Setelah hilang rasa jengkelnya Shasha mulai merasa lelah, keringatnya sudah meluncur bebas bagai air hujan yang turun tanpa permisi.
Dirinya yang sudah lusuh mulai menyiapkan air ke dalam bathub, setelah diisi segera Shasha menambahkan aroma terapi beberapa tetes saja. Kini Shasha sudah berada dalam rendaman air mawar hangat, dirinya merasa nyaman dan sekejap beberapa beban pikirnya juga sirna untuk sementara bagai debu yang hilang dibawa oleh angin.
Cukup lama berendam membuat dirinya merasa kembali bugar. Tapi ada yang kurang ternyata dirinya lupa tidak membawa baju dan juga handuk, beruntung kala dirinya melihat banyak handuk tertata rapi di lemari paling ujung dekat westafel. Dipakainya handuk tersebut, handuk berukuran sedang itu dibalutkan ke tubuh hingga berhasil menutup sebagian tubuhnya.
Ceklek(suara pintu dibuka)
Betapa kaget dirinya melihat ada lelaki dengan tinggi sekitar 40 cm dari tingginya yang hanya berukuran 150 cm, bertelanjang dada dan hanya menggunakan boxer berwarna biru dongker. Badan atletis sungguh membuat kaum hawa tergoda jika memandang. Namun tidak bagi Shasha, yang Shasha lakukan saat ini hanya berdiri di depan pintu kamar mandi. Dia tak sanggup jika harus melangkahkan kakinya, karena saat ini Shasha sedang ketakutan.
Pikirannya kembali berselancar ke beberapa tahun lalu dimana Abra memaksa dirinya untuk melakukan hubungan yang tak seharusnya mereka lakukan. Beruntung lelaki itu tak dapat melihat Shasha yang berada di depan kamar mandi karena Shasha berada dibelakang lelaki itu. Lelaki itu berdiri dengan langkah tak kokoh, dan sesekali berjalan dengan gaya sempoyongan, sepertinya dia sedang terpengaruh oleh alkohol.
Shasha yang ketakutan mulai mengeluarkan keringat dingin, keringat itu membasahi kening kemudian turun ke pelipis mata perlahan turun menuju pipi dan mendarat sukses jatuh kebawah tepatnya membasahi handuk yang sedang dipakainya.
Shasha tersadar kalah terdengar suara bunyi alarm ayam berkokok yang muncul dari handphone miliknya. Handphonenya yang dia letakkan di atas tempat tidur.
"Suara apa itu? kenapa ada suara kukuruyuk di kamarku?" ucap lelaki itu dengan nada khas orang mabuk.
Kkuukkuruuyyuuk... Kkuukkuruuyyuuk...
"Ayam siapa yang berada di kamarku!! hei kamu yang ada di kamarku keluarrrrrr! jangan menggangguku. Aku sedang tidak ingin bermain-main. Keluar!" teriak Daniel keras sambil berusaha mencari sumber suara dengan langkah sempoyongan.
Ditemukannya sumber suara itu segera diraihnya handphone tersebut lalu_
Praang!.. (suara handphone jatuh)
"Hahahaha, suara ayamnya sudah hilang," girang Daniel.
Shasha yang tahu bahwa suara pecah itu adalah suara handphonenya yang kini pecah berkeping-keping karena lemparan yang dilakukan pria itu.
Hikkss.. Hikkss..(suara tangis Shasha lirih yang hanya bisa di dengar dirinya). Dia sendiri tidak dapat protes keluar memarahi orang yang telah melempar handphone nya. Dia tak mungkin keluar hanya dengan menggunakan handuk yang melilit separuh badannya.
"Issssh, handuk ini terlihat seksi jika aku harus memaksa keluar. Tapi jika aku tidak keluar maka semalaman aku akan tidur d kamar mandi," gerutu Shasha. Pasrah dengan kenyataan, mau tak mau dirinya harus tidur di didalam kamar mandi. Dia mengambil semua handuk yang sudah tersedia disana lalu di tata nya dan sisanya dia gunakan sebagai selimut.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Di dalam kamar mandi Shasha mulai menebak siapa lelaki yang berdiri sempoyongan itu. Lelah memikirkan itu Shasha mencoba memejamkan matanya namun tak kunjung bisa terpejam karena berulang kali terdengar suara teriakan dan ocehan.
