Selama perjalanan pulang, Arjuna diam merenung seperti memikirkan sesuatu. Kai dan Dominic menyadarinya dan melirik anak Han tersebut.
"Ada apa? Katakan saja," tanya Kai ramah.
"Aku juga akan pergi ke camp militer sebentar lagi. Apa Dara tak sedih jika ditinggal sendirian? Papa Kai sibuk dengan urusan di Kastil Borka, bahkan Dara masih sakit dan harus cuti latihan di Management. Jika Papa Kai khawatir Dara tak ada yang mengurus, aku tak keberatan mengajaknya ke camp militer. Di sana banyak anak-anak juga, Dara bisa belajar juga di sana. Aku bisa menunggu sampai Dara pulih dan pergi bersamanya ke camp," ucap Arjuna dengan mata berbinar.
Dominic diam saja enggan berkomentar. Kai tersenyum dan mengelus kepala Arjuna lembut penuh kasih sayang.
"Papa Kai tetap akan meluangkan waktu untuk Dara, Juna. Kau fokuslah pada latihanmu agar kami bisa menggunakan kemampuanmu untuk memperkuat kelompok kita. Kau paham akan hal itu, 'kan?" tanya Kai menatapnya sekasama dan Arjuna mengangguk.
"Kau akan ke camp militer, tapi setelah kita mendapat kabar dari Buffalo, Drake dan Tora yang masih menjalankan misi di Greenland. Semoga saja kali ini membuahkan hasil. Aku juga sangat mencemaskan keadaan Nona Lily. Entah kapan hal buruk ini akan berakhir," ucap Kai dengan pandangan kosong menatap dudukan di depannya.
Dominic dan Arjuna menatap Kai seksama yang terlihat sedih seperti orang tak berdaya itu.
"Kau harus yakin, Papa Kai! Aku akan membantumu dengan membuat diriku menjadi lelaki kuat! Selama di kastil, aku akan berlatih dengan keras sampai Om James dan Seif kembali," ucap Arjuna mantab.
Kai mengangguk dan terlihat bangga pada anak Han yang tak kenal takut itu.
"Paman Dominic akan membantumu berlatih. Kita bisa memulainya esok jika kau bersedia sampai dua bodyguard ibumu yang akan menjadi mentormu datang menjemput," ucap Dominic ikut menepuk pundak Arjuna dan praktis, mata anak Han itu membulat penuh berisi tekad yang kuat.
Suasana kehangatan layaknya keluarga yang berisi energi positif memenuhi dalam mobil yang mereka tumpangi. Membuat Kai dan Dominic ikut bersemangat berkat Arjuna.
***
Greenland, di sebuah gedung bertingkat yang diidentifikasi tempat Tobias menyembunyikan Vesper.
Tiga puluh Black Armys dikomandoi oleh Buffalo, Tora dan Drake segera menjalankan misi ke Greenland setelah mendapat informasi dari pusat komando di Rusia.
Mereka membagi menjadi 3 kelompok yang di pimpin oleh 3 bodyguard Vesper. Mereka berpencar dan mengepung dari tiga sisi bangunan itu.
Mereka tak bisa mengawasi bagian selatan bangunan karena terdapat tebing curam di bawahnya.
Gedung itu berada di sebuah bukit. Tanpa label apapun dan lebih mirip seperti gudang besar tempat menyimpan barang entah apa isinya.
Mereka menyusuri sekitar di negara yang diselimuti salju dan udara dingin yang cukup mengusik para kelompok pembebasan itu.
"I hate ice!" pekik Tora yang telihat panik karena ia sudah berada di negara itu dua hari dan hanya menemui salju sejauh mata memandang.
"Ingin kembali ke gurun, Tora?" ledek Drake.
"Yes, aku lebih suka gurun pasir dengan udara panasanya yang membuatku berkeringat dan dehidrasi. Es membuatku kesal," pekik Tora yang masih marah-marah sejak kedatangannya ke Greenland.
Tora salah mengira dengan julukan "Greenland" karena ia mengira tempat itu sebuah pulau dengan tumbuhan hijau terbentang luas, dihuni oleh banyak binatang seperti di Afrika.
Tora yang langsung mengajukan diri untuk ikut serta dalam misi tentu saja diterima oleh pusat dan segera diberangkatkan bersama yang lain.
James dan Seif bahkan sampai mengalah karena Tora ngotot ingin pergi menyelamatkan Vesper karena ia berpikir medan itu sangat cocok dengan dirinya.
James dan Seif pun merelakan misi itu diberikan pada salah satu bodyguard berkepala gundul keturunan Jepang tersebut.
Mereka lalu menjalankan misi yang lain dimana tempat lainnya juga membutuhkan bantuan mereka.
Saat semua orang sedang serius mengamati sekitar setelah berhasil mendekati gedung dan memasang beberapa perangkap di sekitar untuk membatasi pergerakan pasukan The Circle yang hampir terlihat mirip semua anggotanya tersebut, tiba-tiba sebuah helikopter melintas di atas gedung.
Mata semua pasukan kubu Vesper langsung tertuju pada kendaraan terbang itu dan betapa terkejutnya saat mereka melihat atap gedung tersebut terbuka.
