BAB 3 SIFAT ASLI ABRA

Resmi berpacaran dengan Abra membuat Shasha menjadi gadis yang paling jahat karena telah mempermainkan dua hati terutama hati Dion.

Setiap kali jam istirahat Dion selalu menyempatkan untuk bertemu Shasha. Lega hatinya jika sudah bertemu sang kekasih namun lain halnya dengan Shasha. Dadanya justru terasa sesak karena dari lubuk hati terdalam tak terima bahwa dirinya tega menduakan Dion.

Shasha sendiri berniat untuk memutuskan hubungannya dengan Dion namun menunggu saat yang tepat agar keputusannya tak terlalu menyakiti hati Dion.

Kini sudah menginjak satu minggu Shasha menjalani hubungan terlarang dengan Abra. Tampak perbedaan sikap Abra. Dulu Abra selalu menjemput Shasha namun sekarang sebaliknya. Abra selalu beralasan tentang mobil atau motornya yang rusak dan sedang dalam perbaikan.

Semua alasan yang Abra katakan menurut Shasha sangat aneh dan terkesan monoton.

Tak hanya itu, saat ini Abra tidak lagi mengeluarkan uang jika mereka keluar dan makan bersama padahal dengan status Shasha yang masih pelajar dan status Abra yang masih pengangguran kelas mapan seharusnya mereka saling bergantian.

Rasanya ingin sekali protes, namun belum juga protes Abra sepertinya mulai sadar dengan ketidaknyamanan yang dirasakan Shasha.

"Sha, kartu ATM DEBIT dan KREDIT ku sedang di blokir orang tuaku, jadi untuk sementara kamu yang bayar."

"Kenapa kak?" tanya Shasha spontan

"Entah, mungkin mereka merasa akhir-akhir ini diriku terlalu boros lagipula aku disini tinggal bersama pamanku. Maka tak seharusnya biaya pengeluaran ku banyak."

"Iya kak.. Gak papa."

"Kamu kecewa ya? Aku tak sesuai harapanmu yang mapan?" tanya Abra sengaja memancing perasaan Shasha

"Oh gak kak, bukan itu maksud Shasha,"

"Tapi sepertinya benar, kamu kecewa."

"Gak kak, kenapa berfikir gitu?"

"Kita ini pasangan setidaknya kita seperti merasakan chemistry satu sama lain dan aku merasakan kekecewaan mu itu," ucap Abra asal.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Saat di sekolah Shasha terus berusaha bermain kucing-kucingan dengan Dion. Dia selalu menghindari dan bersembunyi dari pandangan Dion. Dia tidak lagi melewati taman tempat biasa mereka bertemu. Bahkan Shasha juga merubah tempat favoritnya dari sebuah perpustakaan menjadi ruangan OSIS. Tetapi, jika ruangan OSIS sedang ramai dirinya memilih kembali ke kelas sambil memasang head set dan membaca, tak lupa pula me nonaktifkan ponsel agar tak ada yang mengganggunya.

Bel mulai berbunyi, artinya jam istirahat dimulai.

Dion segera berjalan keluar dari kelasnya dan menuju ke sekolah Shasha, dirinya berjalan menyusuri parkiran untuk mencari Shasha. Dion tidak menemukannya, dicarinya kembali ke taman belakang dan hasilnya masih sama. Kemudian ke perpustakaan dan sama. Terakhir dia mencari Shasha di kelas, hasilnya pun sama. Saat Dion hendak kembali dengan perasaan kecewa dari arah belakang ada yang menepuk bahunya

"Cari Shasha?" tanya Wisnu yang merupakan ketua kelas Shasha

"Heem, apa kamu melihatnya?"

"Setelah bel sepertinya dia berjalan ke arah ruang OSIS. Mungkin dia disana."

"Oke, thanks ya Nu."

Saat berjalan menuju ruang OSIS dari sebrang dia melihat Shasha yang berjalan dengan cepat menuju ke arah kamar mandi.

Dion yang melihat itu hanya dapat tersenyum. Dengan melihat Shasha berjalan di seberangnya membuat Dion bahagia. "Mungkin dia sedang datang bulan, sehingga menghindari ku. Kamu memang unik tapi aku suka," ujar Dion lirih

Lega walau hanya sekilas melihat. Tak terasa bel istirahat kembali berbunyi, artinya jam istirahat telah usai. Dion pun kembali ke kelasnya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Sudah enam bulan lamanya Shasha mencoba untuk menghindari Dion, meski kadang berhasil dan kadang tidak. Keadaan itu yang membuat dirinya semakin tersiksa karena Dion sama sekali tak menunjukkan sikap marah kepada dirinya malah Dion makin gemas dengan sikap Shasha akhir-akhir ini.

