"Andai aja kau berada di posisi itu, kau yang membawanya sampai ke tahap ini, dan saat suami ia akhirnya sukses dan sampai pada keinginannya ia mengabaikan mu dan bahkan di matanya wanita bayaran lebih baik dari mu, bagai mana perasaan mu?, apakah kau yakin masih bisa mengatakan itu?"
"Jangan seperti itu, kau seperti menyumpahi ku saja, lagi pula ini hanyalah fiktif saja hanya khayalan penulis saja, kau jangan mendoakan ku seperti itu, aku lebih suka melepaskan dari pada berbagi" Casya memprotes, Jesvi dengan kejam mengibarkan si antagonis dengan dirinya
"Kau saja tidak mau, bagai mana bisa kau mengatakan itu adalah hal yang wajar, coba tempatkan kau di posisi itu, apakah kau akan menerima, jika tak berada dalam posisi sulit orang lain tak akan pernah tau dengan segala keluhan seorang istri, menjadi istri tidaklah mudah"
"Jes, kamu membuat ku takut saja, ku katakan pada mu, cerita hanya fiktif belaka, tidak nyata"
"Kau yakin?, meskipun ini cuma khayalan dari si penulis coba kau pikirkan, khayalan itu terjadi karena apa?, beberapa mungkin hanya sebatas imajinasi, namun sebagian besar adalah kenyataan dalam sebuah kehidupan, yang di coba untuk modifikasi agar tak menyinggung pihak manapun"
"Jangan jadikan aku contoh, aku hanya mengatakan pendapat ku saja, apa yang ku lihat itulah yang ku katakan"
"Kau tak mau di posisi itu, bagai mana mungkin orang lain menginginkannya"
"Jika suami ku berselingkuh maka aku akan membuat perayaan untuk mengangkatnya menjadi saudara perempuan ku"
"Itulah yang harus di lakukan saat ketulusan di anggap sebagai hal sepele maka jangan salahkan jika kekejaman akan muncul sebagai tameng diri, tapi kadang aku merasa sedikit heran, khayalan mereka terlalu mengada Ngada hingga realistis lagi"
"Itukan hak mereka, khayalan dia mau ngapain juga terserah dia"
"Mereka memang memiliki hak itu, hanya saja cara mereka mendeskripsikan satu hal begitu berlebihan, di ceritakan si protagonis memiliki hati seputih salju, gadis yang sangat cantik bak dewi yunani dan mereka mengatakan ini dan itu yang akan membuat protagonis lebih menonjol, hingga dengan tak tau malunya menyematkan kata benar benar mahluk sempurna tanpa celah, sepertinya ia lupa jika tak ada manusia yang sempurna, tidak ada yang baik tampa celah, jika si protagonis memang benar seorang wanita baik baik ia tak mungkin kan dia ngambil apa yang menjadi milik orang, ia tak akan mungkin bisa dengan tenang bersenang senang di atas penderitaan wanita lainya, lalu dari hati putih selembut salju itu apa?, coba jelaskan pada ku, apa maksud dari hati putih seputih salju itu?, apakah dia memiliki penyakit? apakah terkena liver sampai hatinya menjadi putih?" Ucap Jesvi berucap dengan penuh kesal
Entah mengapa novel ini bahkan mampu membuat emosinya tersulut, ini terlalu tidak masuk akal, seorang permaisuri yang di bunuh hanya sebuah kesalahan kecil pada seorang selir,
"Tetap saja, si protagonis udah mengalami penderitaan yang sangat banyak, setelah usaha kerasnya selama ini memang pantas sih kaisar milih dia dan memperlakukannya dengan sangat baik" Sahut Casya yang masih mempertahankan pendapatnya tentang si protagonis, wanita yang telah di sakiti bukankah ia pantas untuk bahagia di akhir cerita?
"Apakah antagonis tidak?, apakah antagonis ingin jadi orang jahat? apakah ia sangat suka menjadi orang jahat, jika memang ia ingin apakah semua akan bertahan sampai saat ini?, Kau tau tidak ada orang yang mau jadi jahat, hanya ia dipaksa oleh keadaan, lagi pula istri mana yang tidak sakit hati, setiap tahun lakinya ngambil istri baru, jika aku maka aku akan membawa lebih banyak pria ke rumah, enak saja, wanita bisa menjadi orang yang sangat baik jika mendapatkan cinta dan kasih yang tulus, namun saat di khianati maka jangan salahkan ia yang bersikap kejam, jika suami memiliki banyak wanita di luar maka wanita juga bisa, jika ingin beradu skill maka boleh di coba, jahat itu tidak menurun lewat genetik, jadi orang jahat di muka bumi ini tak akan bisa habis begitu saja"
Jesvi berucap dengan nada malas, jika di jahati maka harus membalas, jangan sampai saat di sakiti dianya malah diam, itu bukan baik tapi bodoh, Jika diri sendiri tak bisa menghargai diri sendiri lalu berharap apa pada orang lain, saat ia tak bisa menjaga dirinya sendiri mengapa orang lain harus menjaganya
Kehidupan itu keras, jika tak kuat maka akan jatuh, dari itulah seoang harus berdiri di kakinya sendiri jangan mengantungkan kehidupan pada orang lain
"Kau bahkan tak pernah ngerti gimana rasanya hidup jadi selir, kau tak pernah tau bagai mana rasanya jadi orang yang di remehkan, tu lihat di halaman 42 selir Chu sering di tindas sama selir lain, kasihan banget kan?"
