BAB14 AKU BUKAN PENCURI

Jo, cepat kemari sebelum ku bawa gadis ini ke kantor polisi karena ulah mu!!! (ucap Daniel kepada Johan lewat telephone)

Shasha tak percaya saat lelaki perusak handphonenya ini menyebut kata-kata polisi, Dirinya takut jika harus bermasalah di negeri orang. Pikirannya sudah terlalu jauh, dia membayangkan bagaimana berurusan dengan polisi. Tanpa malu-malu dan basa-basi dia menghampiri sumber suara itu.

"Pak, kenapa saya harus dibawa ke kantor polisi? Salah saya apa? Sekarang mari kita bicara logika. Yang pertama, saya masuk ke apartemen dengan baik, kondisi pintu masih bagus tidak ada cacat sama sekali. Untuk password jelas-jelas bang Johan yang memasukkan kata sandi dan dia memintaku untuk menunggunya sampai besok pagi. Yang kedua, coba bapak cek semua isi ruangan ini apa ada yang hilang? Yang ketiga, saya sudah membersihkan kamar mandi bapak hingga bersih dan kinclong. Jadi sebelum bapak melaporkan saya, bapak pikir-pikir dulu. Lagi pula saya tidak mencuri, pak." jelas Shasha tegas dan penuh hati-hati meski terlihat emosi tapi dia berusaha menyembunyikan emosinya.

"Kata siapa kamu tidak mencuri? Kamu tahu definisi mencuri?"

"Menggunakan barang orang lain tanpa ijin." jawab Shasha dengan lancar.

"Sudah tahu kan. Coba sekarang kamu lihat apa yang sedang kamu pakai dan itu milik siapa? Saat kamu mandi, apa kamu tidak berfikir bahwa shampo, sabun, aroma terapi. Itu semua milik siapa?"

Shasha yang menyadari kesalahannya mulai lemas, ingin rasanya dia mengeluarkan air mata.

"Tapi, itu hanya sebuah perlengkapan mandi bukan sesuatu yang berharga, pak." sanggah Shasha yang tak percaya jika barang-barang tersebut dipermasalahkan.

"Jangan bilang hanya. Aku membelinya itu dengan uang."

"Lalu bagaimana dengan handphone ku yang bapak rusak?" tanya Shasha balik.

"Itu bukan tanggung jawab saya, ini apartemen saya jadi saya bebas membuang sesuatu yang bukan milik saya." ucapnya dengan acuh.

Shasha yang bingung bagaimana harus menjawab, semakin dia menjawab maka semakin tersudut dirinya. Ingin marah tapi percuma. Rasanya begitu lelah menghadapi ini, dia tak tahu harus bagaimana. Baru saja kemarin dia merasa beruntung menaiki pesawat dengan kelas mewah, memasuki apartemen mewah dan sekarang dia harus berurusan dengan seseorang yang menjengkelkan.

Kali ini dia mulai berfikir keras untuk mencari alasan yang pas agar lelaki aneh itu tak jadi melaporkan dirinya ke polisi.

Tiba-tiba terlintas sepenggal adegan dirinya bersama pria itu saat di kamar mandi dan dia mendapatkan ide 'apa aku harus merayu nya? bukannya tadi saat kita bertabrakan dia ingin menciumku? ah sudahlah'. batin Shasha sambil menggaruk rambutnya yang tak gatal.

Tak tahu harus berkata apa lagi, waktu cepat berlalu. Shasha berharap Johan akan segera datang dan menjemputnya. Lalu menjelaskan semua duduk persoalan ini.

Dirinya memilih diam dan tak ingin banyak bicara dengan lelaki yang ada di depannya. Lain halnya dengan lelaki di depannya. Dia justru merasa bahagia karena sudah mengerjai habis-habisan gadis berlesung pipi ini dengan dalih akan melaporkan ke polisi karena telah mencuri perlengkapan mandi.

