BAB 8 : OSIS

Setelah Naca selesai izin kepada ketua ekskulnya, Ia langsung meluncur menuju ruang osis untuk mengikuti rapat osis.

Baru juga Naca memasuki ruang osis sudah banyak anggota osis yang membicarakannya tetapi yang paling parah adalah kakak kelas cewek yang  duduk di pojokan.

‘’ Anak baru aja sudah songong banget pake acara telat segala kumpul osis, kamu tau ngga sih dek kalau kami disini dari tadi ikut rapat capek pusing mikir acara kita bakal gimana selanjutnya, sedangkan kamu baru sampe jam 4 udah telat 1 jam loh !!! dari tadi kemana aja?’’ Ucap kakak di pojok ruangan dengan mata melotot.

‘’ Maaf kak, aku tadi juga udah izin kalau aku ikut ekskul teater dulu.’’ Sahut Naca dengan penuh rasa bersalah.

‘’ Udah-udah!  Tadi Naca beneran udah izin ke boss kok.’’ Ucap Agha membela Naca. ( boss \= ketua osis )

Hasil rapat osis hari ini yaitu kumpul osis akan diadakan disela-sela kesibukan anggota osis, minimal tiga kali dalam seminggu.

Besok juga akan diadakan kumpul osis lagi, karena mayoritas anggotanya memiliki waktu luang di malam hari maka pertemuan osis dilakukan di Cafe dekat sekolah.

Jam sudah menunjukan pukul 17.06 WIB rapat osis baru selesai, sebelum pulang kami disuruh mengisi daftar hadir, sialnya Naca mencari kotak pensilnya tetapi tidak ketemu. Sepertinya tertinggal pada saat kumpul teater tadi.

‘’Aku boleh pinjem pulpenmu ngga, soalnya kotak pensilku ketinggalan di ekskul tadi.’’ Ucap Naca ke cewek di belakangnya.

‘’ Jangan sampe hilang ya! Pulpen ini mahal tau ngga.’’ Ujarnya sinis lalu meninggalkan Naca keteman-temannya.

Disaat Naca ingin mengembalikan pulpen, Cewek itu telah hilang dari tempatnya tadi. Ruang osis dipenuhi sekitar 42 orang anggota osis yang hadir, Naca kebingungan mencari pemilik pulpen ini.

Sampai akhirnya.

‘’ Oh ini dia pulpenku yang aku cari dari tadi, kamu pinjem ya aku sampe lupa.’’ Ucap pemilik pulpen sambil merampas pulpen yang ada di tangan Naca.

‘’ Iyaa makasih ya.’’ Jawab Naca walaupun si pemilik pulpen ini telah berjalan jauh meninggalkannya.

Semua yang ada di ruangan itu sudah mengemasi barang-barangnya dan bergantian keluar untuk pulang. Sesampainya Naca di depan gerbang terdengar suara teriakan memanggil namanya.

‘’ Naacaaa... kamu pulang sama siapa? Bareng aku aja ayo, tapi aku ngambil mobil di parkiran dulu ya.’’ Ajak Agha.

‘’ Ngga usah Kak, aku udah dijemput kok, aku pulang duluan ya kak.’’ Sahut Naca lalu berjalan meninggalkan Agha.

Agha tidak menyerah sama sekali, Ia tetap mengikuti Naca dan kembali mengajak Naca untuk pulang bareng.

‘’ Ayoo Caaa aku anter dari pada pulang sendirian kamunya.’’ Ajak Agha lagi sambil mengikuti Naca berjalan di belakangnya.

‘’ Aku beneran udah di jemput kok kak, itu disana ada Papa aku.’’ Sahut Naca.

Karena tetap tidak percaya Agha tetap mengikuti Naca dari belakang. Tidak lama setelah itu terdengar ada yang memanggil Naca lagi, tapi kali ini suara itu adalah suara Papa Naca. Akhirnya Agha pun berhenti mengikuti Naca.

Sesampainya dirumah Naca disuruh untuk berganti pakaian karena mereka akan mengadakan dinner bersama diluar.

Dengan dress bernuansa biru tua, rambut yang tertata rapi dengan tambahan aksesoris rambut, tidak lupa high heels berwarna navy menambah kecantikan Naca.

‘’ Cantiknya anak Mama, yaudah ayo kita langsung berangkat aja biar ngga kemaleman.’’ Ucap Dewi sambil merangkul bahu anaknya.

‘’ Iya dong sudah pasti, kan aku cantik kaya Mama.’’ Ejek Naca menyahut Mamanya.

‘’ Wah kalo ini sih omongan kamu terlalu manis, mau minta tambah uang jajan ya.’’ Canda Dewi.

