Kesucian Yang Direnggut ( Nara Untuk Aydan)

Bab 8

"Aku bisa jelaskan semua nya sayang!" Karin mendekati Aydan dan langsung menegang tangan nya, namun Aydan langsung menepis nya dengan kasar.

Karin yang mendapatkan perlakuan itu dari Aydan pun merasa sangat kaget dengan wajah yang memucat apa lagi saat dia melihat wajah Aydan yang sudah terlihat memerah dengan rahang yang mengeras serta mata yang menatap tajam ke pada nya. Baru pertama kali ini Karin melihat sisi Aydan yang seperti itu karena biasa nya Aydan selalu menatap nya dengan penuh cinta dan kelembutan.

" Cih, jangan pernah menyentuh ku! Aku merasa jijik dengan semua itu. Mulai sekarang jangan pernah menemuiku ingat itu!" Ucap Aydan dengan penuh penekanan dan nada bicara yang tinggi. " Aku tidak pernah mengira kau akan melakukan hal yang menjijikan dengan pria lain di tempat seperti ini" Aydan membalikan tubuh nya bersiap untuk meninggalkan tempat itu

" Tapi bagaimana dengan pernikahan kita besok?" Karin berusaha memegang tangan Aydan namun lagi-lagi Aydan menepis nya dengan kasar bahkan lebih kuat dari yang tadi sehingga tubuh Karin tersungkur di atas lantai.

" Hey, jangan kasar pada wanita!" Pria yang bersama Karin langsung membantu Karin yang tersungkur namun Karin menepis nya.

" Lepaskan aku! Semua nya gara - gara kamu" Karin berteriak memaki pria itu yang terlihat kesal dan langsung berdiri tanpa memperdulikan Karin yang masih terduduk di lantai.

Aydan hanya tersenyum miris melihat Karin yang seperti itu, Aydan baru tahu sifat Karin yang sesungguh nya. Aydan pun tidak mau berlama - lama lagi di sana dan langsung pergi begitu saja dari ruangan itu tanpa menghiraukan Karin yang berteriak memanggil nama nya sambil meminta maaf.

" Kak Aydan, kak Aydan baik - baik saja?" Nara yang menghampiri Aydan yang sedang berjalan ke arah nya tampak khawatir pada pria yang kini berjalan melewati nya tanpa menghiraukan nya. " Kasihan kak Aydan, pasti hati nya sangat hancur" gumam Nara sambil berjalan cepat menyusul langkah Aydan yang sudah agak jauh dari nya.

Aydan terus berjalan tanpa menghiraukan semua yang ada di sekitar nya termasuk Nara yang memanggil nya dan mengikuti nya karena merasa khawatir dengan pria yang sudah dia anggap sebagai kakak kandung nya itu. Sedangkan Rifki masih belum kembali dari toilet nya.

Aydan terus melangkahkan kaki nya sampai ke dalam mobil nya dan langsung menjalankan mobil nya dengan kecepatan penuh.

" Tolong ikuti mobil yang di depan ya pak!" Nara yang merasa sangat panik langsung mencegat taksi yang kebetulan melintas di depan nya dan langsung mengikuti mobil yang di kendarai Aydan dari belakang.

Setelah menempuh jarak yang cukup jauh taksi yang di tumpangi Nara sempat kehilangan jejak mobil Aydan karena mobil yang di kendarai Aydan melaju dengan sangat cepat.

" Maaf nona, kita kehilangan jejak nya" sopir taksi itu merasa bersalah.

" Kita jalan terus saja pak, aku yakin mobil itu pasti ke arah sini" Nara terus mengedarkan pandangan nya mencari keberadaan mobil Aydan berada. Agak sulit memang karena hari yang sudah gelap dan jalan terlihat sangat ramai dengan lalu lalang kendaraan.

Beruntung taksi yang di tumpangi Nara pada akhir nya berhasil menemukan mobil yang di kendarai Aydan setelah beberapa waktu mobil itu melaju dengan kecepatan sedang sambil mencari keberadaan mobil itu.