Dalam diam dia berusaha mengingat sesuatu yang pernah terjadi di masa lalu.Dia merasa pernah mengenal gadis yang dituduh mencuri itu. Dipandangnya lekat-lekat gadis didepannya, dari ujung kaki, hingga keatas, bentuk mata yang bulat sangat mirip dengan seseorang yang pernah menolongnya. 'Gadis kecil yang pernah menolongku dulu memiliki lesung pipi, ya betul itu yang paling aku ingat, tapi kenapa mirip dengan dia ya? Bagaimana keadaannya sekarang, mungkin sekarang dia sudah tumbuh dewasa.'

Shasha yang merasa diperhatikan intens oleh lelaki itu merasa tak nyaman. Dia merasa risih jika harus diperhatikan seperti itu, apalagi dirinya yang masih menggunakan handuk begitu juga dengan lelaki itu yang hanya menggunakan boxer. Dia takut akan ada pikiran kotor menghinggapi lelaki itu. Segera Shasha berdiri dan berjalan menuju kamar mandi.

Setengah jam kemudian terdengar suara password berhasil dimasukkan dan pintu mulai terbuka.

Betapa kagetnya Johan saat melihat kondisi bosnya yang sedang duduk bertelanjang dada dan hanya menggunakan boxer sedang sibuk memegang handphonenya sambil membaca majalah bisnis ditemani secangkir kopi.

Johan kaget saat melihat Daniel yang hanya menggunakan boxer sambil meminum kopi

"Niel... Lu gak ngapa-ngapain dia kan? Lu gak begituan kan? Dia masih mudah Niel!

Daniel tak kaget dengan kedatangan Johan yang membuka pintu sendiri, karena biasanya mereka berdua memang seperti itu. Dia kaget saat Johan menuduhnya telah berbuat tak senonoh kepada gadis di dalam kamar mandi itu.

"Jo...Johan....jelaskan padaku siapa gadis yang ada di kamar mandiku dan lancang memasuki kamarku."

Johan yang mendengar pertanyaan dari bosnya tak menggubris dia hanya melewati dan segera menuju kamar mandi untuk mencari keberadaan Shasha. Dia melihat Shasha yang berada di kamar mandi duduk dipojokan sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya serta masih menggunakan handuk yang menutup sebagian tubuhnya.

"Sha, ini aku Johan. Kenapa kamu hanya memakai handuk. Apa dia meniduri paksa dirimu? cepat gunakan pakaianmu. Kamu bisa kedinginan dan sakit." khawatir Johan.

"Lebih baik aku sakit kalau bisa sakit parah." jawab Shasha asal.

"Jadi benar? dia sudah menidurimu dalam kondisi tak sadar?" cerocos Johan.

"Maksudnya bagaimana bang? aku gak paham Abang bicara apa?" tanya Shasha heran.

"Dia memaksamu untuk begituan?"

"Bang, itu terlalu jauh. Aku memakai handuk karena saat aku mandi aku lupa tak membawa pakaianku dan hanya ada handuk di kamar mandi. Lalu aku lilitkan tapi saat akan keluar aku melihat dia berdiri tanpa busana dan hanya sebuah boxer menutupi itunya." jelas Shasha

"Aku kira, " ucap Johan lega. "Cepat pakai pakaianmu!" seru Johan.

"Gak bisa, gak bisa bang!!! Abang gak tahu itu kode sandinya aku taruh di handphone. Saat kemas barang memang aku yang mengemas tapi sahabatku sudah mengubah kata sandinya karena kata sandi yang aku buat terlalu mudah." teriak Shasha frustasi sambil menggaruk rambutnya.

Johan yang lama tak mendengar suara wanita mengomel kini dia sendiri yang frustasi.

"Oke.. Oke tenang. Mana sekarang handphonemu?"

"Hancur! Handphoneku hancur berkeping-keping." rajuk Shasha. "Lelaki itu yang menghancurkannya!" teriak Shasha menangis sambil menunjuk lelaki yang kini muncul dari balik pintu kamar mandi.

"Hei kamu, daripada kamu menangis dan teriak tak jelas segera kamu ganti handuk itu dengan bajumu!! Ni kopermu sudah aku buka!" ucapnya sambil menggelindingkan koper kearah Shasha.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Shasha kini sudah menggunakan pakaian nya. Celana jins hitam ketat, kaos hitam ditambah dengan jaket denim membuat Shasha terlihat makin cantik dan menarik.

