Fakta tentang foto yang telah dilihatnya beberapa hari lalu telah membuatnya uring-uringan sendiri sedangkan Abra sama sekali tidak membalas pesan yang dikirim oleh Shasha, hingga membuat dirinya semakin emosi.
Ketika mereka putus karena pelecehan itu, Shasha masih memberinya kesempatan kedua. Karena dia ingin membuktikan kepada Abra bahwa wanita adalah makhluk yang harus dilindungi bukan dibuat sembarangan dan tidak semuanya hubungan itu harus dibumbui dengan perilaku yang menyimpang.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Berhari-hari Shasha menunggu kabar dari kekasihnya itu namun tak kunjung ada kabar. Sudah hampir 14 hari Abra masih belum membalas pesan Shasha hingga membuat Shasha berjanji untuk memblokir nomor Abra. Intinya Shasha tidak lagi membutuhkan penjelasan tentang beberapa foto antara Abra dengan ke dua wanita tersebut. Baginya itu sudah menjadi bukti akurat yang menjelaskan tentang perselingkuhan Abra.
Malamnya, saat Shasha sedang bersantai sendirian di balkon sambil ditemani alunan lagu syahdu kesukaannya yaitu Easy On Me, milik Adele. Dirinya yang terhanyut dengan lirik dari lagu tersebut teringat akan perjuangan cintanya yang tak dihargai Abra. Padahal sudah bertahun-tahun mereka menjalin hubungan.
Tak terasa air mata jatuh membasahi pipinya saat mengingat nama dari dua wanita yang beberapa hari dicarinya di sosmed. Hembusan nafasnya terdengar berat karena dia sedang menahan sebuah rasa yang teramat sakit dalam hatinya.
Tok...tok....(terdengar suara ketukan pintu dari dalam).
Segera Shasha membuka pintu kamarnya, dirinya penasaran dengan siapa yang datang mengetuk pintunya padahal sekarang malam Minggu seharusnya tak ada orang di kos sedangkan sekarang masih menunjukkan pukul delapan malam. Biasanya saat malam Minggu para penghuni kos akan datang paling malam, sekitar jam 10 malam.
Dari balik pintu muncul sosok yang dikenalnya, yaitu kanjeng mami, sang ibu kos.
"Aku dengar ada suara musik yang sangat keras, Mami kira tak ada orang dikamar." ucapnya sambil tersenyum
"Shasha ada di kamar Mi, Shasha paling anti keluar malam Minggu."
"Kenapa?"
"Shasha tak suka keramaian."
"Tapi, Shasha punya pacar?"
"Kenapa Mi? Hem ... kasih tahu gak ya?" goda Shasha.
"Iya dunk kasih tahu, Mami kepo tahu."
"Ada Mi, tapi kami berbeda kota."
"Oh ... Mami kira kamu jomblo, kalau jomblo kan bisa Mami kenalin sama anak teman arisan."
"Haha ... Shasha sudah ada kug."
"Baiklah, kalau gitu Mami turun dulu ya, mau lanjut nonton Drakor.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Setelah kedatangan kanjeng ibu kosnya, kini Shasha melanjutkan aktivitasnya yang tertunda tadi. Shasha yang asyik mendengarkan musik terpaksa harus berhenti karena terdengar nada panggilan dari ponselnya berulang kali, dia sendiri lupa seharusnya mengubah mode panggilannya menjadi getar.
Shasha kaget karena nama Abra muncul di handphonenya bukannya aku sudah memblokir nomornya ? Kenapa dia bisa menghubungiku! haduh sepetinya aku salah nomor.
Lama membiarkan telefon berdering akhirnya panggilan tersebut mati Shasha dengan segera mengambil ponselnya karena akan memblokir nomor Abra, namun tanpa sengaja dia memencet tombol hijau dan akhirnya menerima panggilan telepon Abra.
Abra : "Sha, darimana saja kamu? Kenapa baru angkat telepon ku?"
Shasha yang masih diam sengaja tak langsung menjawab pertanyaan Abra
Abra : "Sha ... Shasha ... Kamu dengerin aku kan?"
