Kwkwkw rank 20 besar. Wah dobel eps nih. Oia lele mau info bagi pembaca SM kalau novel itu akan lele pause dulu ya updatenya bulan depan biar ADW bisa tamat sesuai jadwal dan biar kalian gak keder pas baca 3 novel on going sekaligus belom yg diono juga. Itu aja info dari lele dan tengkiu^^
-------- back to Story :
Semua orang menatap Arjuna seksama. Anak kedua Vesper itu kebingungan. Hadi meminta agar speaker dimatikan, Hadi mengajak Arjuna beranjak dari dudukkannya dan membawanya ke pojokan. Bayu ikut menemani.
"Dengar, Juna. Ini bisa jadi peluang untuk kita mengetahui tentang komplotan The Circle itu. Diego hanya mau bicara padamu, jadi manfaatkan, tapi berhati-hatilah. Jangan sampai kau terprovokasi dirinya. Keluarga Flame itu licik," ucap Hadi memegang kedua lengan Arjuan erat menatapnya tajam.
"Ayo, Junet. Semangit! Om Bayu percaya padamu!" ucap Bayu ikut memegang kepala Arjuna hingga tubuh bocah lelaki itu tergencet diketiga sisi.
"Oke, oke," jawab Juna gugup.
Akhirnya, Arjuna dibawa keluar dari ruang kendali menuju ke jeruji besi tempat Diego ditahan. Diego tersenyum tipis dan langsung duduk dengan tegak di pinggir ranjang.
Seif, James dan Eko melirik Diego yang seperti menunggu tiga orang itu untuk sadar diri pergi meninggalkannya berdua bersama Arjuna.
Seif dan James mendengus keras saat menginggalkan jeruji besi. Arjuna masuk ke sel itu ditemani Hadi dan Bayu.
Eko yang tak percaya jika Diego tak akan menyakiti anak bosnya itu tetap berdiri kokoh dengan alat penyetrum di tangannya.
"Kenapa kau masih berada di sini? Aku tak mau bicara jika lelaki botak itu masih di sini dengan alat penyetrumnya!" pekik Diego melotot tajam pada Eko, tapi Eko malah ganti mempelototinya.
Arjuna duduk di kursi kayu dekat ranjang dengan gugup. Ia menjaga jarak dengan lelaki tua itu.
Arjuna terlihat sedikit takut karena ini pertama kalinya ia melakukan introgasi langsung dimana ia seharusnya masih harus belajar dengan mengamati para seniornya.
"Listen to me, Old man. If you dare to hurt this child, i will not hesitate to make you a meal of Lion," ucap Eko sembari mengarahkan alat penyetrum itu ke kejantanan Diego lagi dengan logat Jawa.
"Kau bisa pegang janjiku," ucap Diego serius.
Eko menyipitkan mata dan menatap Arjuna tajam. Arjuna mengangguk dan meyakinkan jika ia akan baik-baik saja.
Awalnya Eko ingin memberikan alat penyetrum itu pada Arjuna, tapi ia takut jika malah dirampas oleh Diego dan Arjuna malah jadi korban.
Eko meninggalkan sel dengan berat hati bersama Hadi dan Bayu. Ia sengaja tak menguncinya. Ia mempercayakan Diego dijaga oleh Lion.
Hadi segera melakukan protokol pengamanan dengan mempersenjatai ruang tahanan itu dengan senjata tembak otomatis yang dibidik tepat ke arah Diego.
Diego terkejut. Selama ia berada di sel, ia tak pernah tahu jika ada senapan tembak di atap, dinding dan sudut ruangan atas lantai. Sinar titik merah terlihat menutupi tubuh lelaki tua itu.
Arjuna dan Lion ikut terkejut. Lion malah mengaum karena sinar merah yang tiba-tiba muncul di ruangan tersebut. Ia berjalan mondar-mandir di sekitar sel terlihat panik.
Sedangkan, Diego terlihat kesal. Ia menatap Arjuna seksama dan hal itu malah membuat Arjuna menelan ludah.
"あなたはヴェスパーの息子ですか?"
(Apakah kau anak dari Vesper?)
tanya Diego dengan bahasa Jepang.
"はい," (Ya)
jawab Arjuna lirih.
"Dia bilang apa?" tanya Seif pada Bayu.
"Kayak ngomong bahasa Korea? Mandarin? atau Jepang ya? Sek-sek, aku gedein dulu, wes jian mau ngakali kita ini," ucap Bayu ikut kebingungan.
Mata semua orang di pusat komando melotot seketika dan ikut melihat ke layar karena penasaran.
"Anak pintar, kau bahkan bisa bahasa Jepang. Aku kagum," ucap Diego memuji dengan bahasa Jepang, Arjuna hanya mengangguk.
"Ngomong apa dia, Suuu?" tanya Eko panik.
"Sek to, Diego sengaja ngomongnya pelan biar kagak kedengaran. Ini udah Bayu maksimalin volumenya. Coba jangan pada brisik biar kedengaran mereka ngomong apa," jawab Bayu ikutan jengkel karena ia tak tahu apa yang mereka berdua bicarakan.
"Kau ingin tahu tentang Greenland?" tanya Diego, Arjuna mengangguk.
"Itu sebuah penjara. Tempat penyiksaan. Laboratorium, tempat melakukan uji coba. Siapapun yang masuk ke sana, tak akan bisa keluar dengan selamat. Kalaupun Vesper bisa keluar dari tempat itu, bukan karena dibebaskan oleh orang-orangmu, tapi Tobias sengaja melakukannya dan saat itulah, kau tak akan mengenali ibumu lagi," ucap Diego tersenyum licik.
