Tanggal 1 september tahun 20XX di Malang. Hari yang cerah untuk mengawali hari, namun di perkiraan cuaca akan terjadi hujan di jam 2 siang.
Murid-murid SMA Negri 11 Malang sedang berkumpul di depan papan pengumuman, disana terdapat pemberitahuan seleksi osis akan dilaksanakan dalam 2 hari lagi, Naca sama sekali tidak tertarik dengan pemberitahuan membosankan seperti itu.
Lalu di dalam kelas X IPS 1.
‘’ Naca kamu kan ikut banyak ekskul tuh, kamu tertarik ikut seleksi osis ngga, soalnya aku pengen ikut tapi anak-anak di kelas kita gaada yang mau ikut, mereka udah pesimis duluan kalau gabakal keterima, kamu mau kan ikut seleksi setidaknya buat nemenin aku daftar deh ya.’’ Ucap Tiara memohon ke Naca, Tiara adalah teman sekelas Naca yang duduk tepat dibelakang kursi Naca.
‘’ Iya deh.’’ Ucap Naca mengiyakan, karena sungkan untuk menolak Tiara.
Selama dua hari ini, Naca dan Tiara sibuk menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk mendaftar osis seperti ijazah dan raport SMP serta berkas lainnya.
Sekarang waktunya Naca mengikuti tahap terakhir dari wawancara seleksi osis, Ia bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar. Tidak seperti Tiara yang menjawab pertanyaan wawancara dengan terbata-bata.
‘’ Caa gimana tadi wawancaramu, apa kamu bisa menjawab semua pertanyaan dari kakak osisnya?’’ Tanya Tiara kepo, sambil berjalan ke arah kelas.
‘’ Aku jawab semua pertanyaan dari kakak osisnya sih tapi ngga tau bener apa ngga, pokoknya aku jawab aja dengan jujur.’’ Sahut Naca.
‘’ Oooh gitu ya.’’ Tambah Tiara.
Triiiiing triiing ~~
Tanda pembelajaran telah selesai karena hari ini adalah hari Rabu Naca mengikuti ekskul PMR ( Palang Merah Remaja ). Disana Ia diajarkan bagaimana melakukan pertolongan pertama yang benar. Setelah selesai ekskul Naca pulang.
Keesokan harinya pada saat pelajaran bimbingan konseling ( BK ) murid-murid kelas X IPS 1 disuruh menulis biodata dan pekerjaan orang tuanya.
Semua murid sibuk mondar-mandir menanyakan pekerjaan orang tua teman-temannya.
‘’ Caa pekerjaan orang tuamu apa?’’ Tanya Tiara dan anak-anak lainnya ingin tahu.
‘’ Orang tuaku pengusaha, kalau kamu sendiri gimana Raa?’’ Sahut Naca.
‘’ Bapakku petani stroberi kalau Ibukku ngasuh anak tetangga.’’ Ucap Tiara.
‘’ Haaah apa petani stroberi, enak banget dong jadi kamu bisa makan stroberi sepuasnya, aku paling suka smoothie stroberi kalau ngga milkshake stroberi. Berarti dirumahmu banyak anak kecil dong seru banget banyak temennya kalau dirumah aku sih sepi banget.’’ Ucap Naca sangat excited.
‘’ Iyaa.’’ Sahut Tiara cuek.
Tiba-tiba dari luar kelas terdengar suara ricuh, banyak anak berlarian menuju papan pengumuman dan ada beberapa yang berbicara kesatu sama lain, kalau hanya 3 anak dari jurusan IPS yang diterima sebagai anggota osis bahkan anak Bahasa tidak ada sama sekali.
Naca pergi keluar kelas untuk melihat pengumuman dan mencari namanya dan Tiara tapi tidak ada, Ia hanya menemukan namanya saja.
‘’ Kok bisa sih yang keterima osis kebanyakan anak MIPA ini lebih dari 50% loh, yang keterima osis dari anak IPS ada Naca! Bukannya dia cewek yang nyebelin itu ya, yang sok cantik itu loh, ini pasti dia keterima gara-gara udah genit ke kakak-kakak osis!!!’’ Ucap seorang anak yang melihat hasil penyeleksian anggota osis.
