"Nih kamar lo, disebelah kamar gue. Lo jangan ganggu privasi gue karena pernikahan kita hanya sebuah kesalahan jadi mulai_" Axelle menunjukan kamar buat Anin.
Setelah akad nikah kemarin mereka kini tinggal di apart Axelle.
"Faham gue gak usah lo ingetin terus, lagian kalo bukan terpaksa ogah banget gue tinggal sama lo. " Gerutu Anin sambil masuk ke kamar meninggalkan Axelle yang masih terus mengoceh.
"Oi bocah gue belum kelar ngomong! " seru Axelle kesal karena ucapannya tidak didengar oleh Anin.
"Bodo amat gue cape mau tidur. " Teriak Anin dari dalam kamar.
Sore harinya Anin terbangun sambil mengusap perutnya karena keroncongan sejak dia sampai ke apart perutnya belum di isi apapun. Dia membuka kulkas dan isinya cuma telor sebutir dan beberapa air mineral.
"Tuhan, gue bisa mati kalo kayak gini. Ni orang makan nya apa sih? kulkas aja kosong melompong kayak gini. " Gerutu Anin kesal karena tak mendapat satu pun sesuatu yang bisa di makan saat ini.
Anin mengambil dompetnya kemudian berjalan keluar apart ingin ke minimarket untuk membeli makanan, yang tidak jauh dari apartemen nya saat ini . Ya se enggak nya dari pada dia kelaparan dia akan membeli apa saja untuk mengganjal perutnya dan ia juga yakin kalo pemuda yang saat ini sudah ber setatus suaminya pun pasti lapar. Mengingat terakhir mereka makan adalah tadi pagi di rumah orang tuanya.
****
"Woi bocah bangun lo! Masak gue laper. " Axelle mengetuk pintu kamar Anin kasar.
"Bocah. Kebo banget lo tidur. " Axelle membuka pintu kamar Anin tapi tidak menemukan penghuninya kemudian dia mencari Anin ke kamar mandi sampai ke dapur tapi tidak kunjung menemukan Anin.
Axelle mulai panik. Jangan jangan tuh bocah kabur? bisa habis gue dimarahin bokap. Gumamnya dalam hati.
Dia lari keluar apart bahkan sampai lantai bawah pun dia tidak kunjung menemukan Anin namun saat di parkiran Axelle melihat seorang gadis yang sedang menenteng plastik belanjaan ditangannya.
"Dari mana lo? " tanya Axelle saat Anin sudah berada di hadapannya.
Anin hanya menengok kemudian berjalan kembali masuk kedalam apartemen.
"Aish. Kebiasaan banget gak pernah dengerin kalo orang ngomong. " Gerutu Axelle sambil mengikuti Anin.
****
Anin mengeluarkan satu persatu belanjaannya di atas meja pantry.
"Dari mana lo? " Axelle mengulangi pertanyaannya
"Lo gak lihat gue abis belanja? Nih rumah gk ada isinya sama sekali. Gue bisa mati kelaparan. " Jawab Anin ketus.
"Ya gue kan belum sempet belanja kan kita sibuk kemaren. "
Anin diam saja tak merespon ucapan Axelle karena dia sudah kelaparan dia memilih memasak mie instan yang barusan dia beli, tidak lama mie rebus ala Anin pun siap di sajikan dia memberikan satu mangkok ke hadapan Axelle.
Axelle menatap mangkok mie dihadapannya
"Kenapa lo gak suka ya udah gak usah di makan. " Ucap Anin sambil fokus makan mie dihadapannya.
"Lo cuma bisa masak mie doank? " Axelle melihat mie di hadapannya bergantian dengan gadis yang masih fokus pada mie nya.
"Kalo lo gak mau makan ya tinggal buang gampang kan, udah untung gue masakin bukannya makasih malah komentar. Lo fikir gue mau makan ini terus? kalo engga karena terpaksa gue juga ogah. " ucap Anin dengan nada suara tinggi.
Axelle diam mencerna ucapan Anin. Kemudian dia memakan mie tersebut setelah berdebat dengan Anin.
