"Dad, mana bisa gitu, Ax gak ngelakuin apapun sama ni cewek." ucap Axelle lantang.
"Ax duduk! daddy gak pernah ya ngajarin kamu jadi orang yang lari dari tanggung jawab! " bentak Kaisar dengan suara tinggi.
"Tapi dad_ Mom, " Axelle melihat mamanya meminta pembelaan dan Mora hanya menggeleng lemah.
"Dad, Anin gak ngelakuin apapun sama Ax, Anin cuma_" rengek Anin.
"Cuma apa? Cuma tidur sekamar gitu? " sela Dean cepat, sementara Anin menunduk sedih.
"Lagian kalo kalian gak ngelakuin apa apa, kenapa bisa tidur satu kamar tanpa busana? " tanya Kaisar lagi.
"Itu.. Itu.. Ax juga gak tahu dad, lo jelasin donk, kan lo yang salah masuk kamar! " Axelle menunjuk Anin yang duduk di hadapannya.
"Ya gue juga gak inget apa apa, semalam yang gue inget masuk kamar gue, yang mungkin itu kamar lo, lagian salah lo sendiri kamar gak dikunci. " jawab Anin ketus.
"Sudah sudah, pokonya kalian akan segera menikah." Ucap Dean menghentikan bibit pertengkaran di antara Anin dan Axelle.
"Tapi dad, Anin masih sekolah, gimana sekolah Anin? " rengek Anin sambil memegang tangan Dean.
"Harusnya kamu berfikir sebelum melakukan itu, sekarang penyesalan kamu tidak berarti apapun. " jawab Dean tanpa sedikit pun melihat ke arah anaknya.
Anin melihat sang mommy yang sedari tadi hanya diam menyimak percakapan mereka.
"Mom_ "
"Sudah Nin, ikutin aja apa kata Dadd. maaf untuk kali ini mommy gak bisa ngebantuin kamu, karena memang kamu yang salah. " jawab Clara sambil mengusap lengan anaknya lembut.
"Dad, Axelle gak mau nikah sama dia, apalagi dia masih bocah. " Ucap Axelle dengan nada suara yang tinggi.
"Lo fikir gue mau nikah sama lo, gue bukan bocah. " Sahut Anin tak kalah meninggikan suaranya.
"Kalian harus mempertanggung jawab kan perbuatan kalian! " bentak Kaisar menghentikan perdebatan keduanya.
"Kalo kalian tidak macam macam pernikahan ini tidak akan terjadi. " Imbuh Dean.
Axelle dan Anin pun diam dan memilih mendengarkan kedua Daddy yang sudah marah itu.
"Pernikahan kalian akan dilakukan seminggu lagi. " Ungkap Kai.
"What_ " seru mereka berdua.
"Saya setuju pak Kaisar. Dari pada ini anak dua malah semakin membuat kita malu, " jawab Dean menyetujui ucapan Kaisar.
"Iya pak Dean, biar istri kita yang mengurus pernikahan mereka berdua. " imbuh Kai lagi dan Dean mengangguk setuju begitu pun istri mereka.
"Dad, Anin akan menikah dengan Ax tapi ada syarat nya, " ucap Anin dengan mata yang sudah berkaca kaca.
"Apa syaratnya? " tanya Dean sambil melihat anak gadisnya.
"Boleh gak kalo nikahnya hanya sekedar akad dan pernikahannya untuk sementara disembunyikan. Karena Anin masih ingin sekolah dengan nyaman. "
Sebenarnya Dean dan Kai sebelum mereka berdua sampai di rumah sudah membahas pernikahan kedua anaknya tersebut dan sudah berencana menyembunyikan pernikahan mereka untuk sementara waktu.
Mereka sebenarnya kecewa pada kelakuan anaknya tapi tak dipungkiri ada rasa bahagia juga karena akan ber besan dengan rekan bisnis sekaligus temannya itu. Terselip ide jahil di otak Kai saat mendengar ucapan Anin barusan.
"Kenapa harus disembunyikan Nin? bukankah akan lebih bagus jika semua orang tahu kalo kalian sudah menikah? " jawab Kai sambil menatap Anin.
"Tapi om, Anin malu masih sekolah sudah menikah. " Anin menundukkan kepalanya.
