Seminggu sudah mereka menikah dan masih belum ada kemajuan diantara keduanya yang masih sama egois dan tidak ada yang berniat mengalah jika sudah berdebat, ya perdebatan kecil memang sering terjadi diantara mereka cuma karena hal sepele.
Axelle bahkan tidak pernah mengantar atau menjemput Anin di sekolah karena memang bukan hanya Anin yang menolak tapi Axelle juga sepertinya enggan menjadi supir buat gadis itu.
Rumah tangga mereka tidak menunjukan perubahan selama seminggu ini, Axelle sibuk dengan tugas sekripsi nya begitu pun Anin yang sibuk dengan tugas sekolahnya.
"Minggir lo, " Axelle menendang pelan kaki Anin yang tengah selonjoran di lantai beralaskan karpet tebal.
"Mau ngapain sih lo, gak lihat gue lagi sibuk dengan tugas sekolah. " Anin menatap malas pada pemuda itu tapi kemudian ia melipat kakinya.
"Gue juga mau ngerjain tugas lah, " Axelle duduk di samping Anin sambil membuka laptop nya "Lo fikir lo doang yang punya tugas. "
"Kan biasanya lo ngerjain kamar. "
"Lagi pengen aja di sini, lagian ini apartemen gue suka suka gue lah. " Jawabnya Acuh. Anin tidak menjawab kembali ia mengedikan bahunya.
Tadi nya Axelle sengaja duduk di sebelah Anin, ia ingin mendekati gadis itu mengingat selama seminggu hubungan mereka belum juga ada kemajuan. Axelle berinisiatif untuk memperbaiki rumah tangganya.
"Sekolah lo gimana? " Tanya Axelle basa-basi.
"Baik. " Jawab Anin singkat pandangan nya masih fokus pada buku di tangannya.
"Bagus deh, belajar yang bener jangan pacaran mulu."
"Hah. " Anin menoleh seketika pada pemuda di sampingnya "Gue gak pernah pacaran ya, lo tenang aja gue jomblo sejak lahir. " Entah ia membanggakan dirinya atau mengejek.
Axelle menoleh balik menatap Anin dengan tatapan ragu "Masa. " Ia menaikan sebelah alisnya.
"Serah lo percaya atau tidak. " Ia kembali menatap bukunya.
"Oke gue percaya buat kali ini, " Ia masih menatap gadis cantik itu "Tapi awas aja ampe lo bohong. "
"Bodo amat. " Cuek Anin beberapa saat kemudian ia teringat sesuatu "Eh gue masih ke fikiran deh, " Ia meletakan bukunya dan berbalik menghadap Axelle.
"Apa? " heran Axelle.
"Malam itu kenapa gue bisa ada di kamar lo? " Anin menatap Axelle tajam.
"Lah kok lo nanya gue, bukannya lo sendiri yang salah masuk kamar. " ia balik menatap Anin.
"Tapi gue masih heran aja gitu, " Anin mengetuk ngetukan jari di pelipisnya.
"Heran kenapa? "
"Entah lah, gue ngerasa ada yang janggal aja. " Axelle memicingkan matanya pada gadis itu "Padahal ya se ingat gue malam itu gue baru minum segelas loh. Tapi kok gue udah gak inget apa apa."
"Mungkin aja minuman lo berkadar alkohol tinggi. " Axelle kembali mengambil laptop nya. Anin mengangkat bahunya.
"Mungkin juga, tapi gue tetap penasaran tau,"
"Berisik Nin, gue mau lanjut nugas nih."
"Ah rese lo, gak bisa di ajak kerja sama. " Anin mendorong pelan tubuh Axelle. Sedangkan Axelle hanya tersenyum simpul melihat kekesalan Anin.
*****
Hari sabtu siang Axelle masih bergumul didalam selimut tebalnya, tidak berniat untuk bangun karena itu adalah kebiasaannya di hari libur.
Bell apartemennya beberapa kali berbunyi, menandakan ada seseorang yang datang berkunjung.
Axelle bangun setelah beberapa kali memanggil Anin tapi tidak terdengar jawaban. Saat membuka pintu Axelle terkejut melihat beberapa teman kuliahnya berdiri sambil tersenyum lebar.
"Tamu tuh disuruh masuk bukannya dibiarin didepan pintu. " Gerutu Dira seraya masuk membiarkan badan Axelle terdorong.