Abra : "Sha..!" panggil nya ulang.
"Don't be childish! aku tahu kamu marah tapi dengarkan penjelasan ku dulu, Riko adalah wanita yang aku pacari sebelum kamu sedangkan Rosul itu entah siapa dia, yang jelas dia begitu mengidolakan aku." jelas Abra dengan nafa memelas agar Shasha percaya dengan ucapannya.
Shasha : "Ha ... hebat banget kakak rangkai ceritanya. Kakak pikir semudah itu aku percaya! Riko. wanita yang kakak pacari sebelum aku lalu bagaimana dia bisa upload foto kalian berdua di bulan saat kita libur semester bersama. Saat itu aku masih ingat kakak tiba-tiba pamit agar dapat segera kembali karena paman akan datang besok pagi ke apartemen. Jadi pertemuan kita hanya sehari. Sedangkan untuk Rose Ul itu dia menuliskan keterangan susah memang punya pacar seorang calon kedokteran apa pun harus steril . Jelas-jelas ada kata PACAR."
Abra : "Kamu cemburu?"
Shasha : "Pastilah!"
Abra : "Akhirnya aku berhasil."
Shasha : "Maksudnya bagaimana ya?"
Abra : "Dua orang wanita itu adalah temanku jadi aku meminta mereka untuk upload foto-foto kami di sosmed. Jadi,saat aku liburan denganmu aku sengaja memberitahu dua nama tersebut agar kamu penasaran. Hahahaha ... "
Shasha tak percaya begitu saja dengan ucapan Abra.
Shasha : "Kak, asli aku gak percaya jika ini bercanda."
Abra : "Terserah kamu saja, yang pasti bagaimana mungkin aku rela melepas wanita sepertimu. Kamu tahu sendiri bukan, bagaimana perjuanganku saat aku kembali ingin mendapatkan mu?"
Shasha : "Lalu kenapa, saat aku mengirim pesan singkat kakak tak langsung membalasnya?"
Abra : "Sengaja lah biar dramatis! gitu sudah dulu ya Sha. Kakak capek mau istirahat dulu. Kamu juga. Miss you."
Shasha yang sanksi dengan semua ucapan Abra merasa ada yang aneh. Apa dia sedang mencuci otakku ya? agar dia tetap terlihat baik sedangkan aku yang buruk karena cemburu dan curiga.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Setelah Abra menyangkal bukti foto-foto tersebut kini Shasha sudah tak dapat melihat lagi akun sosmed kedua wanita itu. Sepertinya aku telah di blokir, padahal sebelum aku memberitahu Abra aku masih bisa melihat kedua akun tersebut.
Tak ambil pusing dengan kejadian itu, dia lebih memilih untuk fokus dengan kegiatan kuliahnya.
Shasha merupakan mahasiswi yang aktif, pintar juga cantik sehingga membuat dia memiliki banyak teman. Ke populernya terdengar di seantero kampus, sehingga banyak dosen sudah tak asing dengan namanya.
Hal ini membuat setiap ada dosen yang masuk untuk memberi materi pasti memanggil nama 'SHASHA' untuk menjawab pertanyaan pertama yang diberikan.
Entah itu adalah sebuah keberkahan atau musibah karena hal itu, sehingga membuat Secil dan Mutia enggan untuk duduk di dekat Shasha karena takut akan diberikan pertanyaan selanjutnya.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hubungan Shasha sudah memasuki dua tahun. Shasha dan Abra tak pernah saling bertemu, mereka berhubungan hanya sebatas Vidio call. Shasha sendiri tak mempermasalahkan hubungannya yang datar seperti ini, kali ini dia mencoba tetap berfikir positif kepada Abra karena tidak ingin mengulang kejadian yang mana saat itu dia terlihat bersalah.
Kedua sahabatnya merasa jengkel dengan sifat positif yang ada pada Shasha, padahal jelas sahabatnya tahu bagaimana Abra memperlakukan Shasha jika mereka sedang Vidio call.