"Kemana saja kamu? kenapa kamu pergi begitu lama?".
"Aku mencintaimu Asia.. Aku ini kekasih mu...hahaha hahaha tapi lebih mirip kekasih gelap dan tak dianggap. Kamu harus jadi istriku."
"Aku akan umumkan ke dunia kalau aku ini kekasihmu, please kita jangan maen petak umpet lagi ya, hikkkss... hikksss," rengek lelaki berbadan tinggi itu lalu dia tertawa_hahahaha hahaha.
Berulang kali Shasha mendengar suara-suara ricuh hingga membuat Shasha susah tidur.
Terlihat jelas jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi, jam yang terpasang di area dekat closet, sepertinya jam itu sengaja dipasang oleh pemiliknya agar dia tak terlambat. Shasha mulai merasakan kantuk yang luar biasa, perlahan suara bising itu sudah tak terdengar hingga dia perlahan tertidur dan memasuki alam mimpi.
Entah mimpi apa yang dialami Shasha yang jelas dia menaiki Boeing 777 dengan kelas bisnis hingga terjebak tidur di kamar mandi itu adalah mimpi nyata nya.
Sudah berapa lama Shasha tertidur, dirinya tak ingat yang pasti sekarang dia terbangun cepat kala mendengar suara pintu yang dipaksa untuk dibuka dari luar
Ceklek... Ceklek..
Ceklek... Ceklek..
Shasha sadar bahwa lelaki pemabuk tersebut hendak masuk ke dalam kamar mandi.
"Ada apa dengan pintu ini? Kenapa aku tak dapat membukanya? Apa pengaruh alkohol ini benar-benar kuat?" monolog lelaki itu.
Dia mulai kembali ke tempat tidur dan berusaha sadar sepenuhnya.
Lelaki itu berjalan menuju pantry da mulai membasahi wajahnya dengan air diambilnya dari kran tempat mencuci piring.
Ditempat lain yaitu kamar mandi, Shasha bingung harus bagaimana. Karena tidak mungkin dia terjebak di kamar mandi selamanya, dia hanya bisa berharap Bang Johan dapat segera datang menjemputnya.
Lelaki itu sekarang sudah 100% sadar, dia heran saat menuju ruang tamu karena dia melihat ada sepasang sepatu sneaker model wanita dengan warna pink hampir kecoklatan. Di hampiri nya sepatu itu, dicobanya tapi ukuran yang kecil baginya. Pikirannya mulai tak karuan, kini dia segera berlari menuju kamar dan dia menemukan sebuah koper dengan gambar Teddy Bear warna cokelat dilengkapi dengan tas kecil.
Dibukanya tas kecil tersebut dan dia menemukan beberapa dokumen penting lengkap dengan paspor dan tanda pengenal. Dibukanya isi dokumen tersebut lalu dibacanya dan dimengerti bahwa ada seorang wanita yang masuk ke apartemennya.
Segera dia menuju ke kamar mandi dan berusaha mengetuk kamar mandi itu.
Tok tok ...tok..
"Hei, kamu yang ada di dalam. Keluar!!"
Perintah itu tak di gubris oleh Shasha karena dia takut tak tahu bagaimana harus muncul dan menatap wajah yang dia sendiri tidak tahu bentuk nya yang jelas ekspresi dari si pemilik wajah pasti menakutkan.
"Saya bilang keluar! Cepat keluar! Dalam hitungan mundur kamu tak keluar aku akan dobrak pintu ini!"
Shasha masih bingung, kini dia memutuskan untuk membuka pintu dan sudah menyiapkan rangkaian penjelasan yang tepat untuk diucapkan.
