BAB 7 : SURPRISE

Triiiiiing Triiiing ~~

Bunyi bel menandakan pergantian jam ketiga, sekarang waktunya pelajaran Seni Musik karena selama ini guru yang mengajar kelas Seni Musik Naca sakit.

Murid X IPS 1 dibagi menjadi 2 kelas sebagian dikelas untuk mengikuti pelajaran Seni Rupa dan sebagian lagi pindah ke kelas Seni Musik di ruang Musik.

‘’ Ini adalah pertemuan pertama kita, saya akan langsung ke intinya saja, hari ini kita akan bermain gamelan khas Jawa Timur masing-masing individu silahkan memilih alat musiknya masing-masing.’’ Ujar guru Seni Musik Naca.

‘’ Ini bener-bener gila sih aku gapernah megang gamelan sama sekali, nontonin orang main gamelan juga gapernah tuh, aku pikir kelas Seni Musik ini ngajarin alat musik modern ternyata klasik gini, pengen pindah kelas aja, tau gitu aku ikut Seni Rupa aja walaupun aku gabisa ngegambar.’’ Ucap Naca dalam hati.

‘’ Hei kamu yang disana kenapa masih diam saja cepat pilih alat musik yang akan kamu mainkan.’’ Ucap guru Seni Musik dengan bahasa jawa.

‘’ Baik pak.’’ Sahut Naca dengan bahasa indonesia.

‘’ Oh ya anak-anak pada saat pelajaran Seni Musik, saya ingin kalian menggunakan Bahasa Jawa ya agar kita tak kehilangan budaya kita menggunakan bahasa daerah, bukannya sudah cukup selama ini kalian sekolah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.’’ Ucap Pak guru dengan sarkas menggunakan Bahasa Jawa.

‘’ Nggih pak.’’ Sahut satu kelas. ( nggih \= iya )

Selama 1 jam Pak Dwi menerangkan, sekarang waktunya mempraktekan yang sudah dijelaskan oleh Pak Dwi.

‘’ Kamu yang disana, kurang keras memukul gamelannya lebih kuat lagi memukulnya, agar suaranya juga terdengar jelas.’’( dengan bahasa jawa ) Ucap Pak Dwi sambil mengarakan pandangan ke Naca.

‘’ Maaf Pak saya baru pernah bermain gamelan jadi masih salah-salah, maaf juga ya teman-teman.’’ Sahut Naca.

‘’ Saya kan sudah bilang pakai Bahasa Jawa saat pelajaran saya, kenapa kamu tidak mendengarkan omongan saya tadi? ‘’ Ucap Pak Dwi marah.

‘’ Saya tidak bisa berbicara dan belum terbiasa dengan Bahasa Jawa pak, saya anak pindahan dari Bali.’’ Sahut Naca.

‘’ Oh oke kamu akan menjadi pengecualian dalam berbahasa Jawa di kelas saya, tetapi tetap saya akan menerangkan dengan Bahasa Jawa jadi kamu harus mengerti kalau tidak paham tanya ke temanmu saja.’’ Ujar  Pak Dwi dengan tegas.

Selesai pelajaran Seni Musik Naca dan teman-temannya kembali ke kelas. Anak-anak di kelas asik membahas Pak Dwi yang begitu tegas dan galak. Sedangkan Naca asik melamun dalam lamunannya.

‘’ Udah berapa hari ya dari terakhir kali Rizqi ngasih aku makanan, kalo dipikir-pikir kasian juga dia pasti malu banget soalnya kan anak-anak di kelas udah pada tau semua, kalau selama ini Dia menguntitku. Hari ini Rizqi ngga masuk sekolah ya aku baru sadar. Aku ke kantin aja deh jadi pengen milkshake.’’ Naca asik dalam lamunannya.

Diperjalanan Naca menuju kantin, banyak sekali cowok-cowok yang memanggil dirinya bahkan yang terparah ada yang memegang-megangnya. Tentu saja Naca tidak terima tapi Ia tidak tau siapa yang sudah berani memegang dirinya, karena terlalu banyak orang disana.

‘’ Buuu aku pesan milkshake stroberinya satu ya diminum disini aja sama croofle rasa tiramisunya ya. Terimakasih buu.’’ Ucap Naca sambil menyodorkan uang ke Ibu kantin.

