Twins Yovela & Yesika
Seorang gadis cantik masih terlelap di kamarnya lalu Bibi pelayan pun membangunkannya.
"Non Vela, bangun ini sudah siang" ucap Bi Rahma sopan.
"Ugh, jam berapa bi?" Tanyanya, namun masih memejamkan matanya.
"Pukul 06:30 Nona, Nona akan terlambat ke kantor"ucapnya lagi.
Yovela Felicia Barata adalah seorang gadis cantik yang berbakat dia adalah putri dari keluarga Barata, saat Bibi Rahma mengatakannya dengan cepat dia membuka matanya lalu melompat dari atas tempat tidur menuju kamar mandi. Bi Rahma yang melihat hal itupun hanya bisa mengusap dadanya karena Yovela selalu melakukan hal seperti itu.
Bibi Rahma pun keluar dari kamar Yovela dan menuruni anak tangga, lalu menuju dapur saat akan melangkah ada suara seseorang yang memanggilnya.
"Bi Rahma tunggu sebentar, apa Vela sudah bangun?" Tanya dengan nada dingin.
"Sudah Tuan besar, Nona Vela sedang mandi"ucap Bi Rahma sopan."Tuan permisi saya akan melanjutkan pekerjaan saya kembali" Bi Rahma membungkukkan badanya.
Tuan besar hanya menganggukkan kepalanya saja, dia adalah Raul Barata orang yang sangat di takuti oleh masyarakat jika sudah membuat masalah dengannya jangan berharap untuk bisa bebas karena dalam sekejap saja orang itu akan menanggung akibatnya.
Tak lama Yovela pun menuruni anak tangga dan menghampiri Tuan besar yang sedang duduk sambil membaca koran tak lupa juga menyesap kopinya. Di meja makan semua anggota keluarga sudah menunggu kedatangannya, bahkan ibu tiri Yovela pun sudah sangat kesal kepadanya.
"Jika terlambat terus, kapan akan tepat waktu" ujarnya dengan wajah yang di tekuk.
"Marina, bersikaplah sopan jika kau ingin lebih lama lagi tinggal di keluarga ini" ucap wanita paruh baya tersebut, dia tidak suka terhadap Marina ibu tiri Yovela
Tak lama Yovela pun menuju meja makan dan dia mendengar perdebatan ibu tiri dan Neneknya.
"Nenek, sudahlah tidak apa-apa, ini kesalahan Vela"ucapnya lembut." Bibi Marina, mohon maafkan kesalahan Vela ya, karena Vela terlambat jadi kalian semua menunggu" ucapnya dengan tersenyum manis.
"Sudah ini masih pagi, selalu saja ribut"ucap Tuan Raul melerainya.
Marina pun diam saja tetapi bibirnya mengerucut karena Raul masih saja membela Yovela, mereka makan dengan tenang tidak ada pembicaraan apapun. Setelah selesai Tuan Raul dan Yovela pun masuk ke dalam mobil karena mereka akan ke kantor, sebelum pergi seperti biasa Yovela pun mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.
"Nenek, Vela pergi bekerja dulu ya jaga diri nenek baik-baik. Jika nenek sihir itu mengganggumu lawan saja" bisiknya.
"Kau ini, kau adalah cucu kesayanganku"mengusap lembut punggung tangan Yovela."Sudahlah lebih baik kau bekerja dengan benar"ucapnya lagi.
"Baik nenek, Vela sayang nenek"ucapnya lalu mencium pipi wanita paruh baya itu.
Nenek Sasmita adalah seseorang yang tegas dan selalu membela cucu kesayangannya yaitu Yovela di bandingkan dengan anak Marina yaitu Arka Barata, Marina ingin sekali Arka menjadi pewaris keluarga Barata tetapi sampai saat ini Tuan Raul belum melakukan apapun kepada Arka.
Sehingga membuat Marina begitu membenci Yovela sejak kecil hingga sekarang, Tuan Raul selalu membela Yovela dan tidak pernah membentaknya.
Setelah kepergiannya Marina pun masuk ke dalam rumah dan menghentakkan kakinya dan hal itupun membuat nenek Sasmita pun merasa kesal dengan sikapnya.
"Marina ada apa denganmu kenapa kau seperti itu?" Tanya Nenek Sasmita.
"Ibu kau harusnya mendukung Arka, dia adalah cucumu juga kenapa kau begitu membedakannya dengan Yovela. Jelas-jelas dia hanya seorang gadis yang tidak tahu dimana ibu kandungnya berada" ucapnya dengan emosi yang memuncak.