Mata Arjuna terbelalak lebar. Keningnya berkerut dan langsung berdiri dengan nafas menderu.
"Kalian apakan ibuku?!" pekik Arjuna lantang dan sontak mengagetkan semua orang di pusat kendali karena volume yang dimaksimalkan, telinga semua orang berdengung seketika.
"Junet edian! Nyaris budek kuping Eko!" pekik Eko sembari mengorek-ngorek kedua telinga dengan telunjuknya yang mendadak berdengung ditambah jantung berdebar karena kaget.
"Kecilin volumenya, Suuu!" perintah Hadi sampai meminta Eko meniup kedua telinganya yang ikut berdengung.
Pusat komando riuh seketika.
"Ibumu musuh terbesar kami. Namun, kami kagumi kemampuannya sebagai seorang wanita yang tangguh dan sangat berkuasa. Aku tak pernah melihat wanita sehebat ibumu sebagai seorang mafia. Jika Tobias tak berhasil membuatnya bersekutu dengan The Circle, entahlah, kau tebak sendiri saja apa yang kira-kira Tobias akan lakukan padanya," jawab Diego santai dimana seluruh senjata otomatis masih diarahkan padanya.
Arjuna geram. Ia mengepalkan kedua tangannya. Ingin rasanya ia mencekik Pak Tua itu, tapi ia masih menahannya.
Ia masih tahu tata krama meski ia juga yakin, jikapun Diego dibunuh tak akan ada yang mempermasalahkannya.
"Kau yang bilang sendiri jika ibuku orang yang hebat dan aku sebagai anaknya tak akan menyerahkan ibuku pada Tobias begitu saja. Aku juga tak sudi ia menjadi ayahku. Ayahku adalah Han, hanya Han! Aku akan datang untuk menyelamatkan ibuku dan membawanya kembali pada kami!" ucap Arjuna lantang penuh keyakinan.
"Yah, silakan saja. Selamat berjuang, semoga ibumu nanti masih mengenalimu, Arjuna," ucap Diego tersenyum lebar dan Arjuna melotot padanya.
Arjuna menyipitkan mata. Ia yang suka ditantang itu malah semakin berambisi untuk bisa membebaskan ibunya dari cengkraman Tobias.
Arjuna keluar dari sel dengan nafas menderu. Ia berjalan menuju pintu keluar dan kembali ke pusat kendali.
Para Black Armys yang melihat Arjuna sudah selesai dengan introgasinya segera masuk ke dalam untuk mengunci sel itu kembali dengan rapat.
Hadi juga mematikan senjata otomatis yang membidik Diego. Lion terlihat mulai tenang tak tegang lagi.
Ia lalu kembali duduk ke singgasananya dan menatap Diego dengan goyangan lidah seperti sudah mengintainya siap untuk diterkam. Diego menelan ludah memalingkan wajah dari tatapan Lion.
Semua orang yang belum sempat mendengar pembicaraan mereka segera mendatangi Arjuna yang menunjukkan raut wajah tidak senang.
"Apa yang dia katakan, Juna?" tanya James menatapnya tajam.
"Katanya, mama disiksa di Greenland," ucapnya sedih yang bercampur dengan amarah.
Mata semua orang melotot karena terkejut mendengar hal itu.
"Disiksa? Disakiti gitu? Weladalah. Kita harus segera selametin mbak Vesper, gak bisa ditunda lagi!" pekik Eko ikut emosi.
"Juna ikut, Om! Juna mau selamatin mama!" sahut Arjuna menatap Eko tajam penuh harap.
"Oke, kau boleh ikut, tapi ingat harus selalu dengarkan instruksi. Ide dan gagasan apapun yang melintas dipikiranmu saat di lapangan nanti, harus kau sampaikan pada kami. Kau paham?" ucap Seif menegaskan dan Arjuna mengangguk mengerti.
"Ya wes, kita bersiap. Fal, Tora dan Drake udah ada di sana untuk mengintai. Kita tak perlu bawa pasukan tambahan. Yang mau ikut, angkat ketek yang tinggi!" tanya Eko dan sontak James, Seif, Arjuna, Hadi dan Bayu ikut serta.
"Okeh, kita kemon!" ucap Eko mengomandoi team-nya.
Team susulan itupun segera bersiap. Karena mereka begitu bernapsu untuk menyelamatkan Vesper, Eko lupa tak memberitahukan hal ini pada Kai dan lainnya di kastil Borka.
Mereka yang sudah mempersenjatai diri langsung terbang begitu saja menuju ke Greenland.
Kai yang sedang fokus merawat Liu yang masih lemah itupun juga lupa akan misi yang sedang Arjuna lakukan di Ceko.
Eiji yang sibuk dengan semua laporan yang diterimanya dari semua markas termasuk misi yang sedang dikerjakan oleh Buffalo dan team, membuatnya ikut lupa akan Arjuna dan lainnya.
--------
ILUSTRASI
SOURCE : GOOGLE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 339 Episodes
Comments
Dany Wahjudy
EKO dibuat garing , Jawa itu punya tatakrama yg tinggi, bukan ludruk, joke AUTHOR menurut aku sdh tdk lucu & mendukung alur cerita, maksa lucu
2022-09-11
1
👑Mr. Cullen💣
ko makin tegang KK 🤣🤣🤣semangat junet
2022-05-31
1
hmd
❤❤❤❤❤❤💜
2021-07-11
0