Shasha menjadi bingung dan frustasi memikirkan caranya untuk melepas Dion. Bahkan dia mencari-cari di internet, tak hanya itu dia mulai mencari tahu masa lalu Dion. Itu semua tak berarti. Semua cara-cara yang diajarkan di internet tak berlaku untuk diterpakan kepada Dion, sedangkan untuk mencari tahu masa lalu Dion tak dia dapatkan hanya muncul bahwa Dion merupakan seorang atlet basket.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Dug... Dug...Dug... (suara bola terpantul dari atas ke bawah)

Dion sedang bermain basket. Permainannya saat ini bukan karena dia sedang latihan melainkan dia sedang tersiksa dengan sikap Shasha yang mulai berubah. Dia berada di tempat favorit ini selama berjam-jam hingga kesal dan kecewanya hilang. Tempat favorit ini adalah sebuah lapangan basket indor yang dihadiahi ayahnya.

Sebuah lapangan olahraga indor dengan ukuran tidak terlalu besar namun begitu sangat nyaman. Disana dia melampiaskan rasa pahit yang dia rasakan. Berulang kali melakukan lemparan shooting namun tak ada satu bola yang masuk ke keranjang.

Kegiatan itu sudah dia lakukan hampir enam bulan terkahir ini. Fisiknya yang kelelahan membuat dirinya terlihat lusuh dan capek. Dia berharap Shasha akan empati dengan perubahan yang terjadi pada dirinya namun harapannya salah.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Tidak terasa hubungan Shasha dan Abra sudah berjalan enam bulan. Abra jarang menghubungi dan menanyakan kabar. Dia hanya mengajak Shasha jalan jika ada sesuatu yang diinginkannya.

Terbukti, selama seminggu ini Shasha merasa Abra kembali seperti saat sebelum dirinya meminta Shasha menjadi pacarnya. Perlakuan yang hangat membuat dia terhipnotis dan yakin bahwa Abra sudah berubah baik. Ternyata itu semua hanyalah topeng.

Tak hanya itu, saat akhir pekan Abra mengajaknya keluar. Sampai di sebuah mall Abra segera mengajak Shasha ke sebuah gerai outlet baju branded. Satu persatu baju sudah dicobanya hingga Abra menjatuhkan pilihannya dan Abra berbisik " Yank, bayarin ya? uang kiriman mama aku pakai untuk perbaiki motorku. Kemarin kan aki motorku rusak."

Shasha hanya bisa mengangguk dengan rasa hati yang tak ikhlas.

Tak hanya itu saja sikap Abra lainnya adalah tentang gaya berpakaian. Abra kerap membandingkan gaya berpakaian Shasha dengan para wanita yang menggunakan pakaian kurang bahan. Dia berharap agar Shasha memakai pakaian seperti itu.

Shasha tak kuasa dan habis pikir dengan kemauan Abra, padahal seharusnya yang namanya kekasih tidak rela jika harus berbagi kenikmatan dengan melihat tubuh orang yang disayanginya. Shasha tak menggubris keinginan gila tersebut justru dia merasa kesal dan ingin rasanya berteriak dasar orang gilaaaaaaaaaaa

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Kini hubungan mereka sudah berjalan hampir satu tahun. Kehidupan Abra yang belum jelas membuat Shasha tak tega untuk mengakhiri hubungannya. Ini karena Abra sering sekali bercerita tentang masalah kehidupannya. Dia yang merupakan seorang anak broken home, kedua orang tuanya bercerai saat Abra masih duduk di bangku sekolah dasar. Karena pengaruh itulah membuat Abra menjadi tempramen.

Sikap tempramen Abra ditunjukkan saat mereka sedang perjalan ke sebuah mall. Tiba-tiba hujan turun tak begitu lebat hanya gemericik air yang turun saat itu, sehingga Abra tetap melajukan motor tanpa menggunakan jas hujan. Kebetulan mereka tinggal beberapa meter sudah sampai mall. Segera Abra asal memarkirkan motor secara tergesa-gesa dan mencari tempat berteduh di area penitipan helm sedangkan Shasha yang masih tertinggal tetap tenang karena dia harus memarkirkan motornya dengan baik kemudian segera menyusul Abra.

"Kak, tunggu aku, jangan cepat-cepat." teriak Shasha manja.

"Kamu yang terlalu lambat!"

"Aku merapikan motornya kak tadi kakak lupa masih meninggalkan kunci di motor."

