Selesai menonton pertandingan basket tadi. Anin bersama sahabat sahabatnya kembali berkumpul di kantin sambil menunggu Axelle yang pergi entah kemana dengan guru olah raganya
Mereka berlima duduk mengelilingi meja kantin Fero juga ada di sana. Walau tadi ia di tolak Anin tapi tak membuat persahabatan mereka renggang. Walau kini ada rasa canggung diantara keduanya
"Nin. Kenapa lo gak cerita kalo ternyata lo udah nikah? " tanya Salsa membuka suara setelah beberapa saat hening
"Iya Nin. Setengah tahun lo nyembunyiin setatus lo dari kita. " imbuh Lusi
"Maaf.. " Anin menatap mereka sendu "Gue sama sekali gak bermaksud menyembunyikan ini dari kalian. tapi, seperti yang kalian tau kita masih sekolah dan gue cuma pengen sekolah dengan nyaman tanpa risih dengan status gue. Apalagi sekolah memang melarang siswanya memiliki hubungan pernikahan kan! " Jelas Anin walau hatinya masih merasa tidak enak pada semua sahabatnya itu
"Kalian di jodohin? " tebak Andre menatap Anin lekat
Anin menggeleng pelan. Tatapannya kini beralih pada Fero yang sedari tadi hanya diam menyimak. Pemuda itu duduk tepat di hadapannya wajahnya masih terlihat kusut tangannya tidak henti mengaduk minuman di depannya
"Fer sory ya, " Anin menyentuh punggung tangan kiri Fero yang berada di atas meja
"Gue ngerasa bodoh banget. Gue gak peka terhadap perasaan lo. " Ucap Anin ia sangat merasa bersalah pada pemuda itu
"Lo gak salah Nin, " Fero melepaskan tangannya yang di pegang Anin dengan pelan "Mungkin kita memang gak jodoh. " jawab Fero dengan senyum terkesan di paksakan dan itu terlihat jelas membuat Anin meringis kecil merasa kasihan pada sahabatnya tersebut
Suasana kantin mendadak riuh saat dua orang pemuda memasuki kantin yang masih di penuhi siswa siswi yang sedang mengisi perut
"Ekhm.. Nin. Ayo pulang sekarang! " ucap Axelle berdiri tepat di samping Anin dengan seorang pemuda lainnya yang Anin tahu pemuda itu adalah guru olah raganya
Bibir Anin mengerucut mendengar ucapan Axelle barusan
"Gak usah kayak gitu kali, " Axelle menepuk pelan bibir Anin "Kalo kamu masih mau di sini gak papa kok. "
Seketika senyum Anin merekah "Beneran boleh?" tanya nya dengan mata berbinar
Axelle tersenyu seraya mengangguk, kemudian dia duduk di samping Anin di ikuti pemuda di sampingnya
"Loh kamu ngapain? " tanya Anin saat melihat Axelle duduk
"Kan mau ikutan makan lah. " Jawabnya santai dan menarik mangkok bakso yang ada di hadapan Anin
"Ish kan sama aja bohong, tetap aja aku di awasin, " wajah Anin memberenggut "Lagian ngapain sih kamu ke sekolah aku. " gerutu Anin dengan kesal
"Aku ketemu temen lama aku tadi di depan saat mau jemput kamu. Nih orangnya. " Axelle menunjuk orang di sebelahnya dengan dagunya
"Pak Tedi, temen kamu? " tanya Anin sambil menatap guru olah raganya dan Axelle bergantian
"Iya Nin, Axelle itu temen kuliah aku, " jawab pak Tedi "Namun aku lebih memilih bekerja sambil kuliah dan di sinilah aku jadi guru olah raga kalian. " Jelas Tedi
"Jadi kita panggil bapak apa kakak nih? " tanya Salsa sambil menatap Tedi
Kening Anin berkerut tak mengerti dengan maksud ucapan Salsa
"Lah kan pak Tedi umurnya sama dengan kak Axelle yang berarti dia belum tua dong. Masa di panggil bapak, kesan nya tua banget. " Jelasnya
"Iya juga sih, kalo naksir juga gak papa kan pak? " ucap Lusi membuat semua orang terkejut bahkan Tedi sampai tersedak minumannya
"Haha bercanda bercanda.. " Ia tertawa dan mengibas tangannya saat mendapat tatapan dari semua orang
