🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
•
•
•
✨🌹💞🌹✨
Kedatangan mereka di sambut ramah keluarga mempelai Pria. Terutama Mama Chelsi, Mama dari mempelai pria.
"Selamat datang, apakah ini mantu saya?" Tanya Mama Chelsi memandang betapa cantik dan mudah mempelai wanita yang dipilih anaknya untuk mendampingi nya di masa tua mendatang.
"Iya benar jeng dia mempelai wanita yang akan menjadi menantu ajeng." Jawab Mama Rita sok akrab.
Dinda diam menunduk tak berani berkata.
"Jangan begitu, nanti kecantikan mu bisa luntur, tegak kan kepala mu biar semua melihat kecantikan mu." Kata Mama Chelsi berjalan menuju samping Dinda dan menggandeng tangan nya.
Dinda yang di perlakuan baik hanya bisa menuruti tanpa menolak.
Kini kedua mempelai sudah berada di kursi pelaminan berhadapan dengan penghulu.
Setelah mengucap kata sakral janji pernikahan.
Terdengar suara tamu undangan mengucap kata Sah.
SAH!!!!!
Kata sah kini terdengar nyaring di telinga Dinda yang kini telah berubah status menjadi seorang istri.
Begitu juga dengan pria yang kini menjadi suami Dinda, sejak bertemu hingga sah tetap memasang wajah dingin tanpa sedikit senyum.
Dinda tak mempersalahkan hal tersebut karena dia sadar pernikahan ini dadakan, bahkan mereka tidak saling mengenal dan usia mereka terhadap sangat jauh.
Dinda baru menginjak usia 17 Tahun dan Alvaro 29 Tahun hampir memasuki kepala tiga.
Alvaro Astar Chandra, nama seorang pria yang kini telah sah menjadi suami Dinda di mata hukum dan juga agama.
Dinda menyalim lembut tangan Alvaro begitu sebaliknya, Alvaro mencium kening Dinda yang kini telah menjadi istri nya.
Semua tidak luput dari pandangan para tamu yang hadir.
Kedua nya kini berpindah menyalim meminta restu pada kedua orang tua mereka.
Setelah meminta restu, para tamu hadirin memberi selamat kepada kedua mempelai.
Dua jam kemudian, para tamu hadirin sudah kembali ke rumah masing-masing. Sekarang hanya tertinggal keluarga dari kedua pihak.
"Dinda sekarang kamu sudah menjadi seorang istri, Papa harap kamu bisa berbakti dan menurut apa yang di katakan suami kamu, jangan membantah ucapannya, kalau tidak ingin menjadi istri durhaka." Pesan Papa Bara menasehati.
"Iya Pa, Dinda akan ingat nasehat Papa."
"Sayang jadilah istri yang patut, meski Mama bukan Mama kandung, Mama menyayangi kamu seperti anak kandung Sendiri. Tidak pernah sekali Mama membedakan kamu dan Rima. Bagi Mama kalian berdua sama anak Mama." Ucap Mama Rita.
Rima melihat begitu bagus kata yang di ucapkan Mama nya hingga terdengar sungguhan seperti Mama yang benar menyayangi anak menjadi salut.
"Sungguh akting yang indah, ternyata Mama sangat mahir, kenapa tidak menjadi pemain sinetron saja." Batin Rima.
Tidak ingin kalah dengan Mama, Rima juga memainkan aktingnya.
"Aku akan merindukan kakak, jangan melupakan aku setelah ini ya. Kalau bisa sering lah datang berkunjung ke rumah, kita pasti akan senang." Memasang wajah sedih seperti seorang adik yang sungguh sedih kehilangan kakak nya.
"Iya, Dinda juga sayang sama Mama, Dinda akan sering berkunjung jika suami Dinda memberi izin." Kata Dinda lalu menatap Alvaro yang berstatus suaminya.
Alvaro yang di tatap seperti itu. Langsung membuka suara."iya." Dengan wajah dingin, sedingin es batu.
Mama chelsi langsung mencubit lengan anak nya.
"Auwh, kenapa Mama mencubit ku?" Tanya Alvaro bingung apa kesalahan nya hingga di cubit keras seperti ini.
Mama Chelsi tidak menjawab melainkan menatap tajam. Alvaro mendapat tatapan tersebut santai masa bodoh tidak peduli.
Perasaan perkataan nya tadi benar.
Mama chelsi kesal anaknya tidak juga paham dengan kode cubitan.