"Loh lebih malu lagi kalo nanti tiba tiba kamu hamil dan tidak ada yang tahu bahwa kamu sudah menikah, " Ucap Dean dengan nada sedikit menggoda.
"Anin gak bakal hamil kok, orang Axelle gak ngapa ngapain Anin, " jawab Axelle cepat.
"Masa! Terus tadi pagi om lihat kalian bangun tidur tanpa baju. " Sahut Aldo tiba tiba yang sedari tadi hanya menyaksikan perdebatan tersebut.
"Om, Ax bangun masih pake celana. Anin juga pake baju kok, lagian om tahu dari mana sih kalo ada cewek di apart Ax? " tanya Axelle pelan. Sebenarnya tanpa di tanya pun Axelle tau jawabannya.
"Om tahu semua tentang anak anak om. " Jawab Aldo singkat.
Axelle menghela napas pelan memang orang kepercayaan daddy-nya yang sudah dianggap pamannya sendiri itu selalu tahu apa yang ia lakukan di luaran.
"Jadi gimana nih pernikahannya?, masih tetap mau disembunyikan? " tanya Kai.
"Iya dad, om. " jawan mereka berdua.
"baiklah, tapi selebihnya biar kita yang urus, tidak ada syarat syarat lagi oke! "
"Iya dad. "
Selesai dengan kedua perbincangan yang penuh drama itu. Anin beserta orang tuanya pamit pulang dengan tanggal dan hari pernikahan sudah di sepakati ke dua keluarga itu.
Anin yang tidak lagi di perbolehkan pulang ke apartemen nya kini hanya bisa pasrah pulang ke mansion orang tuanya. Sampai hari pernikahan mereka tiba baru Anin akan ikut Axelle kembali ke apartemen.
Sesampainya di rumah Anin lebih dulu turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia sangat kesal dengan keputusan orang tuanya walau ia juga sadar di sini dirinya lah yang seharusnya di salahkan.
Clara menatap kepergian putrinya dengan perasaan sedih.
"Kenapa sayank? " Tanya Dean seraya melingkar kan tanganya di bahu sang istri.
"Dad, apa kita tidak keterlaluan sama Anin? " Balik Clara bertanya tanpa melihat suaminya.
"Tentu tidak sayank. Anin juga pasti tau apa kosekuensi atas perbuatan nya. "
"Ya aku tau. Tapi aku takut kalau nanti rumah tangga nya tidak akan_"
"Sstt_ " Dean meletakan telunjuknya di bibir Clara, "kamu jangan ngomong yang tidak tidak dong. Sebagai orang tua lebih baik kita mendoakan yang terbaik untuk mereka. "
Clara mengangguk, ia menghembuskan nafas pelan kemudian tersenyum pada suaminya.
Di kamar
Anin yang masih termenung di atas tempat tidurnya. Matanya menatap kosong pada langit langit kamar yang berwarna putih polos itu. Ia masih memikirkan kejadian semalam bagaimana dirinya sampai berakhir di kamar Axelle.
"Kenapa gue bisa ada di kamar dia sih?. " Gumam Anin.
"Kenapa gue gak inget sama sekali. " Ia memukul mukul kepalanya dengan tangan kanannya.
"Oh atau jangan jangan_" ia bangkit merubah posisinya menjadi duduk.
"Ini kerjaan si laki laki nyebelin itu? Ah iya pasti ini kerjaan nya dia yang sengaja menjebak gue."
"Aahh.. Gue gak mau nikah sama dia?" Anin kembali menghempaskan badannya "Gue kan gak cinta sama si_" Anin menghentikan ucapannya.
"Si_ siapa ya tadi namanya? Tuh kan namanya aja gue gak tau gimana bisa gue nikah sama dia? "
"Gak ke bayang gue harus hidup dengan laki laki nyebelin kayak dia. " Anin bergidik ngeri membayangkan nya saja rasa nya ia tidak mau apalagi menjalaninya.
"Aarrgggghhh.. mommy daddy Anin gak mau nikah sama dia! "
Anin menutup wajahnya dengan bantal agar teriakan nya tak terdengar semua orang yang berada di rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Clara si Ratu race itu kan?
2024-01-02
0
💐Tuti Komalasari💐
Anin & Axelle 😍
2022-09-17
1
Miftahul Jannah Fitri
sushar dan mike😍
2021-06-09
0