BAB 3 : PENGGEMAR RAHASIA

Senin, 14 Juli 20XX merupakan hari pertama ajaran baru tahun ini, sesuai dari grub kelas,  Naca mendapatkan bagian di kelas X IPS 1. Karena Naca masih tidak kenal dengan teman-teman sekelasnya ia memilih duduk di kursi paling depan agar jelas saat mendengarkan penjelasan dari guru.

‘’ Aku tidak memiliki teman, jadi setidaknya aku harus mengandalkan diriku sendiri dikelas.’’ Celetuk Naca dalam hati.

Tiba-tiba ada anak bernama Tsabin mengajak Naca untuk duduk bersama, Naca mengiyakan ajakan tersebut. Pelajaran pertama sudah di mulai kali ini waktunya Pak Anton mengajar Geografi.

‘’ Oke anak-anak tidak perlu basa-basi lagi saya akan langsung memulai pelajaran kita setelah saya absen kalian satu persatu.’’ Tegas Pak Anton.

‘’ Saya ada satu pertanyaan, yang bisa menjawab tanpa melihat buku maupun alat bantu lainnya, saya perbolehkan kalian untuk keluar dari kelas saya, ntah mau ke kantin atau hanya sekedar ngelayap diluar kelas.’’

‘’ Pertanyaan saya sangat simpel, apa bedanya angin dan udara? Saya beri waktu kalian 1 menit  untuk berpikir.’’ Ujar Pak Anton.

‘’ Baik pak.’’ Sahut murid satu kelas serentak.

‘’ Sudah lebih dari satu menit, baik apakah tidak ada yang mau menjawab.... kalau begitu biar saya tunjuk saja.... kamu yang paling depan Naca, jadi apa jawaban kamu.’’ Tanya Pak Anton sambil melihat name tag ku di baju.

‘’ Sebelumnya maaf kalau saya salah menjawab pak, saya hanya menjawab sesuai yang ada di pikiran saya saja, jadi perbedaan angin dan udara adalah, kalau angin itu pergerakan udara dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah. Sedangkan udara adalah campuran gas yang tidak berwujud dan terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi.’’ Jawab Naca sambil terbata-bata karena tidak percaya dengan apa yang Ia katakan.

‘’ Oke cukup baik, silahkan kamu keluar menikmati jam kosongmu sambil melihat pemandangan sekolah ini.’’ Ujar Pak Anton sambil tersenyum kecil.

‘’ Baik pak, terima kasih saya keluar dulu.

Naca sudah berkeliling sekolah selama 45 menit dan akhirnya ia singgah di kantin untuk membeli beberapa makananan dan minuman. Tidak lama setelah itu segerombolan cowok kelas 11 datang ke kantin dan makan disana.

‘’ Loh ada cewek sendirian nih, sikat ngga nih boss’’ ujar salah satu cowok di gerombolan itu.

‘’ Berani juga ya nyali lo, murid baru bisa-bisanya udah bolos di hari pertama sekolah.’’

Naca diam dan tidak menggubris gerombolan cowok itu, ia menghabiskan makanannya dan segera pergi dari kantin, karena sudah risih dengan keberadaan cowok-cowok disana.

‘’ Menarik juga cewek ini beraninya dia ngga sopan ke kakak kelasnya, udah dua kali ini kita ketemu dan bisa-bisanya lo semakin membuat gue terkesan.’’ Ucap Ezra dalam hati sambil tersenyum kecil.

‘’ Lagi enak-enaknya aku makan, ada aja yang gangguin padahal kan aku dapet hak istimewa bisa ninggalin kelas dengan terhormat, bolos-bolos apaanpadahal mereka sendiri yang bolos, ih ngeselin banget si jadi orang, mentang-mentang kakak kelas sok berkuasa aja.’’ Gerutu Naca dalam hati sambil menendang botol yang ada di depannya.

‘’ Ini siapa yang berani-beraninya nendang botol kena pantat gue lagi.’’ Ucap Agha kesal.

Naca langsung bersembunyi setelah tau kalau dia tidak sengaja menendang botol sampai mengenai orang lain. Lagian siapa sih ngebuang sampah sembarangan di lingkungan sekolah lagi, kan bukan salah aku juga kalau sampai ngga sengaja nendang dan kena orang lain, itu lah yang ada di pikiran Naca sekarang.

Naca kembali ke kelasnya dan duduk sendiri ntah kemana perginya Tsabina. Tiba-tiba 2 cowok datang dan duduk disamping Naca mengajak berkenalan. Nama mereka Abimanyu dan Faris. Kesan pertama Naca melihat Faris dan Abimanyu yaitu tampan dan humoris.

Karena Naca akrab dengan Faris dan Abimanyu banyak anak di kelas yang iri terutama para cewek-cewek di kelas. Mereka bertiga ke kantin bersama, ternyata kedua cowok ini begitu populer sampai-sampai kakak kelas cewek mengajak mereka makan bareng dan meminta nomor mereka.

