BAB 24 : HAL YANG MENGGANGGU

Novel sedang direvisi, mohon pengertiannya

“Aku ini kayak pernah liat dia di mana gitu, tapi rasanya susah banget buat inget. Nah lama kelamaan akhirnya aku ngeh, kalo mata sama jidat dia mirip banget sama cowok yang cekokin aku obat bius waktu itu.”

“Seriusan kamu?!”

“Serius banget loh aku. Bentuk mata, bulu mata, alis, dahi, bahkan sampai tatapan matanya itu mirip banget.”

“Jangan-jangan dia orangnya.”

“Aku gak

“Bisa jadi sih, tapi gak tau lah.”

“Pokoknya kamu harus hati-hati banget ya!”

“Iya siap.”

Piip--

Piip--

Piip--

Seseorang memasukkan sandi kamar ini. Pasti itu Adam, akhirnya dia datang juga.

“Udahan dulu ya, Liv. Nanti aku telepon lagi.”

“Okey.”

Aku mematikan telepon.

Adam memasuki kamar ini, lalu menutup kembali pintunya rapat-rapar.

“Udah beres kerjaanya?” tanyaku.

“Baru beres, rasanya capeeek banget.”

“Ya udah mendingan sekarang kamu ke kamar mandi. Cuci muka, sikat gigi, bersih-bersih.”

“Oke siap sayangku.” Adam langsung masuk ke kamar mandi.

“Aku pengen nanya sesuatu boleh?” tanyaku.

“Nanya apa?”

“Emmm, gak jadi.”

“Kok gitu?”

“Udah gih

“Jalan-jalan?”

“Ayok! Kemana?” Adam terlihat antusias.

“Terserah kamu aja.”

“Kita belanja, makan, terus ke club tempat aku biasa nongkrong. Mau?”

“Club?” Seketika aku jadi teringat pada Leon dan Irene. Tempat tongkrongan mereka kan sama, bagaimana jika nanti di sana ada mereka berdua?

“Gimana, mau?” tanya Adam lagi.

“Kita di rumah aja deh, lagian kan dua hari lagi kita nikah. Jadi harus banyak-banyak istirahat.”

“Hmmm, ya udah deh kalo gitu. Kita nonton film aja di rumah seharian, oke?”

“Okeee siap.”

“Ya udah aku mau ambil baju dulu ya.” Keluar dari kamar.

Ah iya, pria tadi kan berbelanja di Alfamart dekat rumah ini. Apa mungkin dia tinggal di kompleks ini juga? Kalau begitu, ada kemungkinan Adam mengenalnya kan? Ah tidak! Aku tidak mau membuat Adam khawatir. Bagaimana jika orang itu adalah salah satu teman Adam? Semua kemungkinan bisa saja terjadi. Aku harus menjaga mood-ku dan mood Adam juga. Dua hari lagi acara pernikahan kami, aku tidak boleh mengungkit sesuatu yang mungkin akan bisa mengacaukan segalanya.

Lagi pula kejadian itu tidak sepenuhnya berakibat buruk. Buktinya sekarang aku jadi mempunyai Aiden, malaikat kecilku yang sangat lucu.

Keesokan harinya.

Siang itu aku menitipkan Aiden kepada para pelayan. Adam ingin menghabiskan waktu seharian berdua bersamaku. Kami mengunci diri di kamar dan menonton film horror lewat LCD proyektor yang di arahkan ke tembok.

“Hantu kayak gini gak serem. Mereka cuma modal jumpscare doang,” keluh ku.

“Mau thriller aja?” tanya Adam.

“Bisa tuh, thriller lebih menantang.”

“Bentar yah, aku cari dulu film-nya.” Adam memilih-milih film lewat laptopnya.

"Film hantu yang kisah nyata sih biasanya lebih serem.”

“Mau yang asli? Aku ada cerita nih,” Adam.

“Cerita apa?”

“Ituloh mantan pacar Kak Teddy yang meninggal gara-gara aborsi. Masih inget?”

“Eh?! Dia ngehantuin juga?”

“Ini terserah ya kamu mau percaya atau enggak.”

“Aku percaya kok kalo kamu yang ceritanya. Jadi gimana?”

“Jadi sebulan sesudah dia meninggal, beberapa pelayan di rumah ini digangguin sama hantu cewek rambut sebahu. Awalnya Papa, aku, sama Kak Teddy gak percaya sama sekali. Sampe akhirnya Kak Teddy sendiri yang di ganggu.”

“Di ganggu kayak gimana?”

“kesal.

Terpopuler

Comments

Sahara_araa

Sahara_araa

Si Adam punya niat tersembunyi 😒😒😒

2022-04-03

0

Sahara_araa

Sahara_araa

The real of karma yang datangnya nggak akan lama, poor teddy

2022-04-03

0

Sahara_araa

Sahara_araa

Entah kebetulan atau nggak, nama Adam sama Aiden—sama² punya awalan A 😌😐😒

2022-04-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!