Shasha mulai membuka pintu tanpa diduga bersamaan dengan lelaki itu mendobrak. Kini tubuh mereka saling bertabrakan dan membuat Shasha terjatuh karena tertubruk tubuh lelaki itu Tubuh yang ukurannya lebih besar dari Shasha. Beruntung lelaki itu tanggap dan sadar jika lawan yang ada di depannya adalah seorang wanita dengan tubuh yang separuh dari dirinya, segera ditariknya Shasha hingga dialah yang terjatuh diikuti oleh Shasha yang mendarat tepat di atasnya.
Shasha yang baru merasakan berada di atas tubuh merasakan desiran aneh, wajah mereka yang saling menatap satu sama lain. Dilihatnya wajah tampan, bulu halus yang tumbuh disekitar dagu, bibir merah tipis, dilengkapi hidung yang tak begitu mancung namun tetap terlihat sungguh tampan.
Begitu juga dengan lelaki itu yang melihat Shasha. Kecantikan natural dilengkapi dengan mata indah berwarna hitam, hidung mancung, serta bibir seksi berwarna merah serta lesung pipi yang menempel setia membuat kecantikannya makin terlihat.
Cukup lama kedua insan tersebut saling memandang dengan berbagai pikiran dalam benak mereka.
Lelaki tersebut tanpa sadar membalikkan tubuh Shasha ke posisi bawah, Shasha menurut mengikuti ritme tersebut tanpa penolakan. Saat lelaki itu hendak menyerang bibir lembut tiba-tiba Shasha merasakan sesuatu yang muncul dari balik sebuah boxer biru dongker yang menancap di pahanya. Dan itu sukses membuat Shasha berteriak karena kaget, dia mengira ada cicak masuk ke dalam tubuh pria itu.
Shasha berdiri dengan memegangi handuk yang hampir melorot, sedangkan lelaki itu merasa malu dan canggung karena perlakuan refleks yang tak direncanakan itu terjadi begitu saja. Dirinya sendiri baru kali ini merasakan sesuatu yang berbeda padahal sebelumnya dia sudah merasakan berciuman panas dengan Asia, kekasihnya.
Lelaki itu berusaha menyembunyikan wajah semu nya dengan berdehem dan berusaha mengalihkan pandangan nya dari Shasha.
Ehem.. Ehem.. (suara dehem pria itu)
"Jelaskan siapa kamu?"
Shasha mulai menjelaskan siapa dirinya dan menjelaskan bagaimana cerita dia sampai bisa berada di apartemen ini namun belum selesai Shasha berucap lelaki itu menyela penjelasan Shasha.
"Tunggu, saya belum bertanya cara kamu bisa berada disini. Aku sanksi dengan semua ucapan mu. Segera kamu hubungi nomor orang yang mengajak mu kemari."
"Gak bisa pak, handphone saya rusak."
"Dasar ceroboh! sudah tahu di tempat baru malah handphone rusak."
"Handphone itu rusak semalam karena ada orang asing yang tak suka mendengar suara ayam." ketus Shasha karena dia tak terima dirinya dibilang ceroboh.
"Oooohhh... jadi suara ayam itu berasal dari handphone milikmu."
"Iya dan handphone itu sekarang sudah hancur tak beraturan." jelas Shasha dengan lemas karena dia melihat kepingan handphone nya yang berhamburan.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Daniel sebenarnya tahu siapa gadis yang ada dikamar nya itu karena sebelumnya dia sempat membuka beberapa dokumen yang ada pada tas kecil tersebut. Segera dia menghubungi Johan dan meminta penjelasan serta perhitungan karena telah berani memasukkan wanita kedalam apartemen miliknya.
Jo, cepat kemari sebelum ku bawa gadis ini ke kantor polisi karena ulah mu!!! (ucap Daniel kepada Johan lewat telephone)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Pramita K
ringtone bunyi ayam 🤣
2022-06-17
0
adham fachrozy
thor kanapa Shasha gak mw dicium,,di cium aj biar seru
2022-04-10
0
yune hemawan
putus aja sama Abra, yg lain masih banyak
2022-04-06
1