Lalu mereka berjalan menuju ke pintu mall. Shasha yang kedinginan ingin memegang lengan Abra.

"Apaan sih,lepas! apa kamu tak sadar bajumu itu basah!?" omel Abra sambil menghempaskan tangan Shasha.

"Iya, Shasha kedinginan Kak."

"Bodoh! makanya jika punya otak dipake itulah kenapa tadi aku segera lari ei kamu yang lambat alasan parkir motor karena gak rapi, kunci ketinggalan atau apalah!"

Shasha merasa malu karena Abra berucap dengan sangat keras. Ingin rasanya dia menitihkan air mata. Namun dia tahan.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Semenjak kejadian itu Shasha berusaha untuk membatasi dirinya agar tidak bertemu dengan Abra setiap minggu. Tak disangka bahwa dia menerima pesan dari Abra, bahwa besok hari Minggu akan menjemput dirinya.

Minggu telah tiba, Shasha yang sudah berdiri di mini market menunggu kedatangan Abra

"Sha! maaf terlambat."

"Tak apa kak, kita mau kemana kak?"

"Ada. Kamu ikut saja."

Kini mereka berada di sebuah rumah besar dan ternyata itu adalah rumah paman Abra

"Ayo masuk, ini rumah paman ku." ucap Abra sambil membukakan pagar rumah.

"Kak..buat apa kita kemari?"

Abra hanya diam dan tetap melanjutkan masuk ke rumah.

"Kenapa tampak sepi?" tanya Shasha sambil celingukan mencari seseorang dari dalam rumah.

"Hari ini sampai besok tak ada orang dirumah, jadi sekarang kita habiskan waktu disini saja."

"Kak, kita keluar saja. Rasanya lebih nyaman jika kita menghabiskan waktu di kafe." ucap Shasha dengan takut karena dia merasa ada yang tak beres dengan Abra.

Shasha yang sudah merasa curiga dengan kelakuan Abra mulai mencari ide bagaimana dapat dia keluar dari rumah ini. Dia melihat sekeliling rumah dan akhirnya dia berhasil menemukan ide yaitu masuk kedalam kamar yang paling luas yang dipenuhi dengan barang-barang.

Abra yang saat itu sedang sibuk mengunci beberapa pintu utama kehilangan jejak Shasha padahal saat itu dia sudah tersenyum licik dan sudah berfantasi pikirannya.

Sudah beberapa menit dia masih belum dapat menemukan Shasha, rasanya ingin marah karena dia merasa dipermainkan oleh Shasha. Abra berfikir bagaimana cara menemukan Shasha, dia yakin Shasha masih ada didalam rumah ini karena tas Shasha yang masih tergeletak di kursi ruang tamu.

Abra mulai menekan tombol hijau untuk menelfon Shasha dan gotcha dia menemukan keberadaan Shasha. Shasha sendiri lupa tidak me non aktifkan nada deringnya. Mati aku!, Bagaimana ini?

Terdengar langkah seseorang berjalan ke arah gudang

"Shasha... Shasha... Kamu sedang bermain-main dengan ku ternyata." ucap Abra dengan memanjangkan kata-katanya.

"Kamu mau keluar sendiri atau aku paksa keluar?" ancam Abra dengan suara berat.

"Oke.. Jika itu kemauan mu jangan memancing ku untuk melakukan tindakan yang tidak pernah kamu bayangkan!" geram Abra

Krekkkk....(pintu mulai terbuka)

Hati Shasha berdetak dan berdegup tak karuan saat terdengar suara pintu terbuka degup jantungnya naik berkali-kali lipat

Deg... Deg .. Deg .. Deg ..

Hatchi..chi... (bunyi suara bersin Shasha)

"Hahaha... Hahaha... Mau lari kemana, Sha? Aku sebenarnya hanya ingin melampiaskan keinginanku yang tertunda tapi kamu malah memancing emosiku."

Dan "Aw... Aw....," teriak Shasha karena dia merasakan seseorang menarik rambutnya dari belakang.

"Kena kamu! Coba tadi kamu menjadi gadis manis tentunya kamu tak akan ku sakiti seperti ini, bukan?"

"Kak, lepaskan? ini benar-benar sakit kak," pinta Shasha sambil menangis

"Oke, akan aku lepaskan dengan satu syarat yaitu penuhi kemauan ku tanpa penolakan."

Shasha masih pura-pura tidak mengerti dengan ucapan Abra

"Apa kak?aku tak paham?"

"Layani aku saat ini juga!" teriak Abra sambil mencengkram tangan kanan Shasha dan menarik kuat rambut Shasha.

