BAB 18 PENYESALAN DAN KEKHAWATIRAN DANIEL

FLASHBACK ON

Tak tahan melihat keakraban Shasha dan Arden, Daniel memutuskan untuk menemui Shasha di asrama. Dia ingin mengajaknya makan malam di rumah dinasnya, dirinya ingin mengobati rasa rindu Shasha akan masakan Indonesia, karena info dari Johan Shasha ingin sekali menikmati makanan Nusantara, yaitu nasi rawon lengkap dengan kecambah kecil, sambal terasi dan kerupuk udang.

Tiba di asrama dia tak menemukan Shasha yang ada hanya beberapa teman asrama yang mengatakan akan datang kira-kira pukul delapan atau paling malam pukul sembilan. Daniel memilih menunggu Shasha di depan asrama sambil memesan kopi. Daniel tak biasa menunggu namun sekarang dia rela harus menunggu berjam-jam hanya demi bisa melihat Shasha dan membahagiakannya dengan mengajaknya makan nasi rawon.

Sekarang sudah pukul 12 malam Daniel masih tidak melihat kehadiran Shasha, dia takut terjadi hal yang tak diinginkan oleh gadis yang membuat kacau hatinya itu.

Lama menunggu dia merasa jengkel karena yang ditunggu belum juga muncul, yang ada sekarang bukan kekhawatiran melainkan kecemburuan. Wajah Arden yang senyum kepada gadis pujaannya itu tiba-tiba muncul tanpa permisi di otaknya dan mulai mengacaukan pikirannya.

"Kenapa dia belum datang? Apa saja yang kamu lakukan dengannya?!" geram Daniel

Dia sendiri sudah menghabiskan kopi sebanyak dua gelas ditambah dengan beberapa puntung rokok yang sudah berserakan. Bosan minum dia mulai masuk lalu kembali keluar mobil. Berulang kali dia lakukan. Sebenarnya Daniel bukan pribadi yang suka merokok, dia hanya menghisap rokok jika dirinya sedang gundah.

Ketika keluar dari mobil dia melihat dari jauh sosok gadis yang diyakini itu Shasha sedang berjalan. Daniel yang berdiri di samping mobil bersedekap tangan menunggu Shasha berjalan di depannya.

Shasha yang berjalan semakin dekat ke arahnya membuatnya ingin sekali menarik tangan gadis itu menuju mobil lalu menciumnya dengan rakus selama beberapa menit tanpa ada jeda sambil berkata jangan kau bagi senyummu untuk orang lain, namun itu semua dia urungkan saat dia melihat ada bekas merah di leher Shasha. Geram melihat warna merah itu Daniel tanpa sengaja mencerca banyak pertanyaan hingga memaki-maki Shasha.

FLASHBACK OFF

Daniel menyesal telah berucap sembarangan tentang Shasha. Dia sebenarnya tak perlu terlalu ikut campur dengan kehidupan dan pergaulan Shasha. Namun hatinya seakan tak terima saat berulang kali dia melihat betapa akrab nya antara Shasha dengan Arden. Apalagi saat berulang kali Daniel melihat Shasha keluar dari mobil Arden. Rasa cemburunya seakan memuncak naik ke ubun-ubun.

Dia sendiri tak menyadari bahwa dirinya sudah memiliki kekasih, kekasih yang tak pernah ada kabarnya sudah hampir setahun lebih.

Harusnya dia tak cemburuan saat melihat Shasha akrab dengan orang lain. Tapi kenapa harus Arden!.

Daniel begitu membenci Arden, padahal Arden adalah sahabatnya. Dia selalu? menentang hubungannya dengan Asia namun dia sendiri malah yang mendekati Asia. Saat itu dia melihat Asia keluar dari mobil Arden dengan keadaan mabuk, dikeluarkannya Asia dari dalam mobilnya kemudian dipapah menuju apartemen Asia. Daniel dari jauh melihat itu, dia tak tahu selanjutnya apa yang terjadi. Sejak saat itu dirinya tak terlalu menyukai sahabatnya itu yang dianggapnya bermuka dua.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Kini hanya penyesalan yang muncul, hari-harinya kembali makin hampa. Penyesalannya makin menari-nari di kepalanya seakan mengejek Daniel agar Daniel segera minta maaf.