"Shasha, duduk sini. Ada yang ingin aku bicarakan." panggil Johan yang sedang duduk di ruang pantry sambil menunggu sarapan.

"Aku minta maaf, kemarin tak seharusnya aku meninggalkanmu dan menyuruhmu untuk tinggal di apartemen ini. Ini adalah apartemen milik bosku. Dan lelaki asing yang merusak handphonemu itu adalah Daniel, bosku."

Shasha kaget namun tetap berusaha santai, "Dia bos? seharusnya jika dia bos tidak perlu mempermasalahkan perlengkapan mandi yang sudah kupakai?" bisik Shasha kepada Johan.

"Dia memang begitu, paling tidak suka barangnya di pakai." bohong Johan, karena sebenarnya dia tahu Daniel telah mengerjai Shasha.

"Bang sekarang kita harus kemana? apa Abang tak ingin mengantarku ke asrama?"

"Iya tapi setelah kita sarapan. Nanti aku akan tunjukkan kampusmu dan aku akan mengajakmu jalan-jalan melihat indahnya kota Helsinki."

"Maaf bang, jalan-jalan nya jangan sekarang. Aku sedang tak enak badan. Lebih baik aku istirahat agar besok staminaku kembali."

"Gak usah manja kamu. Gak enak badan gimana, tadi jelas aku lihat kamu badan baik-baik aja." ketus Daniel yang tiba-tiba muncul dari belakang.

"Baiklah bang, ayo kita mau jalan-jalan kemana?" tanya Shasha dengan menahan emosinya sambil menyembunyikan kekesalannya.

"Dasar tak punya pendirian. Tadi A sekarang B!" celetuk Daniel.

"Maaf pak, bapak ada masalah dengan saya? bukannya masalah kita sudah selesai, lagi pula bang Johan sudah menjelaskan semuanya. " ketus Shasha.

"Selesai kamu bilang! lalu bagaimana kamu mengembalikan air, sabun dan aroma terapi milikku juga handuk ku yang sudah kami pakai itu?"

"Dikembalikan? bapak serius memintaku mengembalikan?" tanya Shasha kesal.

"Hem, cepat balikin! kalau kamu belum bisa balikin jangan harap urusan kita selesai."

"Cukup!! kalian berdua kenapa jadi ramai kayak anak ayam di lepas induknya. Shasha! kamu sudah tahu lawan bicaramu seperti itu lebih baik kamu diam! dan lu Niel sudah tahu ini bukan murni salah nya tapi kamu masih menyalahkannya. Lagi pula dia sudah minta maaf karena memakai barang-barang mu, sudah maafkan saja!" bentak Johan kepada Shasha dan Daniel.

"Gak bisa, gue gak bisa maafin dia dengan mudah."

"Lu, kenapa Niel? biasanya lu gak pernah besarin masalah, jangan-jangan lu cinta sama dia? atau jangan-jangan kalian berdua sebelum aku datang pasti lagi ciuman ya?" ucap Johan asal

"What?? gue jatuh cinta sama dia? cewe gue lebih cantik dan seksi dibanding dia. Jadi gak mungkin lah gue cium dia, gak selera!" ucap Daniel bohong.

"Gak selera! bapak kira saya selera sama bapak. Makanya waktu bapak mau cium saya segera saya tolak." jelas Shasha tanpa rasa salah.

"Ohohoh ... jadi tadi ada yang kecewa ciumannya di tolak?" ledek Johan.

"Ss--iapa yang mau cium?" bantah Daniel dengan suara terbata-bata karena dia malu. "Lu, bener-bener ya Jo, gak ada akhlak ledek bos sendiri!"

"Kamu juga, awas ya! keluar kalian disini. Jangan ganggu hari Mingguku."

Johan hanya terkekeh mendengar ocehan dan usiran bosnya. Tanpa banyak kata dia segera mengajak Shasha keluar dari apartemen itu.

"Ayo aku antar kamu ke asrama, kita sarapan di luar saja.

"Hati-hati ya Nesha Himalaya Ayesha! ingat ya, aku sudah ingat namamu. Kamu tak akan pernah lepas dari bayang-bayangku selama disini." ancam Daniel.