Helikopter itu turun perlahan dan masuk dalam gedung itu. Atap gedung yang bisa terbuka seperti sebuah kelopak bunga mawar yang mekar, tentu saja membuat semua orang terheran-heran karena mereka tak menyangkanya.
Atap itu kembali tertutup rapat dan suasana kembali hening. Pasukan The Circle yang menjaga depan gerbang hanya sebanyak 4 orang.
Sisanya petugas gudang yang hanya terlihat sesekali mengendarai mobil Forklift dengan peti-peti pada garpu pengangkat barang, keluar dari gudang dan dipindah ke gedung lainnya.
Pasukan Vesper mengamati gerak-gerik orang-orang itu selama dua hari berturut-turut dari pagi hingga bertemu pagi lagi.
Suasana di lingkungan itu begitu tenang dan jauh dari pemukiman. Jikapun mereka melakukan serangan hingga gedung itu hancur, tak akan menjadi masalah.
Hanya saja, mereka belum bisa masuk ke dalam karena segala jenis peralatan listrik yang mereka coba gunakan untuk menembus tempat itu selalu mati.
Tempat itu seperti terlindung oleh medan elektromagnetik tak terlihat entah dari mana pancarannya belum ditemukan sumbernya.
Mereka tak bisa menggunakan earphone yang terhubung dengan radio ataupun ponsel.
Untung saja, Tora memberikan sebuah ide yang cukup membuat semua orang terkekeh saat ia mengatakan untuk menggunakan telepon kaleng.
Usahanya berhasil meski terkadang jangkauannya tak luas seperti saat ia menggerutu tadi.
Tora yang masih terjebak dalam dunia masa lalu itupun malah mengusulkan banyak ide ketika para anggota kubu Vesper patah harapan ketika tak bisa mengirim pesan antara anggota satu dan lainnya karena sudah terbiasa menggunakan teknologi canggih.
Namun, berkat Tora, mereka kini menemukan solusi dalam mengirim informasi antara satu dan lainnya meski mereka berjauhan.
Semua orang memujinya kali ini meski terkadang sikapnya kembali menyebalkan seperti anak kecil ketika percakapan mulai serius dan tegang, ia malah mengacaukannya dengan ucapan tak masuk akal.
Siulan mulai terdengar dari sisi timur dimana Buffalo dan team berada di tempat itu untuk mengamati keadaan.
Team di bagian utara dan barat mendengar siulan mirip burung atas ajaran Tora seperti yang dilakukan oleh Lucy saat di Colombia.
"VIUWWW ... IT!" siul Buffalo panjang yang menandakan lampu-lampu di gedung itu mulai dimatikan karena matahari mulai menampakkan sinarnya.
Mereka berada di luar untuk mengamati pergerakan di gedung itu karena drone tak bisa diterbangkan.
Drake menuliskan laporan pengamatan itu dalam sebuah buku catatan sambil menggeleng kepala.
"Aku menulis, ini sebuah keajaiban. Aku sampai hampir lupa wujud dari sebuah pensil. Kalian percaya teman-teman?" tatap Drake ke sepuluh anggota team yang berada dalam kelompoknya, berpakaian putih dan hanya terlihat wajah mereka saja.
"Drake, sebaiknya kau pulang saja. Warna kulitmu mencolok," ucap Tora dengan polosnya.
KLAK!
Seluruh anggota team Drake tertegun karena pensil yang dipakai olehnya patah. Drake langsung melotot dengan nafas menderu mendengar ucapan Tora dari telepon kaleng di dekat telinganya itu. Semua anggota menelan ludah.
"Tora, diamlah. Kau bisa membuat kita ketahuan," sahut Buffalo yang ikut mendengar sambil menghela nafas karena lagi-lagi Tora memicu pertikaian.
"Ingatkan aku untuk memakaikan wig di kepala orang tua itu," ucap Drake ke seluruh anggota team menunjuk mereka dengan sorot mata tajam.
Kesepuluh orang itu mengangguk cepat tak berani membantah. Tora dengan cuek tak terintimidasi dan sakit hati dengan ucapan Drake barusan.
Tiba-tiba, Tora melihat seekor kelinci putih yang melintas di depannya dan masuk ke sebuah celah yang ada di dinding tembok terluar gedung yang tertutupi salju.
Tora langsung meneropong kelinci itu yang berhasil masuk ke dalam tanpa terkena sengatan listrik yang dialiri sepanjang benteng.
Mulut Tora menganga seketika lalu senyumnya merekah dan membuat anggota team-nya menatap pemimpin pasukan mereka keheranan.
-----
ILUSTRASI
SOURCE : GOOGLE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 339 Episodes
Comments
🍃syafira indah🍃
tora kun q padamu ank buah eko san bener2 bikin perut q sakiť 1 novel q target 1 minggu selesai bca demi bca yg lain nya di apk sëbelah hřus sabar krna bab 38 di lock jdi hrus kumpulin diamond dulu😁😁
2021-10-06
0
hmd
❤❤❤❤❤💜
2021-07-11
0
HNF G
ayo tora...segera beraksi.....ikuti lubang kelinci💪💪💪
2021-07-04
0