Jalan Pergi
Belumkah tiba waktunya bagi orang-orang beriman untuk menundukkan hati mengingat Allah dan al-haqq yang telah diturunkan kepada mereka?
-Al-Qur’an-
Devi yang memang memiliki kecantikan fisik luar biasa kian melambung sebagai “Anak Haram” paling menawan, mempesona, dan bisa mendebarkan hati para lebah yang mendekatinya. Tapi, di atas segalanya itu, ia semakin berlumuran diterjang prahara dosa dan kegelapan jiwa. Batinnya meronta keras, apalagi setelah bertemu dengan Mbah, ia tidak percaya Tuhan begitu tega mengharamkan makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna. Ia pun memutuskan untuk mencari sesuatu yang hilang dalam hidupnya selama ini. Ia korbankan jiwa raga, hidup, cinta, dan air mata untuk menemukan arti jati diri, kekuatan hati, dan kebahagiaan sejati. Ia pun pergi mencari jalan itu, berhasilkah ia...?
Hingga novel ini ditulis dan anda membacanya, di luar sana banyak “Devi” sedang terombang-ambing. Mereka yang terlahir ke alam fana ini dengan “memikul” beban sebagai di cap sebagai anak haram. Secuil dogma yang sangat membingungkan. Siapa yang membuat dan siapa pula yang menanggung? Meskipun tidak semuanya dari mereka yang mengalami tekanan batin atas sebuah kutukan yang disematkan ada mereka itu secara tiba-tiba.
Devi adalah seorang tokoh yang difiksikan dari sebuah fakta yang ada, ia mencoba bertutur tentang apa yang ia alami selama terombang-ambing dalam lautan kebingungan dan ketidakpastian itu. Tersandar pada kata banyak orang, “Anak haram tidak pantas hidup di muka bumi ini!” kata mereka begitu tegas menghukumi. Dan semua dibantah, Dialah Sang Maha Penyayang. Semuanya datang dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya pula. Itu pasti.
Maka, ke hadapan-Mu, hamba sama sekali tidak bisa berujar apa pun. Shalawat dan salam terhaturkan kepada Kanjeng Nabi Muhammad beserta keluarga, para sahabat, para aulia, para guru. Terkirim pula terima kasih saya kepada semua mukminin dan mukminat.
Untuk “Devi”, terima kasih telah menaruh kepercayaan kepada saya untuk menulis kembali kisah yang begitu luar biasa. Walaupun saya hanya bisa menyaksikan secuil kisah itu.
Teruntuk para pembaca, selamat menempuh perjalanan panjang ini. Temukan kebahagiaan sejati. Jangan pernah menyerah, “Jalan Pulang” dan “Jalan Pergi” akan menemani anda.
Secuil kutipan dari Syeh Al-Muhasibi sebelum membaca novel jalan pergi ini :
“Dan bagaimana engkau bisa menghina seorang beriman sedangkan engkau tidak mengetahui kesudahan hidupnya dan kesudahan hidupmu sendiri, juga tidak mengetahui rumah yang mana di antara surga dan neraka tempat engkau kembali? Maka jika engkau menasihati dirimu, sesungguhnya dirimu itu lebih berhak untuk mendapatkan penghinaan. Bukankah engkau lebih mengetahui tentang keburukan-keburukan jiwamu dan kekejian jiwamu dari pada orang lain? Maka jika engkau mengira bahwa dirimu mampu mengetahui rahasia orang lain seperti halnya rahasiamu, sesungguhnya engkau telah mengakui-akui perkara yang amat besar, karena sesungguhnya engkau tidak mengetahui rahasia orang lain seperti halnya rahasiamu kecuali dengan merendahkan dirimu dan tidak menganggap dirimu suci.
Sesungguhnya terlarang bagimu untuk menganggap utama dirimu, juga terlarang menganggap dirimu (paling) suci. Sebab, siapa tahu, barangkali engkau pada hari kiamat kelak berada di bawah telapak kaki orang-orang yang telah engkau remehkan, engkau caci maki dan engkau hina-hina di dunia. Renungkanlah apa yang engkau dengar, kemudian mintalah bantuan kepada Allah untuk melenyapkan kesombongan dari hatimu. Semoga Allah melindungi kita dari hal yang demikian.”
Semoga tidak ada kebingungan bagi para pembaca semuanya. Bacalah saja dan kemudian mintalah bantuan kepada Allah untuk melenyapkan segala kebingungan dan memberikan secercah cahaya petunjuk untuk menemukan jalanmu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Rosiyatun
kopi mas😊🤭
2022-05-06
0
Rosiyatun
baru tau kirain lanjut di jalan pulang di tunggu2 ternyata di sini😊🙏
2022-05-06
1
Rosiyatun
Bismillah mulai baca😊
2022-05-06
0