"Maaf pak saya akan jauh dari bayangan bapak. Saya disini karena beasiswa. Jadi, saya gak akan ada waktu buat ketemu bapak lagipula saya juga gak mau bapak membayangi saya. Urusan bapak sama bang Johan bukan sama saya. Saya hanya akan menuruti bang Johan, karena dia adalah staf dari Pak Habibie, Diplomat Indonesia yang ada disini." jelas Shasha lalu segera mengekor mengikuti langkah Johan.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Daniel hanya tersenyum mendengar penjelasan Shasha. Namun ada yang tak biasa dalam hatinya. Jantung yang berdegup kencang saat dekat dengan gadis itu seakan membuatnya lupa dengan kekesalan hatinya pada Asia, kekasihnya. Kini dia merasa bahagia dan kembali seperti dulu dirinya belum mengenal Asia.

Semalam dia melampiaskan kekesalannya dengan minum alkohol. Dirinya marah dengan Asia, kekasihnya yang tak memberinya kabar semenjak kepulangannya ke Indonesia.

Sebenarnya ini bukan kali pertama dia diabaikan oleh kekasihnya. Berulang kali Daniel merasakan kepedihan. Dirinya menganggap Asia marah karena kesibukan Daniel.

Namun perasaan marahnya tiba-tiba hilang saat kejadian beberapa jam yang lalu ketika dirinya tak sadar dan refleks hendak mencium bibir merah merekah gadis berlesung pipi itu. Dirinya merasa menemukan rasa yang dulu pernah ada dan kini mulai kembali lagi. Baiklah akan aku tunjukkan siapa diriku di pertemuan besok.

Terpopuler

Comments

adham fachrozy

adham fachrozy

hahahaa perkara sabun mandi, aroma terapi dan sampo diperkarain🤣🤣, cwonya cari2 nie...
semagat thor idenya bisa aj🤗😎😅