Shasha meronta-ronta kesakitan dia pun berusaha berontak agar cengkraman Abra dapat lepas. Shasha mulai mengigit bagian apa saja yang dapat digigit dari tubuh Abra dan "aduh" teriak Abra keras namun tetap mencengkram tangan Shasha dengan tangan satunya.

Kini Shasha sudah berada di kursi ruang tamu dengan wajah kacau sedangkan Abra sudah berada di atas Shasha dan mencoba memaksa Shasha untuk membuka mulutnya agar mau berciuman dengan dirinya.

Shasha tetap menutup mulutnya karena ini adalah pertama kalinya dia diperlakukan dengan hina dan paksa oleh lelaki.

Beruntungnya tiba-tiba terdengar bunyi suara mobil yang berhenti di depan rumah dan mulai membunyikan bel.

Ting tong...Ting tong.

Ting tong...Ting tong.

Abra mulai panik dan bingung karena tamu tersebut dari tadi menekan bel tanpa henti.

Emosi rasanya. Hingga dia mau tidak mau beranjak dari tempat tersebut dan keluar menemui tamu tersebut.

"Apa anda keponakan dari bapak Anton?" tanya tamu tersebut

"Benar, ada perlu apa!?" tanya Abra balik.

"Saya diminta untuk membersihkan gudang rumah ini."

Abra yang tak tahu dengan urusan sang paman mulai menghubungi pamannya.

"Oke segera bersihkan!"

Abra mulai membukakan pintu dan muncul seorang pria tadi keluar dari mobil dan mulai mengerjakan pekerjaan pura-pura tersebut.

Shasha mulai membaca situasi dan memanfaatkan kesempatan ini. Segera dia keluar dari rumah laknat tersebut menuju mobil sedangkan Abra yang fokus melihat pekerjaan orang tersebut karena dia mendapat pesan dari pamannya agar mengawasinya

Dilain tempat seorang wanita yang tak lain adalah detektif yang disewa seseorang untuk selalu melindungi Shasha berhasil menyuruh orang lain masuk. Dan orang tersebut adalah orang bayaran profesional yang biasa digunakan untuk menyamar dalam menyelamatkan target. Dan kali ini tugas si profesional itu menjadi tukang bersih gudang, sedangkan untuk pesan antara Abra dan pamannya adalah si detektif tersebut yang menyadap kedua handphone tersebut.

Memastikan bahwa targetnya selamat dari gangguan maka si profesional mengulurkan waktu selama kurang lebih 45 menit kemudian pamit pulang. Sedangkan Shasha yang sudah bersembunyi di bangku penumpang bingung bagaimana cara keluarnya. Orang tersebut paham akan situasi Shasha namun pura-pura tidak sadar dengan keberadaan Shasha, dia hanya menepikan mobilnya di sebuah minimarket dekat rumah Shasha.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Setelah menemani dan mengantar seseorang yang membersihkan gudang keluar dari rumah segera dia mencari keberadaan Shasha. Lagi dan lagi dia harus mencari Shasha akan tetapi kali ini dia tak menemukan tas Shasha. Sadar sandal Shasha sudah tidak ada di rak sepatu segera dia mencoba mengubungi Shasha namun tak ada sahutan. Padahal biasanya jika dirinya telefon dengan segera Shasha mengangkat telfon dari dirinya.

Abra menyadari kesalahan pada dirinya. Dirinya lebih mementingkan nafsuh dibandingkan prioritas tujuan hidupnya yaitu memacari Shasha hanya demi sebuah materi.

Terpopuler

Comments

Nadin E

Nadin E

untung aja jauh kalo deket udah tak pukul pakek spatula sama wajannya

2022-06-16

0

Yayaya coba"

Yayaya coba"