Tidak lama kemudian pesanan Naca datang sambil memakannya tiba-tiba ada sekelompok cowok berdatangan kali ini murid kelas 12.

‘’ Sendirian aja Caaa, aku duduk sini ya?’’ Tanya Agha penuh harapan.

‘’ Iyaa Kak duduk aja, habis ini aku selesai kok.’’ Sambil bergeser duduk kesebelah kanan.

‘’ Udah lama ya disini.’’ Tanya Agha lagi.

‘’ Udah kak yaudah aku duluan ya.’’ Ucap Naca tergesa-gesa balik ke kelas.

Sebelum balik ke kelas, Naca pergi ke Taman Sekolah untuk melihat bunga dan kupu-kupu yang ada di sana. Terlihat ada beberapa orang yang sedang berpacaran disana.

‘’ Iiiih kok ada yaa orang pacaran di Taman Sekolah ngga modal banget, awas aja nanti kalau aku punya pacar dan di ajaknya ke Taman Sekolah kaya gitu, tapi kapan ya aku punya pacar ??? Tapi kayanya semua orang mau aja diajak kemanapun sama pacarnya namanya juga cinta. Aku bakal begitu juga dong??  ih gamauu !!’’  Omel naca sambil berjalan menuju kelas.

Selesai sekolah Naca langsung pulang ke rumah. Sesampainya di rumah Ia dikejutkan dengan keberadaan kedua orang tuanya di Ruang Keluarga.

‘’ Sayaaang lama banget ya kita ngga ketemu, gimana seneng ngga sama surprise dari Papa dan Mama.’’ Ucap Dewi dengan sudut bibirnya terangkat ke atas, lalu memeluk anaknya.

‘’ Seneng banget kok Maah, oh iya dari kapan Mama sama Papa sampai di Malang?’’ Tanya Naca.

‘’ Kami baru juga sampai disini, itu koper kami juga masih ada disini.’’ Jawab Gatot sambil menunjuk koper di samping sofa.

Hari sudah malam, Naca kembali ke kamarnya setelah seharian keluar untuk makan bersama Papa Mamanya yang baru datang dari Bali.

‘’ Sebenarnya bohong kalau aku seneng banget mereka datang kesini, aku hanya sedikit terkejut karena mereka mau menyempatkan waktu mereka yang sangat berharga itu demi bertemu denganku. Ntah sejak kapan yang pasti aku sudah kehilangan sosok Mama dan Papa, mungkin karena dari kecil aku sudah terbiasa hidup dibantu oleh Asisten Rumah Tangga. Aku sudah sangat terbiasa mereka berikan uang ketimbang waktu mereka.’’ Celetuk Naca sambil membolak-balik buku tugasnya.

Hingga akhirnya Ia tertidur di meja belajarnya.

Di hari yang baru ini Naca di antar sekolah oleh Papanya. Ini adalah kali pertama Naca diantar sekolah oleh orang tuanya. Sedikit terharu tapi yasudahlah itulah yang Naca pikirkan.

‘’ Hati-hati ya sayang nanti Papa sama Mama bakal jemput kamu, jam 5 sore kan, tadi Mamamu ngga ikut nganterin soalnya mendadak ditelpon klien nya yang ada di Malang.’’ Ucap Gatot.

‘’ Oke Paah hati hati juga di jalan.’’ Sahut Naca sambil membuka hpnya untuk melihat ada pemberitahuan apa di grub sekolahnya.

Pembelajaran telah usai, Naca bergegas untuk mengikuti Ekskul Teater dan izin telat kumpul osis ke ketua osis.

Di sanggar teater Naca baru terpikirkan, ’’ sebenarnya siapa ketua osis sekolahnya, karena selama ini Ia tidak pernah melihat ketua osis ikut rapat osis tapi yasudah lah.’’

Acara kumpul ekskul kali ini yaitu untuk membahas event lomba teater se Jawa Timur, yang akan di adakan dua bulan lagi, belum selesai kumpul teater Naca izin pulang duluan untuk ikut rapat osis. Dia meminta tolong kepada ketua ekskul teater untuk memberitahukan ada pengumuman apa saja setelah Ia pulang duluan.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!