Sekarang sudah hari ke 40 dia tak melihat Shasha. Entah apa yang terjadi hari ini dia merasa tak tenang, dia begitu memikirkan Shasha, semua pekerjaannya menjadi tidak konsen, senyum Shasha yang indah dengan lesung pipi yang makin membuatnya rindu. Kali ini benar-benar resah dan khawatir.

Malam ini Daniel memutuskan untuk menemui Shasha dan ingin minta maaf.

Saat tiba di asrama Shasha, dia mulai mengetuk pintu, dan kebetulan teman-teman Shasha sedang heboh mencari pertolongan.

"What happened(ada apa)?" tanya Daniel yang panik karena secara samar dia mendengar nama Shasha disebut.

"Shasha needs help!"(Shasha butuh pertolongan). ucap salah satu teman Shasha.

Tanpa banyak bicara Daniel nyelonong masuk dan mencari keberadaan Shasha. Shasha yang dilihat sedang terbaring diatas tempat tidur dengan kondisi tubuh yang sangat panas.

Segera dia menggendong Shasha ala bridal style kemudian dinaikkannya kedalam mobil. Daniel tak mengarahkan mobilnya menuju rumah sakit melainkan ke apartemennya. Karena jarak antara asrama dengan apartemennya lebih dekat dibandingkan dengan rumah sakit yang membutuhkan waktu satu jam belum lagi jika ada kemacetan.

Dalam perjalan dia menelpon Johan agar memberitahu kepala asrama bahwa Shasha aman bersama dengan dirinya, dan sedang diobati segera. Tak hanya itu Daniel juga menitipkan permintaan maaf karena dengan lancang telah memasuki asrama wanita tanpa izin.

Setelah menelpon Johan kemudian dia menelpon dokter langganannya.

Daniel : "Segera ke apartemen X, dalam 45 menit jika kamu tak datang kuambil sahamku di rumah sakitmu!"

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Kini Daniel sudah sampai di apartemennya, segera dia membaringkan Shasha di tempat tidur yang cukup besar.

Dia melepas jaket yang dikenakan Shasha, dia melihat banyak benjolan-benjolan seperti gatal pada area leher jenjang gadis tersebut. Sekarang dia mengerti mengapa saat itu dia melihat leher Shasha berwarna merah. Daniel menyesal karena dia sudah salah telah menuduh Shasha yang tidak-tidak.

Beberapa menit kemudian terdengar suara bel, segera Daniel membuka pintunya dan menyuruh Richard, dokter pribadinya memeriksa Shasha.

"Selalu gak sabar, ancaman selalu saham. Apa tak ada kata-kata selain saham!" gerutu Richard pada Daniel.

"Kamu periksa dulu dia, jangan kamu buka bajunya cukup tempelkan stetoskop itu pada bajunya." perintah Daniel.

"Ada-ada aja kamu, aku sedang memeriksa pasien. Kalau aku gak buka aku gak akan denger jelas, Daniel!!".

"Yasudah, kamu tutup mata aja waktu masukin tuh alat." protes Daniel.

"Astaga Daniel, segitunya! gue ini dokter bro. Lu mau hasil akurat atau tidak?"

"Mau tapi tutup mata." perintah Daniel.

Richard pun segera memeriksa pasiennya dengan teliti dan hati-hati namun ketika hendak memeriksa dada Shasha bukan tangannya yang membuka atau mengarahkan stetoskop melainkan Daniel, dia hanya memberikan arahan kepada Daniel.

Richard memberitahu bahwa Shasha mengalami radang tenggorakan, dan sepertinya dia berusaha meredakan sakitnya itu dengan minum antibiotik. Bisa jadi antibiotik yang dia minum ini kadaluarsa atau dia alergi.

"Jadi, gimana keadaanya sekarang? apa dia bisa segera sembuh?" desak Daniel cepat.

"Sabar bro, sabar. Resepnya sudah aku beritahu Johan. Sebentar lagi Johan datang. Dia pasti sembuh untung dia cepat ditangani. Aku sudah memberinya suntikan agar dia tidak kembali gatal. Dan untuk radang juga sudah kuberi obat. Panasnya yang tinggi, juga sudah ku berikan obat pereda panas."

"Syukurlah."

"Dia siapa? Cantik banget ..., boleh buat aku?" goda Richard.

"Calon istri gue." ucapnya Daniel asal.

"Calon istri lu ada dua? bukannya model dewasa itu calon istri lu?"

"Sok tahu lu. Sudah pulang sana. Gue mau rawat calon istri gue." usir Daniel kepada Richard.

Richard yang diusir hanya terkekeh melihat sikap posesif temannya itu.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Sekarang dikamar hanya ada Shasha dan Daniel. Melihat kondisi Shasha yang terbaring membuatnya tak tega. Dalam hatinya dia ingin menggantikan posisi Shasha yang sakit.

Lama memandang dari jauh, kini Daniel mulai mendekatkan dirinya kepada Shasha. Diusapnya keringat yang keluar dari kening Shasha menggunakan telapak tangannya membuat Daniel merasakan desiran yang tak biasa. Desiran yang membuat dia ingin mengusap sesuatu lainnya. Namun dia tahan.

Semakin di tahan semakin menjadi, dia tak tahan melihat keringat Shasha yang turun dari dahi menuju lehernya. Kini dia mulai mengusap leher Shasha yang berkeringat dengan sebuah waslap. Waslap yang baru saja dia ambil dari lemari lalu dia celupkan ke wadah es dan diperasnya waslap tersebut. Perlahan dia usap semua tubuh Shasha untuk mengurangi rasa gatal.

Dipandangi lagi wajah Shasha yang sayu namun tetap cantik. Dalam hati Daniel memuji kecantikan Shasha. Warna kulitnya yang cerah sangat cocok dengan dirinya yang tak terlalu putih, bentuk wajahnya yang oval, hidungnya yang kecil, matanya yang bulat seperti almond, bibirnya merah tipis membuatnya makin tertarik dan jatuh kedalam cinta terlarang yang seharusnya tak ada dalam benaknya.

Puas memandang wajah Shasha, perlahan dia menyentuh telapak tangan Shasha, lalu disatukannya jari jemari mereka, diangkatnya jari Shasha dan diciumnya secara perlahan sambil berucap maaf berulang kali.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Sudah satu jam lamanya Shasha terbaring sepertinya dia begitu menikmati sebuah kenyamanan yang lama tidak dia rasakan. Kenyamanan yang biasa dia rasakan dari bundanya kini tidak lagi semenjak dia berada di Finlandia. Shasha merasa tubuhnya tidak lagi panas namun hangat. Shasha bermimpi seakan ada seseorang yaitu bundanya tidur di dekatnya , dirabanya tubuh yang ada disebelahnya, dalam alam bawa sadarnya dia merasa tubuh bundanya terasa sangat berbeda namun dia tetap meraba dan memeluk tubuh itu dengan sangat erat. Dibenamkannya kepalanya ke dada sang bunda namun dia merasakan perbedaan lagi mengapa dua benjolan milik bundanya tidak ada, tersentak dia dalam tidurnya bukan bunda yang ada dalam pelukannya melainkan seseorang yang telah mengatainya ja**ng.

Daniel yang mengetahui Shasha terbangun dari mimpinya dan mulai membuka mata bukannya menghindar tapi dia mulai mengubah posisi menjadi dia yang memeluk Shasha dan didekapnya makin erat tubuh yang masih lemah itu. Dengan tenaga penuh Shasha meronta agar Daniel melepaskan pelukannya namun tetap tidak dia lakukan, Daniel hanya berbisik tenanglah, semakin kamu keras maka tidak akan aku lepaskan. Dirimu sedang sakit dan aku yang merawat, aku baru saja tidur disebelah dan ingin membuatmu nyaman. Jangan berfikir yang tidak-tidak tentangku. Jika Johan masuk jangan bicara yang tidak-tidak. Ingat aku hanya memeluk tidak melakukan lebih.

Shasha terdiam dan benar saja dalam hitungan detik setelah Daniel berbisik Johan pun masuk.

"Niel, gimana keadaan Sha-?" ucap Johan terhenti saat melihat Daniel memeluk Shasha.

Daniel tak menanggapi ucapan Johan, dia hanya memberikan isyarat dengan meletakkan telunjuk di mulutnya.

Johan yang paham segera keluar dari kamar itu dan ingin sebuah penjelasan yang detail kepada Daniel tentang apa yang terjadi diantara mereka berdua.

Episodes
1 BAB 1 JURUS JITU ABRA
2 BAB 2 RASA BERSALAH SHASHA
3 BAB 3 SIFAT ASLI ABRA
4 BAB 4 MERASA HINA
5 BAB 5 MENCURI HATI
6 BAB 6 FAKTA BARU
7 BAB 7 MELEPAS ATAU BERTAHAN
8 BAB 8 MENERIMA BEASISWA
9 BAB 9 GEJOLAK HATI ABRA GIOVANI
10 BAB 10 PILIHAN SULIT
11 BAB 11 PERPISAHAN SEMENTARA
12 BAB12 SUASANA BOEING 777
13 BAB 13 BERMALAM DI BATHTUB
14 BAB14 AKU BUKAN PENCURI
15 BAB 15 PERUBAHAN DANIEL
16 BAB 16 RASA BERSALAH JOHAN
17 BAB 17 KECEMBURUAN DANIEL
18 BAB 18 PENYESALAN DAN KEKHAWATIRAN DANIEL
19 BAB 19 JANGAN SEBUT NAMANYA
20 BAB 20 SEBUAH PERTANYAAN
21 BAB 21 TERUNGKAPNYA RAHASIA
22 BAB 22 FRENCH KISS
23 BAB 23 SEBUAH FAKTA
24 BAB 24 PERTEMUAN MELLY DAN SHASHA
25 BAB 25 KEMARAHAN DANIEL
26 BAB 26 SEBUAH KEJUTAN
27 BAB 27 PONSEL MISTERIUS
28 BAB 28 NARKOBA DAN POLISI GADUNGAN
29 BAB 29 MULAI TERUNGKAP
30 BAB 30. INGATAN KELAM(13 TAHUN SILAM)
31 BAB 31. TERUNGKAPNYA DALANG PENCULIKAN
32 BAB 32. JOHAN vs DANIEL
33 BAB 33. KEJUTAN
34 BAB 34. KETAHUAN
35 BAB 35. TERPURUK
36 BAB 36. BERTEMU ALEA
37 BAB 37. HILANGNYA KEN DAN ANTEKNYA
38 BAB 38. KEPERCAYAAN.
39 BAB 39. GARA-GARA RAWON.
40 BAB 40. PESONA DANIEL.
41 BAB 41. SALAH SANGKA.
42 BAB 42. PERJALANAN KE JOGJA
43 BAB 43. PERSELINGKUHAN ABRA.
44 BAB 44. PEMBUKTIAN ABRA.
45 BAB 45. KEADAAN SHASHA.
46 BAB 46. PERCAKAPAN DANIEL-SHASHA.
47 BAB 47. SALAH SANGKA.
48 BAB 48. KENAPA DANIEL?
49 BAN 49. TEDY BEAR.
50 BAB 50. GARA-GARA SI WARNA PASTEL
51 BAB 51. PERINGATAN ARDEN UNTUK DANIEL.
52 BAB 52. KEDATANGAN COGAN(COWO GANTENG).
53 BAB 53. SEBUAH PR(PEKERJAAN RUMAH).
54 BAB 54. KATA PUITIS.
55 BAB 55. PERTANYAAN AYAH.
56 BAB 56. KOPI PEMBUKA HATI.
57 BAB 57. PEMBALASAN DANIEL.
58 BAB 58. EKSPRESI SHASHA.
59 BAB 59. SEBUAH NASEHAT.
60 BAB 60. PASRAH.
61 BAB 61. SALAH SANGKA.
62 BAB 62. SEBUAH PENJELASAN.
63 BAB 63. ULAR BERBISA.
64 BAB 64. MAHAR 20 RIBU.
65 BAB 65. MEROKOK ATAU DIROKOK
66 BAB 66. KEDATANGAN ABRA.
67 BAB 67. DIBALIK SELIMUT.
68 BAB 68. MALAM PERTAMA.
69 BAB 69. PENYESALAN AYAH.
70 BAB 70. INGUS, BUKAN HAHA HIHI
71 BAB 71. KARMA KEDUA?
72 BAB 72. SEPERTI TERSANGKA.
73 BAB 73. NASEHAT MELLY.
74 BAB 74. TERJAWAB NYA TEKA TEKI ULAR BERBISA
75 BAB 75. TERTABRAK.
76 BAB 76. MERENCANAKAN MISI.
77 BAB 77. TERIAKAN MALAM.
78 BAB 78. RAGU-RAGU.
79 BAB 79. EFEK KEJADIAN SEMALAM.
80 BAB 80. ORANG LAIN DI DALAM KAMAR.
81 BAB 81. MERESAHKAN.
82 BAB 82. TAMU TAK DIUNDANG.
83 BAB 83. TAMU MERSAHKAN.
84 BAB 84. BERTEMU DENGAN PENYELAMAT.
85 BAB 85. GARA-GARA AJAKAN MAKAN MALAM.
86 BAB 86. MATI LAMPU.
87 BAB 87. IMPIAN LAIN DARI SHASHA.
88 BAB 88. WISUDA SHASHA.
89 BAB 89. SELEPAS WISUDA.
90 BAB 90. MELEPAS APA?
91 BAB 91. GARA-GARA PMS.
92 BAB 92. SEBUAH ANCAMAN.
93 BAB 93. KEKECEWAAN SHASHA.
94 BAB 94. KEDATANGAN ASIA
95 BAB 95. MENDAPAT PEKERJAAN.
96 BAB 96. GITU-GITUAN.
97 BAB 97. DITILANG.
98 BAB 98. GARA-GARA BUKET BUNGA.
99 BAB 99. TITIK TERANG SI PENGIRIM BUKET.
100 BAB 100. HARI PERTAMA KERJA.
101 BAB 101. KEMUNCULAN ASIA.
102 BAB 102. CERITA TENTANG RIANDA.
103 BAB 103. EFEK LEMBUR.
104 BAB 104. PANGGILAN SAYANG.
105 BAB 105. BERTEMU DION.
106 BAB 106. MENANTI KEHADIRAN.
107 BAB 107. POSESIF.
108 BAB 108. BERTEMU LAGI.
109 BAB 109. SALAH SANGKA.
110 BAB 110. PINGSAN.
111 BAB 111. UCAPAN MANIS DANIEL.
112 BAB 112. SALING BERCERITA.
113 BAB 113. KENCAN PERTAMA.
114 BAB 114. RENCANA HONEY MOON.
115 BAB 115. UCAPAN MENGGELITIK ASIA.
116 BAB 116. KELAKUAN ASIA.
117 BAB 117. KEKECEWAAN DION.
118 BAB 118. SEBUAH RENCANA.
119 BAB 119. PESAN SINGKAT ASIA.
120 BAB 120. CURAHAN HATI.
121 BAB 121. TERLEMPAR BOLA(KEJADIAN YANG SAMA)
122 BAB 122. SEBUAH MIMPI.
123 BAB 123. KEJUTAN.
124 BAB 124. SALAH ORANG.
125 BAB 125. SERBA SALAH.
126 BAB 126. KEBETULAN ATAU TAKDIR.
127 BAB 127. KECEWA.
128 BAB 128. EMOSI DAN RINDU.
129 BAB 129. USIL.
130 BAB 130. SALAH PANGGIL
131 BAB 131. WANITA SELALU BENAR.
132 BAB 132. MENDAPAT DUKUNGAN.
133 BAB 133. PENASARAN.
134 BAB 134. HANYA SEBATAS MIMPI.
135 BAB 135. MEMAKSA IKUT.
136 BAB 136. TANGISAN SHASHA.
137 BAB 137.KEPUTUSAN.
138 BAB 139. TEMPAT BARU.
139 BAB 138. KEPERGIAN SHASHA.
140 BAB 140. MERESAHKAN.
141 BAB 141. KARMA ATAU TAKDIR?
142 BAB 142. MAKAN SIANG.
143 BAB 143. KEDATANGAN ERZA.
144 BAB 148. KECEWA.
145 BAB 144. JEBAKAN KAMAR 369.
146 BAB 146. ULAH SIAPA?
147 BAB 145. DION VS DANIEL.
148 BAB 147. HILANGNYA DION.
149 BAB 149. NEKAT.
150 BAB 150. SALAH KIRIM
151 BAB 151. PERCOBAAN BUNUH DIRI.
152 BAB 152. MASA PENYEMBUHAN.
153 BAB 153. BERTEMU DENGAN DUA KEONG RACUN.
154 BAB 154. JEBAKAN TERINDAH.
155 BAB 155. TERINDAH
156 BAB 156. SURAT PERPISAHAN.
157 BAB 157. SETELAH PERPISAHAN.
158 BAB 158. PERTEMUAN DANIEL DENGAN ECKA.
159 BAB 159. SEMUANYA DEMI ECKA.
160 BAB 160. KEMUNCULAN DION.
161 Bab 161. KEMBALINYA DUA HATI.
162 BAB 162. ADIK UNTUK ECKA.
163 BAB 163. KAOS KERAMAT.
164 BAB 164. KEJUTAN.
165 BAB 165. MULAI BAHAGIA.
166 BAB 166. GARIS DUA.
167 BAB 167. COUVADE SYNDROME.
168 BAB 168. PERSALINAN.
169 BAB 169. KESEDIHAN DANIEL.
170 BAB 170. SEBUAH KEAJAIBAN.
171 BAB 171. JANJI DANIEL.
172 PERKENALAN WAJAH PARA TOKOH.
Episodes

Updated 172 Episodes

1
BAB 1 JURUS JITU ABRA
2
BAB 2 RASA BERSALAH SHASHA
3
BAB 3 SIFAT ASLI ABRA
4
BAB 4 MERASA HINA
5
BAB 5 MENCURI HATI
6
BAB 6 FAKTA BARU
7
BAB 7 MELEPAS ATAU BERTAHAN
8
BAB 8 MENERIMA BEASISWA
9
BAB 9 GEJOLAK HATI ABRA GIOVANI
10
BAB 10 PILIHAN SULIT
11
BAB 11 PERPISAHAN SEMENTARA
12
BAB12 SUASANA BOEING 777
13
BAB 13 BERMALAM DI BATHTUB
14
BAB14 AKU BUKAN PENCURI
15
BAB 15 PERUBAHAN DANIEL
16
BAB 16 RASA BERSALAH JOHAN
17
BAB 17 KECEMBURUAN DANIEL
18
BAB 18 PENYESALAN DAN KEKHAWATIRAN DANIEL
19
BAB 19 JANGAN SEBUT NAMANYA
20
BAB 20 SEBUAH PERTANYAAN
21
BAB 21 TERUNGKAPNYA RAHASIA
22
BAB 22 FRENCH KISS
23
BAB 23 SEBUAH FAKTA
24
BAB 24 PERTEMUAN MELLY DAN SHASHA
25
BAB 25 KEMARAHAN DANIEL
26
BAB 26 SEBUAH KEJUTAN
27
BAB 27 PONSEL MISTERIUS
28
BAB 28 NARKOBA DAN POLISI GADUNGAN
29
BAB 29 MULAI TERUNGKAP
30
BAB 30. INGATAN KELAM(13 TAHUN SILAM)
31
BAB 31. TERUNGKAPNYA DALANG PENCULIKAN
32
BAB 32. JOHAN vs DANIEL
33
BAB 33. KEJUTAN
34
BAB 34. KETAHUAN
35
BAB 35. TERPURUK
36
BAB 36. BERTEMU ALEA
37
BAB 37. HILANGNYA KEN DAN ANTEKNYA
38
BAB 38. KEPERCAYAAN.
39
BAB 39. GARA-GARA RAWON.
40
BAB 40. PESONA DANIEL.
41
BAB 41. SALAH SANGKA.
42
BAB 42. PERJALANAN KE JOGJA
43
BAB 43. PERSELINGKUHAN ABRA.
44
BAB 44. PEMBUKTIAN ABRA.
45
BAB 45. KEADAAN SHASHA.
46
BAB 46. PERCAKAPAN DANIEL-SHASHA.
47
BAB 47. SALAH SANGKA.
48
BAB 48. KENAPA DANIEL?
49
BAN 49. TEDY BEAR.
50
BAB 50. GARA-GARA SI WARNA PASTEL
51
BAB 51. PERINGATAN ARDEN UNTUK DANIEL.
52
BAB 52. KEDATANGAN COGAN(COWO GANTENG).
53
BAB 53. SEBUAH PR(PEKERJAAN RUMAH).
54
BAB 54. KATA PUITIS.
55
BAB 55. PERTANYAAN AYAH.
56
BAB 56. KOPI PEMBUKA HATI.
57
BAB 57. PEMBALASAN DANIEL.
58
BAB 58. EKSPRESI SHASHA.
59
BAB 59. SEBUAH NASEHAT.
60
BAB 60. PASRAH.
61
BAB 61. SALAH SANGKA.
62
BAB 62. SEBUAH PENJELASAN.
63
BAB 63. ULAR BERBISA.
64
BAB 64. MAHAR 20 RIBU.
65
BAB 65. MEROKOK ATAU DIROKOK
66
BAB 66. KEDATANGAN ABRA.
67
BAB 67. DIBALIK SELIMUT.
68
BAB 68. MALAM PERTAMA.
69
BAB 69. PENYESALAN AYAH.
70
BAB 70. INGUS, BUKAN HAHA HIHI
71
BAB 71. KARMA KEDUA?
72
BAB 72. SEPERTI TERSANGKA.
73
BAB 73. NASEHAT MELLY.
74
BAB 74. TERJAWAB NYA TEKA TEKI ULAR BERBISA
75
BAB 75. TERTABRAK.
76
BAB 76. MERENCANAKAN MISI.
77
BAB 77. TERIAKAN MALAM.
78
BAB 78. RAGU-RAGU.
79
BAB 79. EFEK KEJADIAN SEMALAM.
80
BAB 80. ORANG LAIN DI DALAM KAMAR.
81
BAB 81. MERESAHKAN.
82
BAB 82. TAMU TAK DIUNDANG.
83
BAB 83. TAMU MERSAHKAN.
84
BAB 84. BERTEMU DENGAN PENYELAMAT.
85
BAB 85. GARA-GARA AJAKAN MAKAN MALAM.
86
BAB 86. MATI LAMPU.
87
BAB 87. IMPIAN LAIN DARI SHASHA.
88
BAB 88. WISUDA SHASHA.
89
BAB 89. SELEPAS WISUDA.
90
BAB 90. MELEPAS APA?
91
BAB 91. GARA-GARA PMS.
92
BAB 92. SEBUAH ANCAMAN.
93
BAB 93. KEKECEWAAN SHASHA.
94
BAB 94. KEDATANGAN ASIA
95
BAB 95. MENDAPAT PEKERJAAN.
96
BAB 96. GITU-GITUAN.
97
BAB 97. DITILANG.
98
BAB 98. GARA-GARA BUKET BUNGA.
99
BAB 99. TITIK TERANG SI PENGIRIM BUKET.
100
BAB 100. HARI PERTAMA KERJA.
101
BAB 101. KEMUNCULAN ASIA.
102
BAB 102. CERITA TENTANG RIANDA.
103
BAB 103. EFEK LEMBUR.
104
BAB 104. PANGGILAN SAYANG.
105
BAB 105. BERTEMU DION.
106
BAB 106. MENANTI KEHADIRAN.
107
BAB 107. POSESIF.
108
BAB 108. BERTEMU LAGI.
109
BAB 109. SALAH SANGKA.
110
BAB 110. PINGSAN.
111
BAB 111. UCAPAN MANIS DANIEL.
112
BAB 112. SALING BERCERITA.
113
BAB 113. KENCAN PERTAMA.
114
BAB 114. RENCANA HONEY MOON.
115
BAB 115. UCAPAN MENGGELITIK ASIA.
116
BAB 116. KELAKUAN ASIA.
117
BAB 117. KEKECEWAAN DION.
118
BAB 118. SEBUAH RENCANA.
119
BAB 119. PESAN SINGKAT ASIA.
120
BAB 120. CURAHAN HATI.
121
BAB 121. TERLEMPAR BOLA(KEJADIAN YANG SAMA)
122
BAB 122. SEBUAH MIMPI.
123
BAB 123. KEJUTAN.
124
BAB 124. SALAH ORANG.
125
BAB 125. SERBA SALAH.
126
BAB 126. KEBETULAN ATAU TAKDIR.
127
BAB 127. KECEWA.
128
BAB 128. EMOSI DAN RINDU.
129
BAB 129. USIL.
130
BAB 130. SALAH PANGGIL
131
BAB 131. WANITA SELALU BENAR.
132
BAB 132. MENDAPAT DUKUNGAN.
133
BAB 133. PENASARAN.
134
BAB 134. HANYA SEBATAS MIMPI.
135
BAB 135. MEMAKSA IKUT.
136
BAB 136. TANGISAN SHASHA.
137
BAB 137.KEPUTUSAN.
138
BAB 139. TEMPAT BARU.
139
BAB 138. KEPERGIAN SHASHA.
140
BAB 140. MERESAHKAN.
141
BAB 141. KARMA ATAU TAKDIR?
142
BAB 142. MAKAN SIANG.
143
BAB 143. KEDATANGAN ERZA.
144
BAB 148. KECEWA.
145
BAB 144. JEBAKAN KAMAR 369.
146
BAB 146. ULAH SIAPA?
147
BAB 145. DION VS DANIEL.
148
BAB 147. HILANGNYA DION.
149
BAB 149. NEKAT.
150
BAB 150. SALAH KIRIM
151
BAB 151. PERCOBAAN BUNUH DIRI.
152
BAB 152. MASA PENYEMBUHAN.
153
BAB 153. BERTEMU DENGAN DUA KEONG RACUN.
154
BAB 154. JEBAKAN TERINDAH.
155
BAB 155. TERINDAH
156
BAB 156. SURAT PERPISAHAN.
157
BAB 157. SETELAH PERPISAHAN.
158
BAB 158. PERTEMUAN DANIEL DENGAN ECKA.
159
BAB 159. SEMUANYA DEMI ECKA.
160
BAB 160. KEMUNCULAN DION.
161
Bab 161. KEMBALINYA DUA HATI.
162
BAB 162. ADIK UNTUK ECKA.
163
BAB 163. KAOS KERAMAT.
164
BAB 164. KEJUTAN.
165
BAB 165. MULAI BAHAGIA.
166
BAB 166. GARIS DUA.
167
BAB 167. COUVADE SYNDROME.
168
BAB 168. PERSALINAN.
169
BAB 169. KESEDIHAN DANIEL.
170
BAB 170. SEBUAH KEAJAIBAN.
171
BAB 171. JANJI DANIEL.
172
PERKENALAN WAJAH PARA TOKOH.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!