pengen nimpuk abra thor tp cuma ada disni🥺🥺Up up

2022-03-30

0

Triple.1

Triple.1

ada yg punya ulekan ngga?...buat nampol si abra...😤

2022-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 JURUS JITU ABRA
2 BAB 2 RASA BERSALAH SHASHA
3 BAB 3 SIFAT ASLI ABRA
4 BAB 4 MERASA HINA
5 BAB 5 MENCURI HATI
6 BAB 6 FAKTA BARU
7 BAB 7 MELEPAS ATAU BERTAHAN
8 BAB 8 MENERIMA BEASISWA
9 BAB 9 GEJOLAK HATI ABRA GIOVANI
10 BAB 10 PILIHAN SULIT
11 BAB 11 PERPISAHAN SEMENTARA
12 BAB12 SUASANA BOEING 777
13 BAB 13 BERMALAM DI BATHTUB
14 BAB14 AKU BUKAN PENCURI
15 BAB 15 PERUBAHAN DANIEL
16 BAB 16 RASA BERSALAH JOHAN
17 BAB 17 KECEMBURUAN DANIEL
18 BAB 18 PENYESALAN DAN KEKHAWATIRAN DANIEL
19 BAB 19 JANGAN SEBUT NAMANYA
20 BAB 20 SEBUAH PERTANYAAN
21 BAB 21 TERUNGKAPNYA RAHASIA
22 BAB 22 FRENCH KISS
23 BAB 23 SEBUAH FAKTA
24 BAB 24 PERTEMUAN MELLY DAN SHASHA
25 BAB 25 KEMARAHAN DANIEL
26 BAB 26 SEBUAH KEJUTAN
27 BAB 27 PONSEL MISTERIUS
28 BAB 28 NARKOBA DAN POLISI GADUNGAN
29 BAB 29 MULAI TERUNGKAP
30 BAB 30. INGATAN KELAM(13 TAHUN SILAM)
31 BAB 31. TERUNGKAPNYA DALANG PENCULIKAN
32 BAB 32. JOHAN vs DANIEL
33 BAB 33. KEJUTAN
34 BAB 34. KETAHUAN
35 BAB 35. TERPURUK
36 BAB 36. BERTEMU ALEA
37 BAB 37. HILANGNYA KEN DAN ANTEKNYA
38 BAB 38. KEPERCAYAAN.
39 BAB 39. GARA-GARA RAWON.
40 BAB 40. PESONA DANIEL.
41 BAB 41. SALAH SANGKA.
42 BAB 42. PERJALANAN KE JOGJA
43 BAB 43. PERSELINGKUHAN ABRA.
44 BAB 44. PEMBUKTIAN ABRA.
45 BAB 45. KEADAAN SHASHA.
46 BAB 46. PERCAKAPAN DANIEL-SHASHA.
47 BAB 47. SALAH SANGKA.
48 BAB 48. KENAPA DANIEL?
49 BAN 49. TEDY BEAR.
50 BAB 50. GARA-GARA SI WARNA PASTEL
51 BAB 51. PERINGATAN ARDEN UNTUK DANIEL.
52 BAB 52. KEDATANGAN COGAN(COWO GANTENG).
53 BAB 53. SEBUAH PR(PEKERJAAN RUMAH).
54 BAB 54. KATA PUITIS.
55 BAB 55. PERTANYAAN AYAH.
56 BAB 56. KOPI PEMBUKA HATI.
57 BAB 57. PEMBALASAN DANIEL.
58 BAB 58. EKSPRESI SHASHA.
59 BAB 59. SEBUAH NASEHAT.
60 BAB 60. PASRAH.
61 BAB 61. SALAH SANGKA.
62 BAB 62. SEBUAH PENJELASAN.
63 BAB 63. ULAR BERBISA.
64 BAB 64. MAHAR 20 RIBU.
65 BAB 65. MEROKOK ATAU DIROKOK
66 BAB 66. KEDATANGAN ABRA.
67 BAB 67. DIBALIK SELIMUT.
68 BAB 68. MALAM PERTAMA.
69 BAB 69. PENYESALAN AYAH.
70 BAB 70. INGUS, BUKAN HAHA HIHI
71 BAB 71. KARMA KEDUA?
72 BAB 72. SEPERTI TERSANGKA.
73 BAB 73. NASEHAT MELLY.
74 BAB 74. TERJAWAB NYA TEKA TEKI ULAR BERBISA
75 BAB 75. TERTABRAK.
76 BAB 76. MERENCANAKAN MISI.
77 BAB 77. TERIAKAN MALAM.
78 BAB 78. RAGU-RAGU.
79 BAB 79. EFEK KEJADIAN SEMALAM.
80 BAB 80. ORANG LAIN DI DALAM KAMAR.
81 BAB 81. MERESAHKAN.
82 BAB 82. TAMU TAK DIUNDANG.
83 BAB 83. TAMU MERSAHKAN.
84 BAB 84. BERTEMU DENGAN PENYELAMAT.
