Tolong jaga rumah dan seisinya

Lelaki yang akrab disapa Alva itu kini tengah duduk di kursi barunya. Di ruangan baru yang akan menjadi temptnya beraktifitas selama beberapa bulan bahkan beberapa tahun ke depan. Alva baru saja menyelesaikan studinya di Amerika. Dengan usianya saat ini, bisa dikatakan terlambat untuk menyelesaikan pendidikan S2. Baru saja kembali ke Indonesia, dia sudah di beri tugas berat untuk memimpin perusahaan keluarganya. Menggantikan sang ayah yang kini sedang berlibur ke luar negeri. Tinggalah Alva yang memulai semuanya sendiri.

Lelaki itu tampak sedang termenung, ada banyak hal yang berkecamuk di dalam pikirannya. Hidupnya terus saja disetir oleh ayah dan neneknya. Desakan menjadi pimpinan, juga desakan menikah. Wajar saja, karena kini usianya sudah menginjak dua puluh sembilan tahun, dan dia juga belum menunjukkan tanda-tanda jodohnya sudah dekat.

“Pak, silakan kopinya.” suara lembut seorang wanita, menyadarkan lamunannya. Zea adalah wanita yang diperkenalkan sebagai sekretarisnya selama menjabat sebagai CEO, kini wanita itu tampak tersenyum ke arahnya sambil meletakkan segelas kopi panas di atas mejanya.

Zea cantik, seksi, pintar dan pengertian, apalagi dengan blouse yang saat ini dikenakannya, mencetak jelas bentuk tubuh beserta dua kancing bagian atas tebuka, memperlihatkan tanktop di dalamnya.

“Thanks,” jawab Alva singkat.

“Oh ya Pak, jadwal kita hari ini, adalah perkenalan dengan para pimpinan lain, direktur, dan para komisaris,” jelas Zea sambil menyibakkan rambut panjanganya. Berharap Alva akan terpesona padanya. Dua tahun menjadi sekretaris, baru kali ini Zea ingin membuka matanya lebar-lebar, ingin selalu menatap mahluk seksi nan tampan di hadapannya.

“Oke.”

Mata Zea membulat, mendengar satu jawaban singkat dari bosnya itu. astaga pelit bicara, manusia kaku. pada akhirnya Zea mengumpat.

“Jam berapa?” tanya Alva lagi.

“Sekarang, Pak,” jawab Zea.

Zea sadar, lelaki ini takkan mudah ditaklukkan. Tapi tenang saja, Zea takkan menyerah. Namun, sebelumnya dia sudah menggali informasi tentang bosnya ini, yang paling penting Alva masih single dan bukan berstatus suami orang.

“Beri saya waktu lima belas menit.” tegas lelaki itu. “Kamu boleh keluar, saya mau bicara dengan seseorang.”

“Baik Pak.” Zea mundur satu langkah lalu membalikkan badan. lekuk tubuh Zea yang seksi saat ini terpampang jelas di balik rok span pendek yang dikenakannya.

Alva langsung menikmati pemandangan itu sejenak, lalu beralih pada ponselnya. Dia lelaki normal, wajar saja jika tertarik untuk melirik ke arah Zea.

“Halo cucu nenek yang ganteng.”

Alva mengarahkan wajahnya pada layar ponsel ketika sang nenek melakukan panggilan video padanya. “Hai Nek, gimana? senang nggak liburan?” jawab Alva.

“senang dong, kamu sendiri gimana? aman kan di rumah? tolong dijaga baik-baik ya rumah nenek dan seisinya,” pinta wanita tua itu.

“Nenek tenang aja, tapi apa perlu aku menjaga rumah nenek dengan cara harus tinggal di sana? Aku nggak bisa bebas tinggal dengan orang asing Nek.” keluh Alva. Dia diminta oleh nek Merry, neneknya untuk tinggal di rumah itu selama dia tinggal di Indonesia. Meski Alva memiliki beberapa hunian lainnya, tapi dia tidak diperkenankan untuk meninggalkan rumah itu. “Apalagi itu perempuan, Nek. Bisa-bisanya Nenek…”

“Hush… udah nurut aja kenapa? masa kamu nolak sih disuruh tinggal sama cewek cakep?” goda sang nenek padanya.

Alva mendengkus kesal. “Cakep dari mana, Nek? biasa aja, di bawah standart.”

“Hei, hei… jangan asal biacara, kenali dulu luar dalamnya. Dia cantik, baik, sopan juga pintar masak-“

“APA NEK?! SOPAN?!” sentak Alva. “Sopan dari mana? hari ini dia sudah dua kali masuk ke dalam kamarku tanpa izin, menarik-narik tanganku, memaksa untuk mengeluarkan mobil dari garasi, padahal kami belum saling kenal. Dia cukup berani.” curhat Alva pada neneknya tentang apa yang dia alami pagi tadi.

“Itu pasti ada kesalahpahaman diantara kalian, baik-baik lah kamu padanya. Jangan sombong, jangan ketus, apalagi bicara kasar. Kasihan dia anak yatim piatu,” jelas Nek Merry tentang Joana. ”Nasibnya juga nggak seberuntung kamu.”

Alva terdiam sejenak.

Lantas, hanya karena dia yatim piatu, aku harus mengasihaninya? nggak penting.

