berangkat bersama.

FOLLOW IG AUTHOR:NIS3263.

HAPPY READING.

Lily menghela nafas,masih teringat sikap kurang ajar max, yang dengan berani mencium nya di hadapan keluarga besar nya.

menjengkelkan, bagaimana bisa dia mencium ku di hadapan banyak orang?.di depan keluarga ku, memanas-manasi Lily sih iya,tapi nggak gini juga sih.

Lily meremas sendok di tangan nya.

“apa kau menjual diri mu pada tuan max?”papa bertanya dingin,menatap Lily yang sibuk mengaduk-aduk makanan.

“terserah.”Lily mengendik kan bahu acuh.

“dia pasti menjual diri nya pada tuan max,tuan max tidak mudah dekat dengan orang asing seperti nya.”

Mata Lily memanas,sudah memerah.untuk pertama kali nya,Ryo laki-laki yang ia cintai berkata kasar.

“Ryo.kau tidak mengenal ku dengan baik kakak ipar, punya kaca tidak?”Lily yang memang pemberani,menatap sinis ke arah Ryo.

“jika pun aku menjual diri, aku tidak rugi.toh yang membeli tubuh ku the real crazy rich,bukan hanya fotografer amatir yang mengandalkan pemotretan.”

Tangan Lila mengepal erat, mendengar sindiran Lily pada nya.tanpa basa-basi Lila melempar gelas ke arah Lily,tapi kalah cepat dengan Lily yang menangkis.

Tin....

Devan sudah datang ya?.

Lily menoleh,berjalan keluar.tapi bukan Devan yang sedang menunggu, melainkan sosok max yang bersandar pada mobil.

“tuan anda datang?”Lila mendekat lebih dulu.

“nak max,ayo silahkan masuk.”papa dengan ramah, menyambut kehadiran Max.

Drama keluarga yang benar-benar menjijikan.

Max memaling kan wajah nya karena sangat kesal.ia ingin menjemput Lily, tapi malah mendapat tontonan drama keluarga.

“lain kali saja,saya hanya ingin menjemput Lily.”Dengan sopan max menolak, memandang ke arah Lily dengan penuh kasih.

“apa-apaan sih?.”lily memberengut kesal, mencubit lengan max.

“aku ingin menjemput mu baby.”max dengan lancang merangkul bahu Lily,di hadapan semua orang.

“baby!baby aku bukan bayi.”jawab Lily kesal,menginjak kaki max.

“ah,aku semakin mencintai mu.”goda max, mengelus pelan rambut panjang Lily.

“nak max, Tante titip Lily ya?.”pinta mama.

Max dan Lily yang sedang berdebat.menoleh secara bersamaan ke arah mama Lily.

Senyum sinis secara serentak,terlihat di wajah mereka.

“aku bisa menjaga diri ku dengan sangat baik.”Lily mengepal kan tangan kesal,tapi elusan pelan di punggung nya menghenti kan segala nya.

“tentu saya akan menjaga nya dengan baik.”max mengelus punggung Lily,tau wanita di hadapan nya tengah emosi.

“kami permisi.”hanya max yang berpamitan, sementara Lily sudah masuk ke dalam mobil.

Di mobil.

“keluarga mu sangat harmonis ya?”ledek max.

“anda sedang mengejek saya ya?.”Lily memaling kan wajah kesal.

Andai kau tidak merebut laki-laki yang ku cintai, mungkin aku tidak membenci mu Lila.

Lily tidak pernah membenci Lila,dulu.dia memang sering merasa iri, karena Lila terus mendapat kasih sayang dari kedua orang tua nya.

Kapan pun dan dimana pun Lila butuh,kedua orang tua nya akan ada.berbanding terbalik dengan Lily.

Lila selalu di beri kan yang terbaik,apapun akan di beri kan,sekali pun itu seharus nya milik Lily.

Aku benar-benar merasa seperti yatim piatu, pada hal kedua orang tua ku masih hidup.