‘’ Aku juga yakin pasti si Naca itu dia masuk lewat jalur belakang, kemarin-kemarin aku juga liat dia lagi sama kakak kelas cowok padahal itu pas jam pelajaran loh.’’ Sahut temannya.
‘’ Iya aku juga sering liat dia sama Faris dan Abimanyu, cowok seangkatan kita yang ganteng itu loh anak futsal. Gilaa sih ! dia segenit apa ya ke cowok-cowok sampe bisa deket sama banyak cowok.’’ Sahut teman yang lainnya.
Semua langsung terdiam setelah terlihat Naca berjalan menuju papan pengumuman.
‘’ Yaah kenapa aku harus keterima sih, niat awalku kan cuman nemenin Tiara mana sekarang dia ngga keterima lagi aku malah bingung harus gimana, pas aku liat nama-nama yang kepilih rata-rata dari anak jurusan MIPA cowok-cowok lagi.’’ Celatuk Naca dalam hati sambil berjalan ke kantin.
Naca balik ke kelas dan ada yang memberitahukan Naca, kalau Ia menyakiti hati Tiara setelah mengejek pekerjaan orang tua Tiara. Tentu saja Naca mengelak kalau dia mengejek pekerjaan orang tua Tiara.
‘’ Bukannya aku tadi sudah bilang kalau aku suka dengan stroberi, gamungkin kan aku mengejek orang yang sudah memproduksi makanan kesukaanku.’’ Tapi tetep saja sudah terlambat Tiara menangis karena kesalahpahaman ini. Cewek-cewek dikelas membujuk Naca agar mau meminta maaf ke Tiara, tapi Naca menolak karena Ia merasa ini semua bukan salahnya melainkan pikiran Tiara yang begitu negatif terhadapnya.’’ Jawab Naca tegas dengan dahi yang berkerut.
Selama satu minggu Naca dan Tiara perang dingin tidak pernah berbicara berdua sama sekali hingga akhirnya mendapatkan tugas kelompok dan mereka dapat undian satu kelompok.
Semenjak itu mereka sudah tidak perang dingin lagi tapi tetap sedikit canggung.
‘’ Naca kamu kerjain bab ini sama Tiara dan Tsabina ya, aku sama yang lain bakal ngerjain bab selanjutnya.’’ Ucap Reni.
‘’ Oke Ren siap.’’ Sahut mereka.
Kelompokan kali ini berjalan lumayan lancar walaupun pada awalnya Naca dan Tiara sedikit canggung. Tapi semua sudah terselesaikan begitu saja tanpa ada kata maaf dari salah satu pihak.
Pembelajaran telah usai, semua murid mengemasi barang-barangnya lalu pulang dan ada juga yang sedang kumpul club ekskul.
Pulang sekolah Naca mengikuti ekskul Pramuka setiap hari Jum’at. Disana Ia diajarkan menjadi Pramuka Penegak dengan berbagai latihan ke arah kemandirian dan tidak menjadi beban orang lain.
Malamnya di kamarnya Naca sedang melamun.
‘’ Kenapa ya banyak yang ngga suka sama aku, padahal mereka juga ngga pernah kenal sama aku. Terus kenapa juga aku harus minta maaf ke Tiara kan bukan salah aku, itu sih pikiran dia aja yang terlalu negatif aku kan juga ngga pernah menyombongkan diri apalagi mengejek pekerjaan orang lain.’’ Ucap Naca lirih.
‘’ Tapi kenapa aku ngerasa kalau sebenarnya Tiara itu cuman mencari perhatian anak-anak di kelas ya biar semuanya iba ke dia, dan aku tambah gapunya temen, ah apa pun itu aku ngga peduli juga sih, lagian aku juga gak butuh-butuh banget punya teman tapi lebih enak juga sih kalo punya teman.’’ Celetuk Naca sebelum tidur.
Sebenarnya yang Naca pikirkan tentang Tiara bukanlah hal yang salah, Tiara memang bukan orang baik seperti yang selama ini Naca pikirkan, dibelakang Naca Tiara selalu mengompori murid-murid seangkatan untuk tidak menyukai Naca dengan menyebarkan rumor tidak benar tentang Naca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Aumy Re
halo, ka...
mampir baca ya
semangat up
mampir juga di batas cakrawala
2022-04-06
0
ASA
lanjut Next chapter, please, Thor....
2022-03-24
0
Triple.1
next bab kak...
2022-03-24
0