“Iya Nek.” demi mengakhiri pembicaraan tentang Joana, Alva memilih menurut dan berkata iya.

“Ingat pesan nenek ya, jaga rumah dan jaga seisinya juga.” nenek kembali mengingatkan.

“Iyaaaa…” Alva menjawab dengan malas. Selama nenek pergi berlibur, dia harus mengambil rencana. Hanya beberapa hari saja dia bertahan di rumah itu, lalu dia akan tinggal di apartemennya sendiri, dengan aman, tanpa gangguan.

🍑🍑🍑

Ramein dengan komen dan like ya. moga menikmati n suka sama ceritanya ya kak

Terpopuler

Comments

Syahfitri Selamet

Syahfitri Selamet

nyimak kk

2024-05-29

0

Sri Astuti

Sri Astuti

oalaaah si nenek sengaja pengin jodohin mrk rupanya😂😂😂

2024-05-29

0

Candra ponsel

Candra ponsel

Awas nanti jatuh cinta 😂😂

2022-04-19

1

lihat semua
Episodes
1 Perempuan nggak sopan!
2 Pria sombong
3 CEO baru?!
4 Visual Joana dan Alvandro
5 Tolong jaga rumah dan seisinya
6 Tidur di luar?
7 Nggak bisa dibiarkan
8 Memanfaatkan Joana
9 Si Pembuat Masalah
10 Lelaki tak punya hati
11 Mengkhawatirkan Joana
12 Joana menyusahkan
13 Menindih tubuh Joana
14 Bos Songong
15 Aku baik-baik aja
16 Kuda Ngamuk
17 Ganti pakaian yang lebih layak!
18 Pelajaran untuk Joana
19 Dia menangis?
20 Anggap nggak pernah terjadi!
21 Kita perlu bicara
22 Cari tahu tentang Joana
23 Jalan kaki bersama Joana
24 Kacau
25 Ancaman Alva
26 Dijebak Zea
27 Gila ya!
28 Teman yang pengertian dan perhatian
29 Kalau saya sukanya kamu, gimana?
30 Dengan satu syarat
31 Pesan nenek
32 Amarah Joana
33 Perih mata dan hati
34 Ulang tahun Joana
35 Di mana dia sekarang?
36 Tak bisa menerimanya
37 Menemui Alva
38 Mas Alva
39 Memperbaiki hubungan
40 Mencuri perhatian Alva
41 Aku rindu kamu
42 Kamu masih perawan?
43 Aku akan menikahimu
44 Masih berusaha
45 Berbagi cerita
46 Jejak Dosa Kita
47 Aku bersungguh-sungguh
48 Tetapkan tujuan yang sama
49 Kita resmi jadian?
50 Memeluk tanpa alasan
51 Bau alkohol
52 Kabar mengejutkan
53 Kami adalah tim yang baik
54 Kamu harus ikut
55 Mengungkapkan yang sebenarnya
56 Tidak akan merestui
57 Hasil yang tak diharapkan
58 Positif Hamil
59 Dasar bucin!
60 Hari pertama menikah
61 Tidak Diakui
62 Ada Buktinya?
63 Malam Kedua yang Gagal
64 Drama di Pagi Hari
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Perempuan nggak sopan!
2
Pria sombong
3
CEO baru?!
4
Visual Joana dan Alvandro
5
Tolong jaga rumah dan seisinya
6
Tidur di luar?
7
Nggak bisa dibiarkan
8
Memanfaatkan Joana
9
Si Pembuat Masalah
10
Lelaki tak punya hati
11
Mengkhawatirkan Joana
12
Joana menyusahkan
13
Menindih tubuh Joana
14
Bos Songong
15
Aku baik-baik aja
16
Kuda Ngamuk
17
Ganti pakaian yang lebih layak!
18
Pelajaran untuk Joana
19
Dia menangis?
20
Anggap nggak pernah terjadi!
21
Kita perlu bicara
22
Cari tahu tentang Joana
23
Jalan kaki bersama Joana
24
Kacau
25
Ancaman Alva
26
Dijebak Zea
27
Gila ya!
28
Teman yang pengertian dan perhatian
29
Kalau saya sukanya kamu, gimana?
30
Dengan satu syarat
31
Pesan nenek
32
Amarah Joana
33
Perih mata dan hati
34
Ulang tahun Joana
35
Di mana dia sekarang?
36
Tak bisa menerimanya
37
Menemui Alva
38
Mas Alva
39
Memperbaiki hubungan
40
Mencuri perhatian Alva
41
Aku rindu kamu
42
Kamu masih perawan?
43
Aku akan menikahimu
44
Masih berusaha
45
Berbagi cerita
46
Jejak Dosa Kita
47
Aku bersungguh-sungguh
48
Tetapkan tujuan yang sama
49
Kita resmi jadian?
50
Memeluk tanpa alasan
51
Bau alkohol
52
Kabar mengejutkan
53
Kami adalah tim yang baik
54
Kamu harus ikut
55
Mengungkapkan yang sebenarnya
56
Tidak akan merestui
57
Hasil yang tak diharapkan
58
Positif Hamil
59
Dasar bucin!
60
Hari pertama menikah
61
Tidak Diakui
62
Ada Buktinya?
63
Malam Kedua yang Gagal
64
Drama di Pagi Hari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!