Bab 4

"Plaakk," tamparan itu mendarat dengan mulus dan membuat pipi Vano terasa panas dan memerah.

"Dasar mesum. Berani-berani nya lo cium cium gue. Lo gak tahu, lo udah merampas ciuman pertama gue," umpat Nadine yang tak terima karena ciuman pertamanya telah dirampas oleh Vano.

Vano yang mendengar ucapan Nadine sempat kaget.

'What? Ciuman pertama? Berarti?' batin Vano sesat kemudian dia tersenyum.

"Ngapain lo senyum-senyum," bentak Nadine dengan bar-bar nya.

***

"Makasih Honey," ucap Vano yang membuat Nadine makin kesal.

"Ih, dosa apa gue, bisa berjodoh sama laki laki mesum kayak lo," Umpat Nadine sambil turun dari mobil berjalan menuju butik dan meninggalkan Vano sendirian.

"Nadine tunggu," teriak Vano yang mengejar Nadine dari belakang dan menyusul masuk kedalam butik.

"Selamat datang tuan Vano. Ada yang bisa kami bantu?" ucap pelayan butik dengan ramah..

"Kami ingin mencari baju pengantin yang akan kami gunakan untuk pernikahan besok lusa," jawab Vano pada pelayan butik itu.

"Oh, silahkan ikut kami tuan," jawab pelayan itu lagi dengan ramah.

"Nadine yang tadi kesal dengan Vano terpaksa meredam kemarahannya didepan para pelayan butik tadi, dan Nadine pun mencoba beberapa pakaian pengantin, sudah banyak yang Nadine coba, tapi selalu ditolak oleh Vano sehingga membuat Nadine semakin kesal, hingga Nadine mencoba baju terakhir nya.

Nadine yang baru keluar dari ruang ganti itu, dengan anggun nya menuju ke tempat Vano duduk.

Vano yang sibuk main game di ponsel nya itu seketika tercengang dan takjub melihat Nadine menggunakan baju pengantin yang satu ini.

"Vano gimana menurut mu? Ayolah, aku sudah capek dari tadi harus bolak balik terus," umpat Nadine namun tak mendapat respon dari Vano, karena Vano tercengang melihat penampilan Nadine yang begitu cantik dan anggun.

"Vano," teriak Nadine seketika membuyarkan lamunan Vano.

"Ehh iya, cantik, kamu cantik," ucap Vano spontan memuji Nadine.

"Hey Vano, bukan aku nya, baju nya gimana," kesal Nadine.

"Iya, aku suka yang itu. Kita ambil yang itu oke," jawab Vano yang salah tingkah.

"Oke mbak, saya mau yang ini aja ya," ujar Nadine kepada pelayan butik itu.

"Baik nona, silahkan tunggu sebentar ya. Saya siapkan dulu," jawab pelayan itu ramah lalu pergi meninggalkan Nadine dan Vano.

Mereka yang tadi nya diam, tiba tiba Nadine membuka suara nya.

"Vano, baju lo mana, kenapa lo gak kasih lihat ke gue pas lo nyobain baju tadi," Tanya Nadine kepada Vano yang dari tadi jantung nya berdebar-debar melihat Nadine.

"Ahh, buat apa, gue make baju apa aja tetap tampan," puji Vano pada dirinya sendiri.

Setelah mereka berdua dari butik, Nadine mengajak Vano buat cari tempat makan dulu, karena perutnya merasa lapar.

"Vano kita mampir di cafe depan itu dulu, gue lapar," ucap Nadine sambil menunjuk kesebuah cafe yang tak jauh di depannya.

"Oke," jawab Vano singkat tetap fokus menyetir dan mencari tempat parkir di cafe tersebut.

Setelah mendapatkan tempat parkir, Vano dan Nadine turun dan berjalan kedalam cafe dan memesan beberapa makanan.

Saat sedang makan, tiba tiba datang seorang wanita menghampiri mereka berdua.

"Honey, ngapain kamu disini?" ucap wanita itu sambil memeluk Vano dari belakang.

Vano yang kaget menoleh kebelakang, dan betapa terkejut nya ia ketika ia tau ternyata wanita itu adalah mantan pacar nya yang baru satu bulan ini putus dengan Vano.