85 BAB 85. GARA-GARA AJAKAN MAKAN MALAM.
86 BAB 86. MATI LAMPU.
87 BAB 87. IMPIAN LAIN DARI SHASHA.
88 BAB 88. WISUDA SHASHA.
89 BAB 89. SELEPAS WISUDA.
90 BAB 90. MELEPAS APA?
91 BAB 91. GARA-GARA PMS.
92 BAB 92. SEBUAH ANCAMAN.
93 BAB 93. KEKECEWAAN SHASHA.
94 BAB 94. KEDATANGAN ASIA
95 BAB 95. MENDAPAT PEKERJAAN.
96 BAB 96. GITU-GITUAN.
97 BAB 97. DITILANG.
98 BAB 98. GARA-GARA BUKET BUNGA.
99 BAB 99. TITIK TERANG SI PENGIRIM BUKET.
100 BAB 100. HARI PERTAMA KERJA.
101 BAB 101. KEMUNCULAN ASIA.
102 BAB 102. CERITA TENTANG RIANDA.
103 BAB 103. EFEK LEMBUR.
104 BAB 104. PANGGILAN SAYANG.
105 BAB 105. BERTEMU DION.
106 BAB 106. MENANTI KEHADIRAN.
107 BAB 107. POSESIF.
108 BAB 108. BERTEMU LAGI.
109 BAB 109. SALAH SANGKA.
110 BAB 110. PINGSAN.
111 BAB 111. UCAPAN MANIS DANIEL.
112 BAB 112. SALING BERCERITA.
113 BAB 113. KENCAN PERTAMA.
114 BAB 114. RENCANA HONEY MOON.
115 BAB 115. UCAPAN MENGGELITIK ASIA.
116 BAB 116. KELAKUAN ASIA.
117 BAB 117. KEKECEWAAN DION.
118 BAB 118. SEBUAH RENCANA.
119 BAB 119. PESAN SINGKAT ASIA.
120 BAB 120. CURAHAN HATI.
121 BAB 121. TERLEMPAR BOLA(KEJADIAN YANG SAMA)
122 BAB 122. SEBUAH MIMPI.
123 BAB 123. KEJUTAN.
124 BAB 124. SALAH ORANG.
125 BAB 125. SERBA SALAH.
126 BAB 126. KEBETULAN ATAU TAKDIR.
127 BAB 127. KECEWA.
128 BAB 128. EMOSI DAN RINDU.
129 BAB 129. USIL.
130 BAB 130. SALAH PANGGIL
131 BAB 131. WANITA SELALU BENAR.
132 BAB 132. MENDAPAT DUKUNGAN.
133 BAB 133. PENASARAN.
134 BAB 134. HANYA SEBATAS MIMPI.
135 BAB 135. MEMAKSA IKUT.
136 BAB 136. TANGISAN SHASHA.
137 BAB 137.KEPUTUSAN.
138 BAB 139. TEMPAT BARU.
139 BAB 138. KEPERGIAN SHASHA.
140 BAB 140. MERESAHKAN.
141 BAB 141. KARMA ATAU TAKDIR?
142 BAB 142. MAKAN SIANG.
143 BAB 143. KEDATANGAN ERZA.
144 BAB 148. KECEWA.
145 BAB 144. JEBAKAN KAMAR 369.
146 BAB 146. ULAH SIAPA?
147 BAB 145. DION VS DANIEL.
148 BAB 147. HILANGNYA DION.
149 BAB 149. NEKAT.
150 BAB 150. SALAH KIRIM
151 BAB 151. PERCOBAAN BUNUH DIRI.
152 BAB 152. MASA PENYEMBUHAN.
153 BAB 153. BERTEMU DENGAN DUA KEONG RACUN.
154 BAB 154. JEBAKAN TERINDAH.
155 BAB 155. TERINDAH
156 BAB 156. SURAT PERPISAHAN.
157 BAB 157. SETELAH PERPISAHAN.
158 BAB 158. PERTEMUAN DANIEL DENGAN ECKA.
159 BAB 159. SEMUANYA DEMI ECKA.
160 BAB 160. KEMUNCULAN DION.
161 Bab 161. KEMBALINYA DUA HATI.
162 BAB 162. ADIK UNTUK ECKA.
163 BAB 163. KAOS KERAMAT.
164 BAB 164. KEJUTAN.
165 BAB 165. MULAI BAHAGIA.
166 BAB 166. GARIS DUA.
167 BAB 167. COUVADE SYNDROME.
168 BAB 168. PERSALINAN.
169 BAB 169. KESEDIHAN DANIEL.
170 BAB 170. SEBUAH KEAJAIBAN.
171 BAB 171. JANJI DANIEL.
172 PERKENALAN WAJAH PARA TOKOH.
Episodes

