CEO baru?!

Joana masuk ke gedung kantornya dengan cara mengendap-ngendap, sebab loby kantor kala itu sangat ramai. Tidak biasanya seperti ini. Sepertinya seluruh pegawai sedang berkumpul di loby. “Ada apa, ya?” gumamnya. Merasa tertinggal informasi. Dia pun berjinjit di tengah keramaian itu, tubuhnya yang hanya memiliki tinggi seratus lima puluh delapan senti meter itu, tak mampu untuk bisa melihat ke depan sana.

“Mbak, ada apa ya?” Joana tak ingin dirundung rasa penasaranpun, bertanya pada karyawan di sebelahnya.

“Itu Mbak, perkenalan pimpinan baru kita,” jelas wanita,

“Baru?! Emangnya yang lama ke mana?” jelas saja Joana tidak tahu apa-apa soal ini. Lebih tepatnya dia tidak mau tau.

“Yang lama pensiun.”

“Jadi, Bapak Alvandro Ricolas ini adalah CEO kita yang baru.” terdengar suara seorang lelaki memperkenalkan pimpinan baru mereka.

Joana yang semakin penasaran pun akhirnya berhasil maju dan dia berdiri di deretan paling depan. Wanita itu berhasil dibuat melongo atas apa yang dilihatnya saat ini.

Astaga.

Pandangan Joana belum beralih dari lelaki itu. Ya, dia adalah lelaki asing yang pagi tadi ada di rumahnya. Tidak, maksudnya di rumah Nek Merry.

What the hell?!

Joana kembali mengumpat di dalam hati, merasa kesialan masih saja menerpa dirinya.

Seketika tatapan mereka bertemu, lelaki bernama Alvandro itu juga menatapnya dengan tatapan aneh, tatapan merendahkan, tatapan yang seolah mengatakan bahwa akulah bosmu.

Joana menampilkan senyum tipis padanya. Tapi yang dia dapatkan justru tatapan meremehkan.

Sesi perkenalan selesai, meski tidak secara resmi, setidaknya seluruh karyawan sudah tahu bahwa bos mereka sudah berganti. Tak lagi seorang bapak tua seperti kemarin-kemarin. Pimpinan kali ini, berhasil membuat banyak pegawai wanita berbisik-bisik halu, tentang lelaki itu.

“Besok gue harus dandan lebih cantik.”

“Oh besok gue juga mau berpakaian lebih seksi.”

Itulah kalimat-kalimat yang terdengar, berbeda dengan mereka yang terlalu bahagia dengan kehadiran pimpinan baru yang tampan, Joana justru merinding membayangkannya. Masalahnya, malam nanti, mereka harus bertemu lagi, di rumah?!

“Arrgh, benci!” umpat Joana sambil meletakkan tasnya.

“Why?” tanya Amanda pada rekan kerjanya yang terlihat kebingungan.

“Oh enggak, gue bingung. Nek Merry menghilang,” jawab Joana asal, ya meski hal itu juga salah satu akibat kebingungannya pagi ini.

“Astaga, yang benar aja Jo? Hilang? ke mana? diculik?” Amanda tentu kaget sebab selama dua tahun berteman dengan Joana, dia juga sering mampir ke tempat tinggal rekannya itu. Berkenalan dan sering mengobrol dengan Nek Merry.

“Iya, gue nggak tau dia di mana. Semalam kita memang pulang terlambat, gue langsung masuk ke kamar, nggak keluar lagi sampai pagi. Dan pagi-pagi, gue mau berangkat, gue nggak ketemu sama seklali dengan nenek.” mata Joana berkaca-kaca. “Masa sih nenek tega pergi nggak pamit sama gue?”

“Lo udah coba hubungi nomornya?” saran Amanda.

“Belum sih.” saking paniknya, Joana memang tidak terpikir untuk menghubungi nomor nenek. Cepat-cepat dia mengambil ponselnya, menghubungi nenek yang sudah sepperti keluarganya itu.

Satu panggilan…

Dua panggilan…

Tiga panggilan…

Sampai yang ke sepuluh, ternyata panggilan tidak tersambung. “Nomor nenek nggak aktif,” tutur Joana sedih.

“Udah, lo tenang aja dulu. Sekarang fokus kerja. Mungkin nenek lagi pergi, liburan-“

“Kalau emang iya, gue nggak masalah. Yang gue khawatirkan nenek sakit, atau kenapa-kenapa.”

“Yakin aja deh, nggak bakalan, semoga nenek sehat-sehat aja.”

Ting.

Satu chat masuk ke nomor Joana.

Beb, sorry. Ntar siang kita nggak bisa makan bareng. Lo tau, gue punya bos baru dan… eumh cakepnya bikin mupeng.

Chat dari Zearra, sahabat Joana sekaligus sekretaris CEO di perusahaan itu. Meski pimpinan telah berganti, posisinya masih tetap aman karena kinerja Zea yang tak diragukan lagi.

Iya, nggak apa-apa. Gue makan bareng Manda aja. Lo hati-hati ya. Tuh CEO mukanya sangar banget, sadis, sombong, bin songong!