"Apa-apaan lo peluk peluk gue," ucap Vano sambil melepaskan tangan perempuan itu dari tubuh nya.

"Ayo lah sayang, aku mau bicara sama kamu. Aku gak mau putus sama kamu," Jawab perempuan itu sambil merengek manja kepada Vano...

"Sandra lepasin gue," Bentak Vano.

"Kita sudah putus dan gak ada hubungan apa apa lagi. Gue udah mau nikah, dan ini calon istri gue," ucap Vano lalu berjalan menuju Nadine lalu memeluk dan mencium kepala nya sekilas.

Sontak Nadine yang tidak tau apa apa itu menjadi kaget dan jantung nya berdebar saat Vano mengatakan kalau dirinya calon istri nya.

"Vano kamu tega ya, kamu jahat, apa kamu gak ingat dengan malam malam panas yang kita lalui dulu?" ucap wanita itu sambil menangis bombay.

"Sorry Sandra, gue udah lupa," jawab Vano dengan santai nya.

"Sekarang mending lo pergi dari sini, karena gue dan calon istri gue mau makan," usir Vano kepada Sandra.

"Dasar laki laki bajingan," umpat Sandra.

"Dan lo, lo jangan mau tertipu oleh laki laki cassanova ini. Dia itu bajingan. Gue bilang ya sama lo, bukan gue doang wanita yang udah dia tiduri, tapi udah ratusan asal lo tau. Dia itu seorang cassanova, tidur dengan wanita yang berbeda setiap malam nya," ucap Sandra dengan emosi lalu berlalu meninggalkan Vano dan Nadine di sana.

"Vano, jelasin sama gue, bener lo seorang cassanova?" tanya Nadine dengan penuh telisik.

Vano yang dari tadi sudah menahan amarah nya hanya diam sambil mengepal kan tangan nya.

"Vano jawab gue, bentak Nadine.

"Ya, gue memang seorang cassanova, puas lo," jawab Vano.

"Hhhhh, pantes tampang dan sifat lo mesum," ejek Nadine.

"Lo, lo nggak marah Nadine?" tanya Vano heran.

"Marah? marah lo bilang? Ya gak lah, buat apa gue marah, lagian kita nikah itu cuma terpaksa Vano. Lo gak nyentuh gue, dan gue gak nyentuh lo, lo gak ikut campur urusan gue, dan sebalik nya gue juga gitu," ucap Nadine santai sambil memasukan makanan ke mulut nya.

Entah kenapa, mendengar kata kata Nadine itu membuat hati Vano menjadi sakit.

Dari awal Vano melihat Nadine, ia sama sekali tak ingin main main dengan pernikahan ini, tapi Nadine lah yang bersikeras membuat perjanjian dengannya.

Apakah Vano sudah mulai mencintai Nadine?

Entah lah.

"Nadine gue udah selesai. Ayo kita pulang," ajak Vano pada Nadine.

"Ok, ayo kita pulang, gue juga udah capek dan ngantuk banget," celetuk Nadine.

"Ck, dasar tukang tidur," ejek Vano sambil berjalan menuju kasir.

Sesampainya di mobil, Nadine langsung merebahkan kepala nya, dan perlahan mata nya tertutup karena sudah merasa lelah sekali.

"Tidurlah, nanti gue bangunin kalo udah sampai," seru Vano yang tak dijawab oleh Nadine, karena dia sudah tertidur.

'Gue harap lo gak mainin pernikahan kita ini Nadine," batin Vano lalu melajukan mobil nya menuju rumah Nadine.

Terpopuler

Comments

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Enak saja lo Vano dpt gadis perawan gue gk terima kalo lo mainin Nadine awas lo tak sunat 2 kali .....

2023-01-19

0

Muniroh Mumun

Muniroh Mumun

tobat yg bener dulu Van ....bucin dulu baru dapatin tu bini perawan 😂😂😂😂😂

2022-05-31

0

Eni Purwanti

Eni Purwanti

dasar vano liat yang bening langsung klepek klepek

2022-04-20

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!