2022-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 JURUS JITU ABRA
2 BAB 2 RASA BERSALAH SHASHA
3 BAB 3 SIFAT ASLI ABRA
4 BAB 4 MERASA HINA
5 BAB 5 MENCURI HATI
6 BAB 6 FAKTA BARU
7 BAB 7 MELEPAS ATAU BERTAHAN
8 BAB 8 MENERIMA BEASISWA
9 BAB 9 GEJOLAK HATI ABRA GIOVANI
10 BAB 10 PILIHAN SULIT
11 BAB 11 PERPISAHAN SEMENTARA
12 BAB12 SUASANA BOEING 777
13 BAB 13 BERMALAM DI BATHTUB
14 BAB14 AKU BUKAN PENCURI
15 BAB 15 PERUBAHAN DANIEL
16 BAB 16 RASA BERSALAH JOHAN
17 BAB 17 KECEMBURUAN DANIEL
18 BAB 18 PENYESALAN DAN KEKHAWATIRAN DANIEL
19 BAB 19 JANGAN SEBUT NAMANYA
20 BAB 20 SEBUAH PERTANYAAN
21 BAB 21 TERUNGKAPNYA RAHASIA
22 BAB 22 FRENCH KISS
23 BAB 23 SEBUAH FAKTA
24 BAB 24 PERTEMUAN MELLY DAN SHASHA
25 BAB 25 KEMARAHAN DANIEL
26 BAB 26 SEBUAH KEJUTAN
27 BAB 27 PONSEL MISTERIUS
28 BAB 28 NARKOBA DAN POLISI GADUNGAN
29 BAB 29 MULAI TERUNGKAP
30 BAB 30. INGATAN KELAM(13 TAHUN SILAM)
31 BAB 31. TERUNGKAPNYA DALANG PENCULIKAN
32 BAB 32. JOHAN vs DANIEL
33 BAB 33. KEJUTAN
34 BAB 34. KETAHUAN
35 BAB 35. TERPURUK
36 BAB 36. BERTEMU ALEA
37 BAB 37. HILANGNYA KEN DAN ANTEKNYA
38 BAB 38. KEPERCAYAAN.
39 BAB 39. GARA-GARA RAWON.
40 BAB 40. PESONA DANIEL.
41 BAB 41. SALAH SANGKA.
42 BAB 42. PERJALANAN KE JOGJA
43 BAB 43. PERSELINGKUHAN ABRA.
44 BAB 44. PEMBUKTIAN ABRA.
45 BAB 45. KEADAAN SHASHA.
46 BAB 46. PERCAKAPAN DANIEL-SHASHA.
47 BAB 47. SALAH SANGKA.
48 BAB 48. KENAPA DANIEL?
49 BAN 49. TEDY BEAR.
50 BAB 50. GARA-GARA SI WARNA PASTEL
51 BAB 51. PERINGATAN ARDEN UNTUK DANIEL.
52 BAB 52. KEDATANGAN COGAN(COWO GANTENG).
53 BAB 53. SEBUAH PR(PEKERJAAN RUMAH).
54 BAB 54. KATA PUITIS.
55 BAB 55. PERTANYAAN AYAH.
56 BAB 56. KOPI PEMBUKA HATI.
57 BAB 57. PEMBALASAN DANIEL.
58 BAB 58. EKSPRESI SHASHA.
59 BAB 59. SEBUAH NASEHAT.
60 BAB 60. PASRAH.
61 BAB 61. SALAH SANGKA.
62 BAB 62. SEBUAH PENJELASAN.
63 BAB 63. ULAR BERBISA.
64 BAB 64. MAHAR 20 RIBU.
65 BAB 65. MEROKOK ATAU DIROKOK
66 BAB 66. KEDATANGAN ABRA.
67 BAB 67. DIBALIK SELIMUT.
68 BAB 68. MALAM PERTAMA.
69 BAB 69. PENYESALAN AYAH.
70 BAB 70. INGUS, BUKAN HAHA HIHI
71 BAB 71. KARMA KEDUA?
72 BAB 72. SEPERTI TERSANGKA.
73 BAB 73. NASEHAT MELLY.
74 BAB 74. TERJAWAB NYA TEKA TEKI ULAR BERBISA
75 BAB 75. TERTABRAK.
76 BAB 76. MERENCANAKAN MISI.
77 BAB 77. TERIAKAN MALAM.
78 BAB 78. RAGU-RAGU.
79 BAB 79. EFEK KEJADIAN SEMALAM.
80 BAB 80. ORANG LAIN DI DALAM KAMAR.
81 BAB 81. MERESAHKAN.
82 BAB 82. TAMU TAK DIUNDANG.
83 BAB 83. TAMU MERSAHKAN.
84 BAB 84. BERTEMU DENGAN PENYELAMAT.
85 BAB 85. GARA-GARA AJAKAN MAKAN MALAM.
86 BAB 86. MATI LAMPU.
