BAB 11 : PERNYATAAN

Novel sedang direvisi, mohon pengertiannya

Kenapa pria ini terlihat begitu canggung? Tidak seperti biasanya.

“Adam?”

“Yaa?”

“Padahal kalo kamu suka sama Livia, ya langsung ngomong aja sih ke dia. Mumpung dia masih jomblo kan sekarang.”

“HAH?!” Adam terkejut akibat perkataanku.

“Ini aku lagi serius loh, Adam. Aku bakalan bantu kamu kok buat ngeyakinin Livi.”

“Kok jadi Livi sih? Aku gak ada perasaan kok ke Livi. Kenapa kamu bisa ngira aku suka ke dia?”

“Ya keliatan banget kalo kalian itu akrab dan cocok. Lagian gak usah bohong deh, kalian itu saling suka kok.”

Adam mengernyitkan dahinya. “Enggak loh Ris, enggak,” Adam meyakinkanku.

“Kamu itu kemaren-kemaren kan cuek ke aku ya, tapi akrab banget sama Livi. Dan sekarang, kamu tiba-tiba ramah banget ke aku. Udah sih gak salah lagi, pasti kamu deketin aku karna pengen minta support Iya kan?”

“Haduh, kamu salah paham Ris.”

“Salah paham di bagian mananya sih?”

Adam menggaruk-garuk kulit kepalanya. “Gak tau harus jelasin kaya gimana lagi. Binggung aku, Ris.”

“Haaaa?”

“Aku balik dulu ya, Ris.”

“Eh, pasti aku ada salah ngomong ya? Kamu marah kan?”

“Enggak kok, enggak. Ini badan aku lengket banget mau mandi.” Bangkit dari sofa.

“Emmm, oke deh.”

“Permisi.” Pria itu pun pergi.

Apa ada yang salah dengan ucapanku? Wajahnya terlihat kecewa.

Aku jadi merasa bersalah.

.........

...****Author pov****...

Malam harinya, di kamar Livia.

Gadis itu terlihat sibuk dengan ponsel pintarnya. Notifikasi pesan Whatsapp dari Adam terus bermunculan.

Room Chat

Adam : Bisa-bisanya dia malah ngira kayak gitu.

Livia : Rissa juga pernah nanya gitu ke aku. Pas aku jawab enggak, eh dia malah gak percaya.

Adam : Terus aku harus gimana?

Livia : Ngaku langsung aja sih!

Adam : Gak kecepetan?

Livia : Yaaah,

“Kamu ada rencana buat nikah gak?”

“Mungkin nanti ada.”

“Oh, oke. Satu pertanyaan lagi boleh?”

Rissa mengangguk lagi.

“Kamu suka

“Larissa, jangan diem aja kaya gitu. Jawab aku, please.” Menggenggam kedua tangan Rissa.

“Bercandanya gak usah kaya gini,” Rissa ketus.

“Demi tuhan aku gak bercanda Rissa!”

Kedua bola mata wanita itu berkaca-kaca.

Melepaskan genggaman Adam. “Kamu aneh.”

“Aneh?”

“Perubahan sikap kamu tuh kayak rollercoaster.”

“Intinya selama ini kamu udah salah paham. Nanti di rumah mendingan kamu tanyain langsung ke Livi deh! Sebenernya dia udah tau cukup lama soal perasaan aku.”

Menatap ke arah Adam. “Alesan kamu cinta ke aku tuh apa? Keluarga aku udah kacau, fisikku biasa aja, pendidikan aku cuma sampe SMA, dan aku juga hamil di luar nikah. Apa yang bikin cowok kayak kamu sampe suka ke aku?”

Adam hanya diam.

“Jawab!!”

“Gak ada,” jawab pria itu pelan.

Rissa mengernyitkan dahinya. “Gak ada?” tanyanya heran.

“Emang gak ada. Intinya aku suka ke kamu, udah gitu aja. TITIK! Gak ada alesan sama sekali,” jawab Adam tegas.

“Mustahil.”

“Cinta itu emang gak perlu alesan, Ris. Misal nanti alesan itu hilang, cintanya juga hilang dong?”

Bangkit dari duduknya. “Aku mau pulang.”

“Kenapa? Pembicaraan kita belum tuntas loh.”

“Maaf Adam, tapi aku belum siap buat bahas hal-hal yang kayak gini.”

Adam menghela nafas panjang. “Ya udah, yang penting kan aku udah ungkapin semuanya. Sekarang tinggal ngikutin alurnya aja, biar semuanya ngalir sendiri.”

“Mmm, iya.” Rissa berjalan mendahului Adam.

Pria itu mengikuti Rissa dari belakang.

Terpopuler

Comments

Indah nariyah

Indah nariyah

Fireeeee

2022-03-26

1

~✿♡noona_yoon⁹³¹♡

~✿♡noona_yoon⁹³¹♡

cinta itu tak perlu alesan.klo alasannya hilang cintanya ikut hilang dong?
tambah quotes baru

2022-03-24

1

Sahara_araa

Sahara_araa

Jangan lupa next!!!

2022-03-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!