Banyak permintaan yang diminta oleh Abra, mulai dari permintaan pulsa, permintaan uang tambahan karena Abra harus melakukan ujian ulang. Meski Shasha tidak memberinya namun kedua sahabatnya yakin bahwa Shasha pasti akan mengirimi uang kepada Abra dibelakang mereka, karena alasan yang Abra berikan mampu membuat Shasha merasa kasihan kepada dirinya.
Padahal Shasha sendiri tak sepenuhnya percaya bahwa ucapan Abra itu benar. Dia sengaja seperti agar Abra sadar bahwa dirinya lah kekasih terbaik, bukan wanita lain yang hanya memacarinya karena dia adalah seorang calon dokter yang dirasa akan memiliki masa depan yang cerah. Selain itu prinsip Shasha yang penting Abra tidak meminta sesuatu yang diluar batas. Itu saja cukup baginya.
Prinsip itu yang membuat kedua sahabatnya jengkel kepada Shasha. Seharusnya orang berpacaran itu saling menanyakan kabar, saling berbagi, saling bertemu bukannya seperti ini. Baginya Shasha pantas untuk bahagia.
Seharusnya Abra dapat membaca perasaan pasangannya.
"Sha, jawab pertanyaan gue. Lu itu single atau double sih sebenernya?" ucap Mutia jengkel.
"Enaknya bagaimana?" jawab Shasha dengan santai.
"Lu harus tegas Sha! jangan mau digantung begini! Lu itu cantik, pinter, baik.." ucap Mutia menggebu namun terpotong
"Rajin menabung, ramah tama, seharusnya bisa dapat yang baik." potong Secil menyambung ucapan Mutia
Huuuu(Hela nafas Shasha)
"Aku harap kalian tak pernah berada di posisiku. Semua yang terjadi padaku menurutku adalah karma. Apa yang kau tanam itu yang kau tuai. Dulu aku pernah meninggalkan seseorang yang paling baik dan segalanya hanya demi mendapatkan Abra. Menyesal dan karma itu adalah kata yang tepat buatku. Jadi aku akan tetap bertahan meski rasanya sakit
Harapanku Abra bisa berubah karena belum tentu orang baru yang aku kenal nanti lebih baik bisa jadi makin parah."
"Jadi gak akan lu lepas?" meski kelakuan dia begitu," ucap Mutia jengkel dengan sikap Shasha yang cenderung enteng.
"Jika saatnya nanti pasti ku lepas, aku hanya ingin benar-benar melepaskannya jika dia berbuat salah dan aku melihatnya langsung dengan kedua mataku." ucap Shasha tegas.
"Tapi ini keterlaluan Sha! sudah terlalu lama. Kita ini sahabat. Meski gue baru mengenal lu dibandingkan Abra tapi gue yakin lu cewe paling baik yang gue temuin." ucap Mutia
"Betul, gue setuju kali ini sama Mutia!"
"Nemuin aku dimana?" ucap Shasha dengan canda karena dia merasa lucu dengan pernyataan Mutia.
"Di pasar waktu itu lu ilang! sandal lu ilang jadi lu gak bisa pulang sambil nangis-nangis meraung-raung," ucap Mutia asal karena jengkel.
Mereka bertiga pun kini saling berpelukan.
"Sha, tanyain Abra dunk apa punya stok cowo dokter yang cool, tampan, baik, perhatian, dan tajir. Kalau ada kenalin ke gue dunk Sha!" pinta Secil.
"No ... no ... no!" lu gak boleh dapat cowo yang dikenalin Abra, pasti akhlaknya gak jauh alias sama dari Abra. Masa iya dua sahabat gue harus disakiti lelaki yang berstatus MAHASISWA KEDOKTERAN, sudah gak usah harus pilih anak kedokteran pilih jurusan lain kan bisa." ucap Mutia menggebu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
temi rusli
Sasha kena karma tuh ...
Aku mampir tor. Semangat!!
2022-04-09
1
adham fachrozy
selingkuh itu penyakit thor.
Shasha kena karma🤔
suka ceritanya..up terus y thor😍
2022-04-03
2
Yayaya coba"
Up up
2022-03-30
1