87 BAB 87. IMPIAN LAIN DARI SHASHA.
88 BAB 88. WISUDA SHASHA.
89 BAB 89. SELEPAS WISUDA.
90 BAB 90. MELEPAS APA?
91 BAB 91. GARA-GARA PMS.
92 BAB 92. SEBUAH ANCAMAN.
93 BAB 93. KEKECEWAAN SHASHA.
94 BAB 94. KEDATANGAN ASIA
95 BAB 95. MENDAPAT PEKERJAAN.
96 BAB 96. GITU-GITUAN.
97 BAB 97. DITILANG.
98 BAB 98. GARA-GARA BUKET BUNGA.
99 BAB 99. TITIK TERANG SI PENGIRIM BUKET.
100 BAB 100. HARI PERTAMA KERJA.
101 BAB 101. KEMUNCULAN ASIA.
102 BAB 102. CERITA TENTANG RIANDA.
103 BAB 103. EFEK LEMBUR.
104 BAB 104. PANGGILAN SAYANG.
105 BAB 105. BERTEMU DION.
106 BAB 106. MENANTI KEHADIRAN.
107 BAB 107. POSESIF.
108 BAB 108. BERTEMU LAGI.
109 BAB 109. SALAH SANGKA.
110 BAB 110. PINGSAN.
111 BAB 111. UCAPAN MANIS DANIEL.
112 BAB 112. SALING BERCERITA.
113 BAB 113. KENCAN PERTAMA.
114 BAB 114. RENCANA HONEY MOON.
115 BAB 115. UCAPAN MENGGELITIK ASIA.
116 BAB 116. KELAKUAN ASIA.
117 BAB 117. KEKECEWAAN DION.
118 BAB 118. SEBUAH RENCANA.
119 BAB 119. PESAN SINGKAT ASIA.
120 BAB 120. CURAHAN HATI.
121 BAB 121. TERLEMPAR BOLA(KEJADIAN YANG SAMA)
122 BAB 122. SEBUAH MIMPI.
123 BAB 123. KEJUTAN.
124 BAB 124. SALAH ORANG.
125 BAB 125. SERBA SALAH.
126 BAB 126. KEBETULAN ATAU TAKDIR.
127 BAB 127. KECEWA.
128 BAB 128. EMOSI DAN RINDU.
129 BAB 129. USIL.
130 BAB 130. SALAH PANGGIL
131 BAB 131. WANITA SELALU BENAR.
132 BAB 132. MENDAPAT DUKUNGAN.
133 BAB 133. PENASARAN.
134 BAB 134. HANYA SEBATAS MIMPI.
135 BAB 135. MEMAKSA IKUT.
136 BAB 136. TANGISAN SHASHA.
137 BAB 137.KEPUTUSAN.
138 BAB 139. TEMPAT BARU.
139 BAB 138. KEPERGIAN SHASHA.
140 BAB 140. MERESAHKAN.
141 BAB 141. KARMA ATAU TAKDIR?
142 BAB 142. MAKAN SIANG.
143 BAB 143. KEDATANGAN ERZA.
144 BAB 148. KECEWA.
145 BAB 144. JEBAKAN KAMAR 369.
146 BAB 146. ULAH SIAPA?
147 BAB 145. DION VS DANIEL.
148 BAB 147. HILANGNYA DION.
149 BAB 149. NEKAT.
150 BAB 150. SALAH KIRIM
151 BAB 151. PERCOBAAN BUNUH DIRI.
152 BAB 152. MASA PENYEMBUHAN.
153 BAB 153. BERTEMU DENGAN DUA KEONG RACUN.
154 BAB 154. JEBAKAN TERINDAH.
155 BAB 155. TERINDAH
156 BAB 156. SURAT PERPISAHAN.
157 BAB 157. SETELAH PERPISAHAN.
158 BAB 158. PERTEMUAN DANIEL DENGAN ECKA.
159 BAB 159. SEMUANYA DEMI ECKA.
160 BAB 160. KEMUNCULAN DION.
161 Bab 161. KEMBALINYA DUA HATI.
162 BAB 162. ADIK UNTUK ECKA.
163 BAB 163. KAOS KERAMAT.
164 BAB 164. KEJUTAN.
165 BAB 165. MULAI BAHAGIA.
166 BAB 166. GARIS DUA.
167 BAB 167. COUVADE SYNDROME.
168 BAB 168. PERSALINAN.
169 BAB 169. KESEDIHAN DANIEL.
170 BAB 170. SEBUAH KEAJAIBAN.
171 BAB 171. JANJI DANIEL.
172 PERKENALAN WAJAH PARA TOKOH.
Episodes