"Yah sudah kita lanjutkan sebentar lagi, sekarang kita istirahat saja. Kasihan pengganti terlihat kelelahan." Kata Mama Chelsi mengalihkan pembicaraan.
"Benar, pengganti perlu waktu berdua untuk saling mengenal. Pernikahan ini sangat mendadak bagi kedua yang belum sempat kenalan. Jadi sekarang kita berikan mereka waktu." Sependapat Papa Bara dengan omongan Mama Chelsi.
"Baiklah jika begitu kita beri mereka waktu, Al bawa Dinda ke kamar kalian." Perintah Mama Chelsi dan di angguk Alvaro.
Alvaro langsung berbalik jalan tanpa mengajak Dinda yang berdiri tegak bingung melihat sikap dingin Alvaro.
"Ikut suami kamu sana!" Usir Mama Chelsi melihat Dinda hanya memandang kepergian Alvaro tanpa mengikuti.
"Iya Ma." Dinda langsung menyusul Alvaro.
"Setelah tiba di kamar Dinda memandang isi ruangan Alvaro dengan kayak Klasik, banyak bunga mawar berserakan di tempat tidur dan lantai membentuk gambar hati.
Dinda melihat semua ini mulai kepikiran apa hari ini dia akan menyerahkan mahkota yang sudah di jaga selama ini.
Tanpa sadar terus berpikir terdengar suara yang tegas dan dingin membuat ruangan juga ikut merasakan hawa dingin dari suara tersebut.
"Apa kau akan terus berdiri seperti itu?" Memandang Dinda yang berdiri tegak tak berpindah dari tempat nya.
"Tidak Kak."
"Sana ganti pakaian, apa kau akan istirahat dengan gaun seperti itu?"
"Tidak Kak."
"Kalau tidak kenapa diam, sana ganti gaun mu! ruang ganti ada di sana." Tunjuk Alvaro.
Dinda yang bingung harus berkata apa, masih terus diam di tempat tanpa bergerak. Sebelum kesini dia tidak sempat berkemas semua serba mendadak. Bahkan dia juga tidak sempat membawa ponsel saking mengejar waktu.
"Aku tidak membawa pakaian kak."
"Buka lemari di sana Mama sudah siapkan!"
Dinda langsung bergegas sesuai arahan Alvaro membuka lemari dan ternyata benar di sana sudah ada banyak pakaian, isi nya dress semua dengan harga puluhan juta.
Dinda bingung harus menggunakan atau tidak, seumur hidup dirinya tak pernah menggunakan dress atau make-up. Sekarang dia malah di sediakan dress dan banyak make-up di meja rias.
"Kenapa masih melihat saja, cepat ganti!"
"Kak apa tidak ada pakaian lain selain ini." Kata Dinda memberanikan diri untuk berbicara.
" Tidak ada, emang kenapa? Apa kau tidak suka dengan semua pakaian yang ada di dalam? apa pakaian nya terlalu murah? apa kau mau yang lebih mahal lagi?" Tanya Alvaro bertubi-tubi menuduh Dinda yang tidak bermaksud seperti itu.
"Maksud aku tidak seperti itu kak, Aku gak terbiasa menggunakan dress di rumah. Bagaimana mau mengganti jika isi lemari semuanya dress."
"Kamu sebenarnya harus bersyukur, banyak wanita di luar sana ingin berada di posisi kamu, tapi aku memilih kamu. Jadi silakan pakai saja yang ada jangan banyak mau."
"Iya Kak." Dinda langsung mengambil salah satu dress dan pergi ke ruang ganti.
Alvaro memandang kepergian Dinda hanya bisa menggeleng kepala."Dasar wanita aneh, Dress saja tidak tau pakai."
Di ruang ganti Dinda menganti gaun dengan dress. Menatap penampilan di kaca dengan dress selutut Dinda sungguh tak nyaman.
"Aku benar tak nyaman dengan ini, kenapa dress ini seperti kurang bahan. Apa tidak bisa lebih panjang lagi." Ucap Dinda menatap lekat postur tubuh di kaca.
...Bersambung...
...💞_____________🥀🥀🥀_______________💞...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Endarti Ningsih Yuyun
masih nyimak thoor
2022-10-22
0
Sweet Girl
nanti juga terbiasa Din....
2022-08-04
0
amalia gati subagio
kapan juragan ini ditimpa karma jual anak makan lendir anak dagangnya
2022-05-20
1