‘’ Aku heran, kok bisa si ada cewek gapunya malu kaya gitu, walaupun kakak kelas masa pantes sih minta nomor cowok di tempat umum? Apa aku ya yang terlalu kolot, ih gimanapun itu aku gabakal mau jadi mereka.’’ Ucap Naca lirih sambil bersandar di pintu kantin.

‘’ Caaa sini lo, kok kamu masih disana sih, aku udah mesen makan buat kita bertiga nasi ayam geprek kamu mau kan?’’  Tanya Faris.

‘’ Kalian mau minum jus atau milkshake biar aku yang beli? ‘’ Tanya Naca sambil berjalan ke arah teman-teman barunya.

‘’ Aku sama Faris apa aja boleh Caaa kami ngga pilih-pilih.’’ Jawab abimanyu.

‘’ Oke deh kalau gitu.’’

Selesai dari kantin mereka kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Beberapa jam kemudian bell pulang sekolah berbunyi. Naca kumpul ekskul Teater lalu pulang sore.

Keesokan harinya Naca berangkat terlalu pagi jam 6.13 sudah sampai di sekolah. Sambil menunggu pelajaran dimulai Ia berkeliling sekolah melanjutkan yang kemarin. Dari kejauhan terlihat ada seorang cowok tinggi dan tampan tapi ntah mengapa Naca merasakan wajah ini begitu familiar.

‘’ Woi adek yang suka bolos, boleh kenalan kan?

Nama gue Ezra kalau nama kamu siapa, aku udah tau si nama kamu Naca kan.’’ Ucap Ezra tidak tau diri sambil mengikuti Naca.

‘’ Bisa yang sopan ngga sih kalau mau ngajak kenalan dan satu lagi aku ngga tertarik buat kenal sama kakak, udah ya kak bye.’’ Sahut Naca dengan nada judes.

‘’ Jadi gini perlakuan kamu, ke orang yang udah nolongin kamu waktu lagi di tol.’’ Ucap Ezra sarkas.

‘’ Oh jadi itu kakak yang bantuin aku di tol, makasih banyak ya kak, maaf aku ngga sadar kalau itu kakak, makanya setiap ketemu kakak aku ngerasa kay wajahnya familiar.’’ Ucap Naca dengan nada ramah.

‘’ Kamu mendadak ramah gara-gara aku yang nolongin kamu waktu di tol ya, gak seru ih baik pas ada maunya aja.’’ Ejek Ezra.

‘’ Ya maaf kak, aku emang kurang suka ngomong ke orang yang belum aku kenal aja, makanya nada bicaraku selalu tinggi kaya tadi.’’ Jawab Naca penuh pembelaan.

Bell telah berbunyi menandakan jam pembelajaran pertama telah dimulai.

‘’ Yaudah kak, aku duluan ke kelas ya.’’ Ucap Naca sambil terburu-buru menuju kelasnya.

‘’ iya hati hati Naaa.’’ Sahut Ezra.

Sesampainya di kelas Naca menjadi sorotan anak-anak dikelas dikarenakan kemarin ke kantin bersama Faris dan Abimanyu. Tetapi mengapa Naca langsung merasa tidak enak badan. Sudah waktunya istirahat tapi Naca memilih untuk tetap istirahat di kelas sampai tidak sengaja tertidur. Naca terbangun karena ada suara berisik dari pengumuman sekolah melalui Sound System sekolah.

Di atas meja Naca terdapat milkshake, roti dan sepucuk surat yang isinya ‘’ kalau udah bangun, cepat di makan ya caa jangan sampe kamu tambah sakit, salam hangat pengagum rahasiamu.’’

‘’ Ini dari siapa ya, oh mungkin dari Faris atau Abimanyu, siapa lagi kan teman aku di sekolah ini selain mereka berdua.’’ Celetuk Naca dalam hati.

‘’ Tapi milkshake sama roti ini lumayan juga, walaupun ngga seenak buatan Bii Ais.’’ Ucap Naca lirih sambil menghabiskan makanannya.

Sampai kelas selesai Faris dan Abimanyu belum juga kembali ke kelas. Naca sudah menunggu 15 menit tapi mereka berdua belum balik-balik juga, sampai akhirnya Naca ikut latian Ekskul Basket.

Sudah dua hari Naca belum bertemu Faris dan Abimanyu tetapi Naca tetap selalu mendapatkan makanan dari sosok misterius. Kalau sudah 2 hari Faris sama Abimanyu ngga masuk sekolah seharusnya makanan ini bukan dari mereka berdua. Naca berpikir makanan ini dapat dari Kak Ezra karena hanya Ezra yang bisa usil sampai segininya.

Terpopuler

Comments

Triple.1

Triple.1

aku mampir...sembagst ya kak

2022-03-24

0

Tae Tae

Tae Tae

ih seru banget hidupnya Naca

2022-03-22

0

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

Masa masa paling indah

2022-03-22

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!