"Aaahh Axelle sana pulang.. " Anin mendorong Axelle pelan karena Axelle terus saja menempel padanya
"Kenapa sih Nin, bukannya seneng ya di temenin sama suami? " tanya Tedi "Apalagi kalian masih pengantin baru pasti lagi anget anget nya! " Ia menaik turunkan alisnya di sertai kekehan kecil Axelle
"Dia mah aneh Ted orangnya, gak mau di kasih perhatian apalagi di baikin. " Sahut Axelle sambil menggeleng pelan
"Kenapa Nin? Entar kak Axelle gue embat loh! " goda Lusi
"Ambil sono, gue gak perduli. " jawab Anin dengan nada kesal
"Beneran? " kali ini Salsa yang ikutan menggoda. Anin mengangguk "Tapi kok nada suaranya kayak gak rela gitu? "
"Dih siapa juga yang gak rela. " Anin mendelik pada kedua sahabatnya yang tengah menatapnya jahil
"Emang lo gak cinta sama kak Axelle? " tanya Andre dengan kening berkerut
Kini tatapan semuanya mengarah pada Anin termasuk Fero yang sedari tadi diam menjadi pendengar begitupun Axelle menatapnya dengan harap harap cemas akan jawaban Anin
"Kenapa jadi pada ngelihat kayak gue gitu? " tanya Anin yang sudah salah tingkah di buatnya
"Nin lo belom jawab pertanyaan Andre? " sahut Salsa.
"Harus banget apa gue jawab? " Mereka semua menganggukan kepalanya "Sekarang? " lagi tanya Anin
"Engga tahun depan! " Kesal Lusi "Ya sekarang lah ege! " Ia menggeplak lengan Anin
Anin meringis ia menatap satu persatu orang yang sedang duduk mengelilingi meja tersebut kemudian dia menghela napas pelan
"Aku engga tahu, seperti apa cinta itu?" jawab Anin pelan wajahnya tertunduk
"Hah.. " sahut mereka serempak, tidak ada yang menyangka akan jawaban Anin gadis yang notabennya pintar dan populer.
Hening!!
Tapi beberapa menit Kemudian mereka semua tertawa geli. Bahkan Fero pun yang dari tadi murung ikut tertawa. Pantas saja gadis itu tidak peka terhadap perasaan nya selama ini, jadi ini penyebabnya
"Jadi ini alasan kamu gak pernah jawab pertanyaan aku selama ini? " ucap Axelle setelah puas tertawa tangannya terulur mengusak puncak kepala Anin gemas
Wajah Anin memerah menahan malu
"Sini, " Axelle mangambil sebelah tangan Anin dan menyimpan di dadanya sebelah kiri "kamu merasakan apa yang aku rasa saat ini? " Anin merasakan detak jantung Axelle berdetak lebih keras
Anin mengangguk dia juga merasakan jantungnya berdebar begitu cepat sama seperti yang Axelle rasakan saat ia menyentuh dadanya. Mata Axelle menatap lekat pada manik mata Anin
"Kamu pernah gak merasakan kesal saat aku dekat dengan cewek lain?" tanya Axelle yang lagi lagi di jawab anggukan oleh Anin
"Kamu merasa kehilangan saat aku gak ada?" lagi lagi Anin mengangguk
"Terus selama ini kamu merasa nyaman saat dekat dengan aku?" sekali lagi Anin mengangguk
"I love you Anindira! " ucap Axelle setelah mengakhiri pertanyaannya ia menarik Anin kedalam pelukannya
"I love you Axelle! " jawab Anin pelan meski terdengar ragu ragu di dalam dekapan hangat pemuda yang sudah menjadi suaminya itu
Semua orang ikut tersenyum bahagia melihat kebahagiaan keduanya. Bahkan Salsa dan Lusi ikut berpelukan baper sendiri. Sementara ketiga pemuda yang masih ada disana menyaksikan pemandangan itu hanya tersenyum lebar begitu pula Fero
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah thor udah ada ide nih, tolong bikin aku cerita tentang guru dan murid 🙏🙏🙏🙏
2024-01-03
0
Nanda Khusuma
waahhh,, itu cinta anin
2022-12-01
0
💐Tuti Komalasari💐
aish..baru pada bilang cinta❤😘
2022-09-17
1