Mobil Aydan tampak terparkir di depan sebuah bar yang lumayan besar di ibu kota, Nara yang merasa sangat khawatir dengan keadaan Aydan pun langsung masuk ke dalam bar dengan perasaan takut karena baru pertama kali nya Nara menginjakan kaki nya ke tempat seperti itu.

Di dalam terdengar musik yang berdentum sangat keras sampai membengkak kan telinga dengan orang - orang yang berlalu lalang dan menari di sana. Di sisi lain juga terdapat beberapa kursi dan meja yang di tempati beberapa orang pria yang dikelilingi wanita cantik. Tak jarang juga beberapa pasangan yang tampak bermesraan di sekitar sana, semua itu membuat Nara brigidig ngeri saat melihat nya.

Nara mengedarkan pandangan nya mencari orang yang tadi dia ikuti, namun karena banyak nya orang membuat Nara kesulitan menemukan apa yang dia cari saat ini sampai mata nya menangkap sosok yang dia cari tengah duduk seorang diri di salah satu kursi depan meja bartender sedang meminum minuman keras. Seperti nya Aydan sudah banyak minum di lihat dari beberapa botol kosong yang ada di hadapan nya. Seperti nya Aydan sangat sakit hati dan frustasi sehingga dia datang ke tempat yang haram itu, sebenar nya ini juga baru pertama kali Aydan masuk ke dalam tempat seperti itu apa lagi meminum minuman haram itu.

" Kak Aydan hentikan!" Nara merebut gelas yang ada di tangan Aydan dengan paksa setelah dia sampai di samping Aydan.

" Siapa kau, berani - berani nya kau melarang ku! Apa kau tidak tahu siapa aku ha?" Aydan membentak Nara dengan suara tinggi nya dengan gaya khas orang mabuk. Sungguh seperti nya Aydan sudah benar - benar kehilangan kesadaran nya karena pengaruh minuman beralkohol yang dia minum.

" Aku tahu siapa kau, dan ingat namaku aku Nara!" Nara merasa terkesiap saat mendengar Aydan membentak nya. Karena selama Nara mengenal Aydan, Aydan selalu bersikap baik dan lembut terhadap nya. Ternyata memang benar, alkohol bisa merubah sifat seseorang. " Ish, kenapa kak Aydan meminum minuman seperti ini? Lihatlah kelakukan nya seperti orang bodoh saja" gumam Nara seraya menatap iba pada Aydan.

" Nara? Kenapa nama mu terdengar tidak asing?" Gumam Aydan seraya menundukkan kepala nya karena kepala nya mulai terasa berat.

" Tentu saja tidak asing, aku adalah gadis yang selalu mengikuti mu sejak aku balita" Nara mendengus kesal pada Aydan yang bisa - bisa nya tidak mengenali nya.

" Oh, baiklah Nara! Kalau begitu duduk di sini dan dengarkan aku" Aydan mendongakkan kepala nya seraya menarik tangan Nara agar duduk di samping nya. " Kau tahu, aku besok akan menikah. Tapi calon istri ku malah bermesraan dengan pria lain di belakang ku" Aydan terkekeh dengan gaya khas orang mabuk.

" Apa semua itu sangat membuat hati mu sakit sampai kamu seperti ini sekarang?" Batin Nara menatap iba pada pria yang ada di hadapan nya, bahkan mata nya kini sudah berkaca - kaca karena tak tega melihat pria yang selama ini selalu melindungi nya terpuruk seperti itu.

" Katakan! Apa ada pria yang sebodoh diri ku di dunia ini" kini Aydan terisak membuat Nara ikut meneteskan air mata nya.

" Sudah lah kak, hentikan! Kak Karin tidak pantas menjadi alasan kakak untuk menangis" Nara membuka kaca mata nya dan mengusap air mata nya yang semakin deras mengalir pada wajah cantik nya.

Jangan lupa like, vote dan komen. Jangan lupa juga klik tanda hati untuk menambahkan ke favorit kalian dan berikan hadiah yang buanyak untuk karya ini. terima kasih 🙏🙏