"Itu karena dia tidak bisa menghargai dirinya, jika dia menghargai dirinya tak akan mungkin dia membiarkan orang lain nyakitinnya"
Kebaikan pada orang lain memang hal yang terpuji, namun menyiksa diri sendiri demi orang lain adalah perbuatan yang kejam pada diri sendiri, dan itu hanya akan di lakukan oleh orang orang bodoh
"Tapi tetap aja aku kesal, ia memiliki nasib yang sangat menyedihkan"
"Di dunia ini manusia mana yang memiliki kehidupan bahagia sepanjang masa?, kalau kau mencari yang sempurna kau hanya bisa sendirian di dunia ini, karena semua manusia tak ada yang sempurna, aku tak sempurna kau dan bahkan semuanya"
"Tapi tak masalah, meskipun menjalani hari hari sulit cerita ini berakhir dengan heppy ending, gue lega apapun yang Lo suarakan pemenangnya tetap saja si protagonis" Ucap Casya meletakan novelnya dengan pelan,
Ia tak perduli apa yang di katakan oleh Jesvi yang terpenting ialah ia sangat menyukai sosok protagonis, dan semua sudah berakhir, cerita novel ini berakhir dan antagonisnya mati karena perbuatan jahatnya pada sang protagonis, dan Casya merasa lega dengan itu
"Heppy ending?, apakah tidak salah? , bisa bisanya bilang cerita tragis ini memiliki akhir yang bahagia, apakah antagonis ngak pantas bahagia apa?" Jesvi berucap dengan nada kesal,
Antagonis di biarkan mati dengan begitu kejam, mendapat penganiayaan dari semua orang lalu?, apakah kebaikan dan perjuangan permaisuri selama ini begitu tak berharga di mata kaisar?,
Apakah segala upaya dan waktu yang ia habiskan untuk mendukung kaisar selama ini begitu tak membekas di hati sang kaisar?, kejam, benar benar sebuah akhir yang kejam
"Jangan terlalu terbawa bodoh, ini hanya sebuah novel, lagi pula setiap cerita pasti ada yang namanya antagonis, dan antagonis memang di buat untuk akhir yang tragis, ini bukan cerita pertama dengan konflik seperti ini" Ucap Casya perlahan berdiri dari tempat duduknya, ia beranjak pelan menuju ranjang untuk merebahkan tubuhnya
Ia melangkah menuju kasur dan merebahkan tubuhnya di ranjang, novel ini memiliki hasil yang cukup melegakan,
Ini juga bukan novel pertama yang mereka baja, konflik seperti ini sangat lumrah dan wajar di dalam sebuah novel, konflik yang bahkan sangat wajar bukan?
"Simpelnya antagonis hanya dijadikan tumbal untuk menonjolkan karakter protagonis yang baik dan berhati lembut, benar benar, jika ingin menonjolkan diri jangan mengorbankan orang lain, hati putih selembut salju apanya" Jesvi menghela nafas pelan sembari menyesap minumannya
Ia melangkah mengikuti Casya dan duduk di pinggiran ranjang, menatap nyalang novel yang tergeletak asal di atas nakas di sampingnya
"Sudah sudah, cuma novel baperan amat, tidur, jika kita telat maka pak Wang tak akan mengampuni kita" Ucap Casya menepuk tempat kosong di sampingnya menyuruh Jesvita untuk berbaring di sampingan,
Malam sudah cukup larut dan waktunya untuk beristirahat karena tenaga akan habis segala beraktivitas seharian dan berkutik dengan segala pekerjaan yang ada
"Jangan sampai cerita ini mempengaruhi mood ku besok, besok aku harus kerja, menghasilkan banyak uang dan jadi wanita kaya" Ucap Jesvi menghela nafas pelan,
Jangan sampai novel ini mempengaruhi kinerjanya, dan ia pun tak tau mengapa ia menjadi emosional seperti ini.
Keduanya merebahkan tubuhnya perlahan malam sudah sangat larut, dan memang sudah waktunya untuk beristirahat,
Jika tidak maka mereka akan telat dan itu akan berdampak pada gaji mereka yang akan di potong
Tak membutuhkan waktu lama, keduanya terlelap dalam keheningan, keduanya memang sudah kecapean karena bekerja seharian
Keduanya bahkan tak menyangka jika malam ini adalah malam terakhir mereka berada di tempat ini, apartemen sederhana yang begitu sempit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
ᴹˢ᭄𝕯𝖆𝖗𝖐𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝖒☢︎٭⃟👾⃟
👣👣👣
2024-01-07
0
Wanda Wanda i
hai Thor salam kenal ya akoh mampir nih semoga critanya bagus 😍
2023-10-11
1
🐛꯭ᷨ𝓝ͧ𝓪ᷝ𝓫ͧ𝓲𝓵𝓪 ֟፝ ꯭☘🍉
author aku kek baca kehidupan sendiri. soalnya pertemanan mereka mirip sama aku dan temenku, si jesvi kek temenku yang ngebela antagonis
casya kek aku yang bela protagonis ( si pemen utama )
salut aku thor sama temenku karna dia punya pemikiran yang sudah dewasa memikirkan betapa kerasnya kehidupan 😭. aku si ngaku ya thor masih kekanak kanakan sama ortu 🥲
2023-04-14
1