Bagaimana Joana tidak bisa menilai, dia sudah berinteraksi dengan lelaki itu. Walau hanya sebentar, jelas terlihat bagaimana sifatnya.

🍑🍑🍑

Gaes, bantu koment dan likenya ya.

Terpopuler

Comments

Dewi Yanti

Dewi Yanti

baru mampir y thorrr

2022-06-26

0

ᶜʙNd a-f baim⸙ᵍᵏ 🌹🌳💐🌈🌈

ᶜʙNd a-f baim⸙ᵍᵏ 🌹🌳💐🌈🌈

aku baru mampir Kak..seruu😍😍😍😘😘😘😘😘😘😘😘

2022-05-18

1

Luckie Sarie Asich

Luckie Sarie Asich

seru........ 🤩🤩🤩🤩👍🏻💪

2022-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Perempuan nggak sopan!
2 Pria sombong
3 CEO baru?!
4 Visual Joana dan Alvandro
5 Tolong jaga rumah dan seisinya
6 Tidur di luar?
7 Nggak bisa dibiarkan
8 Memanfaatkan Joana
9 Si Pembuat Masalah
10 Lelaki tak punya hati
11 Mengkhawatirkan Joana
12 Joana menyusahkan
13 Menindih tubuh Joana
14 Bos Songong
15 Aku baik-baik aja
16 Kuda Ngamuk
17 Ganti pakaian yang lebih layak!
18 Pelajaran untuk Joana
19 Dia menangis?
20 Anggap nggak pernah terjadi!
21 Kita perlu bicara
22 Cari tahu tentang Joana
23 Jalan kaki bersama Joana
24 Kacau
25 Ancaman Alva
26 Dijebak Zea
27 Gila ya!
28 Teman yang pengertian dan perhatian
29 Kalau saya sukanya kamu, gimana?
30 Dengan satu syarat
31 Pesan nenek
32 Amarah Joana
33 Perih mata dan hati
34 Ulang tahun Joana
35 Di mana dia sekarang?
36 Tak bisa menerimanya
37 Menemui Alva
38 Mas Alva
39 Memperbaiki hubungan
40 Mencuri perhatian Alva
41 Aku rindu kamu
42 Kamu masih perawan?
43 Aku akan menikahimu
44 Masih berusaha
45 Berbagi cerita
46 Jejak Dosa Kita
47 Aku bersungguh-sungguh
48 Tetapkan tujuan yang sama
49 Kita resmi jadian?
50 Memeluk tanpa alasan
51 Bau alkohol
52 Kabar mengejutkan
53 Kami adalah tim yang baik
54 Kamu harus ikut
55 Mengungkapkan yang sebenarnya
56 Tidak akan merestui
57 Hasil yang tak diharapkan
58 Positif Hamil
59 Dasar bucin!
60 Hari pertama menikah
61 Tidak Diakui
62 Ada Buktinya?
63 Malam Kedua yang Gagal
64 Drama di Pagi Hari
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Perempuan nggak sopan!
2
Pria sombong
3
CEO baru?!
4
Visual Joana dan Alvandro
5
Tolong jaga rumah dan seisinya
6
Tidur di luar?
7
Nggak bisa dibiarkan
8
Memanfaatkan Joana
9
Si Pembuat Masalah
10
Lelaki tak punya hati
11
Mengkhawatirkan Joana
12
Joana menyusahkan
13
Menindih tubuh Joana
14
Bos Songong
15
Aku baik-baik aja
16
Kuda Ngamuk
17
Ganti pakaian yang lebih layak!
18
Pelajaran untuk Joana
19
Dia menangis?
20
Anggap nggak pernah terjadi!
21
Kita perlu bicara
22
Cari tahu tentang Joana
23
Jalan kaki bersama Joana
24
Kacau
25
Ancaman Alva
26
Dijebak Zea
27
Gila ya!
28
Teman yang pengertian dan perhatian
29
Kalau saya sukanya kamu, gimana?
30
Dengan satu syarat
31
Pesan nenek
32
Amarah Joana
33
Perih mata dan hati
34
Ulang tahun Joana
35
Di mana dia sekarang?
36
Tak bisa menerimanya
37
Menemui Alva
38
Mas Alva
39
Memperbaiki hubungan
40
Mencuri perhatian Alva
41
Aku rindu kamu
42
Kamu masih perawan?
43
Aku akan menikahimu
44
Masih berusaha
45
Berbagi cerita
46
Jejak Dosa Kita
47
Aku bersungguh-sungguh
48
Tetapkan tujuan yang sama
49
Kita resmi jadian?
50
Memeluk tanpa alasan
51
Bau alkohol
52
Kabar mengejutkan
53
Kami adalah tim yang baik
54
Kamu harus ikut
55
Mengungkapkan yang sebenarnya
56
Tidak akan merestui
57
Hasil yang tak diharapkan
58
Positif Hamil
59
Dasar bucin!
60
Hari pertama menikah
61
Tidak Diakui
62
Ada Buktinya?
63
Malam Kedua yang Gagal
64
Drama di Pagi Hari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!