Lily menghapus air mata nya,yang tanpa sengaja mengalir.

“nggak.”jawab max yakin,dia tidak bermaksud untuk mengejek.

“lah terus?kenapa bilang keluarga saya harmonis?pada hal kan anda tau kenyataan nya.”lily mengerucut kan bibir nya karena kesal.

“kan kenyataan nya, bagi kakak mu tapi.”max terkekeh pelan,sembari fokus pada jalan.

Dert,dert.

Handphone Lily berdering, tertera nama Devan di layar.

[Halo assalamualaikum Dev?].

[Wa'alaikum sallam, Tante bilang di jemput pacar ya?tadi aku ke rumah,mau jemput eh keduluan].

[Aku bersama dengan teman,nanti saja saat pulang].

[Oke, jaga diri mu have a nice day assalamualaikum].

[Wa'alaikum sallam].

“apa dia laki-laki yang sering bersama dengan mu itu?.”entah kenapa max mendadak tidak suka,pada Devan.

“ya,dia sahabat saya.”jawab Lily.

“suara mu sangat bagus,mau masuk MBM entertainment?.”

Kejadian langka terjadi.seorang gadis berbakat,di tawari masuk agensi artis terbesar di Indonesia MBM entertainment,oleh pemilik nya langsung.

pada hal jika ingin bergabung dengan MBM entertainment, orang-orang harus melewati audisi dan seleksi yang lumayan ketat.

dan Lily menjadi satu-satu nya orang yang mendapat kan kesempatan emas.

“apa aku pantas?”gumam Lily sangat pelan,tapi mampu di dengar oleh max.

“tentu saja,kau pantas.suara mu sangat merdu,not tinggi juga sampai.kau hanya perlu di trainee selama beberapa hari.”max meyakinkan,ada kebahagiaan terselip jika sampai Lily terkenal.

“aku tidak mau,aku bahagia dengan pekerjaan ku.”Lily mengulas senyum manis, menunjuk kan dia bahagia dengan profesi nya sekarang.

“kenapa?ini jalan untuk mu terkenal?.”max bertanya bingung.

“aku hanya ingin hidup bahagia dan nyaman.”lily menjawab jujur.

“jika menjadi public figur,aku pasti akan sering di kejar media.tidak bisa hidup dengan bebas, terikat dengan agensi.aku ingin menjadi diri ku yang sekarang, tanpa menjaga image di depan dunia.”

Entah kenapa Lily mulai merasa nyaman dengan kehadiran max,dia berceloteh.

“ya,kau benar.menjadi public figur, tidak lah menyenangkan.”max menyandar kan kepala nya sebentar.

Kita harus benar-benar menjaga image.tidak melakukan hal-hal yang sangat ingin kita lakukan, karena semua nya di sorot oleh kamera,astaga sandiwara yang benar-benar menjijik kan.

Lanjut max dalam hati.

“berhenti di sini saja pak!”pekik Lily tiba-tiba.

“kenapa?kantor masih jauh?.”max mengeryit bingung, karena masih sekitar dua puluh meteran.

“saya tidak mau ada berita atau skandal tentang saya pak,lagi pula itu ada qilla.terima kasih,atas tumpangan nya.”lily segera keluar dari dalam mobil.

Memang nya aku kenapa?aku kan tampan?.kenapa dia tidak mau bersama dengan ku?.

Dengan dahi yang berkerut cukup dalam,max melajukan mobil nya.

Pukul 12:00.

Semua orang jeda makan siang,di bilik masing-masing,tanpa meninggal-kan pekerjaan nya,begitu juga Lily, setelah shalat dia kembali ke ruangan copy editor.

“permisi Mbak, mbak ini nama nya Lily Aprilia Jasmine kan?”seorang OB mendekat,di tangan nya membawa sekotak makanan.

“iya saya sendiri?.”lily mendongak.

“ini ada makan siang untuk nona.”wanita itu menyerah kan kotak nasi pada Lily.

# like,komen and vote.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***