Bab 7

jam menunjukkan Pukul 01.00 tengah malam Adit datang dan ia lihat rumah sangat sepi ia mengira naisya sudah tidur

lalu Adit masuk ke kamar dan tidak di temukan keberadaan naisya di dalam kamar itu , dan Adit ia berniat setelah membersihkan badannya ia mencari naisya di semua ruangan rumah nya itu ,

Adit merasa aneh dengan isi kamarnya ada yang kurang dan ia lihat di dalam lemari pakaian tidak terlihat lagi pakaian naisya berarti pakaian naisya di pindahkan nya ke kamar yang kedua , Adit menghampiri kamar yang kedua itu

tok tok ia membuka pemegang handle pintu ternyata kamar itu tidak di kunci oleh naisya dan Adit melihat naisya tertidur pulas karena naisya saking capeknya membersihkan rumah Adit jadi tak tega membangunkannya

lalu Adit masuk ke kamar utama dan membaringkan tubuhnya dan akhirnya tertidur

***

di pagi hari naisya menyiapkan makanan dan ia membangunkan adit , setelah selesai membangunkan Adit ia beranjak ke dapur untuk makan dan di temani Adit di pagi itu tidak ada yang berbicara di meja makan Adit ataupun naisya setelah makan Adit pun berangkat ke perusahaan

" Mas ini tas nya " naisya menyerahkan tas itu

" makasih " jawab Adit singkat

naisya mencium tangan Adit dan mengantarkan Adit sampai dekat mobil dan ia senyum untuk Adit

dan melambaikan tangan saat mobil keluar dari pagar rumahnya itu

"Duhh bosan banget di rumah aku mau pangen kerumah mamah sudah lama aku tidak bertemu dengan mamah dan papah akhirnya naisya memutuskan kerumah mamah nya"

~ 15 menit kemudian ~

sampai nya naisya di rumah mamah nya dan saat ia memasuki rumah mamahnya di sambut mamah nya dengan pelukan hangat

" Mamah aku merindukanmu " ucap naisya

" mamah juga sayang merindukanmu "

Mereka pun berpelukan sudah lama naisya tidak pulang sekitar 3 bulan yang lalu

" duduk lah nak " ucap mamah nya naisya

di saat naisya duduk terlihat wajah sedihnya Naisya

lalu mamah nya pun bertanya

" Ada apa denganmu sayang , apakah kamu bahagia selama di pernikahan ini bersama adit" tanya mama nya

naisya memegang kedua tangan mamahnya

" mah Adit masih bersikap dingin kepadaku ma dan di saat aku bertanya dia menjawab selalu singkat mah , apakah pernikahan ku akan bertahan lama kalo sikapnya seperti ini terus "

"jangan berpikir untuk berpisah nak , perceraian itu sangat dibenci Tuhan nak ingat itu , berdoalah nak supaya sikap Adit berubah menjadi lebih baik lagi , pertahankan lah pernikahan mu "

" baik ma aku akn mempertahankan nya sekuat mungkin kalo aku masih bisa bertahan aku akan bertahan kalo aku tidak bisa lagi maafkan aku mah , berarti jodoh ku smpai di situ mah "

lalu mamah nya naisya memeluk naisya dan mengelus-elus bahu naisya berusaha menguatkan apa yang di rasakan naisya saat ini

naisya bersandar di bahu mamanya dengan tangisan terisak-isak ,

" mah naisya mau pulang dulu udah mau sore nih takutnya mas Adit udah ada di rumah , maaf mah lain kali aja naisya bertemu papah

" baiklah nak hati hati lah "

naisya saat berkunjung di rumah papah nya di perusahaan jadi lain kali saja bertemu papah nya

naisya pun pulang di saat perjalanan pulang dia memutuskan mampir ke supermarket untuk berbelanja dulu keperluan makanan nya sudah habis dan ia melihat buku diary dan tertarik untuk membelinya setelah itu dia pulang kerumah Adit