"Ax kita ngapain ke sini? " tanya Anin saat turun dari mobil di depan sebuah mansion megah yang Anin ingat ini adalah kediaman orang tua Axelle.
"Ini rumah orang tua aku, berarti orang tua kamu juga. " Jawab Axelle sambil meraih tangan Anin, "ayo!" sambungnya.
"Tapi Ax_ " Anin ragu untuk ikut masuk karena merasa malu ini pertama kalinya dia berkunjung kerumah mertuanya setelah seminggu menikah.
"Gak papa Nin, " Ucap Axelle lembut ia seakan mengerti ke gelisahan Anin. Axelle kemudian menuntun Anin masuk dengan langkah ragu Anin mengikuti Axelle.
"I am home.. " Teriak Axelle layaknya anak kecil yang baru pulang sehabis bermain.
Dia melihat rumahnya sepi, pada kemana orang orang bukannya sabtu ini giliran kumpul di mansion orang tuanya?
"Sini Nin, kayaknya mereka di belakang. " Axelle kembali menggandeng tangan Anin.
"Hai all.. I am home!! " Sapanya pada seluruh keluarga yang sedang berkumpul dipinggir kolam renang tepatnya di sebuah gazebo.
"Wow pengantin baru.. " Seru Zayn yang lebih dulu melihat kedatangan mereka.
"Sini nak ikut ngumpul bareng! " Mora melambaikan tangan pada Anin yang masih berdiri bersama Axelle.
Anin tersenyum ia melangkah menghampiri Mora dia menyalami semua orang tua yang ada disana.
"Cantik banget ade ipar gue. Mom kenapa gak jadiin istri Aydin aja sih? " Kata Aydin dengan wajah merajuk seperti anak kecil minta mainan.
"Sembarangan lo bang dia istri gue. " Seru Axelle cepat ia kembali melingkarkan tangannya di bahu sang istri. Mereka semua tertawa melihat Axelle kesal.
"How posesif, gak beda jauh sama bapak nya ternyata. " Ucap Aldo di ikuti gelak tawa semua orang yang kembali terdengar.
"Nin gimana Ax jahat gak sama lo? " tanya Zayn.
"Sedikit.." Jawab Anin sambil melirik Axelle.
"Kalo dia jahat lo tinggalin aja Nin terus nikah sama gue! " Ucap Aydin terdengar bercanda namun wajahnya tidak menampakan itu namun sepertinya tidak ada yang menyadari.
"Bang Ay ngebet banget lo sama istri gue. Nyari istri sendiri lah! " Jawab Axelle ketus.
"Ya kali lo bosen sama Anin," Aydin mengangkat kedua bahunya.
"Gak bakal bosen bang, tidur bareng dia aja belom. " Jawab Axelle entah secara sadar atau tidak.
"Apa. Jadi selama ini kalian pisah kamar? " Pekik Mora dan Kaisar.
"Hehe.. " Axelle menggaruk tengkuknya. Sementara Anin sudah menunduk malu.
"Kenapa Ax, kalo gitu kapan mommy dan daddy kamu punya cucu? " tanya Aldo juga yang tak kalah penasaran.
"Kasihan Anin masih sekolah om. Axelle gak mau nyakitin Anin! " Axelle melirik Anin yang masih menunduk di sampingnya.
"Bagus juga sih, kamu emang anak daddy. Good job. " Kai mengacungkan kedua jempolnya.
"Kalo kayak gini aja lo akuin anak lo, saat kemaren dia bikin salah lo angkat tangan. " sahut Al yang sedari tadi hanya menyimak.
"Lah kan emang dia anak gue kak, " jawab Kaisar sok polos.
"Ngeles aja lo. " Al memukul bahu adik iparnya itu membuat si empunya meringis walau pukulan itu tidak keras.
Anin sudah tak tahan mendengar kata kata vulgar semua laki laki tersebut, dia memilih pamit buat ke kamar kemudian diantar oleh Axelle karena ia masih belum tau letak kamar Axelle.
Di kamar.
Anin meninggalkan Axelle yang masih duduk di tepian ranjang, badannya terasa lengket makanya ia hendak mandi sebelum pulang ke apartemennya.
Axelle melirik Anin yang sepertinya sedang ke bingungan di depan pintu kamar mandi.
"Kamu kenapa? " tanya Axelle dengan kening berkerut.
"Aku mau mandi tapi gak bawa ganti, " Anin mengerucutkan bibirnya.
