Joana sedikit tenang setelah mengirimkan pesan singkat pada atasannya, dia mengatakan bahwa dia akan sedikit terlambat pagi ini. Namun, tetap harus menjaga waktu. Joana tengah berdiri, di hadapan mobil ranger rover hitam mengkilap. Sambil menunggu pria yang tak kunjung keluar itu, dia mencari cara. Ada sedikit celah yang bisa dia lalui untuk mengeluarkan motornya dari garasi.
Nekat, Joana naik ke atas motornya, lalu mundur perlahan-lahan melalui celah jalan yang tersisa, sempit dan terhimpit. Joana terjebak di antara dinding dan mobil yang terparkir dengan gagah itu. “Astaga.” tiada waktu tanpa mengeluh, hari ini. Tidak bisanya Joana sepanik dan sekesal ini. Terlambat bangun, motor nya tak bisa keluar, dan pria asing yang ada di rumah itu, adalah perpaduan kesialan yang sangat cocok.
“Oh My God!” Joana terpekik kaget. Bagaimana tidak, tanpa sengaja dia menyenggol mobil pintu bagian kiri mobil mewah itu, dengan gantungan kunci berbahan besi yang tersangkut di tasnya.
Hingga menghasilkan sebuah goresan kecil, halus, namun jelas sekali terlihat pada body mobil mulus itu. “Ah, sial, sial.” Joana panik, tapi dia berpura-pura tidak ada kejadian apapun, tetap santai. Katakanlah Joana memang ceroboh, tapi dia tak menyerah, Joana tetap memundurkan motor maticnya perlahan-lahan, terus dan terus sampai dia menabrak sesuatu lagi di belakangnya.
“Bagus!” desis lelaki itu dengan nada kasar. “Kamu pikir saya nggak tau?!” sentaknya. “Kamu mau kabur begitu aja, setelah memberi goresan pada mobil kesayangan saya?” pria itu menatap tajam padanya, mencekal lengan Joana, agar wanita itu tidak kabur ke manapun.
“Sakit…” lirih Joana, saat merasakan cengkeraman kuat di pergelangan tangannya. Saat lelaki itu melepaskannya, pergelangan tangannya tampak memerah. Joana mengusapnya perlahan.
“Jangan pura-pura. Jangan mengalihkan topik, ini mobil saya tergores, iya kan? lalu gimana? mau pura-pura gila, kamu?” tajam sekali kata-kata lelaki itu padanya.
Baru kali ini, Joana bertemu dengan pria sombong dan angkuh seperti si pemilik mobil ini. Saat banyak pria di luar sana yang selalu ingin menikmati pesona Joana dengan cara berlaku baik padanya, lelaki ini justru terlihat tidak tertarik sama sekali padanya.
“Maaf, saya akan mengganti biaya perawatannya.” Joana berucap asal saja. Padahal, dia tak memiliki tabungan yang cukup untuk membiayai itu.
“Kamu pikir ini murah? mana mungkin kamu sanggup menggantinya, gajimu setengah tahunpun takkan cukup. Sudahlah, sana pergi!” pria itu mengabaikan Joana, dan langsung masuk ke mobilnya.
Pagi yang penuh teka-teki, Joana merasa terjebak saat ini. Masih tidak mengetahui di mana keberadaan Nek Merry, dia harus berurusan dengan pria yang tak dikenalnya ini.
Joana termenung, terdiam, memikirkan mimpi apa yang dialaminya semalam, hingga nasibnya sial sekali pagi ini.
“Sampai kapan mau diam di situ?!” sentak pria itu, sambil menoleh ke belakang, dia sudah duduk di dslam mobilnya, tepat di belakang kemudi.
Joana tersadar, langsung menghindar dan melajukan motornya perlahan menuju kantornya. Biasanya di jam segini Joana sudah tiba di kantor. Tapi pagi ini, dia baru saja keluar dari rumah bergaya klasik itu. Namun, dari begitu banyak hal yang terjadi padanya pagi ini, yang paling membuatnya sedih dan khawatir adalah di mana keberadaan Nek Merry?
Mata Joana berkaca-kaca, dia bersedih. Entah karena kehilangan Nek Merry, atau karena kata-kata pria itu yang begitu kasar padanya.
🍑🍑🍑
Hai salam kenal pembaca semuanya. Lanjut?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Sri Astuti
agak aneh sih.. kok si nenek pergi ga kasih tau klo dibilang sangat baik ke Joana
2024-05-29
0
BOY_SELOWW
author aku pendatang baru niiiiiech😅😅😅😅😅
2023-05-20
0
Ariiend Fajarini
mampir thoor
2022-04-18
0