Updated 172 Episodes

1
BAB 1 JURUS JITU ABRA
2
BAB 2 RASA BERSALAH SHASHA
3
BAB 3 SIFAT ASLI ABRA
4
BAB 4 MERASA HINA
5
BAB 5 MENCURI HATI
6
BAB 6 FAKTA BARU
7
BAB 7 MELEPAS ATAU BERTAHAN
8
BAB 8 MENERIMA BEASISWA
9
BAB 9 GEJOLAK HATI ABRA GIOVANI
10
BAB 10 PILIHAN SULIT
11
BAB 11 PERPISAHAN SEMENTARA
12
BAB12 SUASANA BOEING 777
13
BAB 13 BERMALAM DI BATHTUB
14
BAB14 AKU BUKAN PENCURI
15
BAB 15 PERUBAHAN DANIEL
16
BAB 16 RASA BERSALAH JOHAN
17
BAB 17 KECEMBURUAN DANIEL
18
BAB 18 PENYESALAN DAN KEKHAWATIRAN DANIEL
19
BAB 19 JANGAN SEBUT NAMANYA
20
BAB 20 SEBUAH PERTANYAAN
21
BAB 21 TERUNGKAPNYA RAHASIA
22
BAB 22 FRENCH KISS
23
BAB 23 SEBUAH FAKTA
24
BAB 24 PERTEMUAN MELLY DAN SHASHA
25
BAB 25 KEMARAHAN DANIEL
26
BAB 26 SEBUAH KEJUTAN
27
BAB 27 PONSEL MISTERIUS
28
BAB 28 NARKOBA DAN POLISI GADUNGAN
29
BAB 29 MULAI TERUNGKAP
30
BAB 30. INGATAN KELAM(13 TAHUN SILAM)
31
BAB 31. TERUNGKAPNYA DALANG PENCULIKAN
32
BAB 32. JOHAN vs DANIEL
33
BAB 33. KEJUTAN
34
BAB 34. KETAHUAN
35
BAB 35. TERPURUK
36
BAB 36. BERTEMU ALEA
37
BAB 37. HILANGNYA KEN DAN ANTEKNYA
38
BAB 38. KEPERCAYAAN.
39
BAB 39. GARA-GARA RAWON.
40
BAB 40. PESONA DANIEL.
41
BAB 41. SALAH SANGKA.
42
BAB 42. PERJALANAN KE JOGJA
43
BAB 43. PERSELINGKUHAN ABRA.
44
BAB 44. PEMBUKTIAN ABRA.
45
BAB 45. KEADAAN SHASHA.
46
BAB 46. PERCAKAPAN DANIEL-SHASHA.
47
BAB 47. SALAH SANGKA.
48
BAB 48. KENAPA DANIEL?
49
BAN 49. TEDY BEAR.
50
BAB 50. GARA-GARA SI WARNA PASTEL
51
BAB 51. PERINGATAN ARDEN UNTUK DANIEL.
52
BAB 52. KEDATANGAN COGAN(COWO GANTENG).
53
BAB 53. SEBUAH PR(PEKERJAAN RUMAH).
54
BAB 54. KATA PUITIS.
55
BAB 55. PERTANYAAN AYAH.
56
BAB 56. KOPI PEMBUKA HATI.
57
BAB 57. PEMBALASAN DANIEL.
58
BAB 58. EKSPRESI SHASHA.
59
BAB 59. SEBUAH NASEHAT.
60
BAB 60. PASRAH.
61
BAB 61. SALAH SANGKA.
62
BAB 62. SEBUAH PENJELASAN.
63
BAB 63. ULAR BERBISA.
64
BAB 64. MAHAR 20 RIBU.
65
BAB 65. MEROKOK ATAU DIROKOK
66
BAB 66. KEDATANGAN ABRA.
67
BAB 67. DIBALIK SELIMUT.
68
BAB 68. MALAM PERTAMA.
69
BAB 69. PENYESALAN AYAH.
70
BAB 70. INGUS, BUKAN HAHA HIHI
71
BAB 71. KARMA KEDUA?
72
BAB 72. SEPERTI TERSANGKA.
73
BAB 73. NASEHAT MELLY.
74
BAB 74. TERJAWAB NYA TEKA TEKI ULAR BERBISA
75
BAB 75. TERTABRAK.
76
BAB 76. MERENCANAKAN MISI.
77
BAB 77. TERIAKAN MALAM.
78
BAB 78. RAGU-RAGU.
79
BAB 79. EFEK KEJADIAN SEMALAM.
80
BAB 80. ORANG LAIN DI DALAM KAMAR.
81
BAB 81. MERESAHKAN.
82
BAB 82. TAMU TAK DIUNDANG.
83
BAB 83. TAMU MERSAHKAN.
84
BAB 84. BERTEMU DENGAN PENYELAMAT.
85
BAB 85. GARA-GARA AJAKAN MAKAN MALAM.
86
BAB 86. MATI LAMPU.
87
BAB 87. IMPIAN LAIN DARI SHASHA.
