Salah sasaran

Hari pun sudah menunjukkan pagi hari di mana saat itu burung burung sudah mulai berkicau seakan membangunkan keluarga Ridwan. Ketika keluarga Ridwan sudah bangun dan membersihkan diri, saat itu Nova sudah mempersiapkan makanan untuk mereka di bantu oleh pembantu yang sudah lama bekerja di rumah Ridwan.

Saat itu terlihat Nova tengah mempersiapkan makanan di ruang makan. Beberapa saat kemudian, terlihat Ayah Ridwan dan istrinya datang ke ruang makan, saat itu Ayah Ridwan duduk di tempat yang paling ujung dan di dekat Ayah Ridwan, terlihat istri Ayah Ridwan pun mendampingi  suami nya.

Beberapa saat kemudian, Nova terlihat tengah membuat secangkir kopi untuk Ayah Ridwan. Ketika kopi sudah di buat dan Nova merasa keadaan sekitar sudah aman, Nova pun memasukkan racun yang ia dapat dari kakaknya tanpa ada perasaan ragu. Ia kemudian mengadukan kopi itu, ketika ia sudah berhasil melakukan hal ini, Nova pun datang meninggalkan kopi itu untuk membuang botol racun yang ia bawa.

Ketika Nova tengah membuang botol racun milik nya, di saat bersamaan dengan terburu buru Ridwan datang dan tanpa di ketahui oleh Ridwan ia meminum kopi yang di buat oleh Nova khusus untuk ayahnya. Pada awalnya, Ridwan tidak merasakan apapun seperti biasa ia berpamitan dengan ibunya dan bergegas pergi dari ruang makan untuk bekerja.

Tak berselang lama, Nova pun kembali ke dalam rumah setelah membuang botol racun itu. Namun, saat ia kembali, Nova tampak terlihat terkejut dimana dirinya melihat kopi yang di buatnya khusus untuk Ayah Ridwan sudah kosong dan di minum oleh seseorang.

Menyadari hal itu, dengan raut muka khawatir dan gelisah. Ia langsung menghampiri keluarga Ridwan. Ketika berada di dekat Ayah Ridwan dengan panik, Nova bertanya kepada Ayah Ridwan tentang kopi yang di buatnya. Namun, Ayah Ridwan justru menjawab kalau dirinya tidak tahu mengenai kopi yang di buatnya.

Mendengarkan jawaban dari Ayah Ridwan Nova terlihat sangat terkejut. Saat itu ia hanya diam selama beberapa saat dengan melihat ke arah Ayah Ridwan dengan mata yang berkaca kaca.

"Ada apa Nova?" tanya Ayah Ridwan saat menyadari sikap aneh dari Nova.

Saat itu Nova tidak menjawab pertanyaan itu, namun tiba tiba dengan nada tinggi Nova memanggil nama Ridwan dengan raut muka khawatir.

Setalah memanggil nama Ridwan dengan nada tinggi, Nova langsung bergegas berlari keluar dari  rumah untuk melihat keadaan Ridwan.

Ketika Nova berada di dekat mobil Ridwan, Nova terlihat terkejut diam dirinya melihat Ridwan sudah tidak berdaya dengan mulut yang sudah mengeluarkan busa.

Melihat keadaan Ridwan yang seperti itu, Nova tidak dapat berkata kata. Matanya hanya dapat meneteskan air mata.

"Mas Ridwan!!!!" panggil Nova dengan deraian air mata yang terus menetes membasahi pipinya. Mendengar teriakan dari Nova, Ibu Ridwan dan Ayah Ridwan langsung bergegas keluar dari rumah dan menghampiri Nova.

Ketika mereka berada di dekat mobil Ridwan, mereka juga tampak sangat terkejut dan panik. Melihat keadaan Ridwan dalam bahaya, Ayah Ridwan dan ibu nya pun membawa Ridwan ke rumah sakit. Di Sepanjang  jalan, raut muka kesedihan terlihat jelas di muka Ibu Ridwan dan ayahnya.

Melihat orang tua Ridwan membawa Ridwan ke rumah sakit, Nova pun berusaha untuk mencari ojek di dekat  rumahnya. Ketika ia sudah mendapatkan ojek, Nova langsung menyusul Ridwan ke rumah sakit.

Ketika ia sudah berada di rumah sakit, Nova melihat Ridwan sudah berada di dalam ruang ICU. Terlihat di dalam ruang ICU, beberapa dokter dan beberapa suster tengah sibuk dengan keadaan Ridwan yang terlihat lemas tak berdaya.

Di luar kamar ICU, Ibu Ridwan dan Ayah Ridwan tampak sangat khawatir. Sesekali dengan wajah khawatir Ayah Ridwan berjalan ke sana kemari dan melihat ke arah pintu kamar yang di tempati oleh Ridwan.

Melihat hal itu, Nova pun seketika ia langsung menghentikan langkahnya dan bersembunyi di balik dinding dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya. Hal itu ia lakukan karena ia sadar kalau ia salah sasaran, ia terlihat menyesal atas apa yang ia perbuat hingga membuat Ridwan celaka.

"Pak Ridwan, maafkan saya. Saya tidak bermaksud untuk mencelakai bapak, saya bersumpah tidak ada niatan saya untuk meracuni bapak!" ucap Nova dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.

Tak berselang lama dari sisi lain, Siska dan keluarganya datang ke rumah sakit. Ia tampak sangat khawatir atas apa yang terjadi dengan Ridwan.

Ketika Siska sudah berada di dekat Ibu Ridwan, dengan perhatian nya Siska berusaha untuk menenangkan Ibu Ridwan dengan memegangi kedua lengan Ibu Ridwan dan dengan perlahan mengusap usap salah satu lengan Ibu Ridwan yang ia pegang.

"Tante yang sabar ya, Siska yakin, Ridwan pasti baik baik saja," ucap Siska dengan baik.

Beberapa saat kemudian dokter pun keluar dari ruangan ICU, saat ia berada di luar kamar dokter itu memanggil keluarga Ridwan. Setalah keluarga Ridwan berada di hadapan dokter itu, dokter itu menjelaskan kepada keluarga Ridwan kalau Ridwan berada di dalam masa kritis, hal itu terjadi karena racun yang ada di tubuhnya. Mendengar ucapan itu, wajah orang tua Ridwan dan keluarga Siska terlihat terkejut. Tak hanya mereka Nova pun terlihat terkejut dengan ucapan itu, air matanya semakin tidak terbendung lagi, kesedihannya terlihat semakin jelas di raut muka Nova. Ia seakan semakin hancur dengan penjelasan yang di ucapkan oleh dokter.

Saat itu, setelah mendengar ucapan itu Nova langsung berbalik dan ia tidak mampu melihat ke arah keluarga Ridwan.

Mendengarkan keadaan Ridwan yang masuk rumah sakit karena racun, Siska pun langsung berpikir dan memprovokasi Ibu Ridwan dengan mengatakan kalau orang yang melakukan ini adalah Nova, bukan orang lain. Mendengar hal itu, Ibu Ridwan pun juga percaya dengan hal itu, karena sebelum Nova menemukan Ridwan ia berbicara soal kopi dengan raut muka khawatir.

Mendengar pernyataan itu, Siska pun semakin membakar Ibu Ridwan, agar ia semakin membenci Nova. Nova yang sadar kalau dirinya bersalah, ia berusaha untuk memberi tahu ke semua orang namun saat ia melangkah pergi menuju ke keluarga Ridwan, Kakak Nova tiba tiba berdiri di belakang Nova dan menarik Nova menjauhi keluarga Ridwan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!