‘’ Kalau Mama mau nambahin uang jajan, aku sih ngga bakal nolak ya.’’ Sahut Naca membalas candaan Mamanya.

Mungkin hari ini lah hari dimana Naca memiliki keluarga yang utuh dan harmonis seperti anak-anak pada umumnya yang membutuhkan waktu dan kasih sayang dari orang tuanya.

Mereka dinner di Resto ternama di Kota Malang. Selesai makan mereka berkeliling kota sambil melihat city light, karena kecapekan Naca tertidur di perjalanan pulang. Akhirnya Ia di gendong Papanya sampai ke kamar.

Jam istirahat sudah selesai tetapi Naca tidak masuk kelas, karena dia tidak ingin mengikuti pelajaran matematika. Ia berjalan-jalan mengelilingi sekolah dan singgah di kantin untuk makan siang.

‘’ Untung aja kantinnya lagi sepi, males banget aku ketemu cowok-cowok genit belum lagi kalau ketemu cewek tukang ngerumpi.’’ Celetuk Naca sambil menunggu pesanannya yang belum juga diantar sampai saat ini.

‘’ Loh ketemu cewek tukang bolos lagi nih, kenapasih kita selalu ketemu dikantin pas kamu bolos. Apa mungkin kita jodoh ya? Bukannya kamu anak yang aktif di ekskul ya ? Kamu juga kan anak osis, masa ngasih contoh yang jelek gini.’’ Ucap Ezra dengan tampangnya yang ngesok seperti berandal sekolah.

Naca membantah ucapan Ezra yang mengatakan dia seorang pembolos. Ia juga marah saat mendengar Ezra ngomong kemungkinan Ezra dan dirinya akan berjodoh.

‘’ Kakak ngapain sih ngurusin hidup orang lain, kakak kekurangan masalah hidup ya? Sama satu lagi aku bukan anak yang seburuk itu ya, enak aja ngatain aku gabisa jadi teladan baik buat orang lain. Inget ya kakak sendiri juga selalu bolos tuh!’’ Sahut Naca dengan dahi yang mengkerut, wajah yang merah padam lalu meninggalkan Ezra dan makananya yang belum Ia sentuh sama sekali.

Di kelas Naca dicari oleh guru matematika dan disuruh menghadap keruang guru. Disana Ia diperingati oleh guru matematika kalau ini pelanggaran pertamanya, apabila ini Ia ulangi lagi maka akan mendapat sanksi hukuman.

Sementara di tempat Ezra, Ia masih sibuk mengerjakan tugas-tugas yang belum dikerjakannya. Sesekali Ia teringat akan Naca, cewek yang berani menentangnya.

‘’ Cewek ini benar-benar menarik, tapi sebenarnya apasih yang bikin dia beda dari cewek lain, kalau cuman cantik dan pinter mah, udah banyak yang kaya begitu. Ngapain sih aku mikirin cewek songong itu! Ini tugas juga kenapa ngga selesai-selesai susah banget jadi orang yang sering bolos kelas. Siapapun please tanggung jawab tugas gue banyak banget yang belum selesai argghh...’’ Teriak Ezra sambil melempar pulpen dan buku-buku yang ada di depannya.

Jam menunjukan jam 7 malam. Naca sudah berkumpul di cafe dekat sekolahnya untuk mengikuti rapat osis hari ini.

‘’ Oke temen-temen makasih banyak buat yang udah datang kesini. Mari kita mulai aja rapat hari ini, oh iya seperti biasa ketua osis kita ngga bisa hadir kesini karena dia masih sibuk mengerjakan tugas-tugas lainnya. Tapi tenang buat semuanya hari ini dia bakal tetep ikut rapat lewat telpon.’’ Ucap Agha sebagai perwakilan ketua osis.

Naca tidak begitu memperhatikan rapat. Seperti yang kalian tebak kalau Naca sudah pasti lagi bengong sambil liatin Dave. Padahal dibandingin sama Dave, cowok-cowok disamping Naca lebih diatas Dave tapi ngga tau kenapa, bisa-bisanya si Naca ini malah memberikan hatinya ke Dave.

Jam 9 rapatpun selesai semuanya sudah berpamitan untuk pulang.

Saat Naca ingin pulang, Agha mengajak Naca untuk pulang bersama, karena terlalu sering menolak akhirnya Naca pun mengiyakan ajakan Agha. Sesampainya dirumah Naca langsung beranjak tidur karena sudah terlalu lelah.

Terpopuler

Comments

Aumy Re

Aumy Re

mampir lagi, thor
semangat selalu 💪💪

2022-05-01

0

Rossemarry

Rossemarry

lanjut yuuk 🥰 saling dukung🥰

2022-03-26

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!