"Gampang ada baju aku. " Sahutnya enteng
"Ya kali aku pake baju kamu, " Anin melengos membuang muka sebal.
"Entar aku pinjemin ke mommy deh yang penting sekarang mandi bareng yu! " Axelle menaik turunkan sebelah alisnya saat melihat Anin sudah melangkah kan kakinya ke dalam kamar mandi.
"Ogah.." Jawab Anin cepat.
"Kan tadi mommy bilang pengen punya cucu, kita buatin yu! " lagi Axelle menggoda Anin.
"Ogah Axelle aku belom siap. " Anin mundur perlahan melihat Axelle yang sudah bangkit dari tempatnya.
"Ya di siap siapin lah Nin. " Axelle mendekat hendak meraih tangan Anin.
"Gak mau! " tegas Anin karena Anin yang ketakutan melihat Axelle ia berlari namun bukan nya masuk ke kamar mandi Anin malah keluar dari kamarnya dengan cepat.
"Anin kamu mau kemana?" seru Axelle sambil berlari mengejar Anin.
"Axelle no.." Teriak Anin sambil berlari menuruni setiap undakan tangga yang terdapat di tengah rumah.
Semua orang yang baru masuk kedalam rumah di buat panik mendengar teriakan keras Anin, dengan langkah cepat mereka masuk kedalam rumah memastikan apa yang sedang terjadi saat sampai di dalam mereka melihat pasangan pengantin tengah berlari kejar kejaran.
"Anin jangan lariiii.." Teriak Axelle lantang sambil terus mengejar Anin dan dengan cepat ia mendapatkan Anin.
"Dapat. Mau lari kemana kamu Nin. " Ucap Axelle sambil mengangkat Anin dan menggendongnya.
"Axelle lepas! Aku gak mau mandi bareng kamu! " Anin memukul dada Axelle yang sedang menggendongnya ala bridal style.
Tapi Axelle tak menghiraukan teriakan Anin dia sudah melangkah menaiki satu persatu undakan tangga dia juga tidak perduli akan tatapan semua orang yang sedang menahan tawa melihat kelakuan mereka berdua.
Dari atas terdengar suara pintu ditutup secara kasar kemudian di ikuti gelak tawa orang orang yang sedari tadi jadi penonton.
"Hahaha.. " Tawa mereka pecah seketika.
"Anak lo ada ada aja. " Kata Aldo sambil memukul bahu Kai pelan.
"Gila emang kayak bapak nya, " Al menggelengkan kepalanya "Mesum gak tau tempat. "
"Kan namanya juga anak gue kak, ya pasti mirip gue lah masa mirip si Aldo nah itu baru jadi pertanyaan?" Jawab Kaisar.
"Iya lah gue kan gak ikut ngadon kenapa jadi bawa bawa gue? " Aldo melangkah meninggalkan kedua sahabatnya.
"Pada ngomong apa sih, ngelantur. " Ucap Mora. "Kamu juga aneh aneh aja ngomongnya. " Ia mencubit perut suaminya.
"Sakit yank, " ringis Kai "Kakak kamu tuh yang mulai." Tunjuknya pada Al yang sudah duduk anteng di sofa bersama Aldo dan Aisha juga Icha dan anak anak mereka.
"Loh enak aja main nyalahin gue, emang ucapan gue bener kok. " Kilah Al.
"Sudah sudah gak lihat apa di sini ada anak kecil yang baru beranjak remaja, " sahut Zayn cemberut.
"Tau nih orang tua, omongannya pada vulgar menodai telinga kita yang masih polos tau gak. " Sambung Aydin.
"Mama lihat tuh Papa.. " Adelia menujuk Al "Kan Adel masih polos. " Rajuk nya macam anak kecil.
"Loh ini kenapa jadi pada nyalahin Papa sih? " Al mengedarkan pandangan pada kedua anaknya.
"Mas sudah lah, kebiasaan banget sih gak mau ngalah sama anak sendiri. " Lerai Aisha.
"Iya Papa salah. Maaf. " Al menghela nafas pelan ia menyandarkan punggungnya di sandaran sofa di ikuti gelak tawa yang kembali terdengar melihat kekalahan Alceo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Bunda RamaAnkbayu
percakapannya membingungkan
2021-03-07
0
Alya Alghazalie
jadi alceo kaisar sama aldo tinggal serumah?? wah asik dari sahabat jadi keluarga👍👍👍
2021-02-22
0
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Kereeeeeeen thor lanjuttttt 😍😍
2020-12-18
2