Updated 172 Episodes

1
BAB 1 JURUS JITU ABRA
2
BAB 2 RASA BERSALAH SHASHA
3
BAB 3 SIFAT ASLI ABRA
4
BAB 4 MERASA HINA
5
BAB 5 MENCURI HATI
6
BAB 6 FAKTA BARU
7
BAB 7 MELEPAS ATAU BERTAHAN
8
BAB 8 MENERIMA BEASISWA
9
BAB 9 GEJOLAK HATI ABRA GIOVANI
10
BAB 10 PILIHAN SULIT
11
BAB 11 PERPISAHAN SEMENTARA
12
BAB12 SUASANA BOEING 777
13
BAB 13 BERMALAM DI BATHTUB
14
BAB14 AKU BUKAN PENCURI
15
BAB 15 PERUBAHAN DANIEL
16
BAB 16 RASA BERSALAH JOHAN
17
BAB 17 KECEMBURUAN DANIEL
18
BAB 18 PENYESALAN DAN KEKHAWATIRAN DANIEL
19
BAB 19 JANGAN SEBUT NAMANYA
20
BAB 20 SEBUAH PERTANYAAN
21
BAB 21 TERUNGKAPNYA RAHASIA
22
BAB 22 FRENCH KISS
23
BAB 23 SEBUAH FAKTA
24
BAB 24 PERTEMUAN MELLY DAN SHASHA
25
BAB 25 KEMARAHAN DANIEL
26
BAB 26 SEBUAH KEJUTAN
27
BAB 27 PONSEL MISTERIUS
28
BAB 28 NARKOBA DAN POLISI GADUNGAN
29
BAB 29 MULAI TERUNGKAP
30
BAB 30. INGATAN KELAM(13 TAHUN SILAM)
31
BAB 31. TERUNGKAPNYA DALANG PENCULIKAN
32
BAB 32. JOHAN vs DANIEL
33
BAB 33. KEJUTAN
34
BAB 34. KETAHUAN
35
BAB 35. TERPURUK
36
BAB 36. BERTEMU ALEA
37
BAB 37. HILANGNYA KEN DAN ANTEKNYA
38
BAB 38. KEPERCAYAAN.
39
BAB 39. GARA-GARA RAWON.
40
BAB 40. PESONA DANIEL.
41
BAB 41. SALAH SANGKA.
42
BAB 42. PERJALANAN KE JOGJA
43
BAB 43. PERSELINGKUHAN ABRA.
44
BAB 44. PEMBUKTIAN ABRA.
45
BAB 45. KEADAAN SHASHA.
46
BAB 46. PERCAKAPAN DANIEL-SHASHA.
47
BAB 47. SALAH SANGKA.
48
BAB 48. KENAPA DANIEL?
49
BAN 49. TEDY BEAR.
50
BAB 50. GARA-GARA SI WARNA PASTEL
51
BAB 51. PERINGATAN ARDEN UNTUK DANIEL.
52
BAB 52. KEDATANGAN COGAN(COWO GANTENG).
53
BAB 53. SEBUAH PR(PEKERJAAN RUMAH).
54
BAB 54. KATA PUITIS.
55
BAB 55. PERTANYAAN AYAH.
56
BAB 56. KOPI PEMBUKA HATI.
57
BAB 57. PEMBALASAN DANIEL.
58
BAB 58. EKSPRESI SHASHA.
59
BAB 59. SEBUAH NASEHAT.
60
BAB 60. PASRAH.
61
BAB 61. SALAH SANGKA.
62
BAB 62. SEBUAH PENJELASAN.
63
BAB 63. ULAR BERBISA.
64
BAB 64. MAHAR 20 RIBU.
65
BAB 65. MEROKOK ATAU DIROKOK
66
BAB 66. KEDATANGAN ABRA.
67
BAB 67. DIBALIK SELIMUT.
68
BAB 68. MALAM PERTAMA.
69
BAB 69. PENYESALAN AYAH.
70
BAB 70. INGUS, BUKAN HAHA HIHI
71
BAB 71. KARMA KEDUA?
72
BAB 72. SEPERTI TERSANGKA.
73
BAB 73. NASEHAT MELLY.
74
BAB 74. TERJAWAB NYA TEKA TEKI ULAR BERBISA
75
BAB 75. TERTABRAK.
76
BAB 76. MERENCANAKAN MISI.
77
BAB 77. TERIAKAN MALAM.
78
BAB 78. RAGU-RAGU.
79
BAB 79. EFEK KEJADIAN SEMALAM.
80
BAB 80. ORANG LAIN DI DALAM KAMAR.
81
BAB 81. MERESAHKAN.
82
BAB 82. TAMU TAK DIUNDANG.
83
BAB 83. TAMU MERSAHKAN.
84
BAB 84. BERTEMU DENGAN PENYELAMAT.
85
BAB 85. GARA-GARA AJAKAN MAKAN MALAM.
86
BAB 86. MATI LAMPU.
87
BAB 87. IMPIAN LAIN DARI SHASHA.