"Jaga ucapanmu Marina, Nesya sudah tenang di alam sana kenapa kau masih mempertanyakan hal itu hah!" Jawab Nenek tak kalah dari Marina.
"Ibu percaya begitu saja padanya, mungkin saja itu hanya trik dia saja yang ingin menguasai seluruh harta suamiku"ucapnya dengan sorot mata tajam.
Plak.....
Satu tamparan mendarat di wajah Marian dan membuat Arka membulatkan matanya dia tidak percaya jika Nenek Sasmita begitu kejam kepada ibunya.
"Marina, kenapa jadi kau yang gila harta hah!" ucap Nenek Sasmita dengan menunju ke arah wajah Marina.
"Nenek, hentikan, kau selalu saja membela Vela, Vela, dan Vela lagi apakah Nenek tidak bisa menganggapku ada.Di mata Nenek hanya ada Vela saja walaupun aku ini hanya cucu tirimu bisakah kau bersikap adil padaku!" Ucap Arka dengan raut wajah kesalnya.
"Urus saja ibumu dengan benar" melangkahkan kakinya meninggalkan ibu dan anak.
"Jangan salahkan aku Nek, jika aku melakukan sesuatu yang buruk kepada Vela" ucapnya dengan rahang yang mengeras serta sorot mata yang begitu tajam seperti silet.
"Ar, kau harus menelepon pamanmu agar dia bisa membantu kita untuk mengurus masalah ini" ucap Marina yang masih memegang pipinya.
"Iya ibu, kau tenang saja, aku akan mengurusnya." ucap Arka dengan senyum jahatnya.
"Bagus kau memang anak pintar!" Sahutnya.
Lihat saja Vela aku akan melakukan apapun agar semua harta papa Raul menjadi milikku.batin Arka.
Sementara di kantornya kini Yovela sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya dan Tuan Raul menyuruh Yovela untuk datang ke ruangannya, walaupun Yovela adalah anaknya tetapi Tuan Raul tidak membeda-bedakannya jika Yovela salah maka tetap akan mendapatkan hukuman.
"Vela, kau di suruh keruangan Pak Raul" Ucap Dian teman Yovela
"Oh baiklah, aku akan ke sana" jawab Yovela, lalu di bergegas bangun dari duduknya." Terima kasih ya Dina" tersenyum manis.
Dina mengacungkan jempolnya dan Yovela pun sampai di ruang Bapak Raul dan mengetuk pintunya.
Tok tok Tok
"Masuk"
Yovela pun memegang gagang pintu dan membukanya dia pun masuk ke dalam, tak lupa menutup pintu kembali.
"Bapak memanggil saya" ucap Yovela sopan.
"Kau kerjakan berkas ini, dan sore nanti serahkan padaku pukul 16:00, harus tepat waktu jangan sampai telat kau tahu akibatnya 'kan!" Ucapnya dingin dan datar.
"Baik pak, apa ada hal penting lagi?" Tanya Vela sebelum pergi dan mengambil berkas tersebut.
"Tidak"
"Baiklah saya permisi pak"
Yovela pun membungkuk hormat lalu dia bergegas keluar dan menuju ruangannya dan mengerjakan pekerjaannya kembali. Ada rasa pegal yang menyerangnya tetapi tidak mematahkan semangat Yovela dia terus berusaha mengerjakan berkas tersebut yang begitu banyak, Dina pun menghampirinya.
"Vela, apakah aku bisa membantumu?" Tanya Dina yang sengaja datang, karena pekerjaannya tidak terlalu padat.
"Tidak apa-apa Din, aku bisa sebentar lagi juga akan selesai"jawabnya dengan tersenyum manis.
"Baiklah, jika kau butuh bantuanmu katakan saja, hari ini pekerjaanku tidak terlalu padat" ucapnya lagi.
"Baiklah, tetapi untuk saat ini aku masih bisa mengerjakannya sendiri, kau tenang saja" balasnya lagi.
Dina pun kembali ke meja kerjanya lalu dia melakukan apapun sebagai aktifitasnya entah membersihkan meja ataupun mengecek beberapa berkas yang sudah dia kerjakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Rositta Li
Hay kak! aku mampir nih
2022-12-12
0
Ariyanti💫
udah mampir nih kak
nanti satu persatu bab saya baca yah kak karena saya gak mau ngasih boom like itu bisa menurunkan rate kakak 😊
2022-11-23
2
Pemenang YAWW 9 😴🤕
yang di FB mampir Thor...
2022-03-18
2