"Tahu nih orang. " Sahut Mona.
Mereka berlima masuk meski sang tuan rumah belum mempersilahkan.
"Ck kebiasaan banget lo pada, mau ngapain kalian kesini? " tanya Axelle.
"Ilah, ini sabtu bro kita jalan kek. Jangan molor mulu! " Seru Andika.
"Lagi males gue, " jawab Axelle sambil ikutan duduk disofa bersama teman temannya.
"Kebiasaan banget lo kalo libur pasti molor," gerutu soni.
"Dia mah emang raja molor. " Ledek bobi.
Mereka tertawa saling mengejek satu sama lain, hal yang paling menyenangkan bagi mereka adalah saat berkumpul bersama sahabatnya.
Saat mereka masih asik bercanda tertawa tiba tiba pintu kamar terbuka munculah seorang gadis yang masih kusut has bangun tidur. Andika yang terlebih dulu melihat menepuk bahu Soni, memberi kode kepada semuanya dengan dagunya.
Anin yang masih terlihat mengantuk tidak menyadari jika kini dirinya menjadi sorotan banyak pasang mata termasuk Axelle yang tengah panik melihat Anin keluar, apa yang harus ia jawab tentang siapa Anin jika teman temannya bertanya.
Anin menunduk sambil menggaruk kepalanya rambutnya berantakan karena memang dia baru saja bangun tidur. Karena haus jadi dia berencana mengambil minum di dapur, dia berjalan ke dapur tanpa memperdulikan sekitarnya.
"Oi bocah mau kemana lo? " tanya Axelle menghentikan langkah Anin.
"Haus, " jawabnya singkat kemudian dia kembali melanjutkan langkahnya tanpa melihat kebelakang.
"Siapa Ax? " tanya Bobi.
"Eu_ Dia anak temen bokap. " Jawabnya terbata bata.
"Kok tinggal disini? " imbuh Mona.
"Itu. Mmm apartemennya lagi direnop jadi dia tinggal disini sementara, " bohong nya karena ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya.
"Oh, enak donk lo tidur ditemenin cewek masih ABG lagi. " Ucap Dira.
"Boro boro Dir, ribet hidup gue yang ada. " jawab Axelle.
"Gue denger Axelle, " sahut Anin dari dapur yang entah sejak kapan mendengar kan percakapan mereka "kalo lo ribet antar gue balik kerumah bokap." sambungnya sambil meletakan gelas dimeja pantry.
"Nguping aja lo, emang tadi gue ngomong apa. " Axelle mencoba berdalih.
"Cih. " Anin berdecih sebal.
"Eh Nin gue mau jalan ma teman teman, lo dirumah aja baik baik oke. " ucap Axelle.
"Mau kemana lo? " tanya Anin menghentikan langkah Axelle yang hendak masuk ke kamarnya.
"Ngapain lo kepo tentang hidup gue? " tanya Axelle balik.
"Kalo lo keluar gue ikut lah, atau gue bilang bokap lo ya." Ancam Anin sambil menunjuk tepat di wajah Axelle.
"Ngancam aja lo bisa nya, " menurunkan telunjuk Anin "Ya udah lo boleh ikut asal jangan bikin ulah."
"Yey. Gue gak bakal ngeribetin lo kok, janji." Ia mengangkat kedua jari nya membentuk huruf V di ikuti senyum manis andalannya. Kemudian Anin berlari masuk ke kamar untuk bersiap siap.
"Lo yakin Ax mau ngajak tuh bocah, entar bikin ribet lagi." tanya Mona ragu ia melangkah mendekati Axelle.
"Tenang dia gak bakal bikin kita susah kok, ya udah gue mandi dulu. " Axelle masuk ke kamar untuk bersia, meninggalkan teman temannya yang dengan tatapan penuh pertanyaan.
"Gue yakin ada yang disembunyiin si Axelle, " bisik Soni pada Bobi.
"Iya sih, masa orang tua mereka ngebiarin anak mereka tinggal dalam satu apartemen" jawab Bobi dengan berbisik pula.
"Gue juga penasaran ada hubungan apa mereka. " sahut Andika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Nia Kurnianingsih
seru thor
jd semangat neh bacanya
2021-06-02
0
suswati susi
Teman2 exell kepo2..😂😂😂
2021-02-08
0
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Jatuh Cinta Tanpa Mereka Sadari.....
2020-12-18
1