88
BAB 88. WISUDA SHASHA.
89
BAB 89. SELEPAS WISUDA.
90
BAB 90. MELEPAS APA?
91
BAB 91. GARA-GARA PMS.
92
BAB 92. SEBUAH ANCAMAN.
93
BAB 93. KEKECEWAAN SHASHA.
94
BAB 94. KEDATANGAN ASIA
95
BAB 95. MENDAPAT PEKERJAAN.
96
BAB 96. GITU-GITUAN.
97
BAB 97. DITILANG.
98
BAB 98. GARA-GARA BUKET BUNGA.
99
BAB 99. TITIK TERANG SI PENGIRIM BUKET.
100
BAB 100. HARI PERTAMA KERJA.
101
BAB 101. KEMUNCULAN ASIA.
102
BAB 102. CERITA TENTANG RIANDA.
103
BAB 103. EFEK LEMBUR.
104
BAB 104. PANGGILAN SAYANG.
105
BAB 105. BERTEMU DION.
106
BAB 106. MENANTI KEHADIRAN.
107
BAB 107. POSESIF.
108
BAB 108. BERTEMU LAGI.
109
BAB 109. SALAH SANGKA.
110
BAB 110. PINGSAN.
111
BAB 111. UCAPAN MANIS DANIEL.
112
BAB 112. SALING BERCERITA.
113
BAB 113. KENCAN PERTAMA.
114
BAB 114. RENCANA HONEY MOON.
115
BAB 115. UCAPAN MENGGELITIK ASIA.
116
BAB 116. KELAKUAN ASIA.
117
BAB 117. KEKECEWAAN DION.
118
BAB 118. SEBUAH RENCANA.
119
BAB 119. PESAN SINGKAT ASIA.
120
BAB 120. CURAHAN HATI.
121
BAB 121. TERLEMPAR BOLA(KEJADIAN YANG SAMA)
122
BAB 122. SEBUAH MIMPI.
123
BAB 123. KEJUTAN.
124
BAB 124. SALAH ORANG.
125
BAB 125. SERBA SALAH.
126
BAB 126. KEBETULAN ATAU TAKDIR.
127
BAB 127. KECEWA.
128
BAB 128. EMOSI DAN RINDU.
129
BAB 129. USIL.
130
BAB 130. SALAH PANGGIL
131
BAB 131. WANITA SELALU BENAR.
132
BAB 132. MENDAPAT DUKUNGAN.
133
BAB 133. PENASARAN.
134
BAB 134. HANYA SEBATAS MIMPI.
135
BAB 135. MEMAKSA IKUT.
136
BAB 136. TANGISAN SHASHA.
137
BAB 137.KEPUTUSAN.
138
BAB 139. TEMPAT BARU.
139
BAB 138. KEPERGIAN SHASHA.
140
BAB 140. MERESAHKAN.
141
BAB 141. KARMA ATAU TAKDIR?
142
BAB 142. MAKAN SIANG.
143
BAB 143. KEDATANGAN ERZA.
144
BAB 148. KECEWA.
145
BAB 144. JEBAKAN KAMAR 369.
146
BAB 146. ULAH SIAPA?
147
BAB 145. DION VS DANIEL.
148
BAB 147. HILANGNYA DION.
149
BAB 149. NEKAT.
150
BAB 150. SALAH KIRIM
151
BAB 151. PERCOBAAN BUNUH DIRI.
152
BAB 152. MASA PENYEMBUHAN.
153
BAB 153. BERTEMU DENGAN DUA KEONG RACUN.
154
BAB 154. JEBAKAN TERINDAH.
155
BAB 155. TERINDAH
156
BAB 156. SURAT PERPISAHAN.
157
BAB 157. SETELAH PERPISAHAN.
158
BAB 158. PERTEMUAN DANIEL DENGAN ECKA.
159
BAB 159. SEMUANYA DEMI ECKA.
160
BAB 160. KEMUNCULAN DION.
161
Bab 161. KEMBALINYA DUA HATI.
162
BAB 162. ADIK UNTUK ECKA.
163
BAB 163. KAOS KERAMAT.
164
BAB 164. KEJUTAN.
165
BAB 165. MULAI BAHAGIA.
166
BAB 166. GARIS DUA.
167
BAB 167. COUVADE SYNDROME.
168
BAB 168. PERSALINAN.
169
BAB 169. KESEDIHAN DANIEL.
170
BAB 170. SEBUAH KEAJAIBAN.
171
BAB 171. JANJI DANIEL.
172
PERKENALAN WAJAH PARA TOKOH.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!