"Selesai ini kita belanja. " Axelle meletakan mangkok dihadapan Anin yang sedang mencuci piring kotor
Anin melirik Axelle sekilas kemudian dia melanjutkan pekerjaannya.
Axelle berbalik "lain kali kalo mau keluar jangan pake baju kayak gitu! "
"Dasar rese, nyebelin, laki laki kasar gak punya perasaan, se enak aja ngatur ngatur emang kenapa sama baju gue? " gumam Anin.
"Gue denger Anindira. Jangan ngumpat dibelakang gue lo! " seru Axelle dari ruang tv.
Setelah selesai dengan pekerjaannya di dapur. Anin mengganti baju nya sesuai ucapan Axelle tadi mereka akan berbelanja untuk kebutuhan mereka.
Axelle mengikuti Anin di belakangnya sambil mendorong troli yang sudah terisi beberapa jenis makanan dan keperluan mereka. Ia tidak menyangka hidup nya akan tiba tiba berakhir seperti ini. Padahal ia tidak pernah membayangkan sedikit pun untuk menemani perempuan berbelanja seperti ini.
Jika Mommy nya aja minta di antar untuk belanja bulanan dirinya selalu menolak, dengan alasan membosankan menemani cewek belanja, pasti lama.
Anin mengambil kebutuhan untuk mereka berdua dari mulai sabun sabunan, kebutuhan dapur dan kebutuhan peribadinya. Beruntung Anin yang sudah terbiasa hidup mandiri sudah terbiasa melakukan hal ini. Apa lagi Anin sempat beberapa kali menemani sang mommy berbelanja seperti ini.
Terlahir dari keluarga kaya tak membuat nya sombong, ia sudah di biasakan dari kecil belajar mandiri dan tidak mengandalkan orang lain. Walau pelayan di rumahnya sangat banyak tapi jika ia bisa melakukannya sendiri kenapa tidak?
Berbeda dengan Axelle walau ia tinggal terpisah dari orang tuanya tapi pemuda itu tidak bisa melakukan segala sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain. Mungkin karena dirinya adalah anak tunggal jadi ia merasa di manja oleh kedua orang tuanya.
"Lo bener masih SMA? " tanya Axelle sambil tetap mengekori Anin.
"Hm. " Jawab Anin malas. Tangannya sibuk memilih sayur dan buah buahan.
"Tapi gue lihat lo udah lihai banget belanja kayak gini? " Axelle ikut mengambil beberapa buah dan memasukannya ke dalam troli.
"Itu karena gue mandiri enggak kayak lo. ini. Ak mami. " Cibir Anin yang kemudian melangkah menuju tempat makanan ringan.
"Dih gue bukan anak mami ya. " Axelle merasa tidak terima dengan perkataan Anin barusan.
"Terus kalo bukan anak mami apa dong? Anak manja? " Anin menaikan kedua alisnya.
"Sembarangan aja lo ngomong. " Axelle mengambil snak yang di masukan Anin kedalam teroli "Makanan kayak gini tuh gak sehat. "
"Bodo amat. Yang makan juga gue. " Anin kembali snak yang tadi di ambil Axelle dan menaruh kembali ke dalan teroli.
"Tapi gue sekarang suami lo, gue berhak mengatur apa saja tentang lo! " menatap Anin.
"Suami gue? " Anin memicingkan matanya "Lagian tadi lo sendiri yang bilang gak usah ikut campur urusan pribadi lo. Nah ini lo apa nama nya kalo bukan ikut campur? "
"Gue cuma gak mau lo sakit Anindira. "
"Gak usah sok perduli deh lo. " Anin meninggalkan Axelle tak lama ia berbalik "Buruan bayar! "
"Tadi marah marah sekarang main perintah aja. Sial emang hidup gue. Kenapa gue mau aja sih jadi babu nya dia. " Gumam Axelle setengah menggerutu ia berjalan menuju kasir dengan malas ia mengantri diantara pembeli lainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Dewi Purnama Dewi
menarik
2021-07-21
0
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Ntar Axel Bucin deh....Ngegerutu aja Awal² Bang
2020-12-18
1
Eva Sulina
lanjutt...
2020-07-28
0