88
BAB 88. WISUDA SHASHA.
89
BAB 89. SELEPAS WISUDA.
90
BAB 90. MELEPAS APA?
91
BAB 91. GARA-GARA PMS.
92
BAB 92. SEBUAH ANCAMAN.
93
BAB 93. KEKECEWAAN SHASHA.
94
BAB 94. KEDATANGAN ASIA
95
BAB 95. MENDAPAT PEKERJAAN.
96
BAB 96. GITU-GITUAN.
97
BAB 97. DITILANG.
98
BAB 98. GARA-GARA BUKET BUNGA.
99
BAB 99. TITIK TERANG SI PENGIRIM BUKET.
100
BAB 100. HARI PERTAMA KERJA.
101
BAB 101. KEMUNCULAN ASIA.
102
BAB 102. CERITA TENTANG RIANDA.
103
BAB 103. EFEK LEMBUR.
104
BAB 104. PANGGILAN SAYANG.
105
BAB 105. BERTEMU DION.
106
BAB 106. MENANTI KEHADIRAN.
107
BAB 107. POSESIF.
108
BAB 108. BERTEMU LAGI.
109
BAB 109. SALAH SANGKA.
110
BAB 110. PINGSAN.
111
BAB 111. UCAPAN MANIS DANIEL.
112
BAB 112. SALING BERCERITA.
113
BAB 113. KENCAN PERTAMA.
114
BAB 114. RENCANA HONEY MOON.
115
BAB 115. UCAPAN MENGGELITIK ASIA.
116
BAB 116. KELAKUAN ASIA.
117
BAB 117. KEKECEWAAN DION.
118
BAB 118. SEBUAH RENCANA.
119
BAB 119. PESAN SINGKAT ASIA.
120
BAB 120. CURAHAN HATI.
121
BAB 121. TERLEMPAR BOLA(KEJADIAN YANG SAMA)
122
BAB 122. SEBUAH MIMPI.
123
BAB 123. KEJUTAN.
124
BAB 124. SALAH ORANG.
125
BAB 125. SERBA SALAH.
126
BAB 126. KEBETULAN ATAU TAKDIR.
127
BAB 127. KECEWA.
128
BAB 128. EMOSI DAN RINDU.
129
BAB 129. USIL.
130
BAB 130. SALAH PANGGIL
131
BAB 131. WANITA SELALU BENAR.
132
BAB 132. MENDAPAT DUKUNGAN.
133
BAB 133. PENASARAN.
134
BAB 134. HANYA SEBATAS MIMPI.
135
BAB 135. MEMAKSA IKUT.
136
BAB 136. TANGISAN SHASHA.
137
BAB 137.KEPUTUSAN.
138
BAB 139. TEMPAT BARU.
139
BAB 138. KEPERGIAN SHASHA.
140
BAB 140. MERESAHKAN.
141
BAB 141. KARMA ATAU TAKDIR?
142
BAB 142. MAKAN SIANG.
143
BAB 143. KEDATANGAN ERZA.
144
BAB 148. KECEWA.
145
BAB 144. JEBAKAN KAMAR 369.
146
BAB 146. ULAH SIAPA?
147
BAB 145. DION VS DANIEL.
148
BAB 147. HILANGNYA DION.
149
BAB 149. NEKAT.
150
BAB 150. SALAH KIRIM
151
BAB 151. PERCOBAAN BUNUH DIRI.
152
BAB 152. MASA PENYEMBUHAN.
153
BAB 153. BERTEMU DENGAN DUA KEONG RACUN.
154
BAB 154. JEBAKAN TERINDAH.
155
BAB 155. TERINDAH
156
BAB 156. SURAT PERPISAHAN.
157
BAB 157. SETELAH PERPISAHAN.
158
BAB 158. PERTEMUAN DANIEL DENGAN ECKA.
159
BAB 159. SEMUANYA DEMI ECKA.
160
BAB 160. KEMUNCULAN DION.
161
Bab 161. KEMBALINYA DUA HATI.
162
BAB 162. ADIK UNTUK ECKA.
163
BAB 163. KAOS KERAMAT.
164
BAB 164. KEJUTAN.
165
BAB 165. MULAI BAHAGIA.
166
BAB 166. GARIS DUA.
167
BAB 167. COUVADE SYNDROME.
168
BAB 168. PERSALINAN.
169
BAB 169. KESEDIHAN DANIEL.
170
BAB 170. SEBUAH KEAJAIBAN.
171
BAB 171. JANJI DANIEL.
172